Kegagalan Pasar Dan Intervensi Pemerintah TGL 5-10
Kegagalan Pasar Dan Intervensi Pemerintah TGL 5-10
INTERVENSI PEMERINTAH
Kemajuan yang telah dicapai berbagai
perekonomian, terutama perekonomian negara-
negara maju, membuktikan bahwa :
Pada umumnya, mekanisme pasar adalah sistem
yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor
– faktor produksi dan mengembangkan
perekonomian;
Dalam keadaan tertentu, mekanisme pasar dapat
menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga
diperlukan intervensi Pemerintah.
Kebaikan Mekanisme Pasar
Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat;
Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan
kegiatan usaha;
Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian
modern;
Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor
produksi secara efisien;
Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada
masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Kegagalan Mekanisme Pasar
Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-
golongan tertentu;
Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya;
Sistem pasar dapat menimbulkan Monopoli;
Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis
barang secara efisien;
Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan
ekternalitas yang merugikan.
Eksternalitas, biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak
langsung yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
sebagai aktivitas dari suatu kegiatan ekonomi.
Intervensi Pemerintah
Kegagalan dalam pasar menuntut adanya campur tangan
pemerintah, meskipun pada akhirnya tidak semua campur
tangan pemerintah dapat memberikan hasil terbaik.
Banyak factor yang menyebabkan hal tersebut, salah satu
masalahnya yaitu adanya konflik antara tujuan – tujuan
yang ingin dicapai.
Tujuan Campur Tangan Pemerintah
Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap
wujud dan penindasan dihindarkan;
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami
perkembangan yang teratur dan stabil;
Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama
perusahan besar agar tidak melaksanakan praktek monopoli
yang merugikan;
Menyediakan barang bersama (public goods): jalan raya,
polisi & tentara, untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
Mengawasi agar ekternalitas kegiatan ekonomi yang
merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.
Bentuk-bentuk Campur Tangan
Pemerintah
Membuat peraturan-peraturan;
Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter;
Kebijakan Fiskal, Strategi dan langkah-langkah pemerintah
dalam pengeluarannya dan dalam sistem dan cara-cara
pengumpulan pajak,
Kebijakan Moneter, langkah-langkah pemerintah melalui Bank
Indonesia untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam
perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-
bank, mengatur jumlah uang yang beredar.
Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung.
Kontrol Harga
Suatu kebijakan pemerintah dalam perekonomian dalam
mempengaruhi bagaimana mekanisme pasar bekerja yang pada
akhirnya menjaga dan mengendalikan keseimbangan
(equilibrium) pasar.
Tujuannya adalah melindungi konsumen atau produsen, dimana
bentuk dari kontrol harga yang paling umum digunakan, yaitu :
Harga Dasar (floor price), harga eceran terendah yang ditetapkan oleh
pemerintah terhadap suatu barang yang disebabkan oleh melimpahnya
penawaran barang tersebut di pasar;
Harga Tertinggi (ceiling price), harga maksimum yang ditetapkan
berkenaan dengan menurunnya penawaran barang di pasar, sehingga
pemerintah harus melakukan operasi pasar.
Kuota (Pembatasan Produksi), pembatasan fisik secara kuantitatif yang
dilakukan terhadap suatu produksi barang.
Harga Dasar (Floor Price)
Contoh :
Kasus Pasar Gabah di Karawang
Qd = 2.000 – 3P ; Qs = -500 + 2P
Dimana Qd ; Qs = Ribu ton per musim
P = Ratus ribu rupiah per ton
Pemerintah merasa jumlah gabah terlalu sedikit dan berniat menambah
jumlahnya dengan menetapkan harga dasar gabah menjadi Rp. 600.000 per ton.
700
Kasus Pasar Gabah di Karawang
Agar harga berada pada tingkat Rp. 600.000 per ton,
pemerintah harus membeli kelebihan penawaran dimana
anggaran yang harus disediakan 500.000 ton dikalikan
dengan Rp. 600.000,- = Rp. 300 Juta.
Kasus Pasar Tenaga Kerja di Cianjur
Qd = 20.000 – 6P ; Qs = -5.000 + 4P
Qd = Qs
20.000 – 6P = -5.000 + 4P
25.000 = 10P
P = 2.500 (upah)
Keseimbangan Baru
Qd = Qs
30 – 6P = -15 + 4Ptax
10 P = 45
P = 4.5 keseimbangan berada saat harga Rp.
4.5,-
Q = 30 – 6P | 30 – 6(4.5) = 3 Unit