Anda di halaman 1dari 47

PENYUSUNAN

ANALISIS JABATAN
DASAR HUKUM

 Undang-undang NO 5 TAHUN 2004 tentang Aparatur Sipil Negara


 Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 JO PP 17 TAHUN 2020
tentang Manajemen PNS
 Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2019 tentang Manajemen PPPK
 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1
tahun 2020 tenntang Pedoman Penyusunan Anjab ABK
Analisis Jabatan
Proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan
penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan
Tahapan Analisis Jabatan
Persiapan Pengumpulan data Pengolahan Data Verifikasi Data

Perencanaan proses
Hasil pengolahan
analisis jabatan
data jabatan diperiksa
Pembentukan TIM
Pengisian daftar Penyusunan uraian kebenarannya
Pemberitahuan
jabatan melalui pengecekan
kepada Unit pertanyaan
Penyusunan ulang untuk
Organisasi yang akan Wawancara spesifikasi jabatan mengetahui ada
menjadi sasaran Observasi Penyusuna peta tidaknya hal yang
Penyampaian Referensi jabatan perlu diperbaiki
formulir analisis
terhadap informasi
jabatan dan petunjuk
jabatan
pengisiannya
Informasi Jabatan
Merupakan hasil / keluaran dari proses analisis
jabatan
Terdiri dari 15 butir informasi yang terbagi menjadi:
 Identitas Jabatan
 Kualifikasi Jabatan
 Spesifikasi jabatan (job specification)
Isi Informasi Jabatan
No
Identitas Jabatan Kualifikasi Jabatan Spesifikasi Jabatan

1 Nama Jabatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan


2 Kode Jabatan Pengalaman Bakat Kerja
3 Unit Kerja Jabatan Uraian Tugas Temperamen Kerja
4 Ikhtisar Jabatan Hasil Kerja Minat Kerja
5 Bahan Kerja Upaya Fisik
6 Alat Kerja Kondisi Fisik
7 Tanggung Jawab Fungsi Pekerja
8 Wewenang Prestasi Jabatan
9 Korelasi Jabatan
10 Kondisi Lingkungan Kerja
11 Resiko Bahaya
12
Isi Informasi Jabatan

Identitas Jabatan
Untuk mengidentifikasi jabatan secara tepat dan jelas sesuai dengan tugas dan fungsi

 Nama Jabatan
adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi jabatan.
Sekelompok tugas yang melembaga atau menyatu dalam satu wadah
jabatan, tugas dan fungsi yang sama sebaiknya menggunakan nama
jabatan yang sama (JPT Utama, JPT Madya, JPT Pratama,
Administrator, Pengawas, Pelaksana, dan Jabatan Fungsional).

Penamaan Jabatan Yang ideal dapat mencerminkan tugas-tugas yang


dilakukan
7
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

 Kode Jabatan
adalah kode yang merepresentasikan suatu jabatan, yang dibuat untuk
mempermudah inventarisasi jabatan
Kode Jabatan dibuat dengan menggunakan 14 (empat belas) angka, dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Lima angka pertama menunjukan kode instansi dan dibuat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
 Sembilan Angka berikutnya menunjukan Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Administrasi dan Jabatan Fungsional
Contoh :
o Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Kode Jabatannya adalah 23300.01
o Kepala Biro Organisasi pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Kode Jabatannya adalah
23300.01.01
8
o Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Kode Jabatannya adalah 23300.01.11
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Unit kerja
adalah tempat kedudukan jabatan yang terlihat dalam susunan struktur organisasi,
selanjutnya tergambar dalam peta jabatan.

Contoh:
 Penyusunan Analisis Jabatan Pengadministrasi Umum pada Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah :
→ JPT Madya :-
→ JPT Pratama : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
→ Jabatan Administrator : Sekretariat
→ Jabatan Pengawas : Subbagian Tata Usaha
 Penyusunan Analisis Jabatan Sekretaris Dinas pada Dinas Sosial :
→ JPT Madya :-
→ JPT Pratama : Dinas Sosial
→ Jabatan Administrator :- 9
→ Jabatan Pengawas :-
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Ikhtisar Jabatan
Merupakan keseluruhan tugas jabatan yang ada dan disusun dalam 1 (satu) kalimat.
Iktisar jabatan dirumuskan dari tugas yang paling inti atau paling esensi dalam jabatan yang
bersangkutan.

Iktisar Jabatan mencerminkan atau memuat kriteria:


 Apa yang dikerjakan (What);
 Bagaimana cara mengerjakan (How); dan
 Mengapa tugas-tugas tersebut harus dikerjakan (Why).

Contoh :
o Kasubbag Tata Usaha :
Memimpin dan melaksanakan kegiatan tata usaha serta pelayanan rumah tangga dan administrasi
kepegawaian lingkup badan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mendukung tercapainya
kegiatan ketatausahaan dan administrasi kepegawaian yang tertib. 10
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Kualifikasi Jabatan
Kualifikasi yang berkesesuian dengan tugas dan fungsi jabatan memuat minimal :
 Pendidikan formal

Pendidikan formal minimal yang harus dimiliki untuk menduduki suatu jabatan
disertai dengan jurusan yang sesuai dengan kebutuhan jabatan.
Contoh :
S1- Ilmu Manajemen/Hukum/Sosial

 Pendidikan dan pelatihan


Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan dan
menunjang pelaksanaan tugas jabatan. Diklat terdiri atas diklat penjenjangan dan teknis.
Contoh :
o Penjenjangan : Diklat Pengawas 11

o Teknis : - Diklat Kepegawaian


Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

 Pengalaman Kerja
Masa kerja pada bidang tertentu yang linier dan/atau berkaitan dengan
tugas-tugas jabatan.

Contoh :
Kepala Biro Keuangan / Jpt Pratama –
> 5 Tahun secara kumulatif dibidang tugas yang terkait
Kepala Bagian Umum /Administrator
> 3 Tahun secara kumulatif dibidang tugas yang terkait
( Mengacu pada Peraturan )
12
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Tugas Pokok
Paparan atau uraian atas semua tugas jabatan yang merupakan
upaya pokok yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan
menggunakan perangkat kerja dan dalam kondisi pelaksanaan
tertentu.

13
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan.....

 Tugas dalam Jabatan


 Tugas teknis (terkait langsung dengan tupoksi jabatan)  jabatan fungsional
& struktural,
 Tugas manajerial (tugas generik terkait pengelolaan sumber daya)  hanya
pada jabatan struktural
 Pola umum distribusi peran dalam tugas teknis:
 Eselon I: Penetapan Kebijakan
 Eselon II: Rancangan Program dan Kebijakan
 Eselon III: Implementasi program pada tataran operasional
 Eselon IV: Penyelenggaraan kegiatan rutin
 Fungsional Umum: Penyiapan bahan/pemrosesan
Tugas Dalam Jabatan

 Tugas
teknis untuk jabatan struktural diterjemahkan dari struktur organisasi dan tata kerja
(SOTK) institusi terkait

 Tugasteknis untuk jabatan fungsional diturunkan dari tugas-tugas teknis jabatan struktural yang
menjadi atasan langsungnya
 Tugas dalam jabatan PNS:
o Tugas Manajerial -> tugas generik terkait pengelolaan sumber daya yg meliputi fungsi-fungsi:

 Planning: kegiatan penyusunan rencana kerja

 Organizing: pendistribusian tugas dan penyeliaan

 Controlling: kegiatan evaluasi dan pelaporan


Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Hasil Kerja
Keluaran (output) kerja jabatan dengan ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya dapat
berupa Benda/Jasa/Informasi.

Contoh :
Untuk tugas :
Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
 Hasil kerja -> Arahan Pelaksanaan Tugas
 Satuan -> Dokumen
Merumuskan rancangan peraturan daerah dan produk hukum lainnya.
 Hasil kerja -> Rumusan Rancangan Peraturan Daeran dan Produk hukum lainnya
 Satuan -> Naskah
Menyelenggarakan layanan umum dan kerumahtanggaan.
 Hasil kerja -> Laporan Penyelengaraan layanan umum dan kerumahtanggaan 16

 Satuan -> Dokumen


Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Bahan Kerja
Masukan (input) kerja yang diperlukan pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja dapat
berupa Benda/Jasa/Informasi.
Contoh :
Untuk tugas :
Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
 Bahan kerja -> SOTK dan Rencana Operasional
 Digunakan untuk -> Pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
Merumuskan rancangan peraturan daerah dan produk hukum lainnya.
 Bahan kerja -> Referensi, Peraturan Perundangan terkait, Naskah Akademik dan Daftar
Iinventarisasi Masalah
 Digunakan untuk -> Perumusan rancangan peraturan daerah dan produk hukum lainnya
Menyelenggarakan layanan umum dan kerumahtanggaan.
 Bahan kerja -> Kebutuhan perlengkapan, Data inventaris barang dan aset 17

 Digunakan untuk -> Penyelenggaraan layanan umum dan kerumahtanggaan


Isi Informasi Jabatan

Lanjutan……..

Alat Kerja
Alat kerja yang digunakan pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja, dapat
berupa SOP, Peraturan, Alat kerja lain yang tidak termasuk mesin, perkakas tangan dan perlengkapan.
Contoh :
Untuk tugas :
Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
 Alat kerja -> Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Petunjuk TeknisStandar Operasional
Prosedur
(SOP) dan Petunjuk Teknis
 Digunakan dalam tugas -> Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
Merumuskan rancangan peraturan daerah dan produk hukum lainnya.
 Alat kerja -> Peraturan terkait dengan pembentukan perundang-undangan dan/atau regulation
impact
analyse
18
 Digunakan dalam tugas -> Merumuskan rancangan peraturan daerah dan produk hukum lainnya
Menyelenggarakan layanan umum dan kerumahtanggaan.
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Tanggung Jawab
Tuntutan jabatan terhadap kesanggupan pegawai untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Contoh :
Kepala Subbagian Tata Usaha :
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran;
Terciptanya tertib administrasi persuratan;
Terpenuhinya Layanan kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku;
Pengadministrasi Persuratan :
Keakuratan hasil ketikan sesuai dengan standar pengetikan;
19
Tersusunnya administrasi persuratan yang rapi;
Dst.
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Wewenang
Hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk mengambil suatu
tindakan atau keputusan mengenai suatu hal agar tugas yang
dilaksanakan dapat berhasil dengan baik, dengan adanya perumusan yang
jelas maka dapat dihindarkan terjadinya penyalahgunaan atau duplikasi
wewenang.

Contoh :

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian :


Memberi/menolak permintaan peralatan kantor;
20
Merekomendasikan PNS yang memenuhi syarat untuk mutasi;
Dst.
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Korelasi Jabatan
Hubungan kerja antara jabatan yang dianalisis dengan jabatan lainnya terkait
dengan pelaksanaan tugas jabatan baik timbal balik maupun searah, baik vertikal,
horizontalmaupun diagonal.
Contoh :
Kepala Subbagian Tata Usaha yang berada langsung di bawah Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten X
No Jabatan Unit Kerja/Instansi Tujuan
1  Kepala Badan Badan Penelitan dan Membahas pekerjaan, tukar menukar informasi,
Pengembangan memberikan dan menerima layanan
Daerah Kabupaten X

2 Kepala Bagian Sekretariat Daerah Membahas pekerjaan, Tukar menukar informasi,


Umum Kabupaten X dan menerima layanan
3 Pengadministrasi Subbagian Tata Usaha Membahas pekerjaan, Tukar menukar informasi,
Umum Badan Penelitan dan menerima layanan, memberikan nasihat,
Pengembangan pelatihan, dan bimbingan 21
Daerah Kabupaten X
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Kondisi Lingkungan Kerja

Keadaan tempat jabatan tersebut melaksanakan tugas meliputi aspek lokasi kerja,
suhu, udara, luas ruangan, letak, penerangan, suara, keadaan tempat kerja, dan
getaran.

Contoh :
N Aspek Keterangan
o
1  Tempat kerja Di dalam ruangan
2  Suhu Suhu kamar normal
3  Udara Sirkulasi baik
4  Keadaan ruangan Luas
5  Letak Rata
6  Penerangan Cukup
7  Suara Tidak berisik
8  Keadaan tempat kerja Bekerja dengan berkas kertas
9  Getaran Tidak ada 22
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Resiko Bahaya
Potensi kejadian atau keadaan yang dapat membahayakan keselamatan atau
kesehatan secara fisik atau kejiawaan pegawai ketika melaksanakan tugas jabatan.

Contoh :

No Bahaya Fisik/Mental Penyebab


1.  Kecelakaan Kerja Survey Lapangan

23
Isi Informasi Jabatan

Syarat Jabatan

Syarat minimal yang harus dimiliki pegawai untuk menduduki jabatan

Keterampilan

Menguasai penggunaan bahan pekerjaan


contoh :
 Menyusun Rencana Program.
 Memantau pemeliharaan sarana dan prasarana.
 Mengelola administrasi kepegawaian
Bakat Kerja
kapasitas khusus atau kemampuan potensial yang dibutuhkan untuk dapat
mempelajari dan memahami pekerjaan (sesuai tabel bakat)
24
Isi Informasi Jabatan

Temperamen Kerja
Persyaratan kualitas atau pembawaan diri yang sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan (sesuai tabel temperamen)

Minat Kerja
Minat kerja merupakan kecenderungan memiliki kemauan, keinginan, dan
ketertarikan pada aspek-aspek pekerjaan (sesuai tabel minat)

Upaya Fisik
Upaya fisik merupakan gambaran penggunaan anggota tubuh dalam
melaksanakan tugas jabatan. Penggunaan anggota tubuh dalam upaya fisik
adalah penggunaan mata, telinga, hidung, mulut,tangan, jari, bahu, kaki, dan
pinggang (sesuai tabel minat)
25
Isi Informasi Jabatan
Kondisi Fisik
Persyaratan fisik khusus yang wajib dipenuhi dalam pelaksanaan tugas
jabatan

Contoh :
 Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
 Umur : tidak ada syarat khusus
 Tinggi Badan : tidak ada syarat khusus
 Berat Badan : tidak ada syarat khusus
 Postur Badan : tidak ada syarat khusus
Fungsi Pekerjaan
Tingkat kompleksitas yang dituntut dalam pekerjaan terhadap
data/informasi, orang, maupun benda/mesin/alat 26
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..
Prestasi Kerja

Prestasi Kerja yang diharapkan bernilai baik dan


sangat baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Baik Sangat Baik

27
Isi Informasi Jabatan
Lanjutan……..

Kelas Jabatan
Tingkatan pangkat jabatan sesuai dengan bobot jabatan tanggung jawab
yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

contoh :
 Kabid Perencanaan Kebutuhan ASN ->Grade 12
 Analis Kepegawaian Madya -> Grade 11
 Kasubbid Analisis Kebutuhan PNS ->Grade 9
 Analis Kepegawaian Muda -> Grade 9
 Analis Data dan Informasi ->Grade 7

28
Makasih Banyak

countinue
Analisis beban kerja........
Analisis Beban Kerja

Teknik manajemen yang dilakukan secara


sistematis untuk memperoleh informasi
mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi
kerja organisasi berdasarkan volume
kerja.

30
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja
 Permasalahan yang terjadi
∞ Pada hakekatnya diharapkan agar dapat
 Ketidaksesuaian antara kompetensi terpenuhinya tuntutan kebutuhan untuk
pegawai dengan jabatan yang menciptakan efektivitas dan efisiensi.
didudukinya ∞ Menghasilkan suatu tolok ukur bagi
 Pendistribusian pegawai masib pegawai/unit organisasi dalam pembagian
belum mengacu kebutuhan nyata tugas serta melaksanakan kegiatannya,
yaitu berupa norma waktu
organisasi yaitu blm didasarkan
pada beban kerja organisasi. AB penyelesaianpekerjaan, tingkat efisiensi
 kerja, dan standar beban kerja dan prestasi
Menumpuknya pegawai di satu
unit tanpa pekerjaan yang jelas dan K kerja,menyusun formasi pegawai, serta
kurangnya pegawai di unit lain penyempurnaan sistem prosedur kerja
 Pembentukan organisasi cenderung danmanajemen lainnya.
tidak berdasarkan kebutuhan nyata ∞ Dijadikan tolok ukur untuk meningkatkan
yaitu Org. dibentuk terlalu besar produktivitas kerja serta langkah-langkah
sementara beban kerjanya kecil, lainnya dalam rangka meningkatkan
sehingga pencapaian tujuan org. pembinaan, penyempurnaan dan
tidak efektif dan efesien pendayagunaan aparatur negara baik dari
segi kelembagaan, ketatalaksanaan
maupun kepegawaian 31
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Norma Waktu (Variable Tetap)

Waktu yang dipergunakan untuk menghasilkan/menyelesaikan produk/hasil kerja


adalah relatif tetap sehingga menjadi variabel tetap dalam pelaksanaan analisis
beban kerja.

Perubahan kebijakan;

Perubahan norma Perubahan peralatan;


waktu dapat terjadi
karena : Perubahan kualitas SDM;

Perubahan organisasi, sistem, dan prosedur.

32
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Volume Kerja (Variable Tidak


Tetap)
Volume kerja diperoleh dari target pelaksanaan tugas untuk memperoleh hasil
kerja/produk.
Contoh :
 Kepala Seksi Inventarisasi Jabatan o 1 bulan sekali – laporan bulanan
Volume kerja dalam 1 tahun adalah
Tugas : 235 : 20 = 11,75 dibulatkan menjadi
o Membuat laporan kegiatan Kepala 12, satuannya frekuensi.
Seksi Inventarisasi Jabatan.
o Seminggu sekali – laporan Kegiatan
Hari Kerja Efektif dalam 1 tahun
untuk 5 hari kerja = 235 hari.
Volume kerja 1 tahun adalah 235 : 5
= 47, satuannya frekuensi. 33
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Jam Kerja Efektif

Alat Ukur
• Dilakukan • Pelaksanaa
n
• Ditetapkan
ABK Baik dan
Tranparan
Benar

Keterbukaan/transparansi ini sebagai suatu syarat agar pelaksanaan analisis beban kerja dapat
dilaksanakan secara obyektif, sehingga laporan hasil analisis beban kerja benar-benar akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
34
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Jam Kerja Efektif (lanjutan….)

Alat
Ukur
Konsiste
Valid Universal
n
Alat ukur harus dapat
Alat ukur yang akan Dalam melakukan analisis dipergunakan untuk mengukur
berbagai unit kerja maupun
dipergunakan mengukur beban kerja harus hasil kerja, sehingga tidak ada
beban kerja sesuai dengan konsisten dari waktu ke alat ukur yang lain atau khusus
material yang akan diukur; waktu; untuk suatu unit kerja atau hasil
kerja.

Sesuai dengan kriteria alat ukur, maka dalam pelaksanaan analisis beban kerja yang dipergunakan
sebagai alat ukur adalah jam kerja efektif yang harus diisi dengan tindak kerja untuk
menghasilkan berbagai produk baik yang bersifat konkrit (benda) atau abstrak (jasa).
35
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Jam Kerja Efektif (lanjutan….)


Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 telah ditentukan jam kerja instansi pemerintah 37 jam 30 menit
per minggu, baik untuk yang 5 (lima) hari kerja ataupun yang 6 (enam) hari kerja.

Hari Kerja Efektif


adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan
cuti

5 Hari Kerja 6 Hari Kerja


• Jumlah hari per tahun 365 • Jumlah hari per tahun 365
• Libur Sabtu-Minggu 104 hari • Libur Sabtu-Minggu 104 hari
• Libur Resmi 14 hari • Libur Resmi 14 hari
• Cuti 12 Hari • Cuti 12 Hari
• Jumlah Hari Libur 130 hari • Jumlah Hari Libur 130 hari
• Hari kerja efektif 365 hari di kurangi jumlah hari libur • Hari kerja efektif 365 hari di kurangi jumlah hari libur
130 Hari = 235 hari 130 Hari = 235 hari

36
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Jam Kerja Efektif (lanjutan….)

Jam Kerja Efektif


adalah Jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang
karena tidak bekerja (allowance) seperti istirahat makan, melepas lelah,
buang air dan sebagainya. Allowance rata-rata sekitar 30% dari jumlah
jam kerja formal.

Jam Kerja per Minggu


o Jam Kerja Formal per Minggu = 37 Jam 30 Menit.
o Jam Kerja Efektif per Minggu (dikurangi waktu luang 30%) = 70% x 37 Jam 30
Menit = 26,25 Jam di bulatkan 26 Jam 30 Menit
o Jam Kerja Tidak Efektif per Minggu 37 Jam 30 Menit – 26 Jam 30 Menit = 11 Jam

37
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Jam Kerja Efektif (lanjutan….)

Jam Kerja per Hari

5 hari kerja
 Jam Kerja Formal per Hari = 37 Jam 30 Menit : 5 = 7,5 dibulatkan = 7 jam 30 Menit
 Jam Kerja efektif per Hari = 26 Jam 30 Menit : 5 = 5,30 dibulatkan = 5 Jam 30 Menit
 Jam Kerja tidak efektif per Hari = 11 Jam : 5 = 2,20 dibulatkan = 2 Jam

6 hari kerja
 Jam Kerja Formal per Hari = 37 Jam 30 Menit : 6 = 6,25 dibulatkan = 6 jam 30 Menit
 Jam Kerja efektif per Hari = 26 Jam 30 Menit : 6 = 4,41 dibulatkan = 4 Jam 30 Menit
 Jam Kerja tidak efektif per Hari = 11 Jam : 6 = 1,83 dibulatkan = 2 Jam

38
Aspek – aspek dalam Analisis Beban Kerja

 Jam Kerja Efektif (lanjutan….)

Jam Kerja per Tahun


Jam kerja formal
 5 hari kerja = 235 hr x 7 jam 30 menit/hr = 1.715 dibulatkan = 1.700 jam
 6 hari kerja = 287 hr x 6 jam 30 menit/hr = 1.808 di bulatkan = 1.800 jam

Jam kerja efektif


 5 hari kerja = 235 hr x 5 jam 30 menit/hr = 1.245 dibulatkan = 1.250 jam
 6 hari kerja = 287 hr x 4 jam 30 menit/hr = 1.234 jam dibulatkan = 1.250 jam

Jam kerja tidak efektif


 5 hari kerja = 235 hr x 2 jam/hr = 470 jam
 6 hari kerja = 287 hr x 2 jam/hr = 574 jam

Jam kerja efektif tersebut akan menjadi alat pengukur dari beban kerja yang dihasilkan setiap unit
kerja/jabatan.
39
Teknik Pelaksanaan Analisis Beban Kerja

Tahapan Analisis Beban Kerja

 Pengumpulan Data Beban Kerja


Pengkajian
organisasi sehingga
memperoleh
kejelasan mengenai :

 Tugas pokok dan  Kuesioner;


Metode
fungsi;  Wawancara; dan
Pengumpulan
 Rincian tugas; dan  Observasi.
Data
 Rincian kegiatan.

40
Metode Penghitungan Kebutuhan
Pendekatan Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum, antara
lain:

Hasil
Kerja

Tugas Pendekatan
Penghitung Objek
Per an Kerja
Tugas Kebutuhan

Peralatan
Kerja
41
Metode Penghitungan Kebutuhan

a. Pendekatan Hasil Kerja


Dalam menggunakan metode ini, informasi yang diperlukan adalah:
 wujud hasil kerja dan satuannya;
 jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus
dicapai;
 standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja.

Beban kerja
X 1 orang
Standar kemampuan Rata-rata
Contoh:
Jabatan :Pengolah Data
Hasil Kerja :Data Entrian
Beban Kerja/Target Hasil : 200 data entrian setiap hari
Standar Kemampuan Pengentrian : 30 data per hari

200 data entrian


X 1 orang = 6,67 orang
30 data entrian

Dibulatkan menjadi 7 orang


42
Metode Penghitungan Kebutuhan
b. Pendekatan Objek Kerja
Metoda ini memerlukan informasi:
 wujud objek kerja dan satuannya;
 jumlah beban kerja yang tercermin dari banyaknya objek yang harus dilayani;
 standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja.

å Objek kerja
Standar kemampuan Rata-rata X1 orang

Contoh:
Jabatan : Dokter
Objek Kerja : Pasien
Beban Kerja : 80 pasien per hari
Standar Kemampuan Pemeriksaan : 25 pasien per hari

80 pasien
X 1 Dokter = 3,2 orang Dokter
25 pasien

dibulatkan menjadi 3 orang


43
Metode Penghitungan Kebutuhan
c. Pendekatan Peralatan Kerja
Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah:
o satuan alat kerja;
o jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja;
o jumlah alat kerja yang dioperasikan;
o rasio jumlah pegawai per jabatan per alat kerja (RPK).

å Peralatan kerja
X 1 orang
Rasio Penggunaan Alat Kerja
Contoh: Bis angkutan pegawai
Satuan alat kerja : Bis
Jabatan yang diperlukan untuk : • Pengemudi Bis
pengoperasian alat kerja
• Kernet Bis
• Montir Bis
Jumlah alat kerja yang dioperasikan : 20 bis
Rasio Pengoperasian Alat Kerja : • 1 Pengemudi 1 Bis
• 1 Kernet 1 Bis
• 1 Montir 5 Bis 44
Metode Penghitungan Kebutuhan

Jumlah pegawai yang diperlukan:

• Pengemudi Bis:
20 bis X 1 Pengemudi = 20 Pengemudi
1 bis

• Kernet Bis:
20 bis
X 1 Kernet = 20 Kernet Bis
1 bis

• Montir Bis:
20 bis
X 1 Montir = 4 Montir Bis
5 bis 45
Metode Penghitungan Kebutuhan

d. Pendekatan Tugas per Tugas Jabatan


Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metoda ini adalah
 uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas;
 waktu penyelesaian tugas;
 jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata.

JUMLAH KEBUTUHAN Waktu Penyelesaian Rata2 x Beban Kerja


PER JABATAN = Waktu Kerja Efektif

46
THANK YOU!

Kepala Subbag Anforjab


Biro Organisas Setda Prov.
Kaltim

Phone:
081347222637
Email:
nurnutfaharief@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai