Gangguan Limfatik Da WBC
Gangguan Limfatik Da WBC
S
I
Sistem limfatik adalah suatu Sistem limfatik S
sistem sirkulasi sekunder mentransportasi cairan limfe T
yang berfungsi mengalirkan ini lalu mendistribusikan
limfa atau getah bening di
E
sel-sel dan faktor imunitas
dalam tubuh. ke seluruh tubuh.
M
L
I
Pembuluh limfe M
Terdiri : F
Sistem Limfatik Nodus limfatik A
Organ limfatik
T
I
K
S
I
S
T
E
M
L
I
M
F
A
T
I
K
Gambar 1. Sistem Limfatik
Kawasaki Disease
pada Sistem
Limfatik
Penyakit Kawasaki ini (juga dikenal sebagai
syndrome kelenjar getah bening, penyakit
simpul mukokutan, dan poliarteritis anak)
80% pasiennya adalah balita, yang mengenai
banyak organ, termasuk kulit, selaput lender,
kelenjar getah bening, dan dinding pembuluh
darah.
Kawasaki
Disease
infeksi adalah faktor yang paling
Etiologi mungkin menyebabkan atau memicu
terjadinya Kawasaki Disease
1. Limfangitis Bakterial
Limfangitis sering menjadi penyulit infeksi bakteri kulit,
paling sering disebabkan oleh streptococcous pyogenes.
Limfatik yang meradang tampak sebagai lapisan merah,
nyeri, dan sering disertai oleh limfadenitis akut.
2. Limfangitis Filaria
Limfangitis Filaria sangat sering terjadi di daerah tropis
dan disebabkan oleh Wuchereria bancrofti dan Brugia
malayi yang ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes dan
Culex. Mikrofilaria yang mencapai limfatik berkembang
menjadi cacing dewasa, dan matinya cacing ini
menyebabkan limfangitis akut. Hal ini diikuti dengan oklusi
fibrotic saluran limfe, mengakibatkan obstruksi dan
limfadema kronis (elefanitiasis).
Gejala karakteristik limfangitis akut adalah
: Sign and
• Lebar, garis-garis merah memanjang Symptoms
dari tempat infeksi ke ketiak atau
pangkal paha.
• Daerah yang terkena merah, bengkak,
dan nyeri.
• Blistering kulit yang terkena dapat
terjadi. Infeksi bakteri menyebabkan
demam 100°-104° F (38°-40° C).
• Di samping itu muncul rasa sakit umum,
nyeri otot, sakit kepala, menggigil, dan
hilangnya nafsu makan dapat dirasakan.
Limfangitis dapat menyebar dalam
hitungan jam. Perawatan harus dimulai
segera. Pengobatan mungkin termasuk :
Pengobatan
• Antibiotik untuk mengobati infeksi
yang mendasari .
• Analgesik untuk mengontrol nyeri.
• Kompres panas lembab untuk
mengurangi peradangan dan rasa sakit
• Pembedahan mungkin diperlukan
untuk menguras abses apapun.
• Lymphedema adalah akumulasi cairan
interstisial kaya protein dalam kulit dan
jaringan subkutan yang terjadi sebagai akibat
dari disfungsi limfatik.
Model
ETIOLOGI
Pembedahan Radioterapi
Poliferasi
WBC
Differensiasi Fungsi (-)
Leukemia pada limfosit
Poliferasi Limfosit B
Limfobalast Limfosit T
Differensiasi NK Cell
Leukemia pada limfosit
AKUT KRONIK
Anak Limfosit B Dewasa
Limfobalast Limfosit T
AKUT KRONIK
2. Granulositopeni:
- demam
- mudah infeksi
3. Trombositopeni perdarahan
- spontan/trauma ringan
- kulit, selaput lendir
INFILTRASI DILUAR SUMSUM TULANG
7. Traktus gastrointestinalis
- infitrasi pada dinding usus
- ulserasi, invaginasi
8. Orbita
Pemeriksaan Penunjang
1. LAB
3. CELL SURFACE
1. DARAH TEPI:
Tujuan/prinsip pengobatan:
2. Remisi sebagian:
- Klinis nampak sehat
- 2 dari 3 elemen darah tepi normal
- blas dalam sumsum tulang 6 - 10%
MENGATASI GEJALA/AKIBAT Suportif:
- Antimikroba infeksi
- Komponen darah anemi, trombositopeni,
granulositopeni
- Haematopoietic Growth Factor:
G-CSF
GM-CSF
- Perbaikan keadaan umum
PROGNOSIS
- Tanpa pengobatan:
> 50% meninggal < 6 bulan
- Pengobatan adekuat:
> 60% sembuh cALL
Faktor Risiko untuk ALL:
> 60 y.o
Pemeriksaan Penunjang