Anda di halaman 1dari 13

PR E S E N TAT I O N

TEORI BELAJAR
ALLOGARITMA DAN
SCEMATIC
LEARN
NOW
PROGRAM PASCASARJANA
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Hello guys, Our Team !

DEWI BERNIKE
TAMPUBOLON
MUHAMMAD ROBBY SIDIQ
NOVA DESIMA HANDAYANI
S TEKNOLOGI PENDIDIKAN KELAS
A 2023
DAFTAR ISI

01. LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH,


TUJUAN

02. TEORI BELAJAR ALLOGARITMA DAN


SCEMATIC

03. KESIMPULAN DAN SARAN


Latar Belakang
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan
dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit
maupun implisit. stilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu
istilah yang memiliki keterkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lain.
sekian banyak teori belajar, ada satu teori yang dinamakan teori
allogaritma dan scematic. Untuk memahami lebih lanjut maka dalam
presentasi ini akan membahas mengenai “Teori Allogaritma dan
Scematic”
Rumusan
Masalah
• Bagaimana teori belajar allogaritma?
• Bagaimana teori belajar schematic?

Tujua
n
• Mengetahui dan memahami teori belajar allogaritma
• Mengetahui dan memahami teori belajar schematic
Teori
Pengertian
Belajar
Allogaritma
Teori belajar allogaritma ditemukan oleh Landa yang dikembangkan dalam teori sibernetik. Teori ini
merupakan bagian dari aliran teori belajar sibernetik yang berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Dalam teori sibernetik, yang lebih penting adalah sistem
informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan menentukan proses.
Bagaimana proses belajar akan berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari.
Menurut Landa ada dua cara mengajar proses algoritmik kepada pembelajar yaitu :
1. Cara langsung menunjukkan proses algoritmik itu sendiri
2. Dengan mengatur proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga pebelajar mampu
menemukan proses algoritmik tersebut secara mandiri dengan cara mereka sendiri.
Teori Belajar
Konsep dan Proses Belajar
Allogaritma
Ciri-ciri teori belajar allogaritma adalah sebagai berikut:
• Langkah-langkah terorganisir yang ditempuh oleh siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
• Penerapan teori belajar allogaritma harus memiliki pengetahuan dasar
• Pada dasarnya, allogaritma lahir dari konsep logika
4 kegiatan pokok dalam proses belajar mengajar menurut teori Landa,
yaitu :
1. Identifikasi proses algoritmik yang mendasari suatu pemecahan
persoalan (problem solving)
2. Mengidentifikasi hal-hal (operasi intelektual) yang tidak dapat
dialgoritmikan.
3. Bagi guru mampu mengajar dengan menggunakan proses algoritmik
yang sudah diidentifikasikannya
4. mengajar pembelajar sedemikian rupa agar mereka mampu
mengembangkan pola berpikir algoritmik di dalam benak mereka
Teori Belajar
Implikasi Teori Belajar
Allogaritma
Menurut Overview Algo-Heuristic Theory (diambil dari http://tip.psychology. org/landa.html)
menyebutkan langkah-langkah umumnya adalah:
1. menentukan tujuan-tujuan pembelajaran,
2. menentukan materi pembelajaran,
3. mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pembelajaran,
4. menentukan strategi belajar yang sesuai dengan sistem algoritmik atau heuristik,
5. menyusun materi pembelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasi,
6. menyajikan materi.
Sebagai contoh aplikasi Teori Belajar Algoritma pada siswa SMA (jurusan otomotif) pada
pembelajaran “Melepas Roda Mobil dan Memasang Roda Mobil” sebagai berikut :
1. Penentuan tujuan (yang digantikan penentuan indikator ketercapaian kerja)
1. Materi: Melepas roda, Indikator pencapaian kinerja:Mendemonstrasikan
pelepasan roda.
2. Materi: Memasang roda, Indikator pencapaian kinerja: Mendemonstrasikan
pemasangan roda.
2. Penentuan materi pembelajaran, mengkaji sistem informasi yang terkandung,
menentukan strategi belajar, menyusun materi pembelajaran sesuai urutan
informasi.
3. Penyajian : dengan teori dan praktek yang disesuaikan dengan jenis informasi materi
pembelajarannya.
Teori
Pengertian
Belajar
Scematic
merupakan bagian dari aliran teori belajar kognitivisme. Teori ini adalah teori belajar belajar dimana
pengetahuan disimpan dalam suatu paket informasi atau skema yang terdiri dari konstruksi mental
gagasan kita. Teori ini menyadari bahwa cara anak menghadapi lingkungannya akan berubah sesuai
dengan pertumbuhannya
Dikutip dari Jose Luiz Meurer (1985) bahwa skemata adalah“ pengalaman dan
pengetahuan yang terorganisir dalam pikiran dengan variabel-variabelnya (subkomponen)
untuk memahami hal yang sama dengan pengetahuan yang baru dibaca atau diketahui
Piaget (dalam Ruddell (2005:27) mendefinisikan skemata sebagai sebuah struktur kognitif
intelektual individu berupa representasi persepsi, ide, dan aksi yang diasosiasikan,
merupakan dasar pemikiran yang digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan
mengaturnya menjadi sebuah modal untuk memahami pengetahuan baru, termasuk
memahami pengetahuan baru yang disajikan penulis dalam teks yang dibaca
Scheme adalah pola tingkah laku yang dapat diulang. Scheme berhubungan dengan
- Refleks-refleks pembawaan : misalnya bernapas, makan, minum.
- Scheme mental : misalnya scheme of classification, scheme of operation. (pola tingkah
laku yang masih sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang dapat diamati
Teori Belajar
Konsep dan Proses Belajar
Scematic
Perkembangan skemata ini berlangsung terus-menerus melalui adaptasi dengan lingkungannya.
Skemata tersebut membentuk suatu pola penalaran tertentu dalam pikiran anak. Makin baik kualitas
skema ini, makin baik pulalah pola penalaran dan tingkat intelegensi anak itu.
Menurut Piaget, intelegensi terdiri dari tiga aspek yaitu :
(1) struktur, disebut juga scheme,
(2) isi, disebut juga content, yaitu pola tingkah laku spesifik ketika individu menghadapi suatu masalah,
(3) fungsi yaitu yang berhubungan dengan cara seseorang mencapai kemajuan intelektual. Terdiri dari
fungsi organisiasi dan fungsi adaptasi
Piaget oleh dalam (Hergenhahn,B.R and Olson Matthew H.2002:313) skemata
mengisyaratkan adanya faktor pendukung yang saling mengisi dan berproses. Kedua
faktor tersebut adalah proses asimilasi dan proses akomodasi.
1. Asimilasi
2. Akomodasi
Piaget mengemukakan ada 4 tahap perkembangan kognitif dari setiap individu yang
berkembang secara kronologis :
Tahap Sensori Motor : 0 – 2 tahun
Tahap Pra Operasi : 2 – 7 tahun
Tahap Operasi Konkrit : 7 – 11 tahun
Tahap Operasi Formal : 11 tahun keatas
PROGRAM PASCASARJANA
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Kesimpulan dan Saran


Mengaplikasikan Teori Belajar Algoritma pada proses pembelajaran adalah dengan menyesuaikan
antara strategi yang digunakan dengan sistem informasi materi pembelajaran yang diajarkan.
Ketika informasi materi pembelajaran membutuhkan konsepsi yang luas maka menggunakan
Strategi Algoritma. Di samping itu dalam teori belajar scematic dijelaskan bahwa perkembangan
skemata berlangsung terus-menerus melalui adaptasi dengan lingkungannya. Skemata tersebut
membentuk suatu pola penalaran tertentu dalam pikiran anak. Makin baik kualitas skema ini,
makin baik pulalah pola penalaran dan tingkat intelegensi anak itu.
PROGRAM PASCASARJANA
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Pertanyaan HOTS
Dapatkah bapak/ibu memberikan contoh nyata penggunaan teori belajar allogaritma apabila
dihubungkan dengan mata pelajaran yang bapak/ibu ampu disekolah

Dapatkah bapak/ibu memberikan contoh nyata penggunaan teori belajar Scematic apabila dihubungkan
dengan mata pelajaran yang bapak/ibu ampu disekolah
Te r i m a K a si
h

Anda mungkin juga menyukai