Anda di halaman 1dari 39

KEBUTUHAN

SEKSUALITAS,
MENCINTAI-DICINTAI
DAN REKREASI
Kebutuhan Seksualitas

Setiap orang dilahirkan dengan dorongan dasar yang bersifat seksual,


yang tujuan biologisnya adalah reproduksi spesies. Namun
seksualitas manusia mencakup lebih dari sekadar kebutuhan untuk
bereproduksi, karena seksualitas melibatkan keseluruhan
kepribadian, dan dipengaruhi oleh faktor fisik, psikologis,
sosiokultural, dan spiritual (Carter DeLaune & Ladner 2002;
Varcarolis dkk 2006; Videbeck 2007)
Melalui seksualitas, manusia mengekspresikan perasaan individualitas
mereka yang paling intim dan kebutuhan mereka akan kedekatan
emosional dengan manusia lain. Seksualitas bukan hanya tentang
hubungan seksual, ini tentang konsep manusia sebagai laki-laki dan
perempuan — tentang kejantanan atau feminitas mereka.
Seksualitas juga mempengaruhi cara orang memandang diri mereka
sendiri atau ingin dilihat, penampilan dan perilaku mereka, serta
keinginan mereka untuk menarik perhatian orang-orang yang berarti bagi
mereka. Juga tentang ketakutan dan fantasi yang dimiliki orang tentang
diri mereka sendiri dan orang lain.
Perawat perlu memiliki pemahaman tentang seksualitas karena
mereka mungkin memiliki peran penting dalam kemajuan
dinamisnya.
Terdapat lima topik utama yang dijabarkan dalam praktik
keperawatan ketika membahas topik seksual dengan pasien, yaitu
sikap dalam membahas topik seksualitas, tingkat kenyamanan dan
kepercayaan diri dalam diskusi, inisiasi dalam membahas
seksualitas, meluangkan waktu dalam membahas seksualitas dan
kendala dalam mendiskusikan topik seksualitas. melakukan diskusi
seksual (Suzannaa, Intansari Nurjannah, Sri Hartini, 2020)
Pendidikan kesehatan seksual kepada pasien dipengaruhi oleh empat
faktor: (a) kurangnya pengetahuan tentang kesehatan seksual, (b) sikap
dan keyakinan perawat bahwa layanan kesehatan seksual adalah milik
pribadi dan bukan milik pribadi. prioritas, (c) kenyamanan perawat
mendiskusikan kesehatan seksual, dan (d) hambatan yang dirasakan
terkait dengan waktu, tanggung jawab dan dukungan organisasi.
Kebutuhan seksualitas sama dengan
kebutuhan yang lain yang harus
dipenuhi

Fungsi aktifitas seksualitas


1.Fungsi prokreasi
2.Fungsi rekreasi
Pengertian

Seksualitas adalah suatu aspek inti manusia sepanjang


kehidupannya dan meliputi seks, identitas dan peran gender,
orientasi seksual, erotisme, kenikmatan, kemesraan dan
reproduksi (WHO)

Seks adalah menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi


dan fisiologi pada laki-laki dan perempuan, hubungan fisik
antar individu atau aktivitas seksual genital.
Komponen fisik seksualitas manusia mengacu pada ciri-ciri primer
(genital) dan sekunder (misalnya perkembangan payudara,
penyebaran rambut) yang membedakan laki-laki dan perempuan.
Atribut psikologis adalah atribut yang diekspresikan sebagai identitas
gender seseorang – perasaan mengetahui jenis kelaminnya, laki-laki
atau perempuan – dan perilaku seksualnya. Perilaku seksual berkaitan
dengan faktor biologis, spiritual, sosial dan budaya yang
mempengaruhi cara seseorang memandang dirinya sebagai makhluk
seksual (Bristow 1997; Varcarolis et al 2006; Videbeck 2007).
Perilaku seksual adalah segala tingkah
laku yang didorong oleh oleh hasrat seksual baik yang
dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama
jenis.
Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-
macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah
laku berkencan, bercumbu, dan berhubungan badan.
aspek seksualitas Pasien

◦ masih tabu membicarkan


◦ pengekspresian masih tertutup
◦ dalam pelayanan keperawatan, seksualitas harus dipandang
sebagai kebutuhan yang holistik
◦ Kesehatan seksual adalah “suatu keadaan
kesejahteraan fisik, emosional, mental dan
sosial yang berhubungan dengan seksualitas,
tidak hanya sekadar bebas dari penyakit,
disfungsi atau kelemahan.
Aspek perilaku seksual:
1.Biologis
2.Psikologis
3.Sosial
4.Moral
Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan
seksualitas
◦ Perkembangan
◦ Peran dan hubungan
◦ Kebiasaan hidup sehatan dan Kesehatan
◦ Konsep diri
◦ Budaya, nilai dan keyakinan
◦ Agama
◦ Jenis kelamin
seksualitas yang sehat?

◦ bebas dari gangguan isik dan mental


◦ bersikap positif terhadap seksual
◦ mempunyai pengetahuan yang akurat tentang seksualitas
◦ kesesuaian antara jenis kelamin, identitas dan peran
Perkembangan seksual berdasarkan usia
◦ bayi
◦ todler
◦ pra sekolah
◦ usia sekolah
◦ remaja/pubertas
◦ dewasa awal
◦ dewasa tengah
◦ dewasa akhir
Kebutuhan remaja untuk mengembangkan rasa percaya diri sangat
kuat dan remaja akan sering mengidentifikasi diri dengan kelompok
teman sebaya yang memberikan identitas. Ini adalah masa kesadaran
dan kepekaan akut terhadap munculnya seksualitas dan citra tubuh,
ketika penampilan, daya tarik pribadi dan seksual serta penerimaan
teman sebaya merupakan hal yang sangat penting bagi harga diri dan
rasa memiliki (Perrin 2002; Varcarolis dkk 2006; Videbeck 2007 ).
Pada masa dewasa awal, seseorang berkembang secara fisik dan
emosional menuju kematangan seksual. Individu membentuk dan
memodifikasi citra dan sikap seksual mereka terhadap seksualitas,
hubungan dan perilaku seksual. Biasanya kemitraan seksual terjalin
dan perilaku seksual mencakup masturbasi dan ekspresi seksual
dengan orang lain (Vanzelli & Duck 1996).
Orang dewasa telah mencapai kematangan fisik dan ini adalah masa hidup
ketika banyak orang terus mengeksplorasi dan menentukan batasan
emosional dalam hubungan. Ini adalah masa ketika hubungan intim yang erat
menjadi penting. Meski begitu, banyak orang yang memilih untuk melajang
dan menghargai privasi dan individualitasnya, namun bukan berarti
keintiman dan seksualitas tidak menjadi isu penting bagi mereka. Orang
dewasa yang merasa nyaman dalam hubungan intim cenderung memiliki
rasa identitas pribadi yang kuat dan merasa aman secara emosional, dan hal
ini mendorong konsep diri yang positif (Shives 2007; Varcarolis et al 2006;
Videbeck 2007).
beberapa masalah yang berhubungan dengan
seksualitas
◦ Kekerasan seksual
◦ aborsi
◦ PMS
Askep

Pengkajian?
Diagnosa keperawatan, buka NANDA

◦ Sexual disfunction
◦ Ineffective sexuality pattern
◦?
Intervensi Keperawatan, Buka NIC
?
KEBUTUHAN RASA CINTA
(MENCINTAI DAN DICINTAI)
Cinta adalah konsep universal dan dianggap sebagai atribut manusia. Itu ada
dalam pertemuan antara orang-orang dan menciptakan hubungan, solidaritas,
empati, dan rasa persatuan yang mendalam. Keadaan emosional ini ditularkan
dari orang ke orang dan merangsang rasa simpati di antara orang-orang. Dalam
hal ini, orang tersebut akan berbagi emosi seperti kebahagiaan dan kesedihannya
dengan orang lain, sehingga muncullah cinta.
Cinta bukanlah suatu keterampilan yang dipelajari, melainkan suatu sensasi yang dialami
individu yang mempengaruhi kepribadiannya; sebagai hasilnya, aspek-aspek identitas
seseorang yang baru dan belum diketahui terwujud.
1 Cinta menciptakan rasa tanggung jawab, rasa hormat, dan pengertian terhadap orang
lain. Cinta sejati tidak bersyarat dan menciptakan kesetiaan dalam diri seseorang. Setiap
orang perlu menjadi kekasih dan dicintai.
2 Cinta tidak sebatas mencintai seseorang tertentu, namun juga merupakan rangkaian
cinta terhadap sesama manusia seperti hubungan asmara, sahabat, cinta terhadap anak,
cinta terhadap saudara, cinta terhadap tetangga. , cinta pada pasangan, atau bahkan
menyukai aktivitas tertentu seperti olahraga, pekerjaan, atau spesialisasi
◦ Kebutuhan rasa cinta (mencitai dan dicintai)
yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki,
memberi dan menerima kasih sayang,
kehangatan, persahabatan,
dan kekeluargaan.
Cinta dan kasih sayang dapat menstimulasi hipokampus
(area kunci belajar, menyimpan memori, dan respons
terhadap stress).

cat: Hipokampus bagian dari sistem limbik otak besar, pada


lobus temporal dekat pusat otak.
Cinta atau kasih sayang dapat diperoleh seseorang dari keluarga,
pasangan, atau teman
Cinta terpenuhi dalam bentuk dukungan, penerimaan, kepercayaan,
serta kehadiran secara fisik dan psikis
Lakukan interaksi dengan keluarga, lawan jenis, teman, masyarakat,
dan kelompok keagamaan
Kadar terpenuhi atau tidaknya, berbeda satu dengan yang lain
Unsur CINTA yaitu:
a)Care (perhatian);
b)Responsibility (tanggung jawab);
c)Respect (hormat);
d)Knowledge (pengetahuan) DAN memahami
e)Perasaan/emosi
f) Kedekatan
g)Semangat
Diagnosa Keperawatan?

Buka NANDA
Intervensi?

Buka NIC
KEBUTUHAN REKREASI

Rekreasi?
re kreasi?
Faktor yang mempengaruhi rekreasi
◦ Sosial ekonomi
◦ Jenis kelamin
◦ Usia
◦ Keluarga/lingkungan
◦ Waktu
◦ Pranata
Manfaat rekreasi

◦ Kesehatan fisik
◦ Keehatan mental
◦ Pembentukan karakter
◦ Pencegahan kriminalitas-penyaluran
◦ Moral
◦ Ekonomi
menciptakan lingkungan untuk rekreasi?

Seperti apa?
Pengkajian?

fokus..
Diagnosa Keperawatan?

Buka NANDA
Intervensi?

◦ Buka NIC

Anda mungkin juga menyukai