Anda di halaman 1dari 35

MASALAH GIZI

(JENIS-JENIS MALNUTRISI)
MASALAH GIZI

DEFINISI
Malnutrisi dapat terjadi oleh karena
kekurangan gizi (undernutrisi) maupun
karena kelebihan gizi (overnutrisi).
Keduanya disebabkan oleh ketidak -
seimbangan antara kebutuhan tubuh
dan asupan zat gizi esensial.
PENYEBAB MASALAH GIZI
a.Zat gizi makro
ditekankan pada kekurangan
konsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat dan protein
yang mengakibatkan komplikasi
terhadap kesehatan
b.Zat gizi mikro kekurangan vitamin,
mineral, air yang merupakan zat gizi
pembangun dan sumber aktivitas sel-
sel tubuh.
KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP)
Penyakit gizi  defisiensi energi (jngka waktu
yang cukup lama).
Prevalensi tinggi  balita, ibu hamil (bumil)
dan ibu menyusui/meneteki (buteki)
Derajat ringan  pertumbuhan kurang,
kelainan biokimiawi dan gejala klinis (marginal
malnutrition)
KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP)
Gangguan pertumbuhan  muncul gejala klinis
dan kelainan biokimiawi yang khas.

Penyebab :

-Asupan (kualitas& kuantitas)  rendah


-Gangguan sistem pencernaan / penyerapan
makanan
- Pengetahuan kurang tentang gizi
KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP)
-Diet cukup energi tetapi kurang protein 
kwashiorkor
-Diet kurang energi  zat gizi esensial
seimbang menyebabkan marasmus.

Gejala klinis KEP ringan

-Pertumbuhan mengurang / berhenti


-BB berkurang, terhenti bahkan turun
-Ukuran lingkar lengan menurun
(KEP)
-Maturasi tulang terlambat
-Rasio berat terhadap tinggi normal /
menurun.
-Tebal lipat kulit normal / menurun
-Aktivitas dan perhatian kurang
-Jarang terjadi kelainan kulit dan
rambut.
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)

Jenis KEP :
a.Marasmus  kekurangan energi pada
makanan  cadangan protein tubuh terpakai 
kurus dan emosional.
 Bayi tidak cukup mendapatkan ASI.

Tanda dan gejala :


-Wajah seperti orang tua, terlihat
sangat kurus
-Mata besar dan dalam, sinar mata
sayu
(KEP)
-Mental cengeng
-Feces lunak atau diare
-Rambut hitam, tidak mudah dicabut
-Jaringan lemak sedikit/tidak ada,
lemak subkutan menghilang (turgor
kulit menghilang)
-Kulit keriput, dingin, kering, mengendur.
-Torax atau sela iga cekung
-Atrofi otot, tulang terlihat jelas
-Tekanan darah lebih rendah dari usia
sebayanya
(KEP)
-Frekuensi nafas berkurang
-Kadar Hb berkurang
-Disertai tanda-tanda kekurangan
vitamin

Kwashiorkor  disebabkan kekurangan


protein ,sering timbul pada usia 1-3 tahun 
karena kebutuhan protein tinggi.
KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP)
Tanda dan gejala:
-Wajah seperti bulan “moon face”
-Pertumbuhan terganggu
-Sinar mata sayu
-Lemas-lethargi
-Perubahan mental (sering menangis,
stadium lanjut  apatis)
-Rambut merah, jarang, mudah
dicabut
-Jaringan lemak masih ada
KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP)
-Perubahan warna kulit (terdapat titik merah
kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
-Iga normal-tertutup oedema
-Atrofi otot
-Anoreksia
-Diare
-Pembesaran hati
-Anemia
-Sering terjadi acites
-Oedema
KURANG ENERGI PROTEIN
(KEP)

Kwashiorkor-marasmik  gejala campu


ran antara mMarasmus dan Kwashiorkor
ANEMIA

Anemia defisiensi  kekurangan satu /


beberapa bahan yang diperlukan untuk
pematangan eritrosit.
Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb),
hematokrit (Ht) dan eritrosit lebih rendah dari nilai
normal.
ANEMIA

Macam-macam anemia:

Anemia defisiensi besi  kekurangan zat


besi / sintesa hemoglobin.
Anemia megaloblastik  penurunan
produksi sel darah merah yang matang, 
defisiensi vitamin B12
Anemia aplastik  anemia yang berat,
leukopenia dan trombositopenia,
hipoplastik atau aplastik
ANEMIA

a.Anemia Defisiensi zat besi

Tanda dan gejala :

-Pucat (konjungtiva, telapak tangan, palpebra)


-Lemah
-Lesu
-Hb rendah
-Sering berdebar
ANEMIA

-Papil lidah atrofi


-Takikardi
-Sakit kepala
-Jantung membesar
ANEMIA
Penyebab:
-Langsung
Kurang asupan makanan yang mengandung zat
besi
Mengkonsumsi makanan penghambat
penyerapan zat besi
Infeksi penyakit
-Tidak langsung
Distribusi makanan yang tidak merata ke
seluruh daerah.
DEFISIENSI VITAMIN A

Prevalensi tertinggi terjadi pada balita

Penyebab:
-Intake makanan kurang/rendah kan- dungan
vitamin A
-Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin
A pada bumil - melahirkan  memberikan kadar
vitamin A yang rendah pada ASI
-MP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhan
vitamin A
DEFISIENSI VITAMIN A
-Gangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin
A (penyakit pankreas, diare kronik, KEP dll)
-Gangguan konversi pro vitamin A  vitamin
A pada gangguan fungsi kelenjar tiroid
-Kerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik)
DEFISIENSI VITAMIN A
Tanda dan gejala:
-Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva,
bercak bitot, xerosis kornea
-Kadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl

Tanda hipervitaminosis:
Akut
-Mual, muntah
-Fontanela meningkat
DEFISIENSI VITAMIN A
Kronis
-Anoreksia
-Kurus
-Cengeng
-Pembengkakan tulang
GANGGUAN KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)

Sekumpulan gejala yang ditimbulkan karena


tubuh  kekurangan yodium secara terus
menerus dalam waktu yang lama.
Terjadi pada kawasan pegunungan dan
perbukitan yang tanahnya tidak cukup
mengandung yodium
GANGGUAN KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)

Defisiensi yang berlangsung lama 


mengganggu fungsi kelenjar tiroid 
menyebabkan pembesaran kelenjar gondok.

Dampak:
-Pembesaran kelenjar gondok
-Hipotiroid
-Kretinisme
GANGGUAN KEKURANGAN
YODIUM (GAKY)

-Kegagalan reproduksi
-Kematian

Defisiensi pada janin:


-Dampak dari kekurangan yodium pada ibu
-Meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat
lahir
GANGGUAN KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)

-Terjadi kretinisme endemis


-Jenis syaraf (kemunduran mental, bisu-tuli,
diplegia spatik)
-Miksedema (memperlihatkan gejala hipotiroid
dan dwarfisme)
GANGGUAN KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)

Defisiensi pada BBL:


Gangguan perkembangan otak yang normal
-Terjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik
pada anak usia 10-12 tahun ( dilahirkan dari
wanita yang mengalami defisiensi yodium)
GANGGUAN KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)

Defisiensi pada anak:


-Kejadian pada masa remaja
-Prevalensi wanita lebih tinggi dari
laki-laki
-Terjadi gangguan kinerja belajar dan nilai
kecerdasan
GANGGUAN KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)
Klasifikasi tingkat pembesaran kelenjar
menurut WHO (1990):
-Tingkat 0 : tidak ada pembesaran kelenjar
-Tingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x
ukuran normal, hanya dapat diketahui dengan
palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi
tengadah maksimal
GANGGUAN KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)
-Tingkat IB : hanya terlihat pada posisi
tengadah maksimal
-Tingkat II : terlihat pada posisi kepala normal
dan dapat dilihat dari jarak ± 5 meter
-Tingkat III : terlihat nyata dari jarak jauh
OBESITAS
-Penyakit gizi  disebabkan kelebihan kalori
 ditandai dengan akumulasi jaringan lemak
secara berlebihan diseluruh tubuh.
-Keadaan patologis  terdapatnya penimbunan
lemak yang berlebihan dari yang diperlukan
untuk fungsi tubuh
- Gizi lebih (over weight)  berat badan
melebihi berat badan rata-rata,  tidak identik
dengan obesitas
OBESITAS
Penyebab:
-Perilaku makan  berhubungan dengan faktor
keluarga dan lingkungan
-Aktifitas fisik yang rendah
-Gangguan psikologis (bisa sebagai sebab atau
akibat)
-Laju pertumbuhan sangat cepat
-Genetik atau faktor keturunan
-Gangguan hormon
OBESITAS

Gejala:
-Terlihat sangat gemuk
-Lebih tinggi dari anak normal seumur
-Dagu ganda
-Buah dada seolah-olah berkembang
-Perut menggantung
-Penis terlihat kecil
OBESITAS

Dua golongan obesitas:

-Regulatory obesity, gangguan primer pada


pusat pengatur masukan makanan
-Obesitas metabolik,  kelainan metabolisme
lemak dan karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai