Anda di halaman 1dari 16

Hak Milik

dan
Hak Guna Usaha
Kelompok 1
Hak milik dan HGU

HAK GUNA
01 HAK MILIK 02 USAHA
HAK MILIK
Hak Milik Adalah Hak Turun Temurun, Terkuat, Dan
Terpenuh Yang Dapat Dipunyai Orang Atas Tanah,
Dengan Mengingat Ketentuan Dalam Pasal 6 UUPA.

Hak milik adalah hak yang terkuat dan terpenuh oleh


karenanya hak milik berbeda dengan hak guna usaha, hak guna
bangunan, hak pakai, dan lainnya. Pengaturan tentang hak
milik dapat ditemui dalam Pasal 20 sampai dengan Pasal 27
UUPA

Menurut para ahli


Hak milik adalah hak yang turun-temurun,
terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang
atas tanah dan memberikan kewenangan untuk
menggunakannya bagi segala macam keperluan
selama waktu yang tidak terbatas, sepanjang
tidak ada larangan khusus untuk itu.

Prof. Boedi Harsono - Hukum Agraria Indonesia


Karakteristik Hak milik

Ekslusif Bersifat Abadi

Transfereable Mutlak

Terbatas
Hak Ekslusif
Hak eksklusif pemilik adalah hak untuk menguasai dan menggunakan suatu benda atau
hak, serta untuk mengecualikan orang lain dari penggunaan atau pengambilan keuntungan
dari benda atau hak tersebut.

Hak eksklusif pemilik dapat dibatasi oleh undang-undang atau peraturan pemerintah,
seperti regulasi lingkungan atau hak sewa yang diberikan kepada pihak lain. Namun, pada
umumnya hak eksklusif pemilik dihormati dan dijaga oleh hukum agar pemilik dapat
memanfaatkan benda atau hak miliknya secara optimal tanpa adanya gangguan atau
intervensi dari pihak lain.
Hak Transfereable
Hak terkait transfereable adalah hak khusus yang dimiliki oleh pemegang hak milik untuk
mengalih tangankan kepemilikan tersebut. Hak ini merupakan kewenangan penuh
pemegang hak milik terhadap tanah kepemilikannya.

Hak transfereable dapat digunakan selama dalam proses pemindahan tangan tersebut tidak
melanggar undang-undang tentang jual beli ataupun undang-undang terkait dalam proses
pemindah tanganan tersebut.
Terbatas

Terbatas dalam pengertian ini adalah pemegang hak milik terhadap suatu tanah bersifat
bebas namun pemegang hak milik harus tunduk dengan peraturan-peraturan yang
mengatur tentang kepemilikan termasuk didalamnya, hak dan juga kewajiban pemegang
hak milik terkait dengan kepemilikan-Nya tersebut
Bersifat Abadi
Kepemilikan seseorang terhadap tanah yang dimiliki bersifat abadi selama pemilik dan
juga tanah kepemilikan atau properti tersebut masih ada. Hak ini menjamin kepemilikan
pemegang hak milik tersebut untuk dapat menggunakan properti yang menjadi miliknya
selama masih adanya property tersebut dan hal ini dilindungi oleh undang-undang
Mutlak

Kepemilikan pemegang hak milik bersifat mutlak yang mana negara memperbolehkan dan
menjamin setiap pengambilan manfaat dari properti yang dipegang seseorang tersebut.
Sifat multak ini juga menjamin properti kepemilikan seseorang itu dilindungi undang-
undang dan pemerintahan. Pemegang hak milik juga dibebaskan untuk memindahkan hak
kepemilikannya tanpa dapat diintervensi oleh pihak lain
Perolehan Hak Milik

Kerena Hukum Karena ketetapan


adat pemerintah dan UU

Kerena Peristiwa Kerena perbuatan


Hukum Hukum
Hilangnya Hak Milik
01 Tanahnya jatuh kepada Negara

02 Tanahnya Musnah

03 Peralihan kepada warga asing


HAK GUNA USAHA
Guna Usaha (HGU) Hak guna usaha adalah hak untuk
mengusahakan langsung tanah yang dikuasai oleh Negara
untuk usaha pertanian, perikanan, atau peternakan.

Hak guna usaha dapat diperoleh oleh perorangan Indonesia


atau perusahaan Indonesia. Jangka waktu hak guna usaha
adalah 25 tahun bagi perorangan dan 35 tahun bagi
perusahaan. Waktu tersebut dapat diperpanjang untuk jangka
waktu 25 tahun.
Karakteristik HGU
● Hanya dapat diberikan atas tanah ● Dapat dijadikan jaminan hutang
negara dengan hak tanggungan
● Dapat beralih karena pewarisan
● Dapat diahlikan kepada pihak lain
● Mempunyai jangka waktu terbatas
● Dapat dilepaskan menjadi tanah
negara.
Hak pemegang HGU

Menguasai dan mempergunakan tanah yang diberikan dengan HGU


untuk melaksanakan usaha di bidang pertanian, perkebunan,
perikanan dan peternakan.

Untuk mendukung kegiatan usahanya, maka pemagan hak untuk


menguasai dan menggunakan sumber air dan sumber daya alam lain
di atas tanah HGU.
Kewajiban Pemegang HGU
● Membayar uang pemasukan kepada negara
● Memanfaatkan tanah sesuai dengan peruntukkan dan penggunaan tanahnya sesuai
dengan yang telah ditetapkan dalam pemberian haknya
● Menyampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun mengenai penggunaan HGU
● Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan HGU kepada negara sesudah
HGU tersebut hapus
● Pemegang HGU dilarang menyerahkan penguasaan HGU kepada pihak lain, terkecuali
dalam hal-hal yang diperbolehkan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku ( Pasal 12 ayat (2) )
● Dsb.

Anda mungkin juga menyukai