Tahap Rapport
Perawat : (Menjabat tangan konseli) “Selamat pagi, silahkan duduk.” (Tersenyum ramah)
Perawat : “Pekenalkan nama saya Ners Nur Fitrianingrum, nona bisa memanggil saya Ners Ningrum.
Saya yang akan menjadi konselor nona saat ini. Kalo boleh saya tau, apakah benar saya berbicara
dengan Nyonya Gini Wilde?” [Teknik Validasi]
Klien : “Iya benar saya Aleta Puspitasari. Ners bisa memanggil saya Gini saja.”
Konselor : (Mengangguk) “Baik Ibu Gni, jadi konseling pada hari ini dapat kita mulai dari sekarang hingga
1 jam ke depan.” [Kontrak Waktu] “Apakah kamu sudah siap?”
Tahap eksploring
Konselor : alhhamdulillah, apakah saat ini ada sesuatu yang mengganjal atau mengganggu anda?
(reflecting feeling)
Klien : sebenarnya menurut saya sendiri tidak ada sesuatu yang mengganggu, tetapi menurut
pandangan suami saya, ada perilaku yang menganggu saya dan membutuhkan bantuan pihak lain.
(menangkupkan tangan diatas paha)
Kilen: iya benar. Dan saya tidak tahu mengapa saya mebutuhkan proses ini
Konselor : oh begitu… lalu menurut suami anda, perilaku seperti apa sih yang menganggu anda?
(reflecting meanings)
Klien : (diam)
Klien : (mengangguk) iya saya merasa bingung karena didalam pikiran saya sekarang, perilaku saya
normal-normal saja (menunjukkan ekspresi denial). Apakah saya boleh meminta waktu sebentar untuk
memikirkannya
Konselor: tidak apa-apa. Saya akan menunggu jika anda mau memikirkanya terlebih dahulu. (tehnik
penerimaan)
Klien: (mengangguk) mmm.. perilaku yang menurut suami saya menganggu itu, mungkin saya sering
menanyakan keadaan anak saya, scarlet kepada suami saya... ya ners?...
Konselor : (diam beberapa saat) (teknik diam) kalo boleh tahu, sesering apa anda menanyakan keadaan
scarlett kepada suami anda? (probing question)
Konselor : apa perasaan yang and arasakan ketika tidak ersama scarlett ( affective Quesstion )
Klien : saya merasa khawtir, gelisah, dan tackut sesuatu akan terjadi pada scarlett dan saya akan
kehilangan scarlett untuk selamanya. Dan menurut saya perasan itu adalah perasan yang wajar diasakan
olh seorang ibu seperti saya.
Konselor : mmmm, saya paham degan perasaan yang anda rasakan. Kalo boleh tau, sejak kapan anda
sering menanyakan keadaan scarlett pada suami anda? (probing question)
Klien : saya ingat ingat saya sering menanyakan kedaan scarlett pada suami saya sejak saat itu saya di
rawat di rumah sakit setelah 5 bulan kelahiran scarlett. Saat dirawat itu saya merasa sangat khawatir
karna jauh dari scarlett. Untuk mengobati rasa khawatir tersebut saya mnanyakan keadaan scarlett pada
suami saya. Perilaku tersebut masih saya lakukan ketika saya keluar dari rumah sakit hingga saat ini
scarlett berusia satu tahun dan menurut suami saya frekuensi perilaku itu bertambah serta berlebihan.
Konselor : perilaku berlebihan seperti apa yang dimaksud? (open question) (probing question)
Klien : seperti saya menghindari pisau karena saya takut akan melukai scarlett.
Konselor : apakah apa pelikau lain lagi yang muncul karena kekhawatiran anda akan keselamatan
scarlett ?
Konselor : jadi awalnya kamu merasa khawatir akan keselamatan scarlett karena saat itu kamu sedang
jauh dari scarlett. Dan untuk mengobati rasa khawatir kmau akan scarlett kamu menayakan keaaan
scarlet pada suami kamu, hal itu berlanjut hingga saat ini bahkan kamu juga menghindari pisau karena
takut melukai scarlett, begitu ? ( validasi ) ( summeraising)
Konselor : okey setlah saya mndengarkan crita kamu menurut saya kamu mengalami obseisive
compulsive disorder yiatu salah satu jenis gangguan mental yang membuat penderitanya melakukan
sesuatu berulang kali. Obsisve yang anda miliki adalah obsessive akan keselamatan scarlett putri anda
dan compulsive atau perilakunya adalah anda menanyakan kedaan scarlett pada suami anda.
Klien : bukannya rsa khawatir akan anak dan menanyakan keadaanya adalah perilaku yang normal
sebagai ibu ya ners? (sambil menunjukna ekspresi sedih)
Konselor : iyaa itu merupakan perilaku yang wajar. Yang membuat ini tidak wajar adalah perilaku itu
dilakukan secara berulang-ulang kali. Dan perasaan khawatir yang anda miliki dinilai berlebihan oleh
suami anda. Dari sini apakah anda dapat mulai memahami bahwa perilaku tersebut merupakan perilaku
yang tidak wajar?
Klien : saya mulai mengerti bahwa perilaku yang saya lakukan menjadi hal yang tidak wajar, saya hanya
terlalu takut jika ada sesuatu yang terjadi kepada scarlett. Saya hanya ingin memastikan bahwa scarlett
baik-baik saja, tidak tau bahwa menanyakan hal tersebut berulang kali dapat menjadi sebuah hal yang
tidak semestinya dilakukan.
Konselor :
(OCD) postnatal karena gini memiliki gejala berupa Checkers atau memastikan
dari pikiran yang tidak diinginkan. Gini memiliki dorongan irasional untuk
melawan ketakutan adanya musibah yang dialami putrinya scarlet dengan ritual
suaminya dan menghindari pisau karena ketakutan dirinya akan melukai putrinya.
Obsessive Compulsive Disorder yang dialami oleh gini wilden dialami setelah ia
postnatal.
disebabkan karena pengalaman masa lalu dia setelah melahirkan dan harus berpisah
beberapa saat terlebih dahulu dengan putrinya yang menimbulkan ketakutan pada
Dalam hal ini perawat dapat memberikan bantuan dengan beberapa tahap
diantaranya:
hidupnya.
2) Mengatur pengobatan.
Konseli dapat diminta untuk menuliskan apa yang memicu gejala OCD
5. Perawat sebagai konselor juga bisa memberikan intruksi pada Gini Wilden
6. Sesi terapi pada gini wilden Perawat sebagai konselor akan mengekspos gini
wilde pada hal-hal yang ditakuti atau membuat terobsesi dan kemudian
kecemasan tersebut.
7. Hal pertama dalam terpai ini adalah membuat gini wilden melawan
pada perasaan?
terjadi?
9) Apakah ada cara yang lebih rasional untuk memandang situasi ini?
kemungkinan akan terjadi sangat jarang terjadi, dan konselor juga dapat
10. Jika melawan kompulasi sepenuhnya ternyata sangat sulit, konselor dapat
penundaan secara bertahap pada akhirnya akan membantu gini wilden untuk
meninggalkan tindakan itu sepenuhnya.
11. Karena OCD adalah tipe gangguan kecemasan, stres dapat memicu gejala
sehingga OCD semakin sulit ditangani dan diatasi. Gaya hidup yang dapat
konseli untuk menyantap makanan kaya asam lemak omega 3 yang bis
12. Setelah sesi terapi selesai perawat sebagai konselor akan membicarakan
dengan dokter untuk memberikan obat yang tepat untuk gini wilden