Anda di halaman 1dari 18

“Jatim Bangkit 2021”

UU NO. 5 TAHUN 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


Pasal 56 “Setiap Instansi Pemerintah wajib Menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja”.
1 Pasal 96 “Setiap Instansi Pemerintah wajib Menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK
berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Bebankerja”.

PP 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diubah


2 dengan PP 17 Tahun 2020
Pasal 5 “Setiap Instansi Pemerintah wajib Menyusun kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja”.

PP 49 TAHUN 208 Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja


3 Pasal 4 “Setiap Instansi Pemerintah wajib Menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PPPK berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Bebankerja”.

❑ PERMENDAGRI 12 TAHUN 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di lingkungan Depdagri dan Pemda
4 ❑ PERMENDAGRI 35 TAHUN 2012 Tentang Analisis Jabatan di lingkungan Kemendagri dan Pemda
❑ PERMENPAN RB NO. 1 TAHUN 2020 Tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
I. ANALISIS JABATAN (ANJAB)
PENGERTIAN DAN MANFAAT ANALISIS JABATAN

Permenpan RB Rekrutmen Pegawai


Nomor 1 Tahun 2020 menentukan jabatan apa yang dibutuhkan 1
Pedoman Kerja dan Penilaian Kinerja Pegawai
Analisis Jabatan
adalah proses
sesuai dengan posisi masing-masing, siapa mengerjakan apa 2
pengumpulan, Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Pegawai
pencatatan, sesuai dengan persyaratan jabatan, hubungan kerja dan peralatan 3
pengolahan dan Promosi dan Mutasi / Perpindahan Pegawai
penyusunan data
jabatan menjadi
untuk melihat kesesuaian kompetensi 4
informasi jabatan. Manajemen Kompensasasi
sebagai dasar evaluasi jabatan untuk menentukan nilai dan kelas 5
Penataan Organisasi
pembentukan, pengembangan, perampingan atau penggabungan 6
INFORMASI JABATAN
Permenpan RB No. 1 Tahun 2020 Permendagri 35 Tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Timur

1. NAMA JABATAN 1. KODE JABATAN 1. KODE JABATAN

2. KODE JABATAN 2. NAMA JABATAN 2. NAMA JABATAN

3. UNIT KERJA 3. UNIT KERJA 3. UNIT KERJA

4. IKTISAR JABATAN 4. RINGKASAN TUGAS JABATAN 4. RINGKASAN TUGAS

5. KUALIFIKASI JABATAN 5. RINCIAN TUGAS JABATAN 5. URAIAN TUGAS

6. TUGAS POKOK 6. WEWENANG 6. BAHAN KERJA

7. HASIL KERJA 7. TANGGUNG JAWAB 7. PERANGKAT / ALAT KERJA

8. BAHAN KERJA 8. HASIL KERJA 8. HASIL KERJA

9. PERANGKAT KERJA 9. BAHAN KERJA 9. KONDISI LINGKUNGAN KERJA

10. TANGGUNG JAWAB 10. PERANGKAT KERJA 10. UPAYA FISIK

11. WEWENANG 11. HUBUNGAN JABATAN 11. RESIKO KERJA

12. KORELASI JABATAN 12. KEADAAN TEMPAT KERJA 12. TANGGUNG JAWAB

13. KONDISI LINGKUNGAN KERJA 13. UPAYA FISIK 13. WEWENANG

14. RISIKO BAHAYA 14. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA 14. HUBUNGAN KERJA

15. SYARAT JABATAN 15. SYARAT JABATAN 15. SYARAT JABATAN

16. PRESTASI KERJA YANG DIHARAPKAN

17. KELAS JABATAN


PERBEDAAN
PERMENDAGRI 35/2012 DAN PERMENPAN 1/2020
Permenpan RB No. 1 Tahun 2020 Permendagri 35 Tahun 2012

1. Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja menjadi 1 dokumen; 1. Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja adalah
dokumen yang berbeda;
2. Pada butir informasi jabatan terdapat “Prestasi kerja yang
diharapkan dan Kelas jabatan”. 2. Pada butir informasi jabatan tidak terdapat “Prestasi
kerja yang diharapkan dan Kelas jabatan”.

*) Prestasi kerja yang diharapkan bernilai baik dan sangat baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Catatan: mirip dengan “hasil kerja (butir informasi diatas)”, untuk kualitas tentunya diharapkan yang terbaik.

*) Kelas Jabatan adalah tingkatan pangkat jabatan sesuai dengan bobot jabatan tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.
Catatan: Kelas jabatan diperoleh dari hasil hasil evaluasi jabatan yang dilakukan setelah analisis jabatan, akan menjadi masalah jika kelas yang ditulis
dalam analisis jabatan berbeda dengan hasil evaluasi jabatan.
PENYUSUNAN BUTIR INFORMASI JABATAN
1. KODE JABATAN 2. NAMA JABATAN 3. UNIT KERJA
Kode Jabatan adalah kode yang merepresentasikan Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi Unit kerja adalah tempat kedudukan jabatan
suatu jabatan, yang dibuat untuk mempermudah ciri dan gambaran atas isi jabatan. yang terlihat dalam susunan struktur organisasi,
inventarisasi jabatan. selanjutnya tergambar dalam peta jabatan.

Contoh: Keterangan: Contoh:


Format : A.B.C.D.E 1. Jabatan struktural mengacu pada Posisi Kasubbag Tata Usaha
Kepala Badan/Dinas : 1.204.0.0.0 Peraturan Kepala Daerah tentang 1. JPT : Kepala Badan/Dinas
Sekretaris : 1.204.1.0.0 SOTK; 2. Administrator : Sekretaris
Kepala Sub Bagian A : 1.204.1.1.0 2. Jabatan Pelaksana mengacu pada 3. Pengawas : Ksb. Tata Usaha
Fungsional 1 : 3.204.1.1.1 Permenpan RB No. 41 Tahun 2018 4. Pelaksana :-
Pelaksana 1 : 2.204.1.1.1 tentang Nomenklatur Jabatan 5. Fungsional :-
Pelaksana 2 : 2.204.1.1.2 Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil
Kepala Bidang I : 1.204.2.0.0 Di Lingkungan Instansi Pemerintah;
3. Jabatan Fungsional mengacu pada
Penjelasan Format: Peraturan yang mengatur; Contoh Identitas Jabatan
A : 1 (struktural), 2 (Pelaksana), 3 (Fungsional) 4. Poin 2 dan 3 di Pemerintah Provinsi
B : kode instansi (kode arsip) sekaligus pucuk pimpinan Jawa Timur mengacu pada Peraturan 1. Kode Jabatan : 1.204.1.1.0
C : urutan eselon III Gubernur Jawa Timur Nomor 129
D : urutan eselon IV 2. Nama Jabatan : Ksb. Tata Usaha
Tahun 2018.
E : urutan pelaksana / fungsional; 3. Unit Kerja : Sekretariat – Badan/Dinas
Lanjutan…
5. URAIAN TUGAS PERKADA SOTK
4. RINGKASAN TUGAS
Paparan atau uraian atas semua tugas jabatan yang
Merupakan keseluruhan tugas jabatan yang disusun merupakan upaya pokok yang harus dilakukan oleh
dalam 1 (satu) kalimat berisi tugas yang paling inti pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi
atau paling esensi dalam jabatan yang bersangkutan. hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja.

Tugas
Tugas Ksb. TU sesuai Perkada SOTK Catatan : menggambarkan apa yang dikerjakan, bagaimana Manjerial
1. Administrasi persuratan dan kearsipan; cara mengerjakan dan untuk apa dikerjakan.
2. Urusan rumah tangga dan keprotokolan; 1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
3. Hubungan masyarakat, informasai dan publikasi; sesuai dengan program kerja Sekretaris sebagai acuan
4. Administrasi kepegawaian; pelaksanaan kegiatan;
5. Perlengkapan dan aset; 2. Membagi tugas kepada bawahan dengan memberi
6. Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. disposisi atau petunjuk langsung dan mengawasi agar
hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan standar
ketentuan yang berlaku;
Ringkasan Tugas: 3. Mengarahkan pengelolaan surat masuk dan keluar
Menyusun rencana kegiatan, mengawasi dan memberi sesuai dengan disposisi atau petunjuk pimpinan untuk
petunjuk pengelolaan administrasi persuratan, tertib administrasi persuratan;
kearsipan, urusan rumah tangga, kepegawaian, 4. Mengarahkan pengelolan arsip sesuai dengan jenis
perlengkapan, aset, keprotokolan, hubungan surat/dokumen dinas untuk memudahkan saat
masyarakat, serta informasi dan publikasi di dibutuhkan kembali.;
lingkungan Dinas/Badan. 5. Dst.
Tugas
6. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai pokok
target yang telah ditentukan sebagai bahan evaluasi
untuk perencanaan berikutnya;
7. Melakasanakan kegiatan dinas sesuai dengan petunjuk
pimpinan
Lanjutan…

UNSUR URAIAN TUGAS URAIAN TUGAS PELAKSANA


Merupakan turunan dari tugas jabatan diatasnya (mendukung
a. Perencanaan pelaksanaan tugas atasan)
b. Pembagian dan pelakasanaan tugas Contoh:
c. Evaluasi dan pelaporan Pengadministrasi Umum
1. Menyusun target kerja sesuai dengan rencana kerja Kasubbag
d. Tugas lai-lain Tata Usaha sebagai acuan pelaksanaan tugas;
2. Menerima dan mencatat surat masuk dan keluar sesuai dengan
kode dan perihal surat untuk memudahkan pencarian saat
dibutuhkan;
3. Menyediakan lembar disposisi pada surat masuk sesuai dengan
URAIAN TUGAS FUNGSIONAL perihal untuk pengendalian;
4. Mengelompokkan surat sesuai dengan jenis dan sifatnya untuk
Sesuai dengan tugas pada peraturan yang mengatur. mempermudah dalam pendistribusian surat;
Contoh: 5. Mendokumentasikan surat dengan melakukan entri pada aplikasi
surat dinas elektronik untuk tertib administrasi;
1. Perawat (Permenpan RB 35 Tahun 2019 tentang Jabatan 6. Mendistribusikan surat sesuai dengan tujuan disposisi;
Fungsional Perawat) 7. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai terget kerja
yang telah ditentukan sebagai bahan evaluasi;
2. Analis Sumber Daya Manusia Aparatur (Permempan RB 37
8. Melaksanakan kegiatan dinas sesuai dengan petunjuk pimpinan.
Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Analis Sumber
Daya Manusia Aparatur)
Lanjutan…

6. BAHAN KERJA 8. HASIL KERJA


Masukan (input) kerja yang diperlukan pemegang Keluaran (output) kerja jabatan dengan ukuran kuantitas, kualitas, waktu
jabatan untuk memperoleh hasil kerja dapat berupa: dan/atau biaya dapat berupa:
1. Benda; 1. Benda;
2. Jasa; 2. Jasa;
3. Informasi. 3. Informasi.
Contoh Ksb. TU : Contoh Ksb. TU :
• Disposisi Pimpinan; • Rencana kerja sub bagian TU;
• Surat keluar dan masuk • Dokumen Kearsipan, Kepegawaian dan Aset;
• Data usulan kepegawaian; • Informasi kehumasan
• dll • dll

7. PERANGKAT / ALAT KERJA 9. KONDISI LINGKUNGAN KERJA


Alat kerja yang digunakan pemegang jabatan dalam Keadaan tempat jabatan tersebut melaksanakan tugas meliputi aspek
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja. lokasi kerja, suhu, udara, luas ruangan, letak, penerangan, suara,
keadaan tempat kerja, dan getaran.
Contoh Ksb. TU :
• Peraturan perundangan terkait; Contoh Ksb. TU :
• SOP; • Udara : Nyaman
• Perangkat komputer dan jaringan internet; • Penerangan : Baik
• dll • dll
Lanjutan…

10. UPAYA FISIK 12. TANGGUNG JAWAB


merupakan gambaran penggunaan anggota tubuh dalam Tuntutan jabatan terhadap kesanggupan pegawai untuk menyelesaikan
melaksanakan tugas jabatan. Penggunaan anggota pekerjaan.
tubuh dalam upaya fisik adalah penggunaan mata,
telinga, hidung, mulut, tangan, jari, bahu, kaki, dan
pinggang. Contoh Ksb. TU :
• Kesesuaian rencana kegiatan sub bagian tata usaha dengan sekretaris;
• Penyelesaian proses administrasi kepegawaiam tepat dan cepat
Contoh Ksb. TU :
• dll
• Berbicara : Sering
• Duduk : Sering
• dll
13 WEWENANG
Hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk mengambil suatu tindakan
11. RESIKO BAHAYA atau keputusan mengenai suatu hal agar tugas yang dilaksanakan dapat
berhasil dengan baik, dengan adanya perumusan yang jelas maka dapat
Potensi kejadian atau keadaan yang dapat membahayakan dihindarkan terjadinya penyalahgunaan atau duplikasi wewenang..
keselamatan atau kesehatan secara fisik atau kejiawaan
pegawai ketika melaksanakan tugas jabatan.
Contoh Ksb. TU : - Contoh Ksb. TU :
• Memproses usulan kepegawian ;
• dll
Lanjutan…

14. HUBUNGAN KERJA 15. SYARAT JABATAN


Hubungan kerja antara jabatan yang dianalisis dengan Syarat minimal yang harus dimiliki pegawai untuk menduduki jabatan
jabatan lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas
jabatan baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, Terdiri dari:
horizontal maupun diagonal. • Pangkat / Golongan
• Pendidikan Umum
• Pendidikan dan Pelatihan
Contoh Ksb. TU : • Pengetahuan
Sekretaris : menyampaikan informasi dibidang • Keterampilan
kepegawaian, asset, rumah tangga dan • Pengalaman Kerja
kehunasan; • Kondisi Fisik
BKD : koordinasi penyelesaian layanan dan • Bakat
permaslahan adm. Kepegawaian. • Minat
• tempramen
dll
II. ANALISIS BEBAN KERJA (ABK)
PENGERTIAN ANALISIS BEBAN KERJA
Aspek-Aspek Dalam ABK
Permenpan RB 1 Tahun 2020
Analisis Beban Kerja adalah teknik manajemen yang 1. Uraian Tugas, diambil dari hasil Analisis Jabatan;
dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi
mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja 2. Norma Waktu, yaitu waktu yang dipergunakan untuk
organisasi berdasarkan volume kerja. menghasilkan/menyelesaikan produk/hasil kerja adalah relatif tetap
sehingga menjadi variabel tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja;
Perhitungan ini dijelaskan dalam
3. Volume Kerja, yaitu target pelaksanaan tugas untuk memperoleh hasil
Permendagri 12 Tahun 2008 kerja/produk dalam waktu 1 Tahun;

Perhitungan ABK 4. Jam Kerja Efektif, adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu
kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti istirahat makan,
melepas lelah, buang air dan sebagainya. Allowance rata-rata sekitar 30%
Volume Kerja X Norma Waktu dari jumlah jam kerja formal.
X 1 orang • 5 hari kerja, Formal @hari = 7,5 Jam, JKE @hari = 5,5 Jam
Jam Kerja Efektif dalam 1 Tahun • 6 hari kerja, Formal @ hari = 6,5 Jam, JKE @ hari = 4,5 Jam
• 1 Tahun, Formal = 1.800 Jam, JKE = 1.250 Jam

Hasil perhitungan dari


semua uraian tugas
CONTOH ANALISIS BEBAN KERJA
Perawat Terampil Angka Kredit X Volume Kerja Volume kerja X Norma Waktu
Permenpan 30 Tahun 2019 (minimal 5 ak dalam 1 tahun)
Angka Norma
No Uraian Tugas Output Volume Kerja Total AK Beban Kerja
Kredit Waktu (jam)
1 Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu 0,001 Laporan 1.200 1 1,2 1.200

2 Melaksanakan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam 0,004 Catatan Kep. 1.200 0,5 4,8 600
rangka melakukan upaya Promotif
3 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ 0,0043 Catatan Kep. 600 0,5 2,58 300
bencana/kritikal
4 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak 0,0016 Catatan Kep. 500 0,5 0,8 250
5 Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan 0,0008 Catatan Kep. 1.200 0,25 0,96 300

TOTAL 10,34 2.650

Kebutuhan Pegawai Angka Kredit


= Beban Kerja / Jam Kerja Efektif Jika 1 orang minimal 5 ak,
= 2.650 / 1.250 maka untuk 2 orang minimal 10 ak
= 2,12
= dibulatkan menjadi 2 orang
III. KETERKAITAN ANJAB & ABK
ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA

Perangkat Daerah Pengguna


hasil Anjab &ABK
FORMASI/KEBUTUHAN PEGAWAI
BKD

MUTASI DAN PROMOSI

BPSDM KEBUTUHAN DIKLAT


ANALISIS ANALISIS
JABATAN BEBAN KERJA
PEDOMAN KERJA

BIRO EVALUASI JABATAN


ORGANISASI
PETA
JABATAN PENATAAN ORGANISASI
Digunakan untuk

Anda mungkin juga menyukai