Perpangkatan / Penarikan
Akar Bilangan Bulat dan
Sistem Bilangan Romawi
Nama kelompok :
1. 1. Anita Setyawati
2. 2. Mei Lina Puji Hastuti
3. 3. Nur Ardiansyah
4. 4. Fani Nur Afifah
5. 5. Ika Ningtiya Yuliati
KB 1 : Perpangkatan /
Penarikan Akar KB 2: Bilangan
Bilangan Bulat dan Romawi
Penggunaannya
KB 1
1. Perpangkatan
Perhatikan perkalian berulang ini : 2x2x2x2x2 =
Dalam perkalian berulang tersebut terdapat 5 faktor yang sama yaitu
bilangan 2 yang dapat di sajikan dalam bilangan berpangkat
atau dapat ditulis
disebut bilangan berpangkat
disebut bilangan pokok
disebut pangkat
Disimpulkan perpangkatan yaitu perkalian berulang yang
mempunyai b faktor dan tiap-tiap faktornya sama dengan a.
bentuk perpangkatan ini biasanya digunakan untuk menyingkat
cara menulis bilangan-bilangan yang besar.
a. Sifat perkalian bilangan berpangkat
(x = )
Jika perkalian perpangkatan dengan
Sifat Sifat bilangan pokok yang sama dapat di tulis
Perpangkatan dengan menjumlahkan pangkatnya.
Contoh : x = =
b. Sifat pembagian bilangan
beerpangkat c. Sifat distributif perpangkatan
(: = ) terhadap perkalian
Jika pembagian perpangkatan (x = x
dengan bilangan pokok yang Bilangan pokok ( x di kalikan
sama dapat di tulis dengan berulang sebanyak jumlah c
mengurangi pangkatnya. faktor atau dapat ditulis x
Contoh : : = =
d. Sifat perkalian eksponen-eksponen e. Sifat eksponen negatif
Dalam sifat pembagian
= berpangkat jika m > n
Contoh : = x x maka berlaku sifat ( : = )
= = atau namun jika m < n maka
= = ( = )
● Contoh : : = = =
f. Sifat bilangan nol dalam perpangkatan
=0
Bilangan 0 jika dikalikan berulang dengan 0 maka hasilnya 0
dan
Dalam sifat ini dan sebenarnya tidak memenuhi definisi bilangan berpangkat, sebab
dalam perkalian berpangkat paling sedikit harus mempunyai dua faktor.
Contoh : : = =
tidak didefinisikan
Jika menggunakan sifat pembagian perpangkatan ( : = ) maka kita ambil a = 0 dan m
= n dengan b x 0 , c x 0 dapat ditulis : = =
Maka 0 : 0 tidak terdefinisi atau pembagian dengan 0 tidak terdefinisi.
Penarikan Akar pada bilangan bulat hanya
dilakukan dengan bilangan positif.
A. Perhatikan 25 = , dibaca 25 adalah
kuadrat dari 5. Atau dapat dibalik menjadi
= 25, dibaca 5 adalah akar pangkat dua
Penarikan dari 25. Jadi proses mencari akar pangkat
dua adalah operasi invers dari proses