KEPERAWATAN DI RUANG
INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan model yang mendukung perawat
profesional dalam pembantuan asuhan keperawatan, termasuk lingkungan yang dapat menopang
mempersembahkan asuhan tersebut.
Ruang Intensive Care Unit (ICU) adalah salah satu unit pelayanan dari Rumah Sakit Universitas Muhammadiah
Malang merupakan salah satu tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan sebuah asuhan
keperawatan profesional.
PEMBAHASAN
MAN Material
M1 (Sumber Daya Manusia) M2 (Material Sarana dan Prasarana)
M3 Metode M4 Money
M5 Mutu
MAN
M1 (Sumber Daya Manusia)
Struktur Organisasi
Tenaga Keperawatan di Ruang ICU
1 Ners 14 100%
Jumlah 14 100%
● Masalah M1
● Latar Belakang
MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional) yang diterapkan di Ruang ICU RS UMM adalah
model Tim, yang terdiri atas perawat yang ada diruangan yang di bagi menjadi 3 tim ( tiap tim terdiri dari
katim dan perawat pelaksana) dan dibagi menjadi 3 sift.
Pelaksanaan ronde keperawatan memerlukan waktu dan persiapan yang cukup banyak karena
butuh kerja sama dengan semua tim medis dalam mencari solusi untuk masalah yang dialami pasien.
Berdasarkan hasil observasi di ruang ICU, untuk menghadirkan semua tim medis dalam waktu yang
bersamaan sangat sulit.
● Masalah M3
● Latar Belakang
Pelaksanaan ronde keperawatan memerlukan waktu dan persiapan yang cukup banyak karena
butuh kerja sama dengan semua tim medis dalam mencari solusi untuk masalah yang dialami
pasien. Berdasarkan hasil observasi di ruang ICU, untuk menghadirkan semua tim medis
dalam waktu yang bersamaan sangat sulit.
MONEY
M4
● Masalah M4
5 Verifikasi SBAR Oleh DPJP Pada Saat Visit 63% 100% 37%
Berikutnya
7 Rata-rata pasien kembali ke perawatan intensif Rata-rata pasien kembali 100% 95%
dengan perawatan yang sama <72 jam 5%
● Masalah M5
Pengetahuan pasien dan keluarga kurang terhadap pemakaian masker dan peraturan kunjungan.
● Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi di ruanga ICU pengetahua keluarga pasien terhadap kondisi yang di
alami pasien dan sering kali keluarga pasien tidak patuh pada prosedur yang berada di ruangan ICU
yang dimana sering keluar masuk dalam ruangan.
Diagram Layang
Keterangan :
M1 : Ketenagakerjaan M3: MAKP : Model Asuhan Keperawatan
M2 : Sarana dan Prasarana TT : Timbang Terima
M3 : Metode SV : Supervisi
M4 : Keuangan RK : Ronde Keperawatan
M5 : Mutu SO : Sentralisasi Obat
PPB : Penerimaan Pasien Baru
DOK : Dokumentasi
DP : Dishcarge Planning
Berdasarkan diagram laying dapat diketahui bahwa ruang ICU 4.1 M2, M3 (MAKP, timbang terima,
supervisi, sentralisasi obat, penerimaan pasien baru, dokumentasi, dan discharge planning), M4 dan M5 berada pada
area progresif dimana elemen kekuatan dan peluang cukup tinggi, sehingga rekomendasi strategi yang diberikan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan petumbuhan yang agresif
M1 dan ronde keperawatan berada di area diverifikasi dimana meskipun menghadapi berbagai ancaman
tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah mengguakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang dengan cara strategi diverifikasi.
Planning Of Action (POA)
No Masalah Latar Belakang Tujuan Intervensi/ Indikator Waktu Penanggu-
Masalah Kegiatan Uraian Keberhasil- ng Jawab
Kegiatan an
1 M1 (MAN)
2 M2 (MATERIAL)
2 Lanjutan M2 (MATERIAL)
3. Terdapat 3. Berdasarkan hasil observasi di 3. Untuk me- 3. Mem- 3. Jarak antara Meynand
kurangnya R.ICU terkait, kurangnya jarak maksimalkan rentang berikan jarak pasien satu a
jarak antar antar bed pasien yang gerak tindakan tiap bed dengan yang
bed pasien menyebabkan tindakan intensif intensif yang pasien lain sudah
atau rentan gerak yang dilakukan diberikan perawat kurang lebih berjarak
4. Terdapat perawat kurang maksimal. terhadap pasien. 2 m dan kurang lebih 2
kran air Sehingga perawat diberi tanda. m dan
yang tidak 4. Berdasarkan hasil observasi di leluasa dalam 4. Memper- diberikan
bisa R.ICU terkait, kran air pada pemberian tindakan. baiki tanda.
dimatikan wastafel yang digunakan untuk kembali kran
cuci tangan berbunyi dan selalu 4. Agar wastafel bisa air yang 4. Kran air
menetes dan terkadang juga dioperasikan dengan bocor, sudah tidak
tersumbat. Sehingga optimal tanpa adanya berbunyi dan berbunyi,
menimbulkan genangan air di bunyi dan air yang menggenang bocor, dan
wastafel. tersumbat. menggenang
Planning Of Action (POA)
No Masalah Latar Belakang Tujuan Intervensi/Uraian Indikator Waktu Penanggu-
Masalah Kegiatan Kegiatan Keberhasi ng Jawab
-lan
3. M3 (METODE)
4. M4 (MONEY)
Tidak Fatma
ditemukan
masalah
Planning Of Action (POA)
No Masalah Latar Belakang Tujuan Intervensi/ Indikator Waktu Penanggu-
Masalah Kegiatan Uraian Keberhasi-lan ng Jawab
Kegiatan
5 M5 (MUTU)