Anda di halaman 1dari 8

‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

‫اللغة العربية‬
‫اإلستثناء‬

Kelompok 6
Endah Awalia Wardani 11180340000189
Luthfi Zain 11180340000070
M Fajril Lubababil 11180340000174
Siti Masyatul Laila 11180340000079
PENGERTIAN
Istisna’ menurut bahasa adalah pengecualian, sedangkan
menurut istilah adalah mengecualikan suatu perkara
setelah adanya lafadz ‫ إال‬atau saudara-saudaranya ‫إال‬.
Atau bisa juga diartikan dengan mengkhususkan sifat
yang umum dengan di tengah-tengahi oleh salah satu
adat dari beberapa adat istisna’.
Adapun uslub istisna’ itu tersusun Aatas 3 pokok:
– ‫( مستثني منه‬isim yang jatuh sebelum adat istisna)
– ‫( أدة اإلستثناء‬yang digunakan untuk mengecualikan)
– ‫( مستثني‬isim yang jatuh sesudah adat istisna)
HURUF-HURUF ISTISNA’

Huruf-huruf istitsna’ ada 8, namun dapat kita simpulkan


menjadi 4 sesuai dengan fungsi dan faidahnya, yaitu:
1. Kalimat huruf, yaitu ‫إال‬
2. Kalimat isim, yaitu ‫ َس واء‬,‫ ُسوى‬,‫ ِس وى‬,‫غير‬
3. Kalimat fi’il, yaitu ‫ ليس‬dan ‫اليكون‬
4. Kalimat taroddud antara fi’il dan huruf, yaitu ,‫ عدا‬,‫خال‬
‫حاش‬. Untuk kalimat‫ حاش‬sering biasanya digunakan sebagai
kalimat huruf.
Jenis-jenis Istisna
• Muttashil : lafadz yang mustasna dan
mustasna minhunya sejenis, disebut istisna
haqiqi. Misal:
‫( جاءالقوم إال رجال مريضا‬mustasna dan mustasna
minhunya sama-sama makhluk berakal)
• Munqoti’ : lafadz yang mustasna dan
mustasna minhunya tidak sejenis. Misalnya:
‫( ما قام القوم إال حمارا‬mustasna
dan mustasna minhunya sangat jauh berbeda)
Istisna’ dengan ‫إال‬

1. Kalam tam Mujab


Kalimat yang didalamnya disebutkan mustasna dan mustasna
minhunya tanpa diawali oleh maa nafi/shibhun nafi. Pada kalam
tam mujab hukum mustasna wajib dibaca nashob.
Misalnya ‫ ينجح التالميُذ إال الكسوَل‬. lafadz ‫ الكسوَل‬wajib dibaca nashob
karena menjadi istisna’, baik yang muttashil maupun yang
munqoti’
2. Kalam manfi
Kalimat yang didalamnya disebutkan mustasna dan mustasna
minhunya tapi diawali oleh maa nafi/shibhun nafi (terdiri dari laa
nafi atau istifham inkary). Pada kalam tam manfi hukum
mustasnanya ada 2, yaitu boleh dibaca rofa’ dan juga boleh dibaca
nashob.
 Jika dibaca nashob maka mustasna sebagai istisna’.
Misalnya, . ‫ماجاءالقوم إال زيدا‬
 Jika dibaca rofa’ maka kedudukan mustasnanya sebagai badal.
Misalnya :
‫ما جاء القوم إال علٌي‬
(lafadz ‫ علٌّي‬berkedudukan sebagai badal dari lafadz ‫)القوم‬

3. Kalam naqish
Kalimat yang tidak disebutkan mustasna minhunya, wajib diawali
oleh maa nafi dan shibhun nafi. Pada kalam naqish hukum
mustasnanya adalah sesuai dengan amilnya. Misalnya:
‫ما مررت إال بعلٍّي‬,‫ ماضربت إال عليا‬, ,‫علٌي ما جاء إال‬
‫والّس الم عليكم ورحمة‬
‫وبركاته‬ ‫هّللا‬

Anda mungkin juga menyukai