Anda di halaman 1dari 15

DINAMIKA

POLITIK
LOKAL &
OTONOMI
DAERAH
DR. H. AGUS SJAFARI, S.SOS., M.Si
• Krisis 1998 Sebuah Titik Pemberangkatan
Krisis moneter globalPresiden Soeharto
“lengser”32 tahun stabilitas semu:
disparitas pusat vs daerah, jawa dan
sekitarnya vs Indonesia bagian timurOrde
Sejarah Dinamika baru berakhir, proses demokratisasi di
daerah dimulaiPemilu 1999 “demokratis
Politik dan kedua” digelarDesentralisasi (UU
Pemerintah Daerah No. 22/1999 dirubah
Perkembangannya menjadi UU Pemerintah Daerah No.
32/2004)Structural Adjustment Programs
(SAPs), IMF dan Decentralization, World
BankPilkada langsungInstabilitas lokal
(chaos)
Dinamika Politik lokal Era Reformasi

Pada tahun 1999, Indonesia mencatatkan


sejarah dalam memasuki era desentralisasi
sesungguhnya. Dengan lahirnya Undang-
undang Nomor 22/1999 tentang
Pemerintahan Daerah, desentralisasi
membuka peluang politik lokal mencari
jalan keluar menuju kemandirian daerah.

Pada prinsipnya, Undangundang Nomor


22/1999 berusaha mendekatkan
pemerintahan daerah agar lebih responsif
kepada rakyatnya dan memberikan ruang
transparansi lebih besar demi mencapai
devolusi kekuasaan
• Pada perkembangannya UU 32/2004 telah mengalami
beberapa perbaikan khususnya terkait judicial review yang
akhirnya membolehkan calon-calon independen untuk
berkompetisi dalam pemilihan pemimpin daerah. Dengan
24 kondisi tersebut, maka upaya mencari pemimpin yang
benar-benar memperhatikan kehendak masyarakatnya
diasumsikan akan mudah dapat diwujudkan.
• Struktur parpol sebagai institusi politik yang
menghegemoni peilkada, mendapatkan tantangan positif
dalam bentuk munculnya calon-calon independen (non
partai) yang diusung oleh kalangan masyarakat sendiri.
Namun demikian meskipun kondisi tersebut telah dapat
dijalankan dan beberapa daerah memilih calon
independen, dominasi peran parpol nasional dan kekuatan
finansial calon pemimpn daerah masih sangat kuat
mempengaruhi keterpilihan pemimpin di daerah.
• Desentralisasi memberikan ruang yang besar bagi
lahirnya kepemerintahan atau tata pemerintahan yang

Relasi Politik efektif. Asumsi ini telah dapat dibuktikan dengan


semakin menguatnya kepemimpinan daerah dari
pilihan yang demokratis dan diikuti oleh peran serta
lokal Dengan masyarakat yang signifikan dalam pencapaian tujuan
daerah.
Efektifitas • Kepemimpinan oleh masyarakat daerah secara
langsung memberikan pengabsahan untuk
Pemerintaha memudahkan pemimpin mengetahui masalah
daerahnya dan menjadi penghubung yang tepat
n Daerah anatara daerah dengan pusat. Secara faktual efektivitas
pemda dapat dijabarkan dalam persepsi masyarakat
terhadap keberaan Pemda.
• Transisi pemerintahan otoriter menuju
sistem pemerintahan lebih
Agenda demokratisPerubahan segi ekonomis dan
politisProses desentralisasi di Indonesia
Perubahan sama dengan proses demokratisasi dan
Politik kebangkitan masyarakat sipil (Antlov 2003;
Aspinall dan Fealy 2003; Sahikhu Usman
Lokal 2002)Desentralisasi sebagai pengaturan
kembali lapangan-lapangan kekuatan yang
ada
Perubahan Politik Lokal
Dengan Desentralisasi
• Sebagai delegasi tugas-tugas tertentu sementara
pusat masih menguasai tanggung jawab
keseluruhan;Dekonsentrasi, yang mengacu pada
penggeseran decision-making dalam negara
tersentralisasi, danDevolusi, yang menyangkut
transfer kekuasaan secara aktual ke tingkat-tingkat
pemerintahan yang lebih rendah(Diolah dari
sumber: Nordholt dan Klinken, 2007, hal. 14)
• KendalaPergeseran dari pemerintahan sentralistis
ke pemerintahan desentralisasi tidak sinonim
dengan pergeseran pemerintahan otoriter ke
pemerintahan demokratis, tidak juga
mengisyaratkan pergeseran negara kuat ke negara
masyarakat kuatMelemahnya negara pusat tidak
secara otomatis membuahkan demokrasi lokal
lebih kuatDesentralisasi di bawah kondisi-kondisi
tertentu bisa dibarengi dengan bentuk-bentuk
pemerintahan otoriter
• Perkembangan Otonomi daerah hakekatnya
Relasi Politik memberikan harapan yang luas pada masyarakat
lokal Dengan untuk dapat berperan serta dalam perencanaan ,
pelaksanaan, dan emantauan pembangunan
Efektifitas untuk menyelesaikan masalah masyarakat
sendiri.
Pemerintahan • Berkembangnya otoda memberikan ruang dan
Daerah media yang lebih besar pada upaya peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,
kehidupan berdemokrasi, keharmonisan
hubungan antara pemerintah pusat dengan
daerah, dan kondisi tersebut adalah pengukur
bagi efektivitas pemda secara keseluruhan.
Pemda yang efektif lahir dari suatu sistem politik yang
berkembang di tingkat lokal dalam kerangka sistem politik
nasional yang baik. Secara faktual era 25reformasi telah
memberikan instrumen melalui adanya regulasi yang
memberikan hiduP dan dinamisnya praktek-praktek kehidupan
berdemokrasi. Pemilahan kepala daerah langsung, adalah
salah satu bukti failitasi terhadap amanah kehendak
masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai