Presented by Kelompok 3 : Syifa K Rizkiyatul Hanifah Gifari Rahman Dede Fahmi Ilmatullah A. Hubungan ilmu fiqih dengan ilmu tauhid
Pengertian mengenai ilmu tauhid,
terdapat hubungan yang sangat erat antara Ilmu Fiqih dengan Ilmu Tauhid. Demikian ini karena ilmu fiqih objek kajiannya adalah hukum-hukum perbuatan lahiriyah mukallaf (al-ahkam al-amaliah) sedangkan objek kajian ilmu tauhid mengarah pada persoalan kepercayaan (aqidah). B. Hubungan ilmu fiqih dengan ilmu tasawuf
Tasawuf adalah suatu usaha dan upaya
dalam rangka mensucikan diri (tazkiyyatnunnafs) dengan cara menjauhkan diri dari pengaruh kehidupan dunia yang menyebabkan lalai dari Allah SWT untuk kemudian hanya memusatkan perhatiannya hanya kepada Allah SWT. Terkait dengan hubungan antara ilmu fiqih dengan ilmu tasawuf yaitu fiqih diibaratkan sebagai jasad sedangkan tasawuf diibaratkan sebagai ruhnya. Keduanya ini haruslah saling melengkapi satu dengan yang lainnya. C. Hubungan ilmu fiqih dengan ushul fiqih
Hubungan ilmu Ushul Fiqh
dengan Fiqh adalah seperti hubungan ilmu manthiq (logika) dengan filsafat, bahwa mantiq merupakan kaedah berfikir yang memelihara akal agar tidak ada kerancuan dalam berfikir. D. Hubungan fiqih dengan kaedah fiqih Kaidah fiqh merupakan kaidah yang berasal dari simpulan dalil Alqur’an dan sunnah terkait hukum-hukum fiqh. Ada 5 kaidah fiqh umum yang utama : Perkara Tergantung Tujuan Keyakinan Tidak Bisa Dihilangkan dengan Keraguan kesempitan Mendatangkan Kemudahan Kemadharatan Hendaknya Dihilangkan Adat atau Kebiasaan Menjadi Landasan Hukum E. Hubungan fiqih dengan fiqih muqaran Dalam Bahasa Arab, fiqh berarti `pemahaman mendalam. Sedangkan al-muqaran berarti perbandingan. Jadi, Fiqih Muqaran berarti pembahasan fikih dalam berbagai mazhab, baik dengan deskripsi maupun dengan mentarjih (menguatkan) salah satu pendapat. F. Hubungan fiqih dengan ilmu – ilmu tarikh tasyri
Ilmu tarikh memiliki tiga dimensi: masa lalu,
masa kini, dan kemungkinan-kemungkinannya masa yang akan yang akan datang. Untuk mengetahui bagaimana ilmu fiqh di masa lalu, bagaimana sekarang dan bagaimana kemungkinan-kemungkinannya pada masa yang akan datang bisa ditelusuri dari ilmu sejarah Islam dan sejarah hukum Islam atau lebih dikenal dengan Tarikh al-Tasyri’. “Secara literatur tarikh tasyri juga dapat difahami sebagai ilmu yang membahsa tentang keadaan fiqh islam pada masa kerasulan (Nabi Muhammad SAW) dan masa-masa sesudahnya, dimana masa itu dapat menolong dalam pembentukan hukum.” G. Hubungan fiqih dengan tafsier ahkam tafsir merupakan penjelasan para ulama tentang ayat-ayat al- Qur’an. Di sinilah, maka ilmu tafsir ahkam sangat urgen digunakan sebagai penguat fiqh. Dari 6666 ayat al-Qur’an, menurut sejumlah ulama, hanya sekitar 600 ayat yang berkaitan hukum. Karena itu, tafsir ahkam sangat penting digunakan sebagai dalil yang menopang diktum-diktum fiqh.