Anda di halaman 1dari 28

TESIS

PROGRAM MAGISTER MANAGEMENT

IMPLIKASI MOTIVASI KERJA DAN


KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
MELALUI PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT
POS INDONESIA(PERSERO) BEKASI 17000

PRESENTED BY:
MUHAMMAD IVAN SUSANTO
4308961101008
LATAR BELAKANG
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik
yang maksimal tidak terlepas dari perwujudan tata Kantor Head Office PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi
manajemen yang baik, terlebih di lingkungan kantor Head
17000 untuk meningkatkan produktivitas karyawan
Office PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 yang
bersinggungan langsung kepada karyawan. Keluhan-keluhan guna mencapai kinerja karyawan yang maksimal. Pada
akan burukmya tingkat kualitas produktifitas menunjukkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis, ditemukan
bahwa belum optimalnya tata kelola serta kinerja dari Kantor bahwa terdapat masalah dalam produktivitas
Head Office di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000. Tata karyawan HO PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
kelola dan kinerja yang baik tergantung seberapa baik
Tidak semua karyawan mampu produktif untuk setiap
pengelolaan manajemen dalam memaksimalkan berbagai
sumber daya yang dimilikinya. Pengelolaan sumber daya tugas yang diberikan pimpinan kepadanya.
seperti sumber daya manusia (karyawan) harus selalu
diperhatikan, karena setiap karyawan memiliki kemampuan
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya dan
dengan hasil kerja yang berbeda- beda pula.
Jenis Karyawan Jumlah
Karyawan Tetap 48
Karyawan Kontrak 44
Total Karyawan 92
RUMUSAN MASALAH
RUMUSAN MASALAH
 1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 ?

 2. Apakah kedisiplinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja


karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 ?

 3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan-


karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 ?

 4. Apakah kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di


PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 ?

 5. Apakah produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja


karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 ?

 6. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja Karyawan


melalui produktivitas kerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero)
Bekasi 17000 ?
 7. Apakah kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
melalui produktivitas kerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero)
Bekasi 17000 ?
Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan Penelitian Maanfaat Penelitian
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap  Manfaat Teoritis
produktivitas kerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi Diharapkan penelitian ini menjadi sumber informasi dan sumber acuan
17000. untuk pembaca serta peneliti selanjutnya.
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kedisiplinan terhadap  Bagi Instansi
produktivitas kerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi penelitian ini kiranya menjadi sumber informasi bagi manajemen di PT
17000. Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 dalam hal pengambilan keputusan
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap organisasi khususnya peningkatan kinerja karyawan.
kinerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.  Bagi pembaca
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kedisiplinan terhadap sebagai literatur dalam pengembangan atau penerapan ilmu manajemen
kinerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000. sumber daya manusia.
 Untuk menganalisis pengaruh produktivitas kerja terhadap karyawan
di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kedisiplinan terhadap
kinerja karyawan melalui produktivitas kerja karyawan di PT Pos
Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
LANDASAN TEORI
MOTIVASI KERJA KEDISIPLINAN PRODUKTIFITA KINERJA
S KERJA KARYAWAN
SEDARMAYAN MANGKUNEGARA
TI (2017:67) (2016:89) BUSRO LIJAN POLTAK
(2018:23) SINAMBELA
(2019:93)
berpendapat bahwa disiplin menyiratkan tidak adanya
menyatakan bahwa terdapat dua jenis menjelaskan bahwa produktivitas menjelaskan bahwa kinerja merupakan suatu
kekacauan, ketidakteraturan dan kebingungan dalam
motivasi, intrinsik dan ekstrinsik. Organisasi perilaku seorang pekerja.Disiplin adalah kekuatan yang
kerja dapat diartikan sebaai fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk

perlu memahami fakta bahwa pegawai bukan mendorong individu atau kelompok untuk mematuhi kemampuan memperole manfaat yang menyelesaikan tugas dan pekerjaan, seseorang
aturan, peraturan dan prosedur yang dianggap perlu harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat
benda, mereka adalah individu dengan sifat sebesar-besarnya dari sarana dan
untuk berfungsinya organisasi secara efektif'. Disiplin kemampuan tertentu. Kesediaan dan
yang berbeda. Dengan demikian secara efektif,
prasarana yan tersedia dengan
yang baik berarti bahwa pegawai bersedia untuk keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif
mematuhi aturan organisasi, perintah eksekutif, dan menghasilkan output yang optimal.
dalam memotivasi pegawai pimpinan perlu untuk mengerjakan sesuatu tanpat pemahaman
berperilaku dengan cara yang diinginkan. Disiplin Berdasarkan pada pengertian yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan
memperoleh pemahaman yang lebih tentang adalah tulang punggung hubungan manajemen yang
produktivitas yang telah diuraikan di bagaimana mengerjakannya.
berbagai jenis dan cara memotivasi. Beberapa sehat. Promosi dan pemeliharaan disiplin pegawai
sangat penting untuk kelancaran fungsi suatu atas penulis menyimpulkan bahwa
pegawai merespon motivasi intrinsik dengan
organisasi. produktivitas memiliki dua dimensi
lebih baik, sementara yang lain merespons
yaitu efektivitas dan efisiensi.
dengan lebih baik terhadap motivasi ekstrinsik.
Kerangka Konseptual Penelitian
HIPOTESIS PENELITIAN
A.Motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Pos
Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
B. Kedisiplinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Pos
Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
C. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawa di PT PoS
Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
D.Kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Pos
Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
E. Produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Pos
Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
F. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui produktivitas
kerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
G.Kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui produktivitas
kerja karyawan di PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran
Motivasi Kerja Motivasi kerja merupakan dorongan yang berasal baik dari 1. Keluarga dan kebudayaan
1. () dalam diri maupun dari lingkungan yang berdampak pada 2. Konsep diri Skala likert
tingkah laku pegawai kelurahan dalam bekerja. 3. Pengakuan dan prestasi
4. Kondisi pegawai
5. Kondisi lingkungan
6. Upaya pimpinan memotivasi
Kedisiplinan adalah sikap kepatuhan yang dimiliki oleh pegawai.
2. Kedisiplinan pegawai PT Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 untuk Skala likert
) secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja 1. Kehadiran
sesuai dengan aturan-aturan berlaku dengan tidak 2. Ketaatan pada peraturan
melanggar aturan-aturan yang sudah kerja
ditetapkan. 3. Ketaatan pada standar kerja
4. Tingkat kewaspadaan tinggi
3. Produktifitas Produktivitas kerja merupakan hubungan antara hasil nyata 5. Bekerja etis Skala likert
Kerja ( atau fisik dan masukan yang sebenarnya.

Pendidikan, Keterampilan, Sikap


dan etika kerja, Kemampuan
kerja sama, Tingkat Penghasilan,
Lingkungan dan iklim kerja,
4. Kecanggihan teknologi, Jaminan
Kinerja Merupakan suatu upaya yang di lakukan untuk sosial yang diterima, Manajemen, Skala likert
Pegawai ( meningkatkan hasil kerja karyawan di head Office PT. Pos kepemimpinan Dan Kesempatan
Indonesia (Persero) Bekasi 17000 berprestasi

Kualitas kerja, Ketepatan waktu


Efektifitas,Kemandirian,Hasil
Jangka waktu Penelitian ini dilakukan Populasi penelitian Sampel penelitian ini
pelaksanaan di PT. Pos Indonesia ini adalah penelitian adalah penelitian ini
penelitian ini (Persero) Bekasi 17000 ini dilakukan pada hanya dilakukan pada
selama kurang seluruh karyawan di divisi 1 sampai divisi 4
lebih 3 bulan, PT. Pos Indonesia pada di PT. Pos
mulai bulan Maret (Persero) Bekasi Indonesia (Persero)
2023 hingga Mei 17000 Bekasi 17000
2023
.
Metode pengumpulan data dan
Metode analisa data
Metode pengumpulan data Metode analisa data
 Penelitian Pustaka Uji Instrumen Penelitian:
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui Uji Validitas
bahan bacaan meliputi, literatur,buku,majalah
dan berbagai bahan bacaan lain yang relevan dan Uji Reliabilitas
yang berhubungan dengan judul peneliti yang Analisis Deskriptif:
penulis susun. Uji Asumsi Klasik
 Penelitian Lapangan Uji Normalitas Regresi
Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu Uji Multikolinearitas
penelitian lanjutan yang dilakukan secara lebih Uji Heteroskedastisitas
mendalam dengan cara mengamati secara Persamaan Regresi Linear
langsung pada objek penelitian. Berganda
Survey lapangan terdiri dari :
• Pengamatan (Observasi) Uji Hipotesis
• Wawancara (Interview) Uji – t
• Daftar Pertanyaan (Quesioner) Uji – F
Visi dan Misi PT Pos Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Bekasi 17000

Indonesia(Persero) Bekasi 17000

A. Visi

Menjadi raksasa logistik Pos dari Timur

B. Misi

1. Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan Negara

2. Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan

3. Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan

4. Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik


bagi bangsa, negara, pelanggan, pegawai, masyarakat
serta pemegang saham
C. Tagline

1. Kami membawa misi


2. Kredo Sumber daya ada batasnya, tetapi kreativitas tak
terbatas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI VALIDITAS
Hasil pengujian validitas yang
ditunjukkan tabel di samping dapat
dijelaskan bahwa semua nilai r hitung
dari item pernyataan dalam kuesioner
penelitian yang terdiri dari variable
motivasi kerja, kedisiplinan,
produktivitas, dan kinerja pegawai
lebih besar (>) r tabel (0,297). Jadi
dapat disimpulkan bahwa kuesioner
penelitian memenuhi kriteria pengujian
validitas atau dengan kata lain
kuesioner penelitian ini valid/layak
sebagai alat pengumpul data.
UJI RELIABILITAS
Untuk mengukur handal tidaknya kuesioner
penelitian, maka peneliti harus membandingkan
nilai Cronbach’s alpha dengan nilai batas (0,6).
Jika nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan > 0,6
maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel
dalam kuesioner penelitian handal sebagai alat
pengumpul data. Berdasarkan pada hasil
pengujian reliabilitas yang ditunjukkan tabel di
atas, diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha
masing-masing variabel penelitian > 0,6, maka
dapat dinyatakan bahwa variabel-variabel yang
digunakan dalam kuesioner penelitian handal
sebagai alat pengumpul data.
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya

distribusi residual dalam persamaan regresi linear berganda.

Pengukurannya adalah dengan membandingkan nilai

signifikansi dengan standar signifikansi. Jika nilai signifikansi

yang dihasilkan > 0,05 maka dapat dinyatatakan bahwa residual

dalam pemodelan regresi berdistribusi normal, apabila

sebaliknya maka dapat dinyatakan bahwa residual dalam

pemodelan regresi tidak normal. Pemodelan regresi yang baik

harus bebas dari asumsi normalitas. Adapun hasil pengujian

normalitas penelitian ini dengan menggunakan pengujian

Kolmogorov-Smirnov seperti pada table di samping. Hasil

pengujian normalitas yang ditunjukkan tabel di atas dapat

dijelaskan bahwa nilai signifkansi yang dihasilkan adalah

sebesar 0,200 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa residual

dalam pemodelan regresi berdistribusi secara normal atau

dengan kata lain pemodelan regresi memenuhi asumsi

normalitas.
Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahuai apakah terdapat

korelasi antar variabel independen dalam penelitian ini. Pemodelan regresi

yang baik tidak boleh ada korelasi antar variabel independen. Untuk

mengetahui hal tersebut, peneliti harus membandingkan nilai Tolerance

dengan standar Tolerance (0,10), serta nilai VIF dengan standar VIF 10,00.

Jika nilai Tolerance yang dihasilkan > 0,10, dan nilai VIF yang dihasilkan <

10,00, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi penyimpangan

multikolinieritas pada pemodelan regresi yang diuji. Hasil pengujian

multikolinieritas di tabel samping dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai tolerance motivasi kerja 0,356 > 0,10, dan nilai VIF 2,806 < 10,00.

2. Nilai tolerance kedisiplinan 0,262 > 0,10, dan nilai VIF 3,547 < 10,00.

3. Nilai tolerance produktivitas 0,264 > 0,10, dan nilai VIF 3,784 < 10,00.

Hasil pengujian yang telah diterjemahkan di atas dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi penyimpangan multikolinieritas pada pemodelan regresi yang

diuji.
Uji Heterokedastisitas (Glejser)

Adapun hasil pengujian heterokedastisitas


penelitian ini dengan menggunakan pengujian
Glejser seperti pada tabel di samping Hasil
pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian
ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai Sig Motivasi Kerja adalah 0,261

2. Nilai Sig Kedispilinan adalah 0,908

3. Nilai Sig Produktivitas 0,795

Hasil dari pengujian heterokedastisitas di atas


dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
heterokedastisitas pada data yang diuji.
Uji Kelayakan Model (Anova) Sub Struktur Pertama
Uji regresi linear berganda (serempak) dimana pengujian ini

untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan nilai Besarnya pengaruh secara serempak dari kedua variabel

koefisien regresi (b1 dan b2) terhadap Produktivitas (Z) untuk independen tersebut dapat dilihat dari koefisien determinasinya

uji kelayakan model. Berikut hasil output regresi pada table pada table 4.13

4.12
Uji Parsial Sub Struktur Pertama
a. Berdasarkan hasil pengujian parsial sub struktur pertama dalam

pemodelan jalur diketahui bahwaMotivasi kerja memiliki nilai T hitung

2,901 > 2,016, dan nilai signifikansi 0,006 < 0,05. Besarnya pengaruh

Motivasi kerja terhadap produktivitas dapat dilihat pada nilai

Standardized Coefficient (Beta) sebesar 0,348 atau 34,8% artinya

setiap kenaikan Motivasi kerja sebesar 1, maka akan meningkatkan

Produktivitas sebesar 34,8%. Begitupun sebaliknya, apabila terjadi

penurunan Motivasi kerja sebesar 1, maka akan berdampak pada

penurunan Produktivitas sebesar 34,8%.


b. Kedisiplinan memiliki nilai T hitung 4,684 > 2,016, dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Besarnya

pengaruh kedisiplinan terhadap Produktivitas kerja dapat dilihat pada nilai Standardized Coefficient

(Beta) sebesar 0,563 atau 56,3% artinya setiap Kedisiplinan sebesar 1, maka akan meningkatkan

Produktivitas sebesar 56,3%. Begitupun sebaliknya, apabila terjadi penurunan Kedisiplinan sebesar

1, maka akan berdampak pada penurunan Produktivitas sebesar 56,3%.

c. Jadi berdasarkan kriteria pengujian parsial, dapat disimpulkan bahwa Motivasi kerja dan

Kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Produktivitas. Selanjutnya

dalam pemodelan analisis jalur, hasil output dari pengujian parsial dapat dideskripsikan seperti pada

gambar 4.15 Adapun sub struktur pertama pengaruh Motivasi kerja dan Kedisiplinan dapat

dituliskan persamaan sebagai berikut:

Z = 0,348X1 + 0,563X2 + 0,264E1


Uji Kelayakan Model (Anova) Sub Struktur Kedua

Hasil output regresi sebagaimana pada table 4.16 di atas dapat


dijelaskan bahwa variabel Motivasi kerja, Kedisiplinan, dan
Produktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil koefisien determinasi sub struktur
Kinerja Pegawai. Hal ini ditandai dengan perbandingan antara
kedua dari tabel di atas dapat dijelaskan
F hitung = 97,437 > F tabel= 2,827 dan signifikansi 0,000 < 5%,
maka H0 ditolak berarti nilai koefisien regresi predictor (b1, b2, bahwa sebesar 0,874 atau 87,4% Kinerja
dan b3) signifikan dan model layak. Besarnya pengaruh secara
serempak dari ketiga variabel ini dapat dilihat dari koefisien
Pegawai dipengaruhi oleh Motivasi kerja,
determinasinya pada table 4.17
Kedisiplinan, dan Produktivitas.
Uji Parsial (Coefficients) Sub Struktur Kedua 1. Berdasarkan hasil pengujian parsial sub struktur kedua pada table 4.18 dalam

pemodelan jalur diketahui bahwa: Motivasi kerja memiliki nilai T hitung 2,480 > 2,018, dan

nilai signifikansi 0,017 < 0,05. Besarnya pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Pegawai

dapat dilihat pada nilai Standardized Coefficient (Beta) sebesar 0,227 atau 22,7% artinya

setiap kenaikan Motivasi kerja sebesar 1, maka akan meningkatkan Kinerja Pegawai

sebesar 22,7%. Begitupun sebaliknya, apabila terjadi penurunan Motivasi kerja sebesar 1,

maka akan berdampak pada penurunan Kinerja Pegawai sebesar 22,7%.

2. Kedisiplinan memiliki nilai T hitung 3,392 > 2,108, dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05.

Besarnya pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai

dapat dilihat pada nilai Standardized Coefficient (Beta) sebesar 0,349 atau 34,9% artinya

setiap kenaikan Kedisiplinan sebesar 1, maka akan meningkatkan Kinerja Pegawai sebesar

34,9%. Begitupun sebaliknya, apabila terjadi penurunan Kedisiplinan sebesar 1, maka

akan berdampak pada penurunan Kinerja Pegawai sebesar 34,9%.

3. Produktivitas memiliki nilai T hitung 4,017 > 2,108 dan nilai signifikansi 0,000< 0,05.

Besarnya pengaruh produktivitas terhadap Kinerja Pegawai dapat dilihat pada nilai

Standardized Coefficient (Beta) sebesar 0,427 atau 42,7% artinya setiap kenaikan

Produktivitas sebesar 1, maka akan meningkatkan Kinerja Pegawai sebesar 42,7%.

Begitupun sebaliknya, apabila terjadi penurunan Produktivitas sebesar 1, maka akan

berdampak pada penurunan Kinerja Pegawai sebesar 42,7%.

Jadi berdasarkan kriteria pengujian parsial, dapat disimpulkan bahwa Motivasi kerja,

Kedisiplinan, dan Produktivitas berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Kinerja Pegawai.
Sobel Test Statistic

Pengukuran dalam Sobel Test Statistic yaitu jika z-

value dalam harga mutlak > 1,96 atau tingkat

signifikansi statistik z (z-value) < 0,05, berarti indirect

effect atau pengaruh tak langsung variabel

independen terhadap variabel dependen melalui

mediator, signifikan pada taraf signifikansi 0,05.

Adapun hasil pengujian Sobel Test Statistic pada

gambar 4.20 dan 4.21


Berdasarkan hasil kalkulasi dari Sobel Statistic struktur pertama dan kedua maka dapat
diinterpretasikan dalam tabel 4.22

Hasil pengujian sobel yang ditampilkan


tabel 4.22 dapat disimpulkan bahwa
produtivitas mampu memediasi
variabel-variabel independen yaitu
motivasi dan kedisiplinan dalam
memengaruhi kinerja pegawai PT. Pos
Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Produktivitas
Produktivitas

Kedisiplinan memiliki nilai T hitung 4,684 > 2,016, dan nilai


Motivasi kerja memiliki nilai T hitung 2,901 > 2,016, dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Besarnya pengaruh kedisiplinan
signifikansi 0,006 < 0,05. Besarnya pengaruh Motivasi kerja terhadap
terhadap Produktivitas kerja dapat dilihat pada nilai Standardized
produktivitas dapat dilihat pada nilai Standardized Coefficient (Beta)
Coefficient (Beta) sebesar 0,563 atau 56,3% artinya setiap
sebesar 0,348 atau 34,8% artinya setiap kenaikan Motivasi kerja Kedisiplinan sebesar 1, maka akan meningkatkan Produktivitas
sebesar 1, maka akan meningkatkan Produktivitas sebesar 34,8%. sebesar 56,3%. Begitupun sebaliknya, apabila terjadi penurunan
Begitupun sebaliknya, apabila terjadi penurunan Motivasi kerja Kedisiplinan sebesar 1, maka akan berdampak pada penurunan
sebesar 1, maka akan berdampak pada penurunan Produktivitas Produktivitas sebesar 56,3%. Secara realistis yang ditemui
sebesar 34,8%. Secara realististis pada PT. Pos Indonesia(Persero) dilapangan, peneliti sebagai pegawai yang memiliki tanggung
Bekasi 17000 motivasi kerja pegawai dapat terlihat dari kemauan jawab pada PT. Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 sadar

mereka untuk bekerja. Motivasi menyangkut daya dorong yang pentingnya penerapan disiplin kerja dan harus disadari oleh

secara langsung dapat dinilai oleh pegawai itu sendiri maupun setiap pegawai baik PT. Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.

atasan. Pegawai dengan motivasi yang baik mampu memberikan Disiplin menyangkut ketaatan akan standar kerja, aturan kerja,

kontribusi positif untuk PT. Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000 serta etika-etika moral yang mengikat di dalam organisasi.

melalui produktivitas dan kinerjanya.


Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pengaruh Kedisiplinan Terhadap
Pegawai Kinerja Pegawai

Motivasi kerja memiliki nilai T hitung 2,480 > 2,018, dan nilai signifikansi
0,017 < 0,05. Besarnya pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Pegawai Kedisiplinan memiliki nilai T hitung 3,392 > 2,108, dan
dapat dilihat pada nilai Standardized Coefficient (Beta) sebesar 0,227 atau
nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Besarnya pengaruh
22,7% artinya setiap kenaikan Motivasi kerja sebesar 1, maka akan
meningkatkan Kinerja Pegawai sebesar 22,7%. Begitupun sebaliknya, Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai dapat dilihat
apabila terjadi penurunan Motivasi kerja sebesar 1, maka akan berdampak pada nilai Standardized Coefficient (Beta) sebesar
pada penurunan Kinerja Pegawai sebesar 22,7%. Motivasi kerja
0,349 atau 34,9% artinya setiap kenaikan
menyangkut bagaimana para pegawai untuk memiliki interest (minat)
ataupun kemauan untuk bekerja secara baik dan benar dalam menjalankan
Kedisiplinan sebesar 1, maka akan meningkatkan
setiap tugas-tugasnya di PT. Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000. Hal Kinerja Pegawai sebesar 34,9%. Begitupun
tersebut dapat terlihat dari hasil kerja berupa laporan kinerja pegawai,
sebaliknya, apabila terjadi penurunan Kedisiplinan
dimana beberapa pegawai memiliki hasil kerja yang baik dan beberapa
sebesar 1, maka akan berdampak pada penurunan
kurang baik, hal tersebut disebabkan tinggi rendahnya tingkat motivasi
kerja yang mereka miliki. Setiap individu memiliki tingkat motivasi yang Kinerja Pegawai sebesar 34,9%.
berbeda-beda, mereka memiliki daya dorong (faktor motivasi) yang
berbeda-beda, bisa jadi motivasi terletak dari lingkungan kerja ataupun dari
nilai-nilai yang dianut oleh pegawai-pegawai tersebut.
Pengaruh Produktivitas Terhadap Kinerja Pegawai Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Melalui Produktivitas

Produktivitas memiliki nilai T hitung 4,017 > 2,108 dan nilai Pengaruh tidak langsung adalah perkalian antara
signifikansi 0,000< 0,05. Besarnya pengaruh produktivitas koefisien jalur dari jalur yang dilalui setiap persamaan
terhadap Kinerja Pegawai dapat dilihat pada nilai Standardized variabel (X1 dan X2) dengan variabel dependen (Y)
Coefficient (Beta) sebesar 0,427 atau 42,7% artinya setiap melalui variabel intervening (Z). Pengaruh tidak
kenaikan Produktivitas sebesar 1, maka akan meningkatkan langsung variabel Motivasi kerja (X1) dengan variabel
Kinerja Pegawai sebesar 42,7%. Begitupun sebaliknya, apabila Kinerja Pegawai (Y) melalui variabel Produktivitas (Z)
terjadi penurunan Produktivitas sebesar 1, maka akan dengan persamaan jalur.
berdampak pada penurunan Kinerja Pegawai sebesar 42,7%.
Secara realistis, pegawai yang memiliki produktivitas kerja
yang baik pasti menghasilkan kinerja yang baik.Produktivitas
menyangkut kemampuan menjalankan pekerjaan sesuai
dengan jumlah dan waktu yang ditentukan, Sedangkan kinerja
menyangkut kemampuan untuk menyelesaikan tugas kerja
dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan.
Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Produktivitas

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa disiplin mampu memberikan pengaruh terhadap pencapain kinerja
pegawai melalui produktivitas kerja. Secara penerapannya dilapangan, pegawai dengan tingkat disiplin kerja
yang tinggi atau rendah berdampak pada produktivitas kerjanya yang kemudian akan menjelaskan seberapa baik
kinerjanya sebagai seorang pegawai dalam PT. Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000. Semakin tinggi sikap disiplin
yang dimiliki pegawai maka semakin baik pula produktivitas kerjanya. Produktivitas kerja tinggi yang didasari
oleh faktor disiplin kerja pegawai akan berdampak pada kinerja pegawai untuk memberikan kontribusi terhadap
PT. Pos Indonesia(Persero) Bekasi 17000.
Kesimpulan Saran
Adapun saran berkenaan dengan penelitian ini serta
Berdasarkan pada hasil pengujian yang telah masukan kantor PT. Pos Indonesi(Persero) Bekasi
dilakukan pada bab sebelumnya, maka 17000yaitu sebagai berikut:
kesimpulan dalam penelitian ini adalah • Diharapkan pada kantor PT. Pos Indonesi(Persero)
sebagai berikut: Bekasi 17000 dapat mempertahankan kedisiplinan
para pegawainya, karena diketahui bahwa hasil
temuan dalam penelitian ini mengungkapkan peran
• Motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas penting kedisiplinan dalam menjamin produktivitas
kerja pada PT. Pos Indonesi(Persero) Bekasi 17000. kerja serta tercapainya kinerja pegawai pada PT. Pos
• Kedisiplinan berpengaruh terhadap produktivitas Indonesi(Persero) Bekasi 17000.
kerja pada PT. Pos Indonesi(Persero) Bekasi 17000.
• Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja • Diharapkan untuk para pegawai mampu
pegawai pada PT. Pos Indonesi(Persero) Bekasi meningkatkan motivasi kerjanya sehingga tercipta
17000. iklim kerja yang positif sehingga menghasilkan
• Kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja produktivitas yang lebih baik, serta kinerja pegawai
pegawai pada PT. Pos Indonesi(Persero) Bekasi pun ikut meningkat.
17000.
• Produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja
• Untuk penelitian lain hendaknya menggunakan
pegawai pada PT. Pos Indonesi(Persero) Bekasi pendekatan lain untuk mengetahui pengaruh
17000. motivasi dan kedisiplinan terhadap produktivitas
dan kinerja pegawai. Pendekatan lain tersebut dapat
• Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
pegawai melalui produktivitas pada PT. Pos dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Indonesi(Persero) Bekasi 17000. kuantitatif atau pun menggunakan metode
campuran sehingga dihasilkan temuan penelitian
• Kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja
yang berbeda ataupun lebih komprehensif dari
pegawai melalui produktivitas kerja pada PT. Pos
Indonesi(Persero) Bekasi 17000. temuan-temuan sebelumnya.
THANKYOU AND
BEST REGARDS

Anda mungkin juga menyukai