Sindrom ini lebih sering ditemukan di Jepang, Taiwan, dan Korea. Prevalensi sindrom Kawasaki
meningkat dari tahun 1967 sampai pertengahan 1980an dan meningkat pada 5000-6000 kasus per
tahun. Insidens tertinggi sindrom Kawasaki telah dilaporkan di Jepang, dimana frekuensi penyakit
ini 10 sampai 20 kali lebih tinggi di negara-negara Barat.
Sindrom ini terjadi biasanya pada anak-anak Asia, terutama keturunan Jepang. Kedua biasa terjadi
pada kulit hitam, orang Polinesia, dan Filipina serta terakhir paling rendah pada kulit putih.
Perbandingan laki-laki dan perempuan berjarak sekitar 1,3-1,83:1 tergantung pada negara dimana
statistik dilaporkan. Arthritis tampak lebih sering pada anak perempuan daripada laki-laki.
Kira-kira 85-90% kasus sindrom Kawasaki terjadi pada anak-anak berumur di bawah 5 tahun; 90-
95% kasus terjadi pada anak di bawah 10 tahun. Di Amerika Serikat, insidens memuncak pada
anak-anak berumur 6-12 tahun. Kasus paling muda di Jepang merupakan neonatus berumur 20
hari.
ETIOLOGI
Morbili (rubeola/measles)
Pemeriksaan urin.
Pemeriksaan darah.
Elektrokardiogram.
Ekokardiogram.
Pemeriksaan penunjang
Reaktan fase akut (yaitu, LED, protein C-reaktif [CRP], dan alpha1-antitrypsin)
hampir universal meningkat pada awalnya, mereka biasanya kembali ke nilai
normal 10 minggu setelah terjadinya penyakit.
Jumlah sel darah putih (white blood cell/WBC) adalah sedang sampai tinggi
(50% pasien memiliki WBC lebih besar dari 15.000 / uL), dengan pergeseran kiri,
yang merupakan tanda utama dari granulosit imatur dan matur.
Pemeriksaan penunjang