AJARAN PENYERTAAN

(Deelneming)
Uyun Saepul Uyun.S.H.,M.H.,Cht.,CEFT.CP
ngopi.hukum.bdg
PENGERTIAN
DEELNEMING
pENYERTAAN

TERLIBATNYA LEBIH DARI 1

(SATU) ORANG DALAM SUATU
TINDAK PIDANA.
(Sebelum Atau Pada Saat Tindak Pidana
Terjadi)
PENGERTIAN
DEELNEMING
PENYERTAAN
(Utrech-1965)

BIARPUN PERBUATAN MEREKA SENDIRI

TIDAK MEMUAT SELURUH UNSUR TINDAK
PIDANA TETAPI MEREKA TETAP DAPAT
DIMINTAKAN PERTANGGUNGJAWABAN,
KARENA TANPA TURUT SERTANYA MEREKA
SUATU TINDAK PIDANA TIDAK AKAN TERJADI
BEBERAPA ISTILAH
DEELNEMING
pENYERTAAN

DEELNEMING (BLD) PARTITIPATION

(PRANCE)

TRESNA
TURUT CAMPUR

KARNI
TURUT BERBUAT DELIK

UTRECHT
TURUT SERTA

PENANGGUNGJAWAB PIDANA
SIFAT PENYERTAAN 01
MEREKA YANG MEMENUHI SELURUH
UNSUR TINDAK PIDANA (PELAKU TINDAK
PIDANA)

TANPA ADANYA
BAGAIMANA JIKA DALAM SATU TINDAK
KONTRIBUSI PIDANA TERDAPAT LEBIH DARI SATU
DARI MEREKA, 02 ORANG , DAN MEREKA TIDAK
PERISTIWA
PIDANA ITU MEMENUHI SELURUH UNSUR DELIK
TIDAK AKAN
TERJADI
AJARAN HARUS DICARI BENTUK
DEELNEMING
DIBUA UTK 03 PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI
MENGHUKUM MASING-MASING YANG TERLIBAT
MEREKA YANG
TDK MEMENUHI DALAM DELIK PIDANA
SEBAGAI DASAR
PERLUASAN DAPAT SELURUH UNSUR
DIPIDANANYA DELIK
SESEORANG,
MESKIPUN TIDAK
MEMENUHI SELURUH
UNSUR TINDAK PIDANA

SIMON-VAN HATTUM-
HAZEWINKEL
SURINGA
MENGAPA
DEELNEMING
DIPERLUKAN
Pasal Yang (1) Dipidana Sebagai Pelaku Tindak Pidana :

berkaitan Dengan 1.

2.
Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang
turut serta melakukan perbuatan
Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu dengan
55
Penyertaan
menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan,
UU NO. 1 THN 1946 ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan,
Yg Ditetapkan & Diundang sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya
Tgl 26 Februari 1946 melakukan perbuatan.

Dipidana sebagai pembantu kejahatan:

1. Mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan
56 dilakukan;
2. Mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan
untuk melakukan kejahatan.

(1) Dalam hal pembantuan, maksimum pidana pokok terhadap

kejahatan, dikurangi sepertiga.

57 (2) Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara
seumur hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas
tahun.

Bab V (3) Pidana tambahan bagi pembantuan sama dengan kejahatannya

sendiri.
(4) Dalam menentukan pidana bagi pembantu, yang diperhitungkan
hanya perbuatan
 KATAGORI KETERLIBATAN
SESEORANG DALAN SUATU
KATAGORI PELAKU / PEMBUAT
TINDAK PIDANA :
1. YANG MELAKUKAN / PELAKU [Pleger]
2. YANG MENYURUH MELAKUKAN [ Doen Pleger]
3. YANG TURUT MELAKUKAN [ Medepleger]
4. YANG MENGANJURKAN, MENGGERAKAN UNTUK
MELAKUKAN [ Uitlocker]
5. YANG MEMBANTU MELAKUKAN [Medeplichtige /
Pembantu]
o Pada saat & Sebelum Kejahatan dilakukan (Psl 56,
Psl 57)
KATAGORI PEMBANTU
MENYURUH MELAKUKAN
(DOEN PLEGER)
A. ORANG YANG MENYURUH TDK SECARA ORANG
LANGSUNG MELAKUKAN TINDAKAN FISIK,
NAMUN YANG DIKENDAKI
B. ORANG YANG DISURUH MERUPAKAN
MEMENUHI SEMUA UNSUR DELIK
C. SEHINGGA, ORANG YAN DISURUH
MELAKUKAN DELIK TIDAK DIPIDANA, DAN
ORANG YANG MENYURUH DIANGGAP
SEBAGAI PELAKU YANG SEOLAH-OLAH
MELAKUKAN DELIK SENDIRI
YANG MELAKUKAN PERBUATAN DENGAN
MENGGUNAKAN PERANTARAAN ORANG LAIN, ORANG YANG
MENJADI PERANTARA DIUMPAMAKAN SEBAGAI “ALAT”
TERDAPAT 2 PIHAK :
1. PELAKU LANGSUNG / YANG DISURUH (Manus Ministra,
Onmidelijke dader)
2. PELAKU TIDAK LANGSUNG / YANG MENYURUH (Manus
Domina, Auctor intelectualis, Middelijke Dader)

1. ALAT YANG DIPAKAI ADALAH MANUSIA

2. ALAT TERSEBUT BERBUAT
3. ALAT TERSEBUT TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
4. ALAT MELAKUKAN YANG DIKEHENDAKI ORANG YANG MENYURUH
5. KEHENDAK ADA PADA ORANG YANG MENYURUH
6. YANG MENYURUH DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
SYARAT
 PASAL 44 KUHP
 PASAL 45 KUHP
 PASAL 48 KUHP
 PASAL 51 (1) KUHP
 Asas AVAS/ ketiadaan sifat
melawan hukum materiil
TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
 MEDEPLEGER (TURUT SERTA)

ORANG YANG DENGAN SENGAJA TURUT BERBUAT ATAUTURUT

MENGERJAKAN SESUATU YANG DILARANGMENURUT UNDANG-
UNDANGTURUT MELAKUKAN SUATU TP:MEREKA MEMENUHI SEMUA
RUMUSAN DELIKSALAH SATU MEMENUHI SEMUA RUMUSAN DELIKMASING-
MASING HANYA MEMENUHI SEBAGIAN RUMUSAN DELIK

Syarat :
1. Kerjasama secara sadar :
2. Kerjasama/pelaksanaan bersama secara fisik:
3. Adanya tujuan bersama
 TURUT MELAKUKAN/MEDEPLEGEN

A. Adanya kerjasama secara sadar (bewuste

samenwerking)
B. Para peserta menyadari (niat) akan dilakukannya TP
C. Mereka sadar bahwa mereka bersama-sama akan
melakukan TP
D. Kesadaran ini tidak perlu timbul jauh sblm dilakukan
TP, ttp dapat timbul pada saat terjadinya peristiwa.

ADANYA KERJASAMA SECARA FISIK (GEZAMENLIJKE

UITVOERING/PHYSIEKE SAMENWERKING):SEMUA
PESERTA HARUS BERSAMA-SAMA SECARA FISIK
MELAKSANAKAN TP/MEMILIKI ANDIL , MESKIPUN
TDK PERLU SEMUA PESERTA MEMENUHI UNSUR
TINDAK PIDANA.
MEMBUJUK UNTUK MELAKUKAN
(UITLOKKER)
ORANG YANG MEMBUJUK ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN SUATU TINDAK PIDANA DENGAN
MENGGUNAKAN SARANA-SARANA YANG DITENTUKAN OLEH UNDANG-UNDANG.

SYARAT:
1. KESENGAJAAN UNTUK MEMBUJUK ORANG LAIN MELAKUKAN TINDAK PIDANA
2. UPAYA PEMBUJUKAN LIMITATIF DITENTUKAN DALAM PASAL 55 (2)
3. KEHENDAK PELAKU TIMBUL AKIBAT BUJUKAN
4. PELAKU MELAKUKAN PERBUATAN MANA YANG DIKEHENDAKI OLEH PENGGERAK PELAKU HARUS DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN

MENGGERAKKAN / UITLOKKEN
DG CARA-CARA YG TELAH DITENTUKAN SCR LIMITATIF DLM
PASAL 55 KE 2 :
1. MEMBERIKAN SESUATU MEMBERIKAN
2. JANJI MENYALAHGUNAKAN KEKUASAAN ATAU MARTABAT
KEKERASAN ANCAMAN ATAU PENYESATAN KESEMPATAN
SARANAKETERANGAN
PEMBUJUKAN
MENURUT DOKTRIN 55 AYAT (2)
PEMBUJUK HANYA BERTANGGUNGJAWAB ATAS
PERBUATAN2, YG TELAH DILAKUKAN OLEH YANG
 PEMBUJUKAN YANG SAMPAI TARAF DIBUJUK, DAN AKIBAT-AKIBAT DARI PERBUATAN YANG
PERCOBAAN (UITLOKKING BIJ POGING) DENGAN SENGAJA SENGAJA DIBUJUK OLEH
 PEMBUJUKAN DIMANA PERBUATAN PEMBUJUK.
PELAKU HANYA SAMPAI PADA TARAF
PERCOBAAN SA JA
 PEMBUJUKAN YANG GAGAL (MISLUCKE PASAL 163 Bis.
UITLOKKING) JIKA KEJAHATAN ATAU PERCOBAANNYA YG DPT
 PELAKU TADINYA TERBUJUK UNTUK DIHUKUM TIDAK TERJADI, DIHUKUM PENJARA MAX.
MELAKUKAN DELIK NAMUN KEMUDIAN 6 TAHUN TAPI TIDAK BOLEH LEBIH BERAT DARI YANG
MENGURUNGKAN NIAT TERSEBUT. DIJATUHKAN BERDASARKAN PERCOBAAN
 PEMBUJUKAN TANPA AKIBAT (ZONDER MELAKUKAN KEJAHATAN TERSEBUT.
GEVOLD GEBLEIBEN UITLOKKING)
 PELAKU SAMA SEKALI TIDAK TERBUJUK
UNTUK MELAKUKAN DELIK

PERTANGGUNGJAWABAN
A. SIFAT PERBUATANNYA ACCESSOIR YAITU ADANYA
PEMBANTUAN HARUS ADA ORANG YANG
DIBANTU.
B. PERTANGGUNGJAWABANNYA MANDIRI YAITU
ANTARA PEMBANTU DAN PELAKU TIDAK
TERGANTUNG SATU DENGAN YANG LAINNYA.
C. MACAM / JENIS PEMBANTUAN :
1. PADA SAAT KEJAHATAN DILAKUKAN
2. SARANA TIDAK DITENTUKAN SECARA
LIMITATIF OLEH UNDANG-UNDANG.
3. SEBELUM KEJAHATAN DILAKUKAN
4. SARANA DITENTUKAN SECARA LIMITATIF
OLEH UNDANG-UNDANG.
5. PEMBANTUAN SETELAH TINDAK PIDANA
DILAKUKAN: PASAL 221, 223, 480, 481, 482, 483

PEMBANTUAN (MEDEPLICHTIGE)
PERSAMAAN & PERBEDAAN
MENYURUH MELAKUKAN DAN MEMBUJUK

PENYURUH DAN PENGANJUR TIDAK

MELAKUKAN SENDIRI TINDAK PIDANA
MELAINKAN MENGGUNAKAN ORANG LAIN,
SEDANGKAN KESENGA JAAN DITUJUKAN PADA
PENYELESAIAN TINDAK PIDANA OLEH ORANG
LAIN.

MEMBUJUK DENGAN SARANA YANG

DITENTUKAN (LIMITATIF) PELAKU
HARUS DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
MENYURUH MELAKUKAN SARANA
TIDAK DITENTUKAN PELAKU TIDAK
DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
PERBEDAAN
MEMBANTU DENGAN TURUT SERTA

1. PERBUATANNYA HANYA PERBUATAN MEMBANTU

KESENGAJAAN YANG MELIPUTI SIPEMBANTU HANYA
UNTUK MEMBERIKAN BANTUAN TIDAK HARUS ADA
KERJASAMA YANG DISADARI
2. PEMBANTU TIDAK BERKEPENTINGAN AKAN HASIL DELIK
3. TERHADAP PELANGGARAN TIDAK DIPIDANA
4. PERBUATANNYA MERUPAKAN PELAKSANAAN DELIK
5. KESENGAJAAN UNTUK MELAKUKAN TINDAK PIDANA
6. ADANYA KERJASAMA YANG DISADARI KEPENTINGAN
BERSAMA ATAS TERCAPAINYA DELIK
7. KEJAHATAN MAUPUN PELANGGARAN DAPAT DIPIDANA.