Anda di halaman 1dari 15

Manajemen risiko

politik dan
pendanaan ekspor
impor
Kelompok 9
KELOMPOK 9
1. ALI MAHFUD B11.2021.07325
2. ALFINA LIRA B11.2021.07329
ASTERINA
3. NURUL AQILAH B11.2021.07340
4. LAVIA ANATA PURI B11.2021.07348
R.
Manajemen risiko politik adalah
upaya untuk mengurangi risiko yang
dihadapi perusahaan akibat
perubahan kebijakan politik atau
hukum yang dapat mempengaruhi
operasional bisnis perusahaan di
suatu negara.
Berikut hal yang harus diperhatikan
dalam menajemen risiko politik :

01. Identifikasi 03. Mitigasi


resiko
Perusahaan perlu mengidentifikasi risiko
politik yang mungkin terjadi di negara tempat
Setelah risiko politik diukur, perusahaan perlu
resiko
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko tersebut.
perusahaan beroperasi. Beberapa strategi mitigasi risiko politik yang dapat
Hal ini dapat dilakukan dengan memantau dilakukan antara lain diversifikasi pasar, asuransi risiko
situasi politik, ekonomi, dan sosial di negara politik, dan konsultasi dengan ahli hukum dan politik.
tersebut.

02. Pengukuran risiko 04. Pengendalian resiko


Setelah risiko politik diidentifikasi,
perusahaan perlu mengukur tingkat risiko Setelah risiko politik diidentifikasi, diukur, dan mitigasi,
yang dihadapi. perusahaan perlu melakukan pengendalian risiko untuk
Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa risiko tersebut tidak terjadi atau minimal
menggunakan metode analisis risiko terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan memantau situasi
politik. politik, ekonomi, dan sosial di negara tersebut secara berkala.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RISIKO POLITIK SUATU NEGARA

Faktor risiko Yang mempengaruhi adalah ketidakstabilan politik,


seperti kendala hukum dan peraturan, keamanan produk lokal
dan undang-undang lingkungan, peraturan pajak, undang-undang
tenaga kerja lokal, kebijakan perdagangan, dan peraturan mata
uang.
Jenis jenis risiko politik
01. Risiko
Kebijakan 03. Risiko Pembayaran
1. Risiko ini terkait dengan ketidakmampuan pihak lain untuk
1. Risiko ini terkait dengan perubahan kebijakan membayar utang atau tagihan yang jatuh tempo.
pemerintah yang dapat mempengaruhi operasional 2. Contohnya : adanya pembatasan valuta asing yang membuat
bisnis perusahaan. pihak lain tidak dapat membayar utang dalam mata uang asing.
 Contohnya : perubahan regulasi atau kebijakan
fiskal yang dapat mempengaruhi harga produk atau
04. Risiko Nasionalisasi
02. Risiko
jasa yang ditawarkan.
Risiko ini terkait dengan nasionalisasi aset atau
Operasional perusahaan oleh pemerintah.
Contohnya : pemerintah mengambil alih perusahaan
asing yang beroperasi di negaranya
Risiko ini terkait dengan gangguan operasional
yang disebabkan oleh perubahan kebijakan atau
situasi politik yang tidak stabil.
 Contohnya : adanya kerusuhan atau konflik
05. Risiko Korupsi
politik yang dapat mengganggu produksi atau Risiko ini terkait dengan adanya praktik korupsi yang dapat mempengaruhi
distribusi produk. operasional bisnis perusahaan.
Contohnya : adanya permintaan suap atau pungutan liar yang harus
dibayar untuk memperoleh izin atau keuntungan bisnis.
TANDA
AWAL
RiSIKO
POLITIK
Tanda awal risiko politik dapat
bervariasi tergantung pada situasi
politik, ekonomi, dan sosial di suatu
negara.
Berikut adalah beberapa tanda awal
risiko politik yang dapat diperhatikan:
01. Ketidakstabilan
politik 03. Gangguan operasional
1. Situasi politik yang tidak stabil dapat 1. Gangguan operasional yang disebabkan oleh situasi politik yang
menjadi tanda awal risiko politik. tidak stabil dapat menjadi tanda awal risiko politik.
2. Contohnya : adanya konflik politik atau 2. Contohnya : adanya kerusuhan atau konflik politik yang dapat
kerusuhan yang dapat mengganggu mengganggu produksi atau distribusi produk .
operasional bisnis perusahaan.
04. Penurunan investasi
02. Perubahan kebijakan Penurunan investasi asing dapat menjadi tanda awal risiko
pemerintah politik.
Contohnya : adanya ketidakpastian politik yang membuat
Perubahan kebijakan pemerintah yang investor enggan untuk berinvestasi di suatu negara.
tidak terduga dapat menjadi tanda awal 05. Kenaikan harga
risiko politik.
Contohnya : perubahan regulasi atau komoditas
kebijakan fiskal yang dapat mempengaruhi
harga produk atau jasa yang ditawarkan. Kenaikan harga komoditas: Kenaikan harga komoditas dapat menjadi
tanda awal risiko politik.
Contohnya : adanya gejolak harga minyak atau bahan baku lainnya yang
dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara.
Pendanaan
ekspor impor
Apa itu pendanaan ekspor impor
?

Pendanaan ekspor impor adalah sumber pembiayaan yang


digunakan untuk membiayai kegiatan ekspor impor. Pendanaan
ini umumnya digunakan untuk membiayai pembelian bahan
baku, produksi, pengiriman, dan pembayaran atas barang atau
jasa yang diekspor atau diimpor. Pendanaan ekspor impor dapat
diberikan oleh bank, perusahaan asuransi kredit ekspor, atau
lembaga keuangan lainnya.
Berikut adalah beberapa jenis pendanaan ekspor
impor yang dapat dilakukan:
01. 02.
Kas dimuka Letter of Credit
Pendanaan ini dilakukan dengan cara Letter of credit adalah instrumen pembayaran yang
membayar sejumlah uang kepada diterbitkan oleh bank atas permintaan importir
eksportir atau importir sebelum barang untuk membayar eksportir. L/C memberikan
dikirim atau diterima. jaminan pembayaran kepada eksportir dan jaminan
pengiriman barang kepada importir.
03
draft 04
Piutang dagang
Draft adalah instrumen pembayaran yang
diterbitkan oleh eksportir atas permintaan Piutang dagang adalah pendanaan yang
importir. Draft dapat ditarik pada bank dilakukan dengan cara menjual piutang dagang
dan diuangkan oleh eksportir setelah kepada pihak ketiga dengan potongan harga.
barang dikirim.
Keuntungan l/c bagi ekspotir

Risiko kredit dari pihak lawan main


L/C bisa mengurangi ketidakpastian
bisa dihilangkan, resiko yang adalah
dari bank yang mengeluarkan L/C. 1 2 karena perjanjian serta pesyaratan
yang diperlukan dicantumkan
dalam L/C

Risiko kelambatan pembayaran L/C membantu pendanaan, karena


karena pembatasan aliran modal
3 4 bisa dijual/diubah menjadi
bisa dikurangi. akseptansi bank yang dapat
dikonversi menjadi kas.
Keuntungan l/c bagi importir

1 2 3

Importir memperoleh kepastian Bank mengevaluasi L/C dengan Importir bisa menegosiasikan
berkenaan dengan waktu dan kehati-hatian karena bank harga yang lebih baik karena L/C
jenis barang yang dikirim. menanggung risiko L/C. mirip dengan pembayaran kas
dimuka dan importir bisa terbebas
4 dari uang muka.

Jika kontrak dibatalkan karena tidak 5


sesuai dengan perjanjian, importir bisa
memperoleh uang yang didepositokan L/C sering dipersyaratkan dalam
sebagai uang muka. perdagangan internasional.
Jenis-jenis l/c

1 Documentary dan Nondocumentary

2 Irrevocable dan Revocable

3 Confirmed dan Unconfirmed

4 Revolving dan Nonrevolving

5 Transferrable dan Assignment


Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai