Anda di halaman 1dari 21

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

MISKONSEPSI IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA
PADA KEGIATAN UMPAN BALIK CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Oleh :
MUKINO, S.Pd, M.Pd
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Umum di
Setiap Jenjang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Miskonsepsi Bagaimana seharusnya?


1 ATP merupakan indikator ATP adalah urutan atau alur dari TP-TP. TP diturunkan dari CP. Guru
dari TP perlu menurunkan CP menjadi TP-TP dan menyusunnya dalam sebuah alur
(ATP), atau dapat menggunakan ATP yang sudah dibuat oleh
Kemdikbudristek dalam PMM

2 ATP dibagi masing- Di awal tahun, guru dalam 1 fase perlu berdiskusi mengenai TP yang akan
masing kelas tanpa diajarkan di kelasnya, namun TP-TP tersebut bukan sesuatu yang fiks, guru
mempertimbangkan perlu menyesuaikan sesuai capaian murid di kelasnya.
kesiapan/ capaian
belajar anak
3 Guru wajib Buku merupakan alat bantu guru dalam mengajar dan urutan kontennya
menggunakan buku tidak mewajibkan guru untuk mengajar sesuai urutan dalam buku. Guru
dan mengajar sesuai dapat mengajar sesuai dengan ATP yang sudah dibuat atau yang digunakan,
dengan urutan dalam serta sesuai capaian belajar anak.
buku Guru dapat mencetak sendiri buku elektronik yang telah disediakan oleh
Kemendikbudristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Miskonsepsi Bagaimana seharusnya?

4 RPP dan modul ajar adalah dua RPP dan modul ajar adalah dokumen perencanaan
hal yang berbeda dan yang wajib pembelajaran, guru boleh menggunakan salah satunya. Untuk
dibuat adalah modul ajar. lebih jelas, pelajari di hal. 23 pada Panduan Pembelajaran dan
Asesmen

5 Regulasi rujukan Kurikulum Regulasi rujukan Kurikulum Merdeka (SKL dan SNP lain,
Merdeka menggunakan regulasi STPPA, KepKaban, Kepmen) mengacu pada regulasi
lama. terbaru. Update regulasi ada di:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/r ujukan

6 P5 yang penting ada P5 bertujuan untuk penguatan karakter dalam dimensi-


show/pertunjukan, dimensi profil pelajar Pancasila, yang fokus pada prosesnya
membutuhkan dana, tidak untuk penguatan karakter, bukan produk atau perayaan,
gotong royong. serta tidak perlu membutuhkan dana yang besar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Miskonsepsi Bagaimana seharusnya?

7 Harus ada prota dan Kepmen Hal 78: Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan
prosem digunakan di satuan pendidikan minimal terdiri atas karakteristik satuan
pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.

Alur tujuan pembelajaran sama fungsinya dengan prota dan prosem. Contoh
ATP yang telah dibagi alokasi waktunya masuk dalam perencanaan
pembelajaran di KOSP dan ATP yang lebih detail dalam lampiran. (Jika ATP
sudah dibuat, prota dan prosem tidak lagi diperlukan).

8 Pemahaman KKM, Dalam Kurikulum Merdeka, tidak ada lagi KKM. Untuk mengetahui apakah
KKTP dan Indikator murid telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu menetapkan
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria atau
indikator dikembangkan saat guru mengembangkan asesmen, yang dilakukan saat
guru mengembangan perencanaan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Miskonsepsi Bagaimana seharusnya?

9 Elemen-elemen CP dimaknai Elemen pada CP adalah kelompok kompetensi pada CP yang


sebagai urutan pembelajaran dapat
(misalnya elemen Bilangan selalu disampaikan secara terpisah maupun integrasi. Tidak ada
diajarkan lebih dulu pada urutan baku terkait elemen mana yang harus disampaikan
Matematika), dan rumusan TP terlebih dahulu. Urutan penyampaian materi lebih menekankan
dijabarkan permasing-masing TP pada kompetensi yang telah diturunkan menjadi tujuan
pembelajaran berdasarkan beberapa pendekatan (prasyarat,
induktif, deduktif, scaffolding, dsb.).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Miskonsepsi Bagaimana seharusnya?

10 Belum memahami bahwa Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


CP adalah tujuan akhir, yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase.
sehingga minta
ditambahkan materi
prasyarat

12 Materi disampaikan Kurikulum Merdeka didesain untuk memberikan materi esensial


semuanya, tidak fokus untuk murid yang sesuai kebutuhan dan capaian murid.
pada materi esensial

13 Materi masih dapat Ketika menambahkan materi, guru perlu mempertimbangkan apakah
ditambahkan dengan materi tersebut merupakan materi esensial yang diperlukan oleh
materi lain, karena ada murid untuk kehidupan sehari-hari dan diperlukan untuk
materi yang dirasa belum membangun kompetensi di fase berikutnya. Guru diharapkan
lengkap memperdalam pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Miskonsepsi Bagaimana seharusnya?

13 Kata kerja operasional untuk kompetensi Pada Kurikulum Merdeka, CP disusun berdasarkan
pada Capaian Pembelajaran diharapkan pendekatan konstruktivisme, dimana definisi
berdasarkan hierarki taksonomi Bloom memahami berada pada tingkat berpikir tertinggi.
Pendekatan taksonomi Bloom berguna untuk
menurunkan CP ke TP. Kata kerja operasional juga
dapat lebih mudah atau menantang disesuaikan dengan
konteks capaiannya.

14 Masih berlakunya penyusunan soal PTS Dikarenakan tiap satuan pendidikan memiliki ATP atau
atau PAS yang diseragamkan untuk cara menurunkan CP yang berbeda, maka pelaksanaan
beberapa daerah dan satuan pendidikan asesmen dilaksanakan sepenuhnya oleh satuan pendidikan
diwajibkan menggunakan atau bahkan dengan waktu, teknik, dan mekanismenya sendiri, sesuai
membeli soal yang seragam tersebut dengan alur belajar peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Spesifik
Satuan Pendidikan atau
Mata Pelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jenjang Miskonsepsi Bagaimana seharusnya?

PAUD tidak boleh ada Kemampuan dasar yang dibangun dari PAUD salah satunya
pembelajaran adalah literasi dan numerasi, sehingga cakupannya lebih luas
membaca dan dari calistung. Calistung sebagai salah satu bagian dari literasi
menulis dan numerasi dapat diajarkan di PAUD sesuai dengan
pendekatan pembelajaran untuk dan kesiapan anak usia dini,
bukan dengan drilling, dan variatif dengan pengembangan
cakupan literasi dan numerasi lainnya.

IPA Masih menganggap bahwa Fisika, Kimia, dan Biologi pada Fase E dapat disampaikan
Fisika, Kimia dan Biologi secara paralel maupun sistem blok dan diintegrasikan dalam
di Fase E merupakan Unit of Inquiry pada akhir semester atau akhir tahun. IPA Fase
mapel terpisah, bukan satu E lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk mengkritisi
kesatuan IPA isu-isu aktual (SDGs) dari 3 sudut pandang (Biologi, Fisika, dan
Kimia) serta menarik benang merah diantara ketiganya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mapel Fisika Fase E kls 10


CAPAIAN PEMBELAJARAN • TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendeskripsikan • FIS. E. LIS. 10.1
gejala alam dalam cakupan
keterampilan proses dalam • Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah
pengukuran, dengan melakukan penyelidikan sederhana,
mengumpulkan data menggunakan alat ukur atau
aplikasi teknologi yang tersedia, menganalisis data,
Gejala Alam : menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil
1. Mengamati penyelidikannya baik secara lisan maupun tulisan.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
• Menentukan hasil pengukuran dengan jangka
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
sorong dan mikrometer sekrup beserta nilai
5. Mencipta
ketidakpastian pengukuran tunggalnya
6. Mengevaluasi dan refleksi
7. Mengomunikasikan hasil
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mapel Biologi Fase E Kls. 10


