Anda di halaman 1dari 13

FKIP

UNIVERSITAS
TERBUKA

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All

HAM INTERNASIONAL

(KEBIASAAN INTERNASIONAL, PRINSIP HUKUM


UMUM, REOSLUSI MAJELIS UMUM PBB)
KEBIASAAN INTERNASIONAL

Kebiasaan umum yang diterima sebagai


hukum. Dengan tidak semua kebiasaan
internasional menajdilkan sebagai sumber
hukum. Untuk menjadi sumber hukum,
kebiasaan internasional harus memenuhi dua
unsur berikut: (1) terdapat kebiasaan yang
bersifat umum (2) kebiasaan itu harus diterima
sebagai hukum
• Secara praktis kebiasaan
internasional dapat dikatakan Contoh yaitu
diterima secara hukum apabila penggunaan
negara-negara menerimanya, dan bendera merah
putih sebagai
apabila mereka keberatan, mereka bendera
akan mengungkapkan keberatannya parlementer.
dengan cara diplomatik (protes)
atau mengajukan keberatan kepada
Mahkamah Internasional
KESOPANAN INTERNASIONAL

Kesopanan internasional adalah hubungan


internasional yang telah dilakukan berulang-
ulang, namun hal ini tidak diterima sebagai
hukum. Contohnya yaitu sambutan
kehormatan kepada tamu negara, jamuan
makan kenegaraan dan lain-lain.
PRINSIP HUKUM UMUM

 Prinsip hukum umum adalah asas hukum yang


mendasari sistem hukum modern.
 Sistem hukum modern banyak didasarkan atas
asas dan lembaga hukum negara Barat yang
sangat dipengaruhi oleh asas dan lembaga
hukum romawi.
 Pengaruh hukum ini menyebar keseluruh dunia
sejalan dengan penjajahan, dan diterima oleh
negara yang baru merdeka
ASAS-ASAS DALAM PRINSIP
HUKUM UMUM

Dapat
dimasukkannya asas
“pacta sunt
servanda” asas,
Kedalamnya
bonafide hak atau
termasuk pula asas-
“asas adimplenti non
asas yaitu asas
est adiplendum”
keberlangsungan
kedalam hubungan
negara,
internasional
penghormatan
kemerdekaan
negara, asas non-
internvensi
Prinsip hukum umum memberi kekuasaan kepada
Mahkamah internasional dalam membentuk dan
menemukan hukum baru sehingga semakin leluasa
dalam mengadili perkara yang diajukan kepadanya.
Dengan demikian tidak ada alasan menyatakan non
liquet, yakni menolak mengadili perkara karena
tiadanya hukum yang mengatur persoalan yang
diajukan.
KEPUTUSAN PENGADILAN, PENDAPAT SARJANA, DAN
KEPUTUSAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Keputusan pengadilan dan pendapat pengadilan sebagai sumber hukum tambahan


bersifat tidak mengikat, artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum

Meskipun tidak memiliki kekuatan mengikat, keputusan pengadilan internasioal,


terutama Mahkamah Internasional mempunyai kekuatan kuat terhadap
perkembangan hukum internasional

Pendapat ahli hukum terkemuka akan menjadi pedoman untuk menemukan apa yang
menjadi hukum internasional

Sarjana hukum untuk memodifikasikan hukum internasional yang dilakukan di


bawah nanungan non-pemerintah seperti Internasional Law assciation
KEPUTUSAN BADAN PERLENGKAPAN
ORGANISASI INTERNASIONAL

Meskipun belum disepakati sebagai sumber hukum internasional, namun


keputusan badan perlengkapan organisasi internasional mempunyai
pengaruh yang cukup besar dalam melahirkan kaidah-kaidah yang
mengatur pergaulan antar anggota masyarakat internasional. Keputusan
badan tersebut sekurang-kurangnya akan berlaku dilingkungan negara-
negara yang menjadi anggota badan tersebut. Namun adakalanya
keputusan suatu organisasi internasional memiliki pengaruh yang cukup
besar, hampir meliputi seluruh negara di dunia.
Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa merupakan salah satu contoh keputusan
akibat yang sangat luas. Menurut pasal 10 Piagam
PBB , keputusan Majelis Umum hanya memiliki
kekuatan sebagai anjuran kepada negara-negara
anggotanya.
Dalam praktek hubungan internasional , keputusan Majelis
Umum PBB memiliki kekuatan yang melebihi batas formal
pengaruh sebagaimana ditegaskan dalam piagam tersebut.

Contohnya keputusan Majelis Umum PBB tentang Deklarasi


HAM
Sedemikian besar pengaruh keputusan Majelis Umum
dalam melahirkan kaidah dalam masyarakat internasional
sehingga ada yang menyebut peranan Majelis Umum
sebagai quasi legislative.

Peranan ini terkait dengan kapasitas pengaruh majelis


umum dalam melahirkan keputusan yang berbentuk
resolusi PBB, artinya walaupun reslusi tidak mempunyai
kekuatan mengikat secara langsung, namun sepanjang
mengenai persoalan yang menyangkut hukum, resolusi
tadi penting peranannya dalam membentuk apa yang
dinamakan unsur psikologis dalam hukum kebiasaan
internasional
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai