• Kelompok 7
1. Sinta Angraini_2032219
2. Catur Vomegita_2032073
3. Muslima_2032175
4. Pajri Alhalim_2032147
5. Novri Mayang N_2032167
6. Yehezkiel Monim_2032144
Outline
1. HAKIKAT DAN CIRI DAN KETERAMPILAN
2. PENELITIAN AWAL MENGENAI CIRI DAN
KETERAMPILAN PEMIMPIN
3. PROGRAM-PROGRAM UTAMA DARI
PENELITIAN MENGNAI CIRI PEMIMPIN
4. CIRI DAN EFEKTIVITAS MANAJERIAL
5. KETERAMPILAN DAN EFEKTIVITAS
MANAJERIAL
6. KOMPETENSI LAINNYA YANG RELEVAN
7. RELEVANSI SITUSAIONAL DARI
KETERAMPILAN
8. EVALUASI TERHADAP PENELITIAN
TENTANG CIRI
9.APLIKASI : PEDOMAN BAGI PARA MANAJER
HAKIKAT DARI CIRI DAN KETERAMPILAN
• Istilah ciri menujuk kepada sejumlah atribut indvidual, termasuk aspek
kepribadian, temperamen, kebutuhan, motivasi, serta nilai-nilai. Ciri
kepribadian adalah watak yang relatif stabil untuk berprilaku sebuah cara
tertentu. Para ahli psikologi biasanya membedakan antara kebutuhan
fisiologis (misalnya rasa lapar dan haus ) dan motif sosial seperti
keberhasilan, rasa dihormati, afiliasi, dan independen. Kebutuhan dan
motif penting karena mempengaruhi perhatian terhadap informasi dan
peristiwa, dan kebutuhan ini memberikan panduan, energi dan
memperhatikan perilaku. Istilah keterampilan mengacu kepada
kemampuan untuk melakukan sesuatu dalah cara yang efektif, seperti
ciri-ciri, keterampilan, ditentukan bersama dengan belajar dan keturunan.
Keterampilan dapat didefinisikan pada berbagai tingkatan yang umum
dan abstrak, yang dimulai dari istilah yang didefinisikan secara sangat
umum dan luas ( misalnya kecerdasan, keterampilan hubungan
antarpribadi ) hingga pada istilah yang lebih sempit dan spesifik
( pertimbangan verbal, kemampuan persuasif).
Taksonomi tiga – kategori dari Keterampilan
Kepemiminan
KeterampilanTeknis
KeterampilanHubunganAntar-
Pribadi
KeterampilanKonseptual
PENELITIAN AWAL MENGENAI CIRI DAN
KETERAMPILAN PEMIMPIN
• Banyak studi awal yang membandingkan pemimpin dengan
yang bukan pemimpin atau menguji atribut dari para pemimpin
yang bermunculan dalam kelompok yang baru terbentuk.
Stogdill (1948) meninjau 124 studi tentang ciri yang dilakukan
dari tahun 1904 hingga 1948 dan menemukan pola hasilnya
konsisten dengan konsepsi menegnai seorang pemimpin
sebagai orang yang memperoleh status melalui demonstrasi
kemampuan untuk memudahkan upaya kelompok dalam
mencapai sasarannya.
Ciri dan Keterampilan yang membedakan Pemimpin dari yang
bukan Pemimpin
Ciri Keterampilan
Dapat beradaptasi dengan situasi Pandai ( cerdas)
Waspada terhadap lingkungan sosial Terampil secara konseptual
Ambisuis, berorientasi keberhasilan Kreatif
Asertif Diplomatis dan bijaksana
Kooperatif Fasih berbicara
Tegas Memiliki pengetahuan tentang
pekerjaan
Dapat diandalkan Teratur (kemampuan administratif)
Dominan (motivasi kekuasaan) Persuasif
Enerjik (tingkat aktivitas tinggi) Terampil secara sosial
Gigih
Keyakinan diri
Toleransi terhadap tekanan
Bersedia untuk mengambil tanggung
jawab
Berdasarkan pada Stogdill (197)
PROGRAM-PROGRAM UTAMA DARI PENELITIAN MENGENAI
CIRI PEMIMPIN
PenelitianMcClella
ndmengenaiMotiva PenelitianMinermengenaiMotivasiManajerial PenelitianPeristiwaKritismengenaiKompetensi
siManajerial
PenelitianLongitudinaldenganPusatPenilaian PenelitianmengenaiManajeryangmenyimpang.
• Penelitian McClelland mengenai Motivasi Manajerial
Sebuah program penelitian yang ekstensif mengenai motivasi manajerial
telah dilakukan oleh McClelland dan para koleganya (McClelland,1965,
1985). Dalam kebanyakan penelitian tersebut kekuatan akan kebutuhan telah
diukur dengan sebuah tehnik proyektif yang disebut Thematic Apperception
Test (ATA / Tes Apersepsi tematis. TAT terdiri dari sederet gambar orang
dalam situasi yang ambigu dana seseorang yang menjalankan tes tersebut
diminta untuk membuat cerita dari tiap gambar.
Penelitian mengenai ciri menemukan bahwa tingkat energi, stamina fisik, dan
toleransi terhadap tekanan, berhubungan dengan efektivitas manajerial
(Bass,1990);Howard & Bray, 1988). Tingkat energi yang tinggi dan tolerasi
terhadap tekanan membantu para manajer menanggulangi tingkat kecepatan yang
tinggi, jam-jam kerja yang panjang, serta permintaan yang tidak ada habisnya
terhadap kebanyakan pekerjaan manajerial.
• Motivasi Kekuasaan
Seseorang yang memiliki kebutuhan yang tinggi akan kekuasaan senang
mempengaruhi orang lain maupun peristiwa, dan besar kemungkinan
berusaha untuk mendapatkan posisi otoritas. Kebnayakan studi
menemungkan hubungan yang kuat antara keutuhan akan kekuasaan dengan
kemajuan ketingkat manajemen yang lebih tinggi dalam organisasi yang
besar (misalnya, Howard & Bray, 1988; McClelland &
Boyatzis,1982;Stahl,1983).
• Orientasi kepada Keberhasilan
Orientasi kepada keberhasilan termasuk sejumlah sikap, nilai dan kebutuhan
yang saling berhubungan : kebutuhan akan keberhasilan, keinginan untuk
unggul, dorongan untuk berhasil, kesediaan untuk memikul tanggung jawab, dan
perhatian terhadap sasaran tugas.
Keterampilan Teknis
Keterampilan teknis meliputi pengetahuan tentang metode, proses, dan
perlengkapan untuk melakukan aktivitas khusus dari unit organisatoris manajer
itu. Keterampilan teknis juga meliputi pengetahuan faktual tentang organisasi
(peraturan, struktur, sistem manajemen, karakteristik karyawan), dan
pengetahuan tentang produk dan jasa organisasi (spesifikasi teknis, kekuatan
dan keterbatasan).
Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual (atau “kognitif”) meliputi kemampuan analitis,
berpikir logis, membentuk konsep, pemikiran yang induktif, dan pemikiran
deduktif. Dalam artian umumnya, keterampilan konseptual termasuk penilaian
yang baik, dapat meliputi ke depan, intusi, kreativitas, dan kemampuan untuk
menemukan arti dan keteraturan dalam peristiwa yang tidak pasti dan ambigu.
Kecerdasan Antar Pribadi
Kecerdasan antar pribadi ( juga disebut “kecerdasan sosial”
meliputi penegetahuan mengenai prilaku manusia dan proses
kelompok, kemempuan untuk mengerti perasaan, sikap, serta
motivasi dari orang lain; dan kemampuan untuk
mengomunikasikan dengan jelas dan persuasif. penelitian tentang
ciri memperlihatkan secara konsisten bahwa kecerdasan
hubungan antara manusia tersebut penting bagi evektifitas
manajerial serta kemajuan ( Bass,1990).
KOMPETENSI LAINYA YANG RELEVAN
Pada beberapa tahun terakhir ini telah didefinisikan tambahan kompetensi
kepemimpinan, termasuk kecerdasan emosional. Kecerdasan sosial, dan
metacognition. Walaupun kompetensi ini dapat dianggap sebagai
keterampilan, masing-masing melibatkan sekelompok keterampilan dn ciri
yang berhubungan, yang membuatnya sulit untuk mencocokan kompetensi
itu kedalam salah satu dari tiga kategori keterampilan umum yang telah
dijelaskan sebelumnya.
• Kecerdasan Emosional
Emosi merupakan perasaan yang kuat yang menuntut perhatian dan besar
kemunginannya mempengaruhi proses dan perilaku kognitif.
• Kemampuan untuk belajar
Dalam lingkungan dimana yang bergolak dimana organisasi harus terus-
terusan beradaptasi, melakukan inovasi, dan menemukan diri mereka,
kembali, para pemimpin harus cukup fleksibel untuk mempelajari dari
kesalahan, mengubah asumsi dan keyakinan mereka, dan memperbaiki
model mental mereka.
RELEVANSI SITUASIONAL DARI KETERAMPILAN