Pada MODUL AJAR
CAPAIAN PEMBELAJARAN - TP
Tujuan Pembelajaran bagi Peserta Didik (peserta didik)
• Pada akhir fase E, peserta didik memiliki • peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan
kemampuan menciptakan solusi atas mengenai Keanekaragaman Hayati gen, jenis, dan
permasalahan-permasalahan ekosistem melalui kegiatan observasi.
berdasarkan isu lokal, nasional atau • peserta didik mampu mendeskripsikan Keanekaragaman
global terkait Hayati Indonesia di tempat tinggal masing-masing melalui
• pemahaman keanekaragaman kegiatan observasi.
makhluk hidup danperanannya, • peserta didik mampu menyajikan pengelompokan
• virus dan peranannya, Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster
berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan
• Inovasi teknologi biologi, Plantae) melalui presentasi kelas.
• komponen ekosistem dan interaksi antar • peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat
komponen serta keanekaragaman hayati dengan menyajikan data satu
• Perubahanlingkungan spesies tertentu melalui tayangan power point atau
paparan secara lisan dan atau tayangan
• Dst ...
CATATAN : 1 TP menjadi 1 MA.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pemahaman Bermakna
• Pemahaman bermakna • Pemahaman
adalah informasi tentang bermakna diisi
manfaat yang akan peserta dengan ringkasan /
didik peroleh setelah Review materi
mengikuti proses
pembelajaran. Manfaat • (Informasi kurang
tersebut nantinya dapat tepat)
peserta didik terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MISKONSEPSI PADA
PROJECT PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh miskonsepsi terkait pelaksanaan projek penguatan


profil pelajar Pancasila di lapangan.
❑ Projek profil adalah integrasi dari berbagai mata pelajaran padahal
struktur projek terpisah dengan struktur mata pelajaran.
❑ Tim fasilitator membagi rata alokasi waktu dengan jumlah tema padahal
jumlah alokasi waktu setiap projek dapat berbeda sesuai kebutuhan,
selama memenuhi alokasi waktu dalam satu tahun.
❑ Semua tema harus dilaksanakan dalam satu jenjang padahal sekolah
dapat memilih beberapa tema saja yang relevan sesuai kebutuhan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar


Tujuan pembelajaran projek hanya Tujuan pembelajaran projek harus
menyasar level dimensi karakter sampai menyasar rumusan
profil pelajar Pancasila. subelemen untuk setiap jenjang.

Rumusan subelemen dari


dimensi Berkebinekaan
Global, elemen Mengenal dan
Menghargai Budaya, sub
elemen Mendalami Budaya
dan Identitas Budaya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar


Projek profil adalah kegiatan Struktur projek profil berbeda dan
integrasi dari berbagai mata berada di luar struktur mata
pelajaran. pelajaran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari


berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan
pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil langsung
mengacu pada dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar
Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru
tidak lagi berperan sebagai guru mata pelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar


Kegiatan projek profil wajib Produk akhir projek profil bisa
menghasilkan sebuah produk berupa aksi, kampanye,
dalam bentuk barang untuk pertunjukkan, dsb dan tidak harus
dipamerkan dalam gelaran karya. diakhiri oleh sebuah pameran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan


pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan
pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut:

Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek

- Penekanan pada produk - Penekanan pada proses


- Kegiatan dikembangkan dari - Kegiatan dikembangkan dari isu yang sedang
pelaksanaan pembuatan produk dieksplorasi
- Bisa dilakukan dalam waktu singkat - Umumnya perlu dilakukan dengan waktu yang
(Beberapa pertemuan) cukup memadai (Beberapa pertemuan untuk
- … setiap tahapan alur)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar


Asesmen projek menyasar tema Asesmen projek fokus menyasar
dan produk, bukan pada profil pelajar Pancasila yang menjadi
kompetensi sasaran. tujuan pembelajaran.

Ilustrasi: Kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi
Kemandirian dan Bernalar Kritis. Aktivitas utama membuat poster mengenai pelestarian
lingkungan.

Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria penilaian berupa
pemahaman konten mengenai pelestarian lingkungan dan kerapian serta estetika dekorasi
poster.

Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan poster. Kriteria
penilaian berupa kemampuan mengelola pekerjaan secara mandiri dan mengembangkan
ide selama pembuatan poster.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Miskonsepsi Konsep yang Benar


Pelaksanaan projek profil harus Pelaksanaan projek profil dapat
menggunakan anggaran/ mengoptimalkan aset/sumber daya
memerlukan biaya yang besar. yang ada tanpa memerlukan biaya
yang besar.

Kegiatan projek profil TIDAK MEMERLUKAN BIAYA YANG BESAR.


Kita dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia seperti
mengundang orang tua untuk menjadi narasumber, melibatkan
komunitas luar secara sukarela, melakukan kunjungan ke area sekitar
sekolah, dan membuat selebrasi akhir sederhana berupa pameran di
dalam kelas atau pertunjukan mini. Prinsipnya projek yang baik bukan
tergantung pada anggaran yang tersedia, namun pada kreativitas
sekolah dalam mengoptimalkan aset yang dimilikinya .
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai