Anda di halaman 1dari 20

PENANGGULANGAN PENDERITA

GAWAT DARURAT PADA


KECELAKAAN

DINAS KESEHATAN PROV JATIM


Disampaikan pada PPTL 2015
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
SUMBER DAYA PELAKSANAAN
PELAKSANAAN YANG MEMBERI PERTOLONGAN MASYARAKAT
MULTI DISIPLIN
MULTI PROFESI
MULTI SEKTOR: Polri, PMK,
ANTARA LAIN AWAM UMUM PETUGAS DOKTER DLLAJR, Dll
- HELM AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT TUJUAN - KEMATIAN
- SABUK MENCEGAH - KECACADAN
PENGAMAN - PENDERITAAN
- SARANA, JALAN KOMUNIKASI

TRANSPORTASI

MASYARAKAT PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B


AMAN-SEHAT
(SAFE COMMUNITY)
PRA RS INTRA RS INTRA RS
2014
ANTAR RS

TIME SAVING IS LIFE SAVING


RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
KEADAAN GAWAT DARURAT
 Keadaan yang menimpa seseorang atau banyak orang
akibat suatu perjalanan penyakit atau rudapaksa
 Terjadinya secara :
 Mendadak
 Dimana saja
 Menyangkut siapa saja

 Sifatnya mengancam jiwa perlu penanganan segera


secara :
 Cermat
 Tepat
 Cepat

 Bila tidak segera ditangani mengakibatkan kematian,


kecacatan, kehilangan anggota tubuh
 INGAT !!! KORBAN GAWAT DARURAT :
1. Jangan diberi minum
2. Jangan diberi makan
3. Jangan diberi bantal dibawah kepala
Keadaan Gawat Darurat

Keamanan Lingkungan

Lakukan Segera

Amankan Jalan Panggil Libatkan orang Tolong &


Lingkungan Bantuan Sekeliling untuk Selamatkan
Membantu Korban
Melibatkan orang lain
Meminta pertolongan pada orang disekitar
tempat kejadian untuk :
 Mengamankan lingkungan
 Membantu mengamankan korban
 Membantu memberikan pertolongan pada korban
 Membantu menghubungi bantuan lain yang terkait :
Ambulans, Polisi, PMK, PLN
 Menghubungi Pusat Komunikasi Radio Medik melalui :
telepon atau radio
 Membantu menertibkan masyarakat
URUTAN SIKAP PENOLONG
A. Datang ke tempat kejadian, Melibatkan
orang lain untuk minta bantuan kepada yang terkait
B. Menilai keadaan lingkungan
C. Memberikan pertolongan pada korban /
melakukan resusitasi
D. Menghentikan perdarahan, memasang bebat
E. Memasang bidai
F. Memindahkan korban / merujuk
 Korban :
 Mungkin kesadaran menurun atau hilang
 Mungkin jalan nafas terganggu, ngorok, tersumbat total
 Mungkin pernafasan terganggu, tersengal, tidak bernafas
 Mungkin sirkulasi terganggu, shock,henti jantung

 Penolong harus :
 Berbicara
 Melihat
 Mendengar
 Meraba
Melihat Korban
 Lihat keadaan umum maupun gerakan2 korban
 Lihat khusus :
 Adakah benda asing dalam mulut
 Adakah Gerak nafas / gerak pengembangan dada
Gerak cuping hidung
Gerak otot nafas
 Bagaimana warna kulit, merah, pucat, abu 2, biru, basah, berkeringat,

adakah perdarahan, adakah patah tulang, adakah perlukaan


 Adakah gerakan2 anggota tubuh / adakah kelumpuhan
KONDISI KESADARAN
a. Dapat mengatakan lengkap, spontan, tidak ada disorientasi tempat
waktu
→ Kesadarannya baik (alert)

b. Tidak mengatakan spontan namun memberi reaksi bila dirangsang


dengan suara keras
→ Kesadaran menurun ringan – sedang

c. Tidak mengatakan spontan juga tidak bereaksi terhadap rangsang suara


keras, namun baru bereaksi terhadap rangsang nyeri, cubitan
→ Kesadaran menurun sedang – berat

d. Tidak bereaksi sama sekali terhadap berbagai macam rangsangan


→ Kesadaran menurun berat sekali
KONDISI SIRKULASI
a. Dapat menjawab jelas, lengkap dapat bercerita dan
masih mengenal tempat & waktu.
Menunjukkan sirkulasi darah ke otak bagus
Keadaan sirkulasi baik

b. Sebaliknya jawaban tidak jelas, ngelantur, mengantuk,


bingung, tidak mengenal tempat & waktu
Menunjukkan sirkulasi ke otak terganggu
Keadaan sirkulasi terganggu

c. Tidak sadar, tidak ada denyut di leher, nafas berhenti


Menunjukkan henti jantung
 Bila teraba nadi / denyut di leher artinya jantung masih bekerja
Segera nilai kualitas sirkulasi
a. Normal :
 Kulit / bibir merah
 Hangat, kering
 Nadi teratur, basah, kuat
 Dewasa 80x permenit
 Anak 100x permenit
 Pengisian kapiler kurang dari 2 detik
b. Shock :
 Kulit / bibir pucat, abu2 sampai biru
 Dingin, basah
 Nadi kecil, lemah kadang tak teratur
 Pengisian kapiler lebih dari 2 detik
C. Henti jantung
Korban tidak sadar / tidak nafas
Raba denyut leher
 tidak berdenyut (dalam 10 detik)
CARA MEMBUAT POSISI SHOCK

 Baringkan korban terlentang diatas


alas keras
 Atur posisi korban sedemikian rupa
sehingga kepala lebih rendah dari
tungkai
 Masukkan papan dibawah kedua
tungkai hingga batas paha dan pantat,
angkat papan tersebut sehingga kedua
tungkai terlipat kedepan menjadi lebih
tinggi dari tubuh
CARA MELAKUKAN NAFAS BUATAN DAN PIJAT
JANTUNG DARI LUAR PADA KORBAN DEWASA :
 Pijat jantung dari luar selalu diikuti dengan nafas buatan
 Yakinkan korban tidak sadar, tidak nafas, tidak
berdenyut
 Baringkan korban, terlentang diatas alas keras, lurus
 Atur posisi penolong, disamping korban sebatas
pundak korban
 Yakinkan jalan nafas bebas
 Yakinkan henti nafas
 Lakukan pijat jantung 30 kali
 Diikuti nafas buatan 2 kali, volume normal
PERHATIKAN POSISI,
LENGAN PENOLONG
TEGAK LURUS

PERHATIKAN POSISI,
LENGAN PENOLONG
TEGAK LURUS
 Lakukan evaluasi tiap 2 menit (5-6 siklus untuk 1 penolong)
atau tiap 2 menit (7-8 siklus untuk 2 penolong) : pijat jantung
dan pemberian pernafasan yang di evaluasi :
 Sudah nafaskah
 Sudah berdenyutkah

 Refleks pupil

 Sudah sadarkah

 Bila belum lanjutkan Resusitasi Jantung Paru hingga


pertolongan datang
PEMBEBATAN
Penutupan suatu bagian tubuh yang
cedera dengan bahan tertentu dan
dengan tujuan tertentu
MACAM –MACAM PEMBEBATAN
1. PEMBEBAT SEGITIGA (MITELLA) pembalut biasa,
tourniquet, penahan bidai/penyangga (sling).
2. PEMBEBAT BENTUK PITA(Pembalut kasa gulung,
Pembalut elastik, Pembalut gips).
3. PLESTER
BIDAI
Alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan atau
letak tulang yang patah.
Berupa sepotong tongkat, bilah papan, keras, tidak mudah
bengkok ataupun patah.

SYARAT-SYARAT PEMBIDAIAN
 Lebar dan panjangnya sesuai dengan kebutuhan

 Panjang bidai melampaui dua sendi untuk mempertahankan


kedudukan tulang yang patah
 Beri bidai dengan lapisan empuk agar tidak nyeri

 Bidai tidak boleh terlalu kencang atau ketat

Anda mungkin juga menyukai