Kedokteran
Universitas Hasanuddin Smart
Humanistic Excellence
Beneficient Accountable
Transparan Digitalisasi Modern
dan Terintegrasi
Indonesia
Tidak ada data yang jelas mengenai epidemiologi chancroid di
Indonesia. Angka prevalensi kuman penyebab ulkus genital juga
bervariasi dan tidak dicatat dengan jelas
ETIOLOGI
Haemophylus ducreyi
FAKTOR RISIKO
• Cenderung lebih banyak menyerang pada pria
• Pekerja seks komersial
• Heteroseksual / Homoseksual
• Hubungan seksual tanpa proteksi
• Bepergian ke daerah yang memiliki insidens chancroid tinggi
• Tidak sirkumsisi
• Mempunyai penyakit menular seksual
GEJALA KLINIS
Masa inkubasi 1 - 14 hari
Lesi pada genital, jarang ekstra genital
Multipel, jarang soliter
Awalnya berupa papul vesiko-pustul ulkus (kecil, lunak, tidak
berindurasi, bentuk cawan, tepi tidak rata, bergaung, & dikelilingi
halo yang eritematosa)
Ulkus tertutup jaringan nekrotik, dasar ulkus berupa jaringan
granulasi yang mudah berdarah
Predileksi pada pria : permukaan mukosa preputium, sulkus
koronarius, frenulum penis, batang penis, bisa juga di uretra,
skrotum, perineum & anus
Pada Wanita : labia, klitoris, fourchette, anus, serviks
Lesi ekstra genital : lidah, jari tangan, bibir, payudara, konjungtiva,
umbilikus
• Oleh karena adanya inokulasi sendiri dapat cepat timbul lesi
multipel lesi pubis, abdomen, dan paha
• Gejala sistemik : jarang atau hanya demam subfebris / malaise
ringan
BUBO
Adenitis unilateral, eritematosa, membesar nyeri
Timbul beberapa hari – 2 minggu setelah lesi primer
Variasi Klinis Yang Lain