Anda di halaman 1dari 22

By: Kelompok IX

• Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisa


metabolisme tubuh berupa bowel (feses).
• Pola defekasi sangat bersifat individual,
bervariasi
• Jumlah feses yang dikelurkan juga bervariasi
pada setiap orang.
• Eliminasi yang teratur dari sisa-sisa produksi
usus penting untuk fungsi tubuh yang normal.
• Perubahan pada eliminasi dapat menyebabkan
masalah pada gastrointestinal dan bagian tubuh
yang lain.
Aspek Fisiologis
• Defekasi adalah proses pembuangan atau
pengeluaran sisa metabolisme berupa feses
dan flatus yang berasal dari saluran
pencernaan melalui anus.
• Ketika gelombang peristaltik mendorong feses
ke dalam kolon sigmoid dan rektum, saraf
sensoris dalam rektum dirangsang dan
individu menjadi sadar terhadap kebutuhan
untuk defekasi.
⚫ reflek defekasi parasimpatis
⚫ adanya feses dalam rektum yang
merangsang saraf rektum, ke spinal cord.
⚫ merangsang ke kolon
desenden,kemudian ke sigmoid ,lalu ke
rektum dengan gerakan peristaltik
⚫ akhirnya terjadi relaksasi sfingter
interna, maka terjadilah proses defekasi
saat sfingter interna berelaksasi
⦿ Faktor ⦿ Gaya hidup
Fisiologis ⦿ Obat-obatan
⦿ Anestesi dan
⦿ Usia pembedahan
⦿ Diet ⦿ Nyeri
⦿ Asupan ⦿ Prosedur
cairan diagnostik
⦿ ⦿ dll
Aktivitas
🞭 FaktorPsikologis
🞭 mengalami kecemasan,

🞭 ketakutan,

🞭 marah,

🞭 muncul respons stres

→ memungkinkan tubuh membuat


pertahanan.
⦿ Pemeriksaan diagnostik
saluran gastrointestinal
meliputi:
teknik visualisasi struktur
gastrointestinal yang dapat
dilakukan melalui
pendekatan langsung
maupun tidak langsung.
Metode
Mempertahankan
Eliminasi Normal
⚫ Perhatikan makanan yang kita
makan
⚫ Cukupi pemenuhan cairan
tubuh
⚫ Jaga aktivitas, jangan beraktivitas
terlalu keras, dan jangan pula
banyak berdiam diri serta
berolah raga dengan teratur
⚫ Perhatikan psikologi diri, hindari hal-
hal yang akan mungkin
Tindakan untuk Mempertahankan
Eliminasi Normal
Untuk mempertahankan eliminasi normal, kita harus
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
eliminasi fekal.
Sehingga kita bisa melakukan
tindakan antisipasi yang diperlukan
untuk mempertahakankan pola
eliminasi normal.
Faktor yang Meningkatkan Eliminasi Faktor yang Merusak Eliminasi

• Lingkungan yang bebas stress • Stress emosional (ansietas/depresi)


• Kemampuan untuk mengikuti pola • Gagal mencetuskan refleks, kurang
defekasi pribadi, privasi waktu atau kurang privasi
• Diet tinggi serat • Diet tinggi lemak, tinggi
• Asupan cairan normal (jus buah, air karbohidrat
hangat) • Asupan cairan berkurang
• Olahraga (berjalan) • Imobilitas
• Kemampuan untuk mengambil • Tidak mampu jongkok akibat
posisi jongkok imobilitas, usia lanjut, deformitas
musculoskeletal, nyeri dan nyeri
selama defekasi
• Diberikan laksatif dan katartik • Penggunaan analgesic narkotik,
secara tepat antibiotic, dan anestesis umum,
serta penggunaan katartik yang
berlebihan
• Konstipasi
• Fecal infaction
• Diare
• Inkontinensia fekal
• Kembung
• Hemorroid
• Pengkajian
• Diagnosa
• Perencanaa
n
• Pelaksanaan
• Evaluasi
a. Frekuensi buang air b. Keadaan feses
besar pada bayi • warna hitam atau
sebanyak 4–6 kali merah
sehari, sedangkan • berbau tidak
orang dewasa sedap
adalah 2 – 3 kali per
• konsistensi
hari dengan jumlah
rata-rata cair
pembuangan per • bentuk kecil
hari adalah 150 gr seperti pensil
• terdapat
darah
a. Konstipasi berhubungan b. Diare berhubungan
dengan: dengan:
• defek persarafan, • melabsorpsi atau
kelemahan pelvis, inflamasi akibat
imobilitas akibat penyakit infeksi atau
cedera akibat medulla gastritis, kulkus, dll
spinalis, dan CVA • peningkatan peristaltik
• nyeri akibat hemoroid akibat peningkatan
• menurunya peristaltik metabolisme
akibat stress • stres psikololgis
c. Inkontinensia usus
berhubungan dengan:
d. Kurangnya volume
• gangguan sfingter rectal cairan berhubungan
akibat cedera rectum dengan:
atau tindakan
• pengluaran cairan
pembedahan
yang berlebihan
• distensi rectum akiibat (diare)
konstipasi kronis
• ketidakmampuan
mengenal atau
merespons proses
defekasi akibat depresi
atau kerusakan kognitif
Rencana tindakan :
• Kaji perubahan faktor yang
mempengaruhi masalah
Tujuan : eliminasi
• Mempertahankan asupan • Kurangi faktor yang
makanan dan minuman mempengaruhi terjadinya
cukup masalah seperti konstipasi
• Mempertahankan akibat nyeri dan
kebiasaan defikasi secara inkontenensia usus
teratur • Jelaskan mengenai eliminasi
• Mempertahankan defikasi yang normal kepada pasien
secara normal • Bantu defikasi secara
• Mencegah gangguan manual
integritas kulit • Bantu latihan buang air
besar
• Pertahankan asupan
• Memberikan gliserin
• Menyiapkan feses
untuk merangsang
untuk bahan peristaltik usus
pemeriksaan sehingga pasien dapat
• Menolong buang air buang air besar
besar dengan • Mengeluarkan feses
menggunakan dengan jari
pispot
• Kolaborasi dengan
ahli gizi
Evaluasi terhadap kebutuhan eliminasi
dapat dinilai dengan adanya kemampuan
dalam :
• Memahami cara eliminasi yang
normal
• Mempertahankan defektasi secara
normal yang ditunjukan dengan
kemampuan pasien dalam mengontrol
defektasi tanpa bantuan obat atau
enema, berpartisipasi dalam program
latihan secara teratur, defikasi tanpa
mengedan
• Mempertahankan rasa nyaman yang
ditunjukan dengan kenyamanan dalam
kemampuan defikasi, tidak terjadi
bleeding, tidak terjadi inflamasi dan lain-
lain
• Mempertahankan integritas kulit yang
ditunjukan dengan keringnya area
perianal, tidak ada inflamasi atau
ekskoriasi, keringnya kulit sekitar stoma
dan lain-lain
• Melakukan latihan secara teratur, seperti
rentang gerak atau aktifitas lain (jalan,
berdiri, dll)
• Mempertahankan asupan makanan dan
minuman yang cukup, dapat ditunjukan
dengan adanya kemampuan dalam
merencanakan pola makan, seperti
makan dengan tinggi atau rendah serat
(tergantung dari tendensi
diare/konstipasi serta mampu minum
2000–3000 ml)
Kelompok IX

Anda mungkin juga menyukai