Hemoroid
Hemoroid
35 % 35%
Usia 50 tahun
Etiologi
Menurut (Sudoyo Aru,dkk 2011). Hemoroid timbul karena dilatasi,
pembengkakan atau inflamasi vena hemoroidalis yang disebabkan oleh
faktor-faktor risiko/pencetus, seperti:
1. Mengedan pada buang air besar yang sulit
2. Pola buang air besar yang salah (lebih banyak menggunakan
jamban duduk, lebih lama duduk dijamban sambil
membaca,merokok)
3. Peningkatan penekanan intra abdomen karena tumor (tumor udud,
tumor abdomen.
4. Kehamilan (disebabkan tekanan jenis pada abdomen dan perubahan
hormonal)
5. Usia tua
6. Konstipasi kronik
7. Diare akut yang berlebihan dan diare kronik
8. Hubungan seks peranal
9. Kurang minum air putih makan makanan berserat (sayur dan buah)
10. Kurang olahraga/imobisasi
Etiologi
1. Rasa gatal dan nyeri, bersifat nyeri akut. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah
cedera akut, penyakit, atau intervensi bedah dan memiliki proses yang cepat dengan
intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) dan yang berlangsung sangat singkat.
(Andarmoyo, 2013).
3. Pada hemoroid eksternal, sering timbul nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
Laki-laki Pasien
Perempuan
Menikah
d. Tanda-tanda vital
TD: 141/84 mmHg
Nadi: 80x/menit
Suhu: 36,5 ⁰C
RR: 24x/menit
e. Genitalia
Tidak terkaji
DO :
Pasien tampak kelelahan
Pasien post ligase
Pasien tampak gelisah
Periksaan TTV didapatkan hasil:
TD : 141/84 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 oC
RR : 24x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agens Agens cidera fisiologis (post hemoroidektomi)
2. Gangguan pola tidur bd nyeri, kondisi pasca operasi (pengikatan
ligasi)
Diagnosa NOC NIC
1 Nyeri akut b.d agens cidera Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam diharapkan Manajemen nyeri (I 08238)
fisiologis masalah nyeri akut teratasi dengan kriteria hasil : 1. Observasi skala nyeri, lokasi,
Tingkat nyeri (L.08066) : durasi, frekuensi, dan intesitas nyeri.
2. Monitor terapi komplementer
3. Jelaskan strategi teknik nafas
dalam dan teknik gengam jari
Indikator Outcome Outcome 4. Berikan terapi non famakologi :
awal Akhir
relaksasi nafas dalam dan tehnik
Keluhan nyeri 5 1 gengam jari
Meringis 5 1 5. Kolaborasi pemberian analgesik
gelisah 4 1
Keterangan :
Keterangan :
1 : menurun
2: cukup menurun
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat
Diagnosa NOC NIC
2 Gangguan pola tidur b.d Nyeri, Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x24 jam Dukungan tidur (I. 09265)
kondisi pasca operasi (pengikatan diharapkan gangguan pola dapat teratasi dan berkurang dengan 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur
ligasi) kriteria: 2. Lakukan prosedur untuk
Status kenyamanan ( L.08064) meningkatkan kenyamanan
Indicator Outcome Outcome 3. Jelaskan pentingnya tidur cukup
awal Akhir selama sakit
Keluhan tidak nyaman 1 5 4. Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
Gelisah 5 1 5. Amjurkan menghindari makanan
Keterangan: atau minuman yang menganggu
1: meningkat tidur
2: cukup meningkat
3: sedang
4: cukup menurun
5: menurun
Pola tidur (L.05045)
1. Senin, 03 Nyeri akut b.d agen cidera 1. Mengobservasi skala nyeri lokasi, durasi, S : Pasien mengatakan nyeri masih dirasakan dan sudah
Oktober fisiologis (post op legasi) frekuensi, dan intesitas nyeri. melakukan tehnik nafas dalam Ketika merasakan nyeri.
2022 2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri : O:
teknik nafas dalam
P : Penyakit Hemoroid
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi tentang
relaksasi nafas dalam Q : Seperti ditusuk-tusuk
4. Memonitor terapi komplementer
R : Pada area anus
5. Berkolaborasi dengan dokter dan apoteker
dalam pemberian analgesic ultraprof zafl S : Skala 6
3x1mg, aradium 3x1mg dan paracetamol
3x1mg. T : Nyeri datang setiap saat dan bertambah saat BAB
dan duduk.
U : Pernah merasakan nyeri seperti ini sebelumnya.
V : Pasien berharap nyeri yang dirasakan segera
menghilang.
Terpasang infus RL 20tpm pada tangan kiri.
Telah diberikan obat analgesic ultraprof zafl 3x1mg,
aradium 3x1mg dan paracetamol 3x1mg. TD :
141/80mmHg
RR : 24x/menit
N : 79x/menit
S :36,5
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Observasi skala nyeri, lokasi, durasi, frekuensi, dan
intesitas nyeri, Monitor terapi komplementer
Jelaskan strategi teknik nafas dalam dan teknik
gengam jari
Berikan terapi non famakologi : relaksasi nafas
dalamdan tehnik gengam jari
Kolaborasi pemberian analgesik
2. Senin, 03 Gangguan pola tidur S:
Oktober 1. Mengidentifikasi faktor Pasien mengatakan sulit tidur dan mudah
2022 pengganggu tidur terbangun dikarenakan nyeri yang dirasakan.
2. Melakukan prosedur untuk Pasien mengatakan tidak makan dan minum
meningkatkan kenyamanan sebelum tidur dan tidak mengkonsumsi
(pengaturan posisi) minuman dan makanan yang mengganggu
3. Menjelaskan pentingnya tidur tidur seperti minuman bersoda dan berkafein.
cukup selama sakit O:
4. Memasilitasi menghilangkan stress Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri.
sebelum tidur (memposisikan posisi Pasien tampak gelisah
yang nyaman sebelum tidur dan Pasien tidur hanya 3 jam
menganjurkan untuk mendengarkan A : Masalah gangguan pola tidur belum
music relaksasi) teratasi
5. Menganjurkan menghindari P : Lanjutkan intervensi
makanan atau minuman yang Memasilitasi menghilangkan stress sebelum
menganggu tidur tidur (memposisikan posisi yang nyaman
sebelum tidur dan menganjurkan untuk
mendengarkan music relaksasi)
Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
1. Selasa, 04 Nyeri akut bd agen - Mengobservasi skala nyeri lokasi, durasi, S : Pasien mengatakan nyeri yang
Oktober 2022 cidera fisik (post op frekuensi, dan intesitas nyeri. dirasakan sudah berkurang dan sudah
legasi) - Menjelaskan strategi meredakan nyeri : melakukan teknik gengam jari.
teknik genggam jari O:
- Mengajarkan teknik nonfarmakologi tentang P : Penyakit Hemoroid
genggam jari
- Memonitor terapi komplementer Q:-
- Berkolaborasi dengan dokter dan apoteker R : Pada area anus
dalam pemberian analgesic :
Fentanyl 1x1mg S : Skala 5
T : Nyeri datang setiap saat dan
bertambah saat BAB dan duduk.
U : Pernah merasakan nyeri seperti ini
sebelumnya.
V: Pasien berharap nyeri yang dirasakan
segera menghilang
Terpasang infus RL 20tpm pada tangan kiri.
Pemeriksaan tanda-tanda vital:
TD : 130/90mmHg S: 36.5
N : 80x/menit RR: 22x/menit
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
1. Observasi skala nyeri, lokasi, durasi,
frekuensi, dan intesitas nyeri,
2. Monitor terapi komplementer.
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan
tehnik nafas dalam dan gengam jari
Ketika merasa nyeri.
1. Selasa, 04 Gangguan pola tidur - Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur S:
Oktober 2022 - Melakukan prosedur untuk meningkatkan Pasien mengatakan sudah bisa tidur
kenyamanan (pengaturan posisi) nyenyak
Pasien mengatakan tidur 8 jam dan
tidak terbangun di malam hari.
O:
Pemeriksaan tanda-tanda vital :
TD : 141/80mmHg
RR : 24x/menit
N : 79x/menit
S :36,5
Pasien tampak rileks.
A : Masalah gangguan pola tidur teratasi.
P :Hentikan intervensi anjurkan pasien
untuk menghindari makanan dan minuman
yang mengganggu tidur.
1. Rabu, 05 Nyeri akut bd agen - Mengobservasi skala nyeri lokasi, durasi, S : Pasien mengatakan sudah tidak ada
Oktober 2022 cidera fisik (post op frekuensi, dan intesitas nyeri. nyeri yang dirasakan
legasi) - Memonitor terapi komplementer
- Berkolaborasi dengan dokter dan apoteker O:
dalam pemberian analgesic Pemeriksaan tanda-tanda vital:
Fentanyl citrate 1x1mg TD : 141/80mmHg RR : 24x/menit
N : 79x/menit S :36,5
Tujuan Tujuan dari perawatan ini untuk mengetahui efektifitas Teknik relaksasi genggam jari untuk menurunkan nyeri akut pada pasien
hemoroid
Metode Metode ini dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk memperoleh informasi rinci tentang kasus yang diterapkan pada praktik keperawatan, peneliti
mengevaluasi praktik keperawatan pada pasien hemoroid yang mengalami masalah nyeri akut. Partisipan dalam penelitian ini
adalah satu pasien hemoroid yang mengalami masalah nyeri akut di Ruang Dewandaru RSUD Kardinah Tegal. Studi kasus dalam
hal ini Penelitian mengkaji nyeri akut pada pasien hemoroid setelah dilakukan teknik relaksasi genggaman jari efektif selama 3 x 2
4 jam
Analisis data penelitian ini terdiri dari menganalisis hasil penerapan data pasien dalam bentuk jurnal dengan membandingkannya
dengan hasil penelitian orang lain atau teori yang ada
Intervensi Pemberian Teknik relaksasi genggam jari
Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa skala nyeri pasien sebelum pelaksanaannya 6, selain itu pasien terlihat meringis
kesakitan,
TD : 167/94 mmHg, N: 95 x/menit dan RR: 26 x/menit.
Setelah diberikan Teknik relaksasi genggam jari selama 3x24 jam, terlihat adanya penurunan skala nyeri pasien menjadi 3, selain
itu pasien juga terlihat lebih tenang rileks,
TD : 140/85 mmHg, N: 84 x/menit dan RR: 20 x/menit.
Saran : Dalam pengkajian nyeri akut dapat di tambahkan hasil teknik pengkajian nyeri OPQRST : Onset, Provocation, Quality, Radiation,
Judul GAMBARAN PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN POST
OPERASI HEMOROIDEKTOMI
No.Jurnal Volume 3 Nomer 1 2018 Halaman : 36 - 47
Penulis Ambar Rosa Linda, Eko Julianto, Eko Sari Ajiningtyas