Anda di halaman 1dari 27

Arsy

Halin
Kelom
pok 1
0

hasna ilham
Stroke
Stroke hemoragik adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di

sekitar atau di dalam otak, sehingga suplai darah ke

jaringan otak akan tersumbat. Darah yang pecah

bisa membanjiri jaringan otak yang ada

disekitarnya, sehingga fungsi otak akan terganggu.

x DEFINISI
x
x
x
x
etio
log
Me
i
nu rut
s yl v
ia d
an l
orra
i ne
Terhalangnya suplai darah ke otak pada stroke perdarahan (stroke
hemoragik) disebabkan oleh arteri yang mensuplai darah ke otak pecah.
Penyebabnya misalnya tekanan darah yang mendadak tinggi dan atau oleh
stress psikis berat. Peningkatan tekanan darah yang mendadak tinggi juga
dapat disebabkan oleh trauma kepala atau peningkatan tekanan lainnya,
seperti mengedan, batuk keras, mengangkat beban, dan sebagainya.
Pembuluh darah pecah umumnya karena arteri tersebut berdinding tipis
berbentuk balon yang disebut aneurisma atau arteri yang lecet bekas plak
aterosklerotik (Junaidi, 2011).
f a k t o r

r E s i k o
Umur

hiprtensi e. Penyakit jantung

f. Karotis bruits
Riwayat
keluarga g. Merokok

h. Penyalahgunaan obat
Diabetes
melitus i. Hiperlipidemia
pa t o
fi si o
l ogi
Stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah
didalam otak sehingga darah menutupi atau menggenangi
ruang – ruang pada jaringan sel otak, dengan adanya darah
yang menggenangi dan menutupi ruang – ruang pada
jaringan sel otak tersebut maka akan menyebabkan
kerusakan jaringan sel otak dan menyebabkan fungsi
control pada otak. Genangan darah bisa terjadi pada otak
sekitar pembuluh darah yang pecah (intracerebral
hemoragie) atau juga dapat terjadi genangan darah masuk
kedalam ruang disekitar otak (subarachnoid hemoragie) dan
bila terjadi stroke bisa sangat luas dan fatal dan bahkan
sampai berujung kematian. Pada umumnya stroke
hemoragik terjadi pada lanjut usia, dikarenakan
penyumbatan terjadi pada dinding pembuluh darah yang
sudah rapuh (aneurisma), pembuluh darah yang rapuh
disebabkan oleh factor usia (degenerativf), tetapi juga
disebabkan oleh factor keturunan (genetik). Biasanya
keadaan yang sering terjadi adalah kerapuhan karena
mengerasnya dinding pembuluh darah akibat tertimbun plak
atau arteriosclerosis bisa akan lebih parah lagi apabila
disertai dengan gejala tekanan darah tinggi (Feigin, 2007
Dalam Putri 2017)
man
i fe s
t a si
KL
I NI
S
KELUMPUHAN WAJAH PENURUNAN KESADARAN

GANGGUAN SENSIBILITAS
PADA ANGGOTA BADAN AFASIA

PENURUNAN KESADARAN DISATRIA

• GANGGUAN
PENGLIHATAN
• VERTIGO,MUAL
MUNTAH,NYERI KEPALA
PEM
E R IK
SAA
N
D IA
GNO
STIK
1. ANGIOGRAFISEREBRAL
2. ELECTROENCEFALOGRAPHY
3. SINAR X TENGKORAK
4. USG DOOPLER
5. CT-SCAN
6. MRI
7. PEMERIKSAAN FOTO THORAX
8. PEMERIKASAAN
LABORATORIUM
PE N
CE
GA
Me
nur H A
dala ut w N
m w idy
ind anto
a 20 dan
19 trib
o wo
201
3,
1. Menghindari kebiasaan makan
yang berlebih
2. Menghndari makanan yang
mengandung lemak dan gara
yang tinggi
3. Menghindari faktor pemicu stres
4. Berolahraga dengan rutin
a) Penatalaksanaan umum stroke fase akut
1. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi
lateral decubitus bila disertai mual muntah.
2. Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilsi
adekuat bila perlu berikan oksigen 1-2 liter/menit
3. Memasang kateter untuk jalan nafas
4. Kontrol tekanan darah diusahahkan normal
b) Penatalaksanaan setelah fase akut
1. Berikan nutrisi per oral hanya boleh diberikan
setelah tes fungsi menelan membaik, bila
terdapat gangguan menelan/ pasien kesadarannya
menurun, dianjurkan menggunkan NGT.
2. Mobilisasi dan rehabilitasi dini jika tidak ada
kontraindikasi. Boleh dimulai latihan mobilisasi
penatalaksanaan bila kondisi pasien sudah stabil.
c) Penatalaksanaan medis
3. Obat anti hipertensi
4. Anti platelet ( aspirin)
Kon
se p
das
ar
Asu
h an k
epe
ra w
at an
Diagnosa
pengkajian
keperawatan

intervensi implementasi

evaluasi
1. Pengkajian
a. Identitas pasien Meliputi nama, umur
(kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
register, diagnose medis.
b. Keluhan utama Keluhan yang didapatkan
biasanya gangguan motorik kelemahan anggota
gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidak
dapat berkomunikasi, nyeri kepala, gangguan
sensorik, kejang, penurunan kesadaran.
c. . Riwayat penyakit sekarang Serangan stroke
infark biasanya didahului dengan serangan awal
yang tidak disadari oleh pasien, biasanya
ditemukan gejala awal sering kesemutan, rasa
lemah pada salah satu anggota gerak. Pada
serangan stroke hemoragik seringkali
berlangsung sangat mendadak, pada saat pasien
melakukan aktifitas. Biasanya terjadi nyeri
kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai
tidak sadar, disamping gejala kelumpuhan
d. Riwayat penyakit dahulu Adanya riwayat
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung,
anemia, riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral
yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan,
aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan.
e. Riwayat penyakit keluarga Biasanya ada riwayat
keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes
mellitus.
f. Riwayat psikososial Stroke memang suatu
penyakit yang sangat mahal. Biaya untuk
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan dapat
mengacaukan keuangan keluarga sehingga faktor
biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan
pikiran pasien dan keluarga
g. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran
Biasanya pada pasien stroke mengalami tingkat kesadaran samnolen, apatis,
sopor, soporos coma, hingga coma dengan GCS < 12 pada awal terserang
stroke. Sedangkan pada saat pemulihan biasanya memiliki tingkat kesadaran
letargi dan compos metis dengan GCS 13-15
2) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah Biasanya pasien dengan stroke hemoragik memiliki
riwayat tekanan darah tinggi dengan tekanan systole > 140 dan diastole > 80
b) Nadi Biasanya nadi normal
c) Pernafasan Biasanya pasien stroke hemoragik mengalami gangguan pada
bersihan jalan napas d) Suhu Biasanya tidak ada masalah suhu pada pasien
dengan stroke hemoragik ,DLL (head to toe)
2. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi
jalan napas, reflek batuk yang tidak adekuat
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan infark
jaringan otak, vasospasme serebral, edema serebral
c. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan depresi pusat
pernapasan
d. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler, kelemahan anggota gerak
e. Risiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan ekstremitas
bawah
f. . Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
penurunan kardiak output
g. . Risiko aspirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran, disfungsi
otak global
h. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan Tekanan Intra Kranial
(TIK)
i. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan fungsi
bicara, afasia.
Diagnosa keperawatan NOC NIC
Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan motorik
3. Intervensi Definisi : keterbatasan dalam keperawatan diharapkan 2. . Ajarkan pasien untuk
gerakan fisik atau satu atau mobilitas fisik tidak melakukan ROM minimal
lebih ekstremitas secara terganggu kriteria hasil : 4x perhari bila mungkin
mandiri dan terarah Batasan 1. Peningkatan aktifitas fisik 3. . Bila pasien di tempat
karakteristik : 2. Tidak ada kontraktur tidur, lakukan tindakan
1. Penurunan kemampuan otot untuk meluruskan postur
melakukan keterampilan 3. Tidak ada ankilosis pada tubuh a. Gunakan papan
motorik halus sendi kaki b. Ubah posisi sendi
2. . Penurunan kemampuan 4. Tidak terjadi penyusutan bahu tiap 2-4 jam c.
melakukan keterampilan otot Sanggah tangan dan
motorik kasar Faktor pergelangan pada
yang berhubungan : kelurusan alamiah
1. Gangguan neuromuskular 4. . Observasi daerah yang
2. Gangguan sensoriporsept tertekan, termasuk
ual warna, edema atau
tanda lain gangguan
sirkulasi
5. Inspeksi kulit terutama
pada daerah tertekan,
beri bantalan lunak
6. . Lakukan massage pada
daerah tertekan
7. Konsultasikan dengan
ahli fisioterapi
8. . Kolaborasi stimulasi
elektrik
9. Kolaborasi dalam
penggunaan tempat
tidur anti dekubitus
4. IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan adalah tahap ketika
perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan dalam bentuk intervensi keperawatan
guna membantu pasien mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Asmadi, 2008). Implementasi
keperawatan terdiri dari beberapa komponen:
a. Tanggal dan waktu dilakukan implementasi
keperawatan
b. Diagnosis keperawatan
c. Tindakan keperawatan berdasarkan intervensi
keperawatan
d. Tanda tangan perawat pelaksana
5. EVALUASI
Evaluasi keperawatan adalah penilaian terakhir keperawatan yang
didasarkan pada tujuan keperawatan yang ditetapkan. Penetapan
keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan
perilaku dan kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi
ada individu (Nursalam, 2008). Evaluasi keperawatan dilakukan dalam
bentuk pendekatan SOAP. Evaluasi keperawatan terdiri dari beberapa
komponen yaitu:
a. Tanggal dan waktu dilakukan evaluasi keperawatan
b. Diagnosis keperawatan
c. Evaluasi keperawatan
N ?
T I O
U ES
Y Q
AN
THANK YOU FOR YOUR
AT T E N T I O N

Anda mungkin juga menyukai