Anda di halaman 1dari 41

SAKRAMEN-SAKRAMEN

DALAM GEREJA KATOLIK

Sakramen-SEP Shekinah 1
Tujuh Sakramen Gereja

Sakramen-SEP Shekinah 2
Bagian I

CATATAN UMUM
TENTANG
SAKRAMEN-SAKRAMEN
GEREJA KATOLIK

3 Sakramen-SEP Shekinah
Sakramen: Arti Umum!
● Perayaan iman yang menggunakan tanda
(sacramentum: tanda/lambang) konkret
yang menunjuk pada suatu kenyataan
rohani dan menghantarkannya kepada
orang yang beriman.
● Pemberian rahmat dan cintakasih Allah
dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh
indera manusia.

Sakramen-SEP Shekinah 4
Apakah Sakramen itu ‘Alkitabiah’?
● Kitab Suci tidak mengenal istilah
sakramen seperti kita miliki sekarang.
Namun tindakan yang melambangkan
kenyataan rohani sudah terdapat di
dalamnya. Mis: pembaptisan,
penumpangan tangan, pengurapan.
● Rumusan sakramen sebagai “tanda
kelihatan untuk rahmat tak kelihatan” atau
“Sakramen adalah sabda Allah yang
kelihatan” baru dirumuskan kemudian oleh
St. Agustinus.
Sakramen-SEP Shekinah 5
Dasar Alkitabiah Sakramen
● Ekaristi: Mat 26,26-28 par;
1 Kor 11,23-25.
● Baptis: Mat 28,19.
● Tobat: Yoh 20,22.
● Tahbisan: Mrk 3,13; Luk 22,19; 1
Kor 22,19; Yoh 20,22-23.
● Penguatan: Kis 8,14-17 (tak
langsung).
● Perminyakan: Yak 5,14 dst.

Sakramen-SEP Shekinah 6
Prasyarat, Peran dan Buah
dari Sakramen
● Prasyarat: adanya IMAN. Artinya, tanpa
iman orang tidak dapat menerima
sakramen dengan segala manfaatnya.
● Peran: memelihara dan menguatkan
IMAN.
● Buah: pengudusan/penyucian hidup.

Sakramen-SEP Shekinah 7
Unsur-unsur Sakramen
● Sakramen berunsur dua: sabda
sakramental dan tanda/lambang konkret.
● Mis. pembaptisan: “orang dibersihkan
dan disucikan dalam air dan oleh sabda”
(bdk. Ef 5:26).
● Sabda: “Aku membaptis kamu atas Nama
Bapa, Putera, dan Roh Kudus” adalah forma
sacramentalis, yang mengartikan atau
memberi makna pada lambang, yaitu air
yang dituang atas orang yang dibaptis.

Sakramen-SEP Shekinah 8
Ragam Tanda/Materi Sakramental
● Benda: air, roti, anggur, minyak;
● Tindakan: ucapan “ya” dalam
Perkawinan; penumpangan tangan
dalam Tahbisan.
● Sabda: dipertegas dalam bacaan
KS, doa-doa, dan berkat.

Sakramen-SEP Shekinah 9
Tujuh Sakramen dan Tahapan Hidup

● S. Pembaptisan – kelahiran;
● S. Penguatan/Krisma – pendewasaan;
● S. Ekaristi – makan dan minum bersama;
● S. Tobat – pengampunan;
● S. Perkawinan – menikah;
● S. Imamat/Tahbisan – pelantikan pejabat;
● S. Pengurapan orang sakit – saat sakit
keras/meninggal.

Sakramen-SEP Shekinah 10
Kristus = Sakramen Asal
● Karena dari-Nya rahmat semua sakramen
berasal/bersumber.
● Gereja hanya “hamba Kristus dan
pengurus misteri Allah” (1 Kor 4:1) →
Gereja tidak dapat mengadakan dan
meniadakan sakramen, yang diadakan
oleh Kristus dan dipercayakan oleh Dia
kepadanya (Kon. Trento).

Sakramen-SEP Shekinah 11
Dari mana “kata” dan “tanda”?

● Kristus tidak menentukan baik rumus


yg wajib digunakan maupun
tanda/upacara yang dipakai;
● Keduanya berubah dalam peredaran
sejarah Gereja (tradisi).

Sakramen-SEP Shekinah 12
Tentang Tujuh Sakramen

● Sejak semula ke-7 sakremen ada dalam


Gereja, walau belum disadari sbg satu
kelompok tersendiri.
● Baru abad XII para teolog merefleksi dan
menempatkan ke-7 sakramen sbg kelompok
tersendiri, dibedakan dari sakramentali.
● Konsili Firenze (1439 M) menetapkan ke-7
sakramen sbg yang diadakan Kristus. Ajaran
ditegaskan oleh Konsili Trento (1547 M).

Sakramen-SEP Shekinah 13
Sakramen Agung dan Kecil

● Dua Sakramen Agung: Baptis dan Ekaristi.


● Lima Sakramen Kecil: yg melengkapi
(Penguatan), yg memulihkan hidup ilahi
yang dianugerahkan dalam Pembaptisan
(Tobat dan Pengurapan Orang Sakit), yg
berguna bagi pembangunan hidup jemaat
(Tahbisan dan Perkawinan)

Sakramen-SEP Shekinah 14
Kehadiran Kristus dlm Sakramen
● Tidak hanya mengadakan atau menetapkan,
tapi dgn pengantaraan sakramen tetap
mendekati umat dan setiap orang beriman.
Dialah yang sesungguhnya menerimakan
sakramen.
● Maka dalam sakramen orang bertemu secara
pribadi dengan Sang Penyelamat yg
menganugerahkan hidup ilahi-Nya (rahmat-
Nya) kepada umat.

Sakramen-SEP Shekinah 15
Sakramen dlm Gereja Reformasi
● Hanya diakui dua sakramen: Baptis dan
Ekaristi (Perjamuan) → hanya dua ini
yang dipandang memiliki sumber/dasar
alkitabiah dan jelas-jelas diadakan oleh
Kristus sendiri.
● Sakramen lain dipandang sebagai ‘berkat
khusus’ saja (mis. konfirmasi, berkat bagi
orang yang menikah, ordinasi domine).

Sakramen-SEP Shekinah 16
Sakramen Ber-’meterai’ Kekal
● Pembaptisan, Penguatan, Pentahbisan
men’cap’ orang sbg ‘milik’ Kristus,
supaya semakin serupa dengan-Nya
untuk mengamalkan pengutusan
Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.
● Ketiga sakramen itu hanya bisa diterima
sekali dalam hidup (tidak bisa diulang).

Sakramen-SEP Shekinah 17
Manfaat Rohani Sakramen
● Mendewasakan hidup ilahi yang diterima
waktu dibaptis → spy dlm kehidupan fana
ini orang diikutsertakan dlm kehidupan,
wafat, dan kebangkitan Kristus, jaminan
hidup abadi bersama Dia di surga.
● Bukan hanya berguna untuk membangun
umat, tetapi juga bantuan supaya orang
sanggup hari demi hari menjalankan
hidupnya sebagai anak Allah.

Sakramen-SEP Shekinah 18
Sakramentali
● Tanda-tanda yang dari segi tertentu mirip
dengan tujuh sakramen, namun berbeda
dari beberapa segi lain.
● Perbedaan: (1) tidak ditetapkan oleh
Kristus sbg sarana rahmat; (2) rahmat
sakramentali bergantung pada sikap
penerima dan doa pengantaraan umat.
● Berupa: (1) benda (air suci, skapulir,
medali, rosario); (2) tindakan (berkat,
eksorsisme) → KL. 60 & 61.
Sakramen-SEP Shekinah 19
Tindakan Gereja dan Perorangan
● Sakramen-sakramen bukan tindakan orang-
perseorangan saja, melainkan secara hakiki
merupakan tindakan umat beriman (Gereja)
→ paling jelas dalam Sakramen Ekaristi.
● Implikasi: orang tidak dapat menerimakan
sakramen pada dirinya sendiri, melainkan
hanya dapat ambil bagian secara aktif dalam
perayaan semua sakramen.

Sakramen-SEP Shekinah 20
Demi sah-nya penerimaan sakramen
● Supaya sakramen diterimakan dengan sah
(valid), orang yang menerimakannya tidak
perlu saleh atau beriman tepat, asal ia ingin
berbuat apa yang Gereja perbuat.
● Sakramen berkekuatan rohani bukan karena
kesucian orang yang menerimakan,
melainkan karena Yesus, kepala Gerejalah
yang sebenarnya menerimakan rahmat
sakramental dg pengantaraan orang (St.
Agustinus).

Sakramen-SEP Shekinah 21
Demi pantas dan berguna
● Supaya sakramen diterima dengan pantas
(liceit) dan berguna, maka orang harus
beriman dan sekurang-kurangnya tidak
dalam keadaan berdosa berat.
● Sakramen yang diterima dengan tidak
pantas, ‘mendatangkan hukuman atas
dirinya’ (bdk. 1 Kor 11:27). Maka sebelum
menerima sakramen orang beriman wajib
menyiapkan diri dengan mawas diri, berdoa
dan bertobat.
Sakramen-SEP Shekinah 22
Bagian II

URAIAN SINGKAT
TENTANG
TUJUH SAKRAMEN
GEREJA KATOLIK

Sakramen-SEP Shekinah 23
SAKRAMEN PEMBAPTISAN:
Sakramen Pembaptisan (Mat 28:19, Yoh
3:5) adalah sakramen pertama yang kita
terima. Umat beriman wajib menerima
Pembaptisan sebelum menerima
sakramen-sakramen yang lain.
Pembaptisan mengampuni dosa asal,
semua dosa pribadi, serta mengalirkan
rahmat pengudusan ke dalam jiwa (Yeh
36:25-26, Kis 2:38, 22:16, 1Kor 6:11, Gal
3:26-27).

Sakramen-SEP Shekinah 24
Pembaptisan menganugerahkan jasa-jasa
wafat Kristus di salib ke dalam jiwa kita,
serta membersihkan kita dari dosa.
Pembaptisan menjadikan kita anak-anak
Allah, saudara-saudara Kristus, dan kanisah
Roh Kudus. Pembaptisan hanya diterimakan
satu kali untuk selamanya namun
meninggalkan meterai rohani yang tidak
dapat dihapuskan.

Sakramen-SEP Shekinah 25
SAKRAMEN PENGUATAN:
(Teks KS: Kis 2: 14-18, 9:17-19,
10:45, 19:5-6, Titus 3:4-8). Sakramen
Penguatan menjadikan kita dewasa
secara rohani dan menjadikan kita
saksi-saksi Kristus. Penguatan hanya
diterimakan satu kali untuk selamanya
namun meninggalkan meterai rohani
yang tidak dapat dihapuskan.

Sakramen-SEP Shekinah 26
SAKRAMEN EKARISTI:
(Yoh 6: 25-71, Mat 26:26-28, 1Kor 11:23-
26, Luk 24:30-31) Sakramen Ekaristi
disebut juga Sakramen Maha Kudus atau
Komuni Kudus. Ekaristi bukanlah sekedar
lambang belaka, tetapi adalah sungguh
Tubuh, Darah, Jiwa dan Keallahan Yesus
Kristus. Dalam mukjizat Perayaan
Ekaristi, imam mengkonsekrasikan roti
dan anggur menjadi Tubuh dan Darah
Kristus dengan kata-kata penetapan yang
diambil dari Kitab Suci:

Sakramen-SEP Shekinah 27
” Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku!"
Demikian juga Ia mengambil cawan,
sesudah makan, lalu berkata:
"Cawan ini adalah perjanjian baru yang
dimeteraikan oleh darah-Ku;
perbuatlah ini, setiap kali kamu
meminumnya, menjadi peringatan akan
Aku!" (1Kor 11:23-25).

Sakramen-SEP Shekinah 28
Misa disebut kurban karena Misa
menghadirkan secara tak berdarah
kurban Kristus yang wafat disalib satu
kali untuk selamanya. Kristus
mengatakan:
“Akulah roti hidup yang telah turun dari
sorga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan
roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,
yang akan Kuberikan untuk hidup
dunia." (Yoh 6:48-52).

Sakramen-SEP Shekinah 29
Jika kita melakukan dosa berat, kita harus
mengakukan dosa kita terlebih dahulu
sebelum menerima Komuni Kudus, jika
tidak, Komuni Kudus bukannya
mendatangkan rahmat bagi jiwa, malahan
akan mengakibatkan dosa sakrilegi (1Kor
11:27-29). Untuk menerima Komuni,
kamu harus bangkit berdiri menuju altar
dengan tanganmu terkatup di dada sambil
berdoa.

Sakramen-SEP Shekinah 30
Ketika tiba di hadapan imam, ia akan
mengatakan: “Tubuh Kristus”. Kamu
menunjukkan imanmu dengan menjawab,
“Amin”, kemudian kamu mengulurkan
tanganmu, telapak tangan kiri di atas
telapak tangan kanan, menerima Hosti di
tanganmu dan segera memasukkan Hosti ke
dalam mulutmu (cara umum), atau kamu
membuka mulutmu dan menerima Komuni
Kudus dengan lidahmu (alternatif).

Sakramen-SEP Shekinah 31
SAKRAMEN
TOBAT/REKONSILIASI:
Sakramen Tobat disebut juga Pengakuan
atau Rekonsiliasi (Yoh 20:21-23, Amsal
28:13). Kristus memberikan kuasa kepada
para Rasul untuk mengampuni dosa atas
nama-Nya, dan para Rasul meneruskan
kuasa tersebut kepada penerus-penerus
mereka, yaitu para Uskup dan Imam.
Sakramen Tobat mengampuni dosa-dosa
yang dilakukan setelah Baptis.

Sakramen-SEP Shekinah 32
Ketika mengaku dosa, umat beriman harus
mengakui semua dosa-dosa berat yang
disadarinya, menurut jenisnya (misalnya
perzinahan atau pencurian) serta jumlahnya
(misalnya satu kali, beberapa kali, atau sering
kali). Setelah mengakui segala dosa-dosamu,
kamu mendengarkan nasehat-nasehat yang
diberikan imam, mengucapkan doa tobat,
menerima absolusi (pengampunan Kristus) dari
imam, meninggalkan kamar pengakuan, serta
melakukan penitensimu.

Sakramen-SEP Shekinah 33
Imam diwajibkan dengan ancaman siksa
yang sangat berat, supaya berdiam diri secara
absolut, untuk tidak mengungkapkan apa pun
yang telah ia dengar dalam pengakuan.
Rahasia pengakuan ini dinamakan `meterai
sakramental'. Seorang imam lebih suka
dipenjarakan atau bahkan mati daripada
mengungkapkan dosa-dosa yang diakukan
umat kepadanya. (Luk 15, Yeh 33).

Sakramen-SEP Shekinah 34
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT:
Bantuan Tuhan melalui kekuatan Roh-Nya
hendak membawa orang sakit menuju
kesembuhan jiwa, tetapi juga menuju
kesembuhan badan, kalau itu sesuai dengan
kehendak Allah. Dan “jika ia telah berbuat dosa,
maka dosanya itu akan diampuni” (Mrk 6:13,
Yak 5:14-15).
Catatan: Bukan sakramen kematian melainkan
keselamatan dan kesembuhan, maka untuk
penerimaannya jangan menunggu seseorang
sudah dalam sakratul maut.

Sakramen-SEP Shekinah 35
SAKRAMEN TAHBISAN/IMAMAT:
(Kej 14:18, Ibr 5:5-10, Luk 22:19, Kis 6:6,
14: 23). Tahbisan memungkinkan para
Rasul Kristus dan penerus-penerus
mereka untuk menerimakan Sakramen-
sakramen. Ada tiga jenjang Sakramen
Tahbisan: diakon, imam, dan uskup.
Hanya para imam dan uskup yang boleh
menerimakan Sakramen Pengakuan serta
mempersembahkan Kurban Misa.

Sakramen-SEP Shekinah 36
Pelayan Sakramen Gereja
Sakramen Pelayan Biasa Pelayan Luar Biasa

umat awam yang


uskup, imam atau diakon;
didelegasikan oleh uskup,
Pembaptisan tetapi biasanya dikhususkan
atau siapapun dalam
bagi imam paroki setempat
keadaan darurat

(dalam Gereja Barat) imam


uskup, vikaris jendral
yang diberikan wewenang
Penguatan (vikjen) atau (dalam Gereja
oleh hukum Gereja atau izin
Katolik Ritus Timur) imam
khusus

Ekaristi uskup atau imam tidak ada

Sakramen-SEP Shekinah 37
akolit yang diberi
wewenang (jika klerus
Ekaristi
uskup, imam, tidak mencukupi)
(pembagian) –
atau diakon umat awam (jika klerus
Komuni Suci
atau akolit tidak
mencukupi)

pelayan luar biasa


Ekaristi uskup, imam, Komuni Suci atau orang
(pengunjukan) atau diakon lain yang ditunjuk oleh
pejabat gereja lokal

Rekonsiliasi uskup atau imam tidak ada

Sakramen-SEP Shekinah 38
Pengurapan Orang
uskup atau imam tidak ada
Sakit

Uskup (untuk alasan keabsahan,


sekurang-kurangnya harus ada
Imamat tidak ada
tiga orang uskup dalam suatu
pentahbisan uskup)

suami dan isteri (tradisi Barat);


Pernikahan imam yang bertugas (tradisi tidak ada
Timur)

Sakramen-SEP Shekinah 39
Mengapa kita memanggil imam
dengan sebutan Romo (= Bapak)? Para
imam adalah bapa rohani Gereja. Mereka
mempersembahkan hidup mereka bagi Gereja dengan
mewartakan Injil dan menganugerahkan
pengampunan Tuhan melalui sakramen-sakramen
(1Kor 4:14-15, 1Tes 2:8-12).
Mengapa hidup para imam selibat? Para
imam hidup seturut teladan dan ajaran Yesus Kristus
(imam yang selibat), untuk mengurbankan kehidupan
berkeluarga demi Kerajaan Allah (Mat 19:12, Luk
18:29-30, 1Kor 7).

Sakramen-SEP Shekinah 40
Sakramen-SEP Shekinah 41

Anda mungkin juga menyukai