PENDIDIKAN ISLAM
A Q I L VAT H A N I 2 11 3 1 0 1 4 2
K A I S U L U L U M 2 11 3 1 0 1 3 0
M . D Z I K R I M A U L A N A A L - B A N TA N I 2 11 3 1 0 1 4 0
M . M U I Z Z U L U M A M 2 11 3 1 0 1 3 7
Pengertian dan Hakikat Pendidik
1. Pengertian Pendidik
Secara etimologi dalam konteks pendidikan islam, pendidik disebut juga dengan murabbi, muallim, dan muaddib.[1]
Kata atau istilah “murabbi” misalnya sering dijumpai dalam kalimat yang orientasinya lebih mengarah pada pemeliharaan,
baik yang bersifat jasmani atau rohani. Pemeliharaan seperti ini terlihat pada proses orang tua membesarkan anaknya.
Mereka tentu berusaha memberikan pelayanan secara penuh agar anaknya tumbuh dengan fisik yang sehat dan kepribadian
serta akhlak yang terpuji.
Sedangkan untuk istilah “mu’allim”, pada umumnya dipakai dalam membicarakan aktivitas yang lebih berfokus pada
pemberian atau pemindahan ilmu pengetahuan dari seorang yang tahu kepada seorang yang tidak tahu. Adapun
istilah “muaddib” menurut al-Attas, lebih luas dari istilah muallim dan lebih relevan dengan konsep pendidikan islam.[2]
- NEIL ARMSTRONG
2. Hakikat Pendidik
Hakekat pendidik dalam islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap pekembangan peserta didik dengan
mengupayakan seluruh potensi anak didik baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik.
Kedudukan Pendidik dalam Pendidikan Islam
Dalam islam orang yang beriman dan berilmu pengetahuan sangat luhur kedudukannya di sisi Alloh SWT. sebab guru memiliki
beberapa fungsi mulia, diantaranya :
1. Fungsi penyucian : sebagai pemelihara diri, pengembang serta pemelihara fitroh manusia.
2. Fungsi pengajaran : sebagai penyampai ilmu pengetahuan dan berbagai keyakinan.
Selanjutnya, jika kita mencoba mengikuti petunjuk Al-Qur’an, akan dijumpai informasi bahwa yang menjadi pendidik itu
secara garis besar ada 4, yaitu
a. Sebagai pendidik pertama adalah Allah
b. Sebagai pendidik kedua adalah Nabi Muhammad SAW
c. Sebagai pendidik ketiga adalah orang tua
d. Sebagai pendidik ke empat adalah orang lain. Orang lain inilah yang nantinya disebut guru.
Seorang pendidik yang melakukan kegiatan dan memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman, dan
sebagainya. Orang yang melakukan kegiatan ini bisa siapa saja dan dimana saja. Di rumah, orang yang melakukan tugas
tersebut adalah kedua orang tua, karena secara moral dan teologis merekalah yang diserahi tanggungjawab mendidik anaknya.
Peran Pendidik dalam Pembinann Akhlaq
Jujun Suryasumantri berkata, “ kalau kita kaji lebih dalam maka sesungguhnya pendidikan keilmuan juga merupakan sumber
pendidikan etika”. Pendidikan di Negara kita belum memanfaatkan pendidikan keilmuan sebagai salah satu wahana pendidikan
moral. Seperti sudah di singgung kedepan bahwa pendidikan akhlak atau moral hanya bisa dilakukan sungguh-sungguh bila
dilakukan secara formal melalui pembelajaran budi pekerti atau pendidikan agama.