Anda di halaman 1dari 30

Efektivitas Psikoedukasi Uncertainty

Management Terhadap Ketidakpastian akan


Penyakit dan Manajemen Diri pada Pasien
Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang Menjalankan
Hemodialisis di RS Akademik UGM
Oleh: Ika Setyasari (22/501992/PKU/20647)

Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp., S.Pd., M.Kes. (Ketua Dewan Penguji)


Dr. Heny Suseani Pangastuti, S.Kp., M.Kes. (Penguji)
Prof. Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes. (Pembimbing I)
Dr. Wenny Artanty Nisman, S.Kep.Ns., M.Kes. (Pembimbing II)
Bab I. Latar Belakang

• Peningkatan kasus GGK dari • Hemodialisis Ketidakpastian akan Ketidakberdayaan &


30.831 kasus pada tahun 2017 merupakan pengobatan Penyakit rendahnya
menjadi 66.433 kasus pada jangka panjang (uncertainty in illness) kemampuan dalam
tahun 2018 • Pasien perlu beradaptasi melakukan
• D.I Yogyakarta merupakan dengan perubahan gaya manajemen diri
provinsi ketiga dengan kasus hidup & perawatan medis
GGK terbanyak

Sumber: (Faridah et al., 2021; O brien et.al, 2016; PERNEFRI, 2018.)


Latar Belakang

Hubungan antara
Ketidakpastian akan
Penyakit & Manajemen Diri Psikoedukasi
Pasien HD Uncertainty
• Semakin tinggi kondisi Management
ketidakpastian akan penyakit 
semakin rendah kemampuan
manajemen diri • Berdasarkan teori RUIT
• Manajemen diri pasien HD meliputi • Lima pertemuan (2
kepatuhan diet, pembatasan cairan, offline & 3 online)
serta kepatuhan pengobatan • Durasi ±45
menit/pertemuan

Sumber: (B. Kim & Kim, 2019; Husein, 2020; Sousa et al., 2021; Mishel, 1990)
Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas Psikoedukasi Uncertainty Management terhadap
ketidakpastian akan penyakit & manajemen diri pada pasien GGK yang
menjalankan hemodialisis?

Tujuan Penelitian
1. Menguji efektivitas 3. Mengetahui pengaruh variabel
Psikoedukasi Uncertainty 2. Menguji efektivitas perancu (usia, jenis kelamin,
Psikoedukasi Uncertainty pendidikan, pendapatan, pekerjaan,
Management terhadap lama hemodialisis dan frekuensi
ketidakpastian akan Management terhadap hemodialisis) terhadap ketidakpastian
penyakit kemampuan manajemen diri akan penyakit dan manajemen diri
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evidence based nursing
dalam mengatasi ketidakpastian akan penyakit & meningkatkan manajemen
diri pasien GGK

Media penelitian berupa booklet psikoedukasi diharapkan


dapat menambah pemahaman pasien untuk mengatasi
kondisi ketidakpastian akan penyakit & meningkatkan
manajemen diri
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber
informasi & pertimbangan dalam menyusun dasar kebijakan
terkait implementasi Psikoedukasi Uncertainty Management pada
pasien GGK

Modul dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan & dasar
dalam pengembangan asuhan keperawatan untuk mengatasi kondisi
ketidakpastian akan penyakit & meningkatkan manajemen diri
Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Desain & Tujuan Hasil Persamaan Perbedaan
1 Husain et al. Effects of Peer Quasi Program dukungan Metode • Intervensi yang diberikan
(2020) Support Program experimental sebaya penelitian, yakni program dukungan
on Self- dengan pre-post menunjukkan hasil populasi sebaya, belum meliputi
Management in test with control signifikan dalam penelitian, aspek fisiologis, kognitif &
Patients with group design meningkatkan skor luaran psikologis
End-Stage untuk manajemen diri manajemen diri, • Tidak mengukur variabel
Renal Disease mengetahui pasien GGK pada instrumen ketidakpastian akan
Undergoing pengaruh kelompok manajemen diri penyakit.
Hemodialysis program intervensi HDSMI versi
dukungan (p<0,001). Bahasa
sebaya terhadap Indonesia
manajemen diri Skor manajemen
pasien GGK diri meningkat dari
yang menjalani 79,4 menjadi 90,75
HD di kelompok
intervensi & skor
manajemen diri
meningkat dari
81,88 menjadi
82,12 di kelompok
kontrol
Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Desain & Hasil Persamaan Perbedaan
Tujuan
2 Park & Kim, Integrated self- Quasi Program Metode • Intervensi yang
2019 management experimental manajemen diri penelitian, diberikan yakni program
program dengan pre- terintegrasi populasi manajemen diri
effects on post test with menunjukkan penelitian, terintegrasi, bukan
hemodialysis control group hasil signifikan intervensi psikoedukasi
patients: A design untuk dalam berupa • Luaran yang diukur
quasi- mengetahui meningkatkan edukasi berbeda
experimental pengaruh skor efikasi diri & secara tatap • Teori keperawatan yang
study program kepatuhan muka & mendasari adalah self-
manajemen diri pengobatan menggunakan care theory of Orem
terintegrasi pasien teknologi • Tidak ada sesi
terhadap hemodialisis informasi reframing kognitif pada
efikasi diri & (p<0,001). (smartphone) tahapan intervensi.
kepatuhan
pengobatan
pada pasien
hemodialisis
Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Desain & Hasil Persamaan Perbedaan
Tujuan
3 Sumai, Pengaruh Quasi Psikoedukasi Metode • Psikoedukasi yang
Shanty Psikoedukasi experimental menggunakan penelitian, diberikan tidak
Amalia Untuk dengan pre- booklet populasi berdasarkan teori RUIT
(2022) Menurunkan post test with menunjukkan penelitian. • Tidak mengukur
Kecemasan control group hasil signifikan variabel ketidakpastian
dan Insomnia design dalam akan penyakit
pada Pasien untuk menurunkan • Luaran yang diukur
Gagal Ginjal mengetahui kecemasan bukan manajemen diri,
Kronik. pengaruh (p<0,001; melainkan kecemasan
psikoedukasi d=2,879) & & insomnia.
terhadap insomnia
kecemasan (p<0,001;
pada pasien d=3,013) pada
GGK yang pasien GGK
mengalami yang
insomnia. menjalankan
hemodialisis
Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Desain & Tujuan Hasil Persamaan Perbedaan

4 Bora et al. Effectiveness of RCT with a pre- Psikoedukasi Intervensi & • Populasi penelitian
(2022) an Uncertainty test and a post- Uncertainty salah satu • Desain penelitian
Management test untuk Management luaran • Psikoedukasi yang
Psychoeducatio mengetahui efektif dalam ketidakpastian diberikan secara offline &
n Program for efektivitas menurunkan skor akan penyakit tidak terintegrasi dengan
Schizophrenia Psikoedukasi ketidakpastian teknologi informasi.
Caregivers: A Uncertainty akan penyakit
Randomized Management (p<0,001) dari
Controlled Trial terhadap semula 6,67±2,27
ketidakpastian menjadi 5,00±2,07,
akan penyakit & serta efektif dalam
luaran psikologis meningkatkan
lainnya pada kesejahteraan
pasien psikologis &
skizofrenia meningkatkan
dukungan sosial
pada pasien
skizofrenia
Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Desain & Tujuan Hasil Persamaan Perbedaan

5 Sousa et al. “Together We Pre-post pilot Psikoedukasi Populasi • Tidak mengukur variabel
(2021) Stand”: A Pilot study untuk Berbasis Keluarga penelitian. ketidakpastian &
Study Exploring mengetahui menunjukkan hasil manajemen diri
the Feasibility, fisibilitas, signifikan dalam • Desain penelitian pre-post
Acceptability, penerimaan & tingkat persetujuan pilot study
and Preliminary efektivitas sebesar 18,4%, • Populasi melibatkan
Effects of a Psikoedukasi kepatuhan keluarga, bukan hanya
Family-Based Berbasis intervensi sebesar pada pasien GGK saja
Psychoeducatio Keluarga pada 16,7%, penurunan • Psikoedukasi Berbasis
nal Intervention pasien yang kecemasan (p Keluarga yang diberikan
for Patients on menjalani =0,025, r=0,646), tidak berdasarkan teori
Hemodialysis & hemodialisis depresi (p=0,261, r RUIT.
Their Family berserta = 0,325) dan IDWG
Caregivers keluarganya pasien (p=0,248,
r=0,472).
Bab II. Tinjauan Teori
3. Ketidakpastian
1. Gagal Ginjal akan Penyakit
2. Hemodialisis
Kronis Perkembangan The Original Uncertainty
in Illness Theory (UIT) menjadi
Reconceptualization of the Uncertainty
in Illness Theory (RUIT)

4. Instrumen 5. Psikoedukasi
6. Manajemen Diri
MUIS-A Uncertainty
Pasien GGK
Ambiguitas, kompleksitas,
Management
inkonsistensi,
Manajemen cairan,
Dikembangkan nutrisi & obat-obatan
unpredictability berdasarkan RUIT

7. Instrumen
HDSMI
Partnership, problem
solving, self care,
emotional management
Ketidakpastian akan Penyakit

The Original Uncertainty in Illness Reconceptualization of the Uncertainty


Theory (UIT) in Illness Theory (RUIT)

Sumber: (Mishel, 1988; Clayton et.al, 2018; Mishel, 1990).


Psikoedukasi Uncertainty Management
Dikembangkan berdasarkan Reconceptualization of the Uncertainty in Illness Theory (RUIT).
Sesi Topik Sesi Variabel RUIT
1 Mengidentifikasi ketidakpastian pada penyakit Pola gejala, keterbiasaan peristiwa,
kesesuaian peristiwa, dan kapasitas
kognitif
2 Membingkai ulang pola kognitif dari ketidakpastian Kapasitas kognitif, penilaian
ketidakpastian (bahaya– peluang)
3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian Kapasitas kognitif dan koping
4 Menggunakan keterampilan komunikasi untuk mengatasi Dukungan sosial dan otoritas yang
ketidakpastian kredibel
5 Penyediaan informasi yang relevan untuk mengatasi Pendidikan, kapasitas kognitif
ketidakpastian
Sumber: (Bora et al., 2022; Sousa et.al, 2021; M. H. Mishel, 1990)
Kerangka Teori

Sumber: (Astuti & Herawati, 2019; Bora et al., 2022; Gela & Mengistu, 2018; M. H. Mishel, 1990; Smith, MJ, 2014; Sousa et al., 2021)
Kerangka Penelitian

Hipotesis Penelitian
1. Setelah diberikan intervensi psikoedukasi uncertainty management, skor ketidakpastian akan penyakit pada
kelompok intervensi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol
2. Setelah diberikan intervensi psikoedukasi uncertainty management, skor manajemen diri pada kelompok
intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol
3. Tidak ada pengaruh variabel perancu (usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, pendapatan,
penyakit penyerta, frekuensi hemodialisis dan lama menjalani hemodialisis) terhadap ketidakpastian akan
penyakit dan manajemen diri pasien GGK yang menjalankan hemodialisis.
Bab III. Metode Penelitian
Quasy experiment dengan rancangan penelitian pre-test & post-test dengan non-equivalent
control group design

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-Test


Intervensi O1 X O2
Kontrol O3 - O4

X : Intervensi Psikoedukasi Uncertainty Management O1 dan O3 : Pre-test


- : Tidak ada perlakuan (perawatan standar) O2 dan O4 : Post-test

Tempat & Waktu Penelitian


• Instalasi Renal Dialisis RSA UGM
• Bulan November – Desember 2023
Populasi & Sampel Penelitian
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
1. Pasien GGK yang 1. Pasien yang memiliki
menjalankan HD >3 bulan riwayat gangguan
2. Usia >18 tahun mental (skizofrenia,
3. Mampu membaca, menulis depresi, bipolar &
& memahami Bahasa sejenisnya) yang
Indonesia diidentifikasi melalui
4. Memiliki akses catatan rekam medis
Populasi: seluruh pasien GGK yang penggunaan teknologi 2. Pasien yang tidak bisa
menjalankan HD di Instalasi Renal- informasi membaca, menulis &
Dialisis RSA UGM (smartphone/komputer/lap- memahami Bahasa
top) yang terpasang Indonesia
Teknik sampling: consecutive sampling WhatsApp & Zoom. 3. Pasien yang memiliki
gangguan penglihatan &
Kriteria drop out: Pasien yang tidak pendengaran.
menyelesaikan seluruh tahapan sesi
Psikoedukasi Uncertainty Management.
Besar Sampel
• Dihitung dengan G*Power 3.1
• Dalam analisis statistik t-test: differences between two
independent means (two groups), dengan ukuran effect size
berdasarkan penelitian yang memiliki luaran dan populasi sama
0,65 (Chiou & Chung, 2012); margin kesalahan tipe I (α) 0,05;
power 0,85; allocation ratio N2/N1 =1 didapatkan hasil sampel
pada masing-masing kelompok adalah 30 (Kang, 2021).
• Penghitungan drop out sebesar 20%.

Nd = Nd = Nd = 37,5 ≈
38

N = Jumlah sampel awal Nd = Jumlah sampel setelah drop out


d = expected drop out 20% (Hui-Chen, 2018).
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Psikoedukasi Edukasi suatu penyakit & cara pengobatannya - 1=Diberikan Nominal


Uncertainty secara terstruktur kepada pasien dengan 2=Tidak
Management mengintegrasikan aspek psikologis dan psikososial diberikan
untuk meningkatkan koping dan adaptasi.

Psikoedukasi ini diberikan sebanyak 5 sesi dengan


metode tatap muka & online (konferensi video).

Materi Psikoedukasi Uncertainty Management


meliputi:
1. Edukasi tentang penyakit GGK
2. Diskusi pemecahan masalah
3. Pelatihan keterampilan koping dan komunikasi
efektif
4. Strategi dukungan sosial
5. Reframing kognitif
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ketidakpastian Kondisi ketidakmampuan pasien dalam menentukan MUIS-A Hasil ukur Interval
akan penyakit makna dan arti dari peristiwa yang berhubungan versi berupa
dengan kondisi sakit. Bahasa total angka
Indonesia tiap item
Memiliki 4 domain: dengan
1. Ambiguitas rentang skor
2. Kompleksitas 33 hingga 165
3. Inkonsistensi, dan
4. Unpredictability.
Manajemen Kepatuhan dalam mengelola gaya hidup pasien yang HDSMI Hasil ukur Interval
diri menjalani HD selama satu bulan terakhir yang diukur versi berupa total
secara kuantitatif menggunakan kuesioner, meliputi Bahasa angka tiap
domain: Indonesia item dengan
1. Kerjasama dalam perawatan (partnership) rentang skor
2. Pemecahan masalah (problem solving) 32 hingga 128
3. Perawatan diri (self-care), dan
4. Manajemen emosi (emotional management).
Instrumen Penelitian
1. Kuesioner Karakteristik Responden
2. Kuesioner Ketidakpastian akan
Penyakit (MUIS-A)
a. Item MUIS dinilai pada skala Likert
5 poin: sangat setuju (skor 5),
setuju (skor 4), tidak yakin (skor 3),
tidak setuju (skor 2), sangat tidak
setuju (skor 1).
b. Semakin tinggi skor yang
didapatkan menunjukkan
ketidakpastian yang lebih tinggi
(Mishel, 1997).
c. Memerlukan cross cultural
adaptation, uji validitas isi, validitas
konstruk serta uji reliabilitas
Instrumen Penelitian
3. Kuesioner Manajemen Diri (HDSMI)
a. Item HDSMI dinilai pada skala Likert 4
poin: selalu (skor 4), kadang-kadang (skor
3), jarang (skor 2) dan tidak pernah (1)
b. Skor minimal yaitu 32 dan skor maksimal
yaitu 128. Semakin tinggi skor total
maka semakin baik manajemen diri.
c. HDSMI telah diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia oleh Astuti et al. (2016)
d. HDSMI telah dilakukan uji validitas
dengan rentang nilai 0,331-0,799 dan
dinyatakan valid, serta nilai Alpha
Cronbach 0,898 yang menunjukkan
reliabilitas yang baik sebagai konsistensi
internal.
Instrumen Penelitian
4. Media Booklet Psikoedukasi untuk Pasien
a. Isi booklet berupa edukasi terkait GGK
dan HD, olahraga pada pasien GGK,
manajemen stress, perawatan akses
vaskuler, komunikasi interpersonal,
manajemen diri, dan dukungan sosial
b. Memerlukan uji validitas isi oleh tiga
ahli praktisi klinis di rumah sakit di
bidang HD & edukator bidang
keperawatan
c. Memerlukan uji keterbacaan yang
akan dilakukan pada lima orang pasien
hemodialisis di klinik hemodialisis
Palang Merah Indonesia (PMI),
Yogyakarta.
Instrumen Penelitian
5. Modul Psikoedukasi untuk
Peneliti
Modul Psikoedukasi
Uncertainty Management
digunakan sebagai pedoman
peneliti, serta untuk
mengevaluasi setiap sesi
pelaksanaan psikoedukasi.
Rencana Jalannya Penelitian

• Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Minggu Kegiatan Media Keterangan

I Pemberian informed consent & pre-test - Tatap muka di ruang HD RSA UGM

Sesi 1 (Pra-intervensi) - Tatap muka di ruang HD RSA UGM & peneliti


Pengkajian masalah kesehatan & kondisi ketidakpastian akan penyakit pada responden. meminta pasien untuk mempelajari booklet yang
telah diberikan

II Sesi 2 Booklet Online melalui WA/zoom, durasi 45 menit,


Edukasi pentingnya aktivitas fisik dan regulasi emosional pada pasien GGK dalam peneliti memberikan edukasi & mengevaluasi
menghadapi ketidakpastian akan penyakit. keaktifan pasien

III Sesi 3 Booklet Online melalui WA/zoom, durasi 45 menit,


Edukasi pentingnya perawatan AV shunt dan komunikasi interpersonal dalam menghadapi peneliti memberikan edukasi & mengevaluasi
ketidakpastian akan penyakit keaktifan pasien

IV Sesi 4 Booklet Online melalui WA/zoom, durasi 45 menit,


Edukasi terkait manajemen diri pasien GGK (manajemen nutrisi, cairan, obat-obatan) & peneliti memberikan edukasi & mengevaluasi
pentingnya dukungan sosial keaktifan pasien

V Sesi 5 - Reframing kognitif - Tatap muka di ruang HD RSA UGM


Menggali kembali perasaan pasien, meminta pasien membingkai ulang pengalaman
pasien terhadap penyakit dan menetapkan tujuan hidup di masa depan

VI Post – test - Tatap muka di ruang HD RSA UGM


Pasien mengisi kuesioner MUIS-A & HDSMI sebagai bentuk evaluasi akhir (post-test)
setelah intervensi dilakukan.
Tahap Pelaksanaan
Jadwal pertemuan online:
Jadwal Hemodialisis Jadwal Online Waktu Online (WIB)
Rabu & Sabtu Pagi Minggu 16.00-16.45 & 19.15-20.00

Rabu & Sabtu Sore Senin 16.00-16.45 & 19.15-20.00

Senin & Kamis Pagi Selasa 16.00-16.45 & 19.15-20.00

Senin & Kamis Sore Rabu 16.00-16.45 & 19.15-20.00

Jadwal Pengganti Jumat 16.00-16.45


Rencana Analisis Data
Rencana Analisis Tujuan Keterangan

Analisis Univariat • Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan distribusi frekuensi masing- Akan dilakukan uji normalitas Shapiro
masing variabel karakteristik responden yang diteliti, antara lain Wilk karena jumlah sampel ≤ 50
ketidakpastian akan penyakit dan manajemen diri. responden untuk setiap kelompok
• Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak pada
variabel dengan skala numerikal Data terdistribusi normal dengan
nilai p > 0,05.

Analisis Bivariat • Uji homogenitas: untuk menunjukan bahwa antara kelompok • Uji homogenitas: menggunakan uji
eksperimen dan kelompok kontrol bersifat homogen Chi-Square atau Fisher pada data
• Uji t-test digunakan jika data pada variabel ketidakpastian akan kategori, sedangkan data numerical
penyakit dan manajemen diri terdistribusi normal. menggunakan independent-t test
• Uji paired-t test digunakan untuk mengetahui efektivitas psikoedukasi atau Mann-Whitney U test. Kedua
manajemen ketidakpastian dalam menurunkan ketidakpastian dan kelompok dikatakan homogen jika p-
meningkatkan manajemen diri sebelum dan sesudah intervensi (Nilai p < value > 0,05.
0,05 menunjukkan penolakan hipotesis nol)
• Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan perubahan
rerata antara dua kelompok setelah menerima intervensi.

Analisis Akan digunakan untuk mengontrol variabel perancu yang mempengaruhi Menggunakan regresi linear
Multivariat hasil dan estimasi efek intervensi
Etika Penelitian &
Rencana Jadwal
Penelitian
• Menghormati partisipan
(respect for person)
• Keadilan (Justice)
• Kemanfaatan
(Beneficence)
• Kerahasiaan
(Confidentiality)
Terima Kasih

L O C A L LY R O O T E D , G L O B A L LY R E S P E C T E D ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai