Anda di halaman 1dari 26

SKRIPSI

HUBUNGAN KEHAMILAN IBU DI USIA MUDA DAN LINGKUGAN SEKITAR TEMPAT


TINGGAL DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA 3-5 TAHUN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABA
TAHUN 2023

OLEH:
YULIN MARKUS PALI
NIM. . B.22.03.098

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS


MEGA BUANA PALOPO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia prasekolah adalah anak usia 3-5 tahun yang sebagaian besar sistem tubuh
telah matur dan stabil serta dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
Anak yang mengalami terlalu banyak emosi kurang baik dan sedikit mengalami
emosi-emosi yang menyenangkan hal ini akan mengganggu pandangan hidup dan
mendorong perkembangan watak yang kurang baik

Survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Taba jumlah


kehamilan ibu usia 15 -20 tahun pada Tahun 2018 - 2021 sebanyak 56 ibu.
Berdasarkan latar belakang diatas, Peneliti Tertarik Untuk Mengetahui “Hubungan
Kehamilan Ibu Di Usia Muda dan Lingkungan sekitar Tempat Tinggal Dengan
Perkembangan Emosi Anak Usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Taba Tahun
2023”
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada Hubungan Kehamilan
Ibu Di Usia Muda dan Lingkungan sekitar Tempat Tinggal Dengan Perkembangan
Emosi Anak Usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Taba Tahun 2023
C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui ada hubungan usia kehamilan di usia muda


Tujuan Umum dan lingkungan sekitar tempat tinggal dengan perkembangan
emosi anak usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Taba
Tahun 2023”

a. Mengetahui hubungan usia kehamilan di usia muda


dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun di
Tujuan Khusus Wilayah Kerja Puskesmas Taba Tahun 2023
b. Mengetahui hubungan usia kehamilan di usia muda
dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun di
Wilayah Kerja Puskesmas Taba Tahun 2023
D. Manfaat Penelitian

1) Bagi Tempat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai bahan masukan
pengambilan keputusan dalam upaya deteksi dini gangguan perkembangan anak,
khususnya perkembangan emosi serta membuat program promosi kesehatan kepada
masyarakat mengenai kehamilan ibu di usia muda supaya masyarakat mengetahui
risiko kehamilan usia muda.

2) Bagi remaja dan keluarganya


Hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi bidan dalam melaksanakan deteksi
dini gangguan perkembangan emosi anak dan memotivasi bidan untuk memberi
promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai risiko kehamilan ibu di usia muda.
3) Bagi Bidan dan Praktisi KIA
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi bidan dalam melaksanakan
deteksi dini gangguan perkembangan emosi anak dan memotivasi bidan untuk
memberi promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai risiko kehamilan
ibu di usia muda.
4) Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian untuk peneliti
selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Perkembangan Emosi Anak


Perkembangan pada anak terjadi mulai pertumbuhan dan perkembangan secara
fisik, intelektual, maupun emosional.
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan suatu campuran antara
gejolak fisiologis (misalnya denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang
tampak (misalnya senyuman atau tangisan)
Pengukuran Perkembangan Emosi Anak
Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan emosi
anak yaitu Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ). SDQ merupakan
kuesioner perilaku dan emosi untuk anak usia 3 sampai 17 tahun,
B. Tinjauan umum Kehamilan Di Usia Muda
Kehamilan usia muda /remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja putri
berusia kurang dari 20 tahun. Wanita hamil usia muda seringkali sangat sensitif
maupun rawan terhadap stress. Hal tersebut merugikan kesehatan, pertumbuhan,
dan perkembangan janin karena belum matangnya alat reproduksi untuk hamil
apalagi bila ditambah dengan tekanan (stress) psikologi, sosial, dan ekonomi. Ibu
belum siap untuk menjadi orang tua senhingga peran sebagai ibu belum mampu
dijalani sepenuhya

C. Tinjauan Umum Lingkungan Sekitar


Lingkungan atau kondisi yang berada disekitar manusi , yang dapat digunakan
sebagai tempat interaksi dan mempengaruhi perkembangan manusia
Anak-anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
emosinya dan kepribadiannya. Ketiga faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan
tersebut adalah:
1. Lingkungan keluarga
Keluarga sangat berperan dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi. Jika
secara umum ekspresi emosi cenderung ditolak oleh lingkungan keluarga maka hal
tersebut memberi isyarat bahwa emotional security yang ia dapatkan dari keluarga
kurang memadai. Dalam kondisi seperti ini anak mudah marah, cepat menangis, dsb,
sehingga ia sukar bergaul. Gaya pengasuhan yang diperoleh anak dari keluarga akan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak.
2. Lingkungan sekitarnya
Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi anak yaitu: daerah yang terlalu
padat, daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi, kurangnya fasilitas rekreasi,
tidak adanya aktivitas-aktivitas yang diorganisasi dengan baik untuk anak.
3. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi dan menyebabkan
terjadinya tingkah laku pada anak yaitu hubungan yang kurang harmonis antara anak
dan guru, hubungan yang kurang harmonis dengan teman-teman
E.KERANGKA KONSEP

Kehamilan Usia
Muda
Perkembangan
emosi Anak Usia
3-5 tahun
Lingkungan Sekitar

Keterangan
: Perkembangan emosi Anak Usia 3-5 tahun
( Variabel Dependent )

: Kehamilan Usia Muda , Lingkungan sekitar ( variable Independent)

: Hubungan antar variable independent dan dependent


Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif
Defenisi
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel Dependen
KMME, rekam Nominal
Perkembangan emosi anak Perkembangan emosi anak berdasarkan medis 1. Tidak

usia 3-5 tahun jawaban responden pada KMME Sesuai (Juka ada minimal 1

Jawaban “Ya”)

2. Sesuai (Jika Tidak Ada Jawaban

Ya)
Variabel Independent
Kuesioner Ordinal
Kehamilan usia muda Usia responden ketika hamil 1. Ya (usia <

dihitung usia ibu saat hari 20 tahun)

pertama mens terakhir 2. Tidak (usia

20-35 tahun)
Kuesioner Nominal
Lingkungan sekitar Kondisi lingkungan tempat tinggal Positif : Jika terdapat ≤ 3 jawaban

tempat tinggal anak yang yang dimeliputi kepadatan “Ya”

penduduk menurut responden, Negatif jika terdapat > 3 jawaban

keberadaan tempat rekreasi dan “Ya”

kejaidan criminal disekitar tempat

tinggal
HIPOTESIS

Hipotesis Alternatif (Ha)


1. Ada hubungan kehamilan di usia muda dengan perkembanan emosi anak usia 0-5
tahun di Wilayah kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023
2. Ada hubungan lingkungan sekitar tempat tinggal dengan perkembanan emosi anak
usia 0-5 tahun di Wilayah kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023

Hipotesis Nol (Ho)


1. Tidak Ada hubungan kehamilan di usia muda dengan perkembanan emosi anak
usia 0-5 tahun di Wilayah kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023
2. Tidak Ada hubungan lingkungan sekitar tempat tinggal dengan perkembanan
emosi anak usia 0-5 tahun di Wilayah kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini observational dengan desain kohort historikal. Kohort
historikal merupakan suatu penelitian dimana subyek diamati dalam kurun waktu
tertentu terhadap faktor risiko kemudian dinilai efek yang telah terjadi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023 di Wilayah Kerja Puskemas Taba
Kabupaten Toraja Utara
C . Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki


anak 3 – 5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Taba Tahun 2023,
yaitu sebanyak 119 ibu

Dalam penelitian ini. Sample adalah ibu yang memiliki anak 3 – 5


tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Taba Tahun 2023, yaitu
sebanyak 54 ibu dengan mengunakan rumus Solvin

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah


probability sampling dengan menggunakan pendekatan simple
random sampling, yaitu mengambil anggota sampel dari populasi
secara acak,
D. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa :
 Bagian A, berupa angket untuk mengkaji identitas meliputi nama, umur, tempat
tinggal, pekerjaan, pendidikan, jumlah anak, dan pendapatan.
 Bagian B, pengukuran perkembangan emosi anak dengan kuesioner SDQ (Strength
and Difficulties Questionnaire). Kuesioner terdiri dari 25 poin psikologis dengan 5
bagian yang dapat dinilai, yaitu gejala emosional, masalah perilaku,
hiperaktivitas, masalah hubungan antar sesama dan perilakuprososial.
 Bagian C, pengukuran lingkungan tempat tinggal yang berisi 5 pernataan positif .
E. Pengumpulan Data

1. Izin penelitia

2. Pelaksanaan penelitian

3. Setelah mendapatkan responden peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan .

4. Jika responden bersedia, peneliti meminta responden untuk menandatangani inform consent

5. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk mengisi kuisioner

6. Kuesioner yang telah diisi responden dikumpulkan oleh peneliti untuk

kemudian Checking.

7. Setelah di Checking peneliti melakukan pemberian Coding pada lembar Kuesioner

8. Setelah melakukan pemberian Coding data dimasukkan kedalam program

komputer.

9. Semua data yang telah di input kedalam aplikasi komputer akan diolah sesuai dengan kebutuhan dari penelitian

10 Penyusunan hasil penelitian.


Pengolahan data dan penyajia data

Pada penelitian ini dilakukan tehnik pengolahan data dengan menggunakan


komputer dengan mengikuti beberapa tahap-tahap pengolahan data menurut
Notoatmodjo (2018) sebagai berikut :
 Editing
 Coding
 Memasukkan data (data entry) atau processing data
 Pembersihan data (data cleaning)
Etika Penelitian
 Informed Consent (lembar persetujuan)
 Anomity (Tanpa nama)
 Confidentiality (Kerahasiaan)
 Keadilan (Justice)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Univariat

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi karakteristik responden

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Umur Ibu
< 20 tahun 30 55,6
20-35 tahun 22 40,7
> 35 tahun 2 3,7
Pendidikan Terakir
SD 2 3,7
SMP 35 64,8
SMA 17 31,5
PT 0 0

Sumber: Data Primer, 2023

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarakan umur ibu,
mayoritas responden dalam kategori umur < 20 Tahun sebanyak 30 (55,6) responden. Dan karakteristtik
berdasarkan pendidikan, mayoritas responden dengan pendidikan terakhir SMP sebanyak 35 (64,8%)
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kehamilan Ibu Di
Usia Muda Di Wilayah Kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023

Kehamilan Ibu di Frekuensi Persentase (%)


Usia Muda
Ya ( < 20 tahun) 30 55,6
Tidak ( > 20 tahun) 24 24,4
Total 54 100
Sumber: Data
Primer, 2023

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa dari 54


responden mayoritas responden dengan kategori kehamilan
di usia muda yaitu sebanyak 30 (55,6%) responden ( < 20
tahun), dapat terdapat 24 responden (24,4%) dengan
kategori tidak hamil diusia muda (≥20 tahun)
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan lingkungan sekitar Di Wilayah
Kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023

Lingkungan Sekitar Frekuensi Persentase (%)

Negatif 10 18,5

Positif 44 81,5

Total 54 100

Sumber: Data Primer, 2023

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa dari


54 responden mayoritas responden berada
dilingkungan yang positf yaitu sebanyak 44 responden
(81,5%), dan terdapat 10 responden memiliki
lingkunan sekitar dengan kategori negatif
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perkembangan Emosional
anak usia 3 – 5 tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023

Perkembangan
Frekuensi Persentase (%)
emosional
Tidak sesuai 9 16,7

Sesuai 45 83,3
Total 54 100

Sumber: Data Primer, 2023

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa dari 54 responden


mayoritas responden memiliki anak dengan perkembanga emosional yang
sesuai sebanyak 45 responden (83,3%), dan terdapat 9 responden (16,7%)
memiliki anak dengan perkembangan emosional dalam kategori tidak sesuai.
Tabel 4.5
Hubungan kehamilan ibu di usia muda dengan perkembangan emosi
anak di wilayah kerja Puskesmas Ta’ba’ Tahun 2023
Perkembangan emosional Anak Total p-
Value
Kehamilan Ibu Tidak Sesuai Sesuai
Di Usia
Muda f % f % f %

Ya 8 26,7 22 73,3 30 100


0.027
Tidak 1 4,2 23 95,8 24 100

Total 9 16,7 45 83,3 54 100

Berdasarkan uji statistic dengan analisis Chi-square menggunakan spss

26,diperoleh nilai p = 0,027 (< 0,05), berarti bahwa Ha diterima , sehingga

disimpulkan ada hubungan kehamilan diusia muda dengan perkembangan

emosi anak 3-5 tahun di wilayah Kerja Puskesmas Ta’ba” tahun 2023.
Perkembangan emosional Anak Total p- Value
Lingkungan Tidak Sesuai Sesuai
Sekitar f % f % f %

Negatif 7 70 3 30 10 100
Positif 2 8,3 42 91, 44 100 0.000
7
Total 9 16,7 45 83, 54 100
3
Berdasarkan uji statistic dengan analisis Chi-square menggunakan spss
26,diperoleh nilai p = 0,000 (< 0,05), berarti bahwa Ha diterima ,
sehingga disimpulkan ada hubungan lingkungan sekitar dengan
perkembangan emosi anak 3-5 tahun di wilayah Kerja Puskesmas
Ta’ba” tahun 2023.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
 Ada Hubungan Kehamilan Di Usia Muda dan l Dengan Perkembangan Emosi
Anak 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ta’ba” tahun 2023
 Hubungan Kehamilan Di Usia Muda dan lingkungan Sekitar Dengan
Perkembangan Emosi Anak 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ta’ba
B. SARAN

 Bagi Tempat Penelitian


Diharapkan kepada tenaga kesehatan puskesmas lebih banyak melakukan
kegiatan penyuluhan atau konseling tentang perkembangan emosional
anak dan faktor – faktor yang mempengaruhi
 Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan memberikan edukasi, pengaruh
positif dukungan dan bimbingan kepada ibu terkait permasalahan
perkembangan emosional anak melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan emosional anak antara lain pola asuh,
tingkat pendidikan ibu dan paparan gadget.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai