Anda di halaman 1dari 36

Menavigasi Lanskap Penelitian:

Mendalami Metode FINER


 Dalam bidang penelitian ilmiah yang kompleks, pengembangan pertanyaan
penelitian yang terstruktur dengan baik dan layak menjadi dasar fundamental
penyelidikan yang bermakna.
 Proses mengubah masalah klinis menjadi penyelidikan terstruktur adalah
proses yang menyeluruh karena menentukan arah seluruh upaya penelitian.
 Kriteria FINER, yang merupakan akronim yang mewakili karakteristik
mendasar dari suatu isu penelitian, tetap menjadi alat yang berharga bagi
para peneliti, khususnya mereka yang berada pada tahap awal perjalanan
profesional mereka.
Menetapkan Panggung: Peran Protokol Penelitian

 Rencana yang terdokumentasi ini penting untuk mendanai aplikasi dan ilmu
pengetahuan.
 Ini membantu peneliti mengatur penelitian mereka agar logis, fokus, dan
efisien.
 Protokol menjelaskan tujuan penelitian, metodologi, statistik, dan organisasi,
yang memandu penelitian dari awal hingga akhir
Pertanyaan penelitian yang baik harus lulus tes ''Jadi apa?''.
Mendapatkan jawabannya harus memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi pengetahuan kita.” (Hulley dkk. 22)
• FEASIBLE
F

• INTERESTING
I

N
• NOVEL

• ETHICAL
E

• RELEVANT
R
 Kelima atribut ini penting untuk memastikan bahwa
pertanyaan penelitian tidak hanya disusun dengan
baik namun juga mampu mendorong penelitian yang
bermakna dan berdampak.
1. FEASIBLE (LAYAK)
 Kelayakan adalah tentang kepraktisan
suatu penelitian. Ini tentang Pertimbangan penting adalah sebagai
menanyakan apakah penelitian dapat berikut:
dilakukan dengan sumber daya,  Apakah jangka waktu yang tersedia memungkinkan
waktu, dan teknologi yang tersedia.
pelaksanaan penelitian?
 Penting untuk mempertimbangkan  Apakah ada teknologi dan pengetahuan yang
apakah ukuran sampel dapat dicapai,
diperlukan untuk memfasilitasi pelaksanaan studi
apakah variabel dapat diukur secara
saya?
efektif, dan apakah terdapat cukup
sumber daya, termasuk pendanaan  Bisakah saya membayarnya?
dan keahlian, untuk melaksanakan  Akankah studi saya menghasilkan tingkat dampak
penelitian hingga selesai. dan signifikansi yang diinginkan bagi audiens yang
dituju?
 Apakah terdapat cukup akses terhadap kelompok
yang diinginkan atau jumlah peserta yang memadai
untuk menjamin pencapaian hasil yang dapat
diandalkan?
2. INTERESTING (MENARIK)

 Sebuah penelitian perlu menarik perhatian tidak hanya peneliti tetapi juga
khalayak yang lebih luas, termasuk rekan sejawat, kolaborator, dan calon
pemberi dana.
 Kajian yang menarik ibarat sebuah cerita yang perlu diceritakan – menarik,
memikat, dan menambah lapisan pengetahuan yang sudah ada.
 Proses ini dapat dideskripsikan sebagai interaksi yang dinamis antara unsur-
unsur yang familiar dan asing, yang disusun secara terampil agar selaras
dengan karya sastra yang sudah ada, pola-pola yang muncul, dan bidang
penyelidikan yang belum dijelajahi.
3. NOVEL (BARU)

 Kebaruan adalah tentang menghadirkan sesuatu yang baru ke dalam meja.


 Hal ini tentang memastikan bahwa penelitian tersebut memberikan kontribusi
wawasan dan perspektif segar terhadap kumpulan pengetahuan yang ada.
 Sebuah studi baru berfungsi sebagai simbol inovasi, menyoroti bidang-bidang
yang belum dipetakan, memberikan sudut pandang baru, dan
mempertanyakan kerangka kerja konvensional.
4. ETHICAL (ETIS)

 Etika adalah landasan dari setiap penelitian yang kredibel.


 Hal ini tentang memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan integritas,
rasa hormat, dan tanggung jawab, serta menjaga martabat dan kesejahteraan
peserta.
 Penelitian etis didasarkan pada prinsip-prinsip seperti persetujuan
berdasarkan informasi, kerahasiaan, dan kemurahan hati, yang memastikan
bahwa penelitian dilakukan dengan standar moral tertinggi.
5. RELEVANT (RELEVAN)

 Relevansi memastikan bahwa penelitian tersebut selaras dengan dunia nyata.


 Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa temuan-temuan penelitian ini
tidak hanya bersifat teoritis namun juga memiliki implikasi praktis,
mempengaruhi dan memperkaya praktik klinis, pembuatan kebijakan, dan
kesejahteraan masyarakat.
OBYEK PENELITIAN
• Objek penelitian sering juga disebut dengan suatu hal yang akan dianalisis,
diriset, dan diteliti.
• Sebutan itu dapat muncul karena suatu hal yang akan diteliti memiliki makna
yang sama dengan objek penelitian.
• Objek penelitian itu sendiri bisa berupa suatu karya dan bisa juga suatu
peristiwa yang terjadi, bahkan bisa berupa hasil wawancara atau survei.
• Menentukan objek yang tepat dalam suatu riset juga akan turut membantu
melancarkan kegiatan riset tersebut.
• Selain itu, objek penelitian yang tepat juga bisa menghasilkan penelitian atau
hasil riset yang sangat baik dan bermanfaat bagi pembaca.
PRINSIP PRINSIP DALAM
PENELITIAN
DASAR UNIVERSAL ETIK
PENELITIAN KESEHATAN
“ Etik” mempunyai beberapa pengertian.
Salah satunya: etik adalah norma moralitas yang
berlaku untuk suatu kelompok masyarakat
(komunitas) tertentu . Kata etik selalu dipadankan
dengan predikat yg mencerminkan komunitasnya.
Misalnya etik kedokteran, merujuk pada moralitas dokter.
Jadi, etik penelitian kesehatan adalah norma
moralitas komunitas peneliti di bidang kesehatan
Etik penelitian kesehatan bertumpu pada dua pilar: etik
akademik dan bioetik.
Pijakan dimensi etik akademik berfokus pada :
1) integritas peneliti sebagai ilmuwan dalam memelihara
dan memanfaatkan alam semesta.
2) pengorbanan dan keselamatan subjek, serta
memelihara dan menghormati kehidupan dan kema-
nusiaan.
Kedua pijakan ini bertujuan pada kemaslahatan umat
manusia.
- DASAR
RUJUKAN -
PRINCIPLES OF BELMONT REPORT
BIOMEDICAL (1976)
ETHICS “The National Commission
(1979) for The Protection of Human
Subject of Biomedical and
“Beauchamp & Behavioral Research”
Childress”

NUREMBERG CODE INTERNATIONAL ETHICAL


(1947) GUIDELINESS FOR
BIOMEDICAL RESEARCH
INVOLVING HUMAN
HELSINKI SUBJECT
DECLARATION
(2008)
(2002, 2011, 2016)
“CIOMS”
ETHICAL
BASIS

NUREMBERG HELSINKI CIOMS


CODE DECLARATION

KEPPKN
NATIONAL
GUIDELINE

LOCAL
RELIGION
NATIONAL LAW &
CULTURE
REGULATION
PRINSIP UMUM ETIK PENELITIAN
KESEHATAN
Pada tahun 1979, Beauchamp dan Childress dalam bukunya Principles of
Biomedical Ethics merumuskan 4 prinsip etik biomedik (Belmont’s
Principles):

1) Respect for persons

2) Beneficence

3) Justice.

Rumusan dan pemahaman yang digagas Beauchamp dan Childress banyak


diadopsi dan dijadikan landasan pemahaman etik biomedik oleh berbagai
pihak, termasuk dalam mengembangkan etik penelitian biomedik.
NUREMBERG CODE

Keikutsertaan subyek dalam penelitian harus berdasarkan persetujuan


sukarela, setelah mendapat penjelasan tentang penelitian yang akan
dijalaninya. Secara operasional pelaksanaan kode ini dikenal luas sebagai
“persetujuan setelah penjelasan” (PSP). Lazim juga dikenal sebagai
informed consent (kode 1). Subjek setiap saat dapat menghentikan
keikutsertaannya dalam penelitian (kode 9).
Penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat banyak (kode 2).
Penelitian harus mempunyai landasan ilmiah yang kokoh, sehingga hasil
yang diharapkan diyakini akan dapat dicapai (kode 3).
Risiko yang harus dihadapi subyek harus wajar dan manusiawi untuk
dihadapi (kode 4, 5, 6, 7 dan 10).
Penelitian harus dilaksanakan oleh yang ahli di bidangnya (kode 8).
Etika Dalam Penelitian Kebidanan

 Menurut Kode Etik Bidan Internasional adalah bahwa bidan seharusnya


meningkatkan pengetahuannya melalui berbagai profesi seperti dari
pelayanan kebidanan dan dari riset kebidanan.
 Riset dan diseminasinya menjadi tanggung jawab bidan.
 Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kebidanan makin tinggi,
karena semakin maju jaman, dan kita memasuki era globaisasi, dimana akses
informasi bagi masyarakat juga semakin meningkat.
Tujuan Penelitian

Memajukan ilmu pengetahuan dalam


kaitan untuk meningkatkan
pelayanan

Kemajuan dalam bidang ilmu


penelitian itu sendiri
Prinsip Penelitian

Menurut Helsinski prinsip dasar


penelitian yang mengambil objek
manusia harus memenuhi
ketentuan
1. Bermanfaat bagi manusia
2. Harus sesuai dengan prinsip ilmiah dan harus didasarkan pengetahuan yang
cukup dari dukungan kepustaan ilmiah.
3. Tidak membahayakan objek (manusia) penelitian itu (diatas kepentingan
yang lain)
4. Tidak merugikan atau menjadikan beban baik waktu, materi maupun secara
emosi dan psikologis.
5. Harus selalu dibandingkan rasio untung-rugi-resiko. Maka dari itu penelitian
tidak ada factor eksploitasi, atau merugikan nama baik objek penelitian.
Issue Etik dalam Penelitian

Issue etik dalam penelitian, meliputi beberapa


pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apa topic penelitian?

 Penelitian untuk menjawab pertanyaan dan menemukan


jawaban dari pertanyaan dengan langkah yang sistematik
dan objektif.Beberapa penelitian seharusnya dimulai
dengan asumsi implicit, bahwa penelitian tersebut bernilai
bagi seseorang. Penelitian kebidananan sering meliputi
aspek tingkah laku dan gaya hidup individu. Sebagai contoh
misalnya perilaku sex, ketergantu ngan obat, AIDS dsb.
Siapa yang melaksanakan penelitian dan
siapa yang membiayai penelitian?
 Apakah bidan melakukan penelitian sendiri?
 apakah melibatkan surveyor?
3. Siapa yang memperoleh keuntungan dari
penelitian termasuk konsekuensi atau efeknya?

 Halyang menjawab segi kemanusian dan


pengembangan ilmu kesehatan.Bagaimana
penelitian tersebut berdampak pada hal
yang lebih luas, yaitu pengembangan ilmu
kebidanan.
4. Bagaimana penatalaksanaan
partisipasi?
 Partisipasi sering disebut subjek penelitian. Bagamana
melindungi haknya dan menjamin kesejahteraanya.
Problem utama etik penelitian kebidanan berhubungan
dengan issue informed consent sehingga partisipan tahu,
merasa bebas, rasional, setuju, dan berperan serta dalam
penelitian.
5. Bagaimana dengan arah dari
penelitian?
 Adadua metodologi penelