Anda di halaman 1dari 27

Sesi 2

Strategi Komunikasi
Tenaga Non-Kesehatan
untuk Mempromosikan
10 LMKM dan ASI
Eksklusif

____________________________________
_Pelatihan Promosi Dasar Dukungan
Menyusui bagi Tenaga Non kesehatan
Pesan Kunci

Komunikasi merupakan suatu seni dalam


menyampaikan pesan, sehingga strategi yang
efektif dan pemilihan waktu yang tepat
sangat diperlukan.
Hasil yang Diharapkan
Setelah menyelesaikan sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk:
a. mempromosikan ASI eksklusif pada ibu pasca-melahirkan.
b. memahami strategi komunikasi efektif untuk mempromosikan ASI eksklusif.
c. mengetahui waktu yang tepat untuk mempromosikan ASI eksklusif.
Bacalah kasus di bawah ini.
Sebagai petugas non-kesehatan, tindakan apakah yang akan Anda lakukan pertama
kali? Yang bisa menjawab silahkan angkat tangannya!

Sarah merupakan ibu muda yang baru saja


melahirkan anak pertama. Dia melahirkan
secara normal di rumah sakit. Ketika
hendak melakukan pembayaran biaya
rumah sakit, kasir rumah sakit melihat
Sarah sedang memberikan susu formula
secara diam-diam karena bayinya
menangis.
Mengapa ibu tidak
Jika melihat seorang ibu tidak menyusui menyusui?
bayinya, tanyakanlah terlebih dahulu
alasannya.

“Kenapa ibu tidak menyusui bayinya?”

Berangkat dari alasan yang disampaikan, kita


bisa memberikan bantuan sesuai kebutuhan
ibu.
Strategi Komunikasi
Petugas non-kesehatan merupakan bagian dari organisasi fasilitas kesehatan yang juga memiliki
tanggung jawab untuk mempromosikan ASI eksklusif. Namun, penting untuk diingat bahwa ibu
pasca-melahirkan memiliki gejolak emosi yang tinggi. Jika komunikasi yang dilakukan tidak tepat
sasaran, akan terdapat kecenderungan ibu menjadi tersinggung dan stres.(1)

Ibu pasca-melahirkan bagaikan memasuki


dunia baru ketika semua orang
menuntutnya untuk menjadi ibu yang
sempurna.
Oleh karena itu, ibu pasca-melahirkan akan:
 Gampang tersinggung
 Gampang stress
 Gampang bersedih
 Merasa bersalah
 Khawatir akan bayinya
Dalam mengkomunikasikan pentingnya ASI eksklusif kepada ibu melahirkan,
diperlukan suatu strategi komunikasi yang sesuai agar pesan yang disampaikan
berhasil dan dapat diterima oleh penerima pesan. Terdapat 4 komponen yaitu:

Mengenali
sasaran
komunikasi

Mengetahui Strategi Pemilihan


peranan media
komunikator Komunikasi komunikasi

Mengkaji tujuan
pesan
1) Mengenali sasaran komunikasi atau penerima pesan (komunikan)
• Dalam konteks ini, perlu diperhatikan bahwa seorang ibu menyusui mudah kehilangan rasa percaya dirinya
dikarenakan pengaruh keluarga, teman-teman dan kurangnya dukungan dari suami. Hal ini yang menjadi faktor
pendorong ibu untuk memberikan susu formula pada bayinya.
2) Pemilihan media komunikasi yang sesuai
• Penggunaan media pendukung harus disesuaikan dengan keadaan, seperti kartu menyusui, brosur atau video
yang menarik sehingga media tersebut dapat menyentuh perasaan ibu untuk menyusui bayinya.
3) Mengkaji tujuan pesan komunikasi
• Harus diingat bahwa komunikasi yang dilakukan adalah untuk membangun kepercayaan diri ibu dan
bukan menyalahkan sehingga teknik komunikasi yang dapat digunakan adalah informatif
(memberikan informasi/saran) dan persuasif (memberikan pengaruh positif) sehingga pesan dapat
tersampaikan.
4) Peranan komunikator dalam komunikasi
• Sebagai komunikator, posisi sebagai pemberi informasi dan menggugah emosi ibu untuk menyusui
bayinya harus diperhatikan. Hindari sikap menggurui dan menyalahkan. Terima apa yang dikatakan
dan dirasakan ibu namun tidak menyalahkan atau membenarkan pendapat ibu yang salah.
Saat memberikan informasi
pada ibu menyusui ingatlah hal
penting ini!

Ingat!
• X Jangan membandingkan kondisi satu
ibu dengan ibu lainnya
• X Jangan menyalahkan
• X Jangan menggurui
• X Jangan mengatur
Contoh penyampaian informasi
menggunakan media

Ibu Ayu merupakan ibu muda yang baru saja


melahirkan anak pertama. Dia melahirkan secara
normal di rumah sakit. Ibu Ayu terlihat memberikan
susu formula pada bayinya saat menunggu antrian di
poliklinik.
Nutrisi ASI Tidak tergantikan
1. Tujuan permainan:
• Ibu belajar bahwa ASI adalah nutrisi yang
paling tepat bagi bayi.
• Ibu belajar bahwa komponen ASI “dirancang
dengan ajaib” sesuai kebutuhan bayi.
2. Target peserta: Ibu hamil/ibu baduta beserta
pengantarnya
3. Waktu: 20 menit
4. Pesan kunci:
• ASI adalah nutrisi yang paling tepat bagi
bayi.
• Komposisi ASI komplit untuk memenuhi
kebutuhan bayi dan memberikan banyak
manfaat.
5. Peralatan:

Kartu ASI x SUSU FORMULA Stiker ASI Stiker SUSU FORMULA


5. Peralatan:

Kartu Nutrisi Tepat Bagi Bayi


5. Peralatan:

Kartu Nutrisi Tepat Bagi Bayi


6. Langkah:
Siapkan Kartu ASI x Susu Formula (kartu berwarna hijau)
beserta 6 buah stiker ASI dan 6 buah stiker Susu
Formula.
Siapkan pula Kartu Nutrisi Tepat Bagi Bayi (6 kartu
berwarna pink). Sembunyikan ini terlebih dahulu.

Dekati ibu dan keluarga, perkenalkan diri,


serta sampaikan maksud Anda untuk
membantu ibu belajar tentang Keajaiban ASI
dan Menyusui.

Tampilkan Kartu ASI x Susu Formula.


Minta Ibu untuk menebak ASI atau Susu Formula?
Pada keenam petunjuk yang tersedia pada kartu,
dengan cara menempelkan stiker ASI pada petunjuk
yang dianggap mewakili ASI, atau sebaliknya.
Lanjutan…

Tanyakan juga pada pendamping


(pengantar) ibu untuk memastikan ibu dan
keluarga berpartisipasi.

Jelaskan jawaban yang benar dengan


membuka satu per satu kartu Nutrisi
Tepat Bagi Bayi.

Diskusikan permainan.
Waktu yang tepat untuk memberikan
informasi mengenai ASI eksklusif

Hari-hari pertama setelah melahirkan


adalah masa-masa kritis ketika ASI
terkadang hanya keluar sedikit atau
bahkan tidak keluar sama sekali.
Kondisi ini akan membuat ibu merasa
tidak percaya diri ditambah dengan
keluarga yang kurang suportif. Untuk
itu, perlu kehati-hatian dalam
pemilihan waktu yang tepat untuk
mempromosikan ASI eksklusif agar
pesan dapat diterima dengan baik
oleh ibu menyusui.
Perhatikan kondisi Ibu sebelum memberikan
informasi

Lakukan: Jangan Lakukan:


Saat ibu terlihat nyaman Saat ibu tampak masih kelelahan
menggendong bayinya pasca melahirkan
Perhatikan kondisi Ibu sebelum memberikan
informasi

Lakukan: Jangan Lakukan:


Saat ibu dan bayi dalam Saat ibu mengalami kesulitan saat
keadaan tenang menyusui bayinya
Bagaimana tindakan terbaik jika menemukan
Ibu dengan kondisi seperti di bawah ini?

Ibu dalam keadaan


kesulitan menyusui bayinya
dan terlihat depresi.

Bayi menangis keras dan


tidak ada sanak keluarga di
dekatnya.
Yang dapat dilakukan tenaga
non kesehatan adalah……

Jika menemukan kondisi


ini petugas non kesehatan
dapat menenangkan ibu
terlebih dahulu lalu
memanggil bidan yang
bertugas.
Komunikasi merupakan suatu seni dalam menyampaikan pesan. Komunikasi dapat menjadi
pisau bermata dua saat ibu dalam kondisi pasca-melahirkan. Lihat Gambar di bawah ini!

Memperberat depresi Ibu jika


Meringankan beban Ibu jika
tidak dilakukan dengan tepat
dilakukan dengan tepat
Ingat Kembali…..!!!!!
Komunikasi yang tepat:
 Bangun rasa percaya diri
 Berikan pujian jika ibu melakukan kebenaran
 Jika ibu melakukan kesalahan jangan dihakimi
 Beri bantuan praktis
 Berikan informasi relevan
 Gunakan bahasa yang sederhana
 Gunakan media komunikasi yang menarik
 Tentukan waktu yang tepat
Menciptakan
suasana kondusif
menyusui di
fasilitas kesehatan
penting dilakukan
oleh semua staff
sehingga ibu dapat
termotivasi untuk
menyusui bayinya
Link Video https://www.youtube.com/watch?v=BxG0HHafOGY
Referensi

1. Institute for Quaity and Efficiency in health Care (IQWiG). Pregnancy and birth:
Depression after childbirth – What can help? In: InformedHealth.org. Institute for
Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2016.
2. Effendi OU. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. 1st ed. Bandung: Remaja Rosdakarya;
2007.

Anda mungkin juga menyukai