Anda di halaman 1dari 23

HERPES ZOSTER OPHTALMICUS

SINISTRA

Febi Susanto 23360101


Tedi Ardiansyah 2360186

Pembimbing:
dr. Melsa Ester Letareni Situmeang, Sp.M

Departemen Ilmu Penyakit Mata


RSUD Jend. A. Yani Metro
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Case Report 2024


Status Pasien
Nama : Ny. I
Umur : 48 tahun
Suku : Jawa
Alamat :Sekampung Udik LampungTimur
Pekerjaan : Buruh Tani
Status : Cerai Hidup (Janda)
Agama : Islam
Tanggal MRS : 07 Desember 2023
Tanggal pemeriksaan : 12 Desember 2023

Keluhan Utama
kemerahan pada mata kiri sejak 1 minggu
yang lalu SMRS.
Keluhan Tambahan :
mata terasa gatal,berair perih dan terdapat
keropeng dikelopak mata
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Perempuan usia 48 tahun datang ke IGD RSUD jendral
Ahmad Yani Metro pada 07 Desember 2023 pukul 19:00 WIB dengan
keluhan mata kiri kemeraha, terdapat keropeng pada area kelopak
mata disertai berair, perih dan gatal. Keluhan sudah dirasakan pasien
sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan pandangan
terasa kabur sehingga sedikit menganggu aktivitas pasien. Faktor yang
memperberat saat pasien beraktivitas dan faktor yang memperingan
keluhan pasien saat beristirahat. nyeri (+), pusing (-), mata berair (+),
secret (+), mata merah (+), mata gatal (+).
Riwayat Sakit Mata: Disangkal
Riwayat DM : Disangkal
Riwayat HT : Positif (+)
Riwayat Asma : Disangkal
Riwayat Jantung : Disangkal Riwayat Keluarga :
Riwayat Alergi Obat : Disangkal Tidak ada keluarga pasien yang
Riwayat Trauma : Disangkal
mengalami keluhan serupa
Riwayat Sosial Ekonomi
Kesan ekonomi cukup
Riwayat Alergi
Riwayat alergi disangkal
Pemeriksaan Fisik

Tanda-Tanda Vital
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos
mentis Status Generalis
Tekanan Darah : 152 / 83
mmHg
Nadi : 82 x/menit,
Suhu Tubuh : 36,70C Kepala : Normochepal
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98%
Mata : status oftalmologi
THT : sekret (-), polip hidung (-),
hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)

Kesan : dalam batas normal


Status Generalis
Thorax:
Paru
Inspeksi : Simetris, Kelainan bentuk dinding dada (-), retraksi dinding
dada (-)
Palpasi : Fremitus taktil sama di kedua lapang paru, nyeri tekan (-),
Perkusi : Sonor di kedua lapang lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus Cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus Cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas Kanan : ICS IV linea parasternal dekstra
Batas Kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Batas Atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I/II Reguler, Gallop: (-); Murmur (-)

Kesan : dalam batas normal


Status Generalis

Abdomen:
Inspeksi : Simetris, cembung (-), jejas (-)
Auskultasi : Suara bising usus (+) normal
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan epigastrium (-), massa (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas:
Superior : Akral hangat (+/+), capillary refill time (CRT) <2 detik,
edema (-/-)
Inferior: Akral hangat (+/+), capillary refill time (CRT) <2 detik,
edema (-/-)

Kesan : dalam batas normal


Status Oftalmologi
Oculi Dextra (OD) Oculi Sinistra (OS)
Visus 6/30 6/60
TIO T=N+0 T=N+0
Kedudukan Bola
Mata Orthoporia Orthoporia (OD
Gerakan Bola )
Mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah

Segmen Anterior
Edema (-), eritem(-), nyeri tekan Edema (+), eritem(-), nyeri tekan
Palpebra (-), blefarospasme(-), sekret (-) (-), blefarospasme(-), sekret (+)

Injeksi konjungtiva (-), Injeksi konjungtiva(+),


Konjungtiva hiperemis (-) hiperemis (+)
(OS)
Kornea Jernih Jernih
COA Baik Baik
Iris Baik Baik
Pupil Sentral, bulat, RC(+), d.3mm Sentral, bulat, RC(+), d.3mm
Lensa Jernih Jernih
(OD+OS)
Diagnosa Kerja

01
Herpes Zoster ophtalmica.

Diagnosa Banding
01 Herpes simpleks

02 konjungtivitis
Penatalaksanaan

Medikamentosa
- Asiklovir Salep Mata 3% oles/4 jam OS
- C. Lyteers ED 1gtt/ jam OS
Non- medikamentosa
- Kompres Palpebra menggunakan kassa dengan
RL setiap 1 jam
- Bedrest,

2023
RESUME

Pasien Perempuan usia 48 tahun datang ke IGD RSUD jendral Ahmad Yani Metro pada 07 Desember
2023 pukul 19:00 dengan keluhan timbulnya kemerahan di mata kiri disertai seperti rasa gatal, berair
perih dan terdapat kropeng pada mata kiri. Pasien mengatakan awal mulai timbul keluhan sejak 1
minggu yang lalu. Pasien sehari- hari bekerja sebagai petani, pasien belum mengalami kejadian
serupa sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis tekanan darah 152/83 mmHg, Nadi 82x/ menit, RR 20x/menit, Suhu :
36,7℃, SpO2 : 98%.
Pada oftamologi visus ditemukan VOD: 6/30 dan VOS: 6/60, Tekanan bola mata T=N+0 ODS, gerak
bola mata baik kesegala arah ODS. Segmen anterior: palpebra: edema (+) OS, sekret (+) OS,
konjungtiva: injeksi konjungtiva (+) OS

2023
TINJAUAN
PUSTAKA
Herpes Zoster Oftalmikus

Herpes Zoster Oftalmikus (HZO) merupakan


hasil reaktivasi dari Varisela Zoster Virus (VZV)
pada Nervus Trigeminal (N.V). Semua cabang
dari nervus tersebut bisa terpengaruh, dan
cabang frontal divisi pertama N.V merupakan
yang paling umum terlibat. Cabang ini
menginervasi hampir semua struktur okular dan
periokular ).
Epidemiologi
HZO khas mempengaruhi 10-20 % populasi.
HZO biasanya berpengaruh pada usia tua
dengan meningkatnya pertambahan usia. Dari
data insiden terjadinya HZO pada populasi
Caucasian adalah 131 : 100.000. Populasi
American-Afrika mempunyai insiden 50 % dari
Caucasian. Alasan untuk perbedaan ini tidak
sepenuhnya dipahami. Kebanyakan kasus HZO
disebabkan reaktivasi dari virus laten.
Etiologi
Herpes zoster disebabkan oleh Varisela Zoster Virus
(VZV). VZV mempunyai kapsid yang tersusun dari 162
sub unit protein dan berbentuk simetri isohedral
dengan diameter 100 nm. Virion lengkapnya
berdiameter 150-200 nm, dan hanya virion yang
berselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus
ini dengan cepat dapat dihancurkan oleh bahan
organik, deterjen, enzim proteolitik, panas, dan
lingkungan dengan pH yang tinggi. HZO merupakan
reaktivasi dari VZV di N.V divisi oftalmik
Pemeriksaan fisik
Kira – kira 60% pasien mempunyai variasi derajat gejala nyeri dermatom
sebelum erupsi kemerahan. Akibatnya, makula eritematosus muncul
keliatan yang lama kelamaan akan membentuk kluster yang terdiri
daripada papula dan vesikel. Lesi ini akan membentuk pustula dan
seterusnya lisis dan membentuk krusta dalam masa 5 – 7 hari
Komplikasi
●Manifestasi kulit zoster pada kelopak mata dapat memengaruhi dermis. Oleh
karena itu, sikatrik dapat menyebabkan ptosis, jaringan parut kelopak mata,
ektropion, dan entropion. Scleritis dapat menyebabkan atrofi skleral, limbal dan
kornea. Peradangan pada kornea, saraf optik, retina dan koroid dapat
menyebabkan hilangnya penglihatan permanen. Bekas luka di kornea umumnya
memengaruhi penglihatan yang membutuhkan intervensi lensa kontak rigid atau
transplantasi kornea. Postherpetic Neuralgia terjadi pada 36,6% pasien di atas
usia 60 dan pada 47,5% di atas usia 70
Penatalaksanaan
 kebersihan kelopak mata
Untuk mengobati berbagai komplikasi yang ditimbulkan
oleh herpes zoster oftalmikus disesuaikan dengan gejala
yang ditimbulkan. Pada blefarokonjungtivitis, untuk
blefaritis dan konjungtivitisnya, diterapi secara paliatif,
yaitu dengan kompres dingin
Pengobatan topikal dan Oral

Air mata buatan


Onset Acyclovir dalam 72 jam Untuk mengurangi nyeri
dapat meredakan
pertama menunjukkan mampu akut pada pasien herpes
gejala mata kering
mempercepat penyembuhan zoster oftalmikus dapat
lesi kulit, menekan jumlah digunakan analgetik
virus, dan mengurangi oral/injeksi
kemungkinan terjadinya
dendritis, stromal keratitis,
serta uveitis anterior
Prognosis
Prognosis sangat bervariasi dan tergantung pada
gejala sisa jangka panjang. Masih ada
kemungkinan penurunan penglihatan jangka
panjang, kebutuhan untuk pembedahan, dan
profilaksis antivirus jangka panjang
Komplikasi

keratitis iritis

iridosiklitis konjungtivitis
KESIMPULAN
Herpes zoster oftalmikus adalah infeksi virus herpes zoster yang
menyerang bagian ganglion Gasseri yang menerima serabut saraf dari
cabang oftalmikus saraf trigeminus (N.V). Angka kejadiannya 10% dari
orang yang mengidap penyakit herpes zoster. Secara klinis virus herpes
zoster bermanifestasi pada pembentukan vesikel yang perih dan
unilateral pada bagian saraf yang terinfeksi. Penyakit ini dapat cukup
berbahaya dikarenakan dapat berakibat pada penurunan visus dan
kebutaan. Gejala klinis dari terinfeksinya bagian-bagian mata tersebut
hampir sama dengan gejala yang dialami pada infeksi pada mata pada
umumnya yang disertai rasa nyeri terutama pada fase preerupsi dari
lesi herpes zoster. Prinsip penatalaksanaan dari herpes zoster adalah
mengurangi nyeri dan inflamasi serta pemberian antibiotik pada fase
akut..
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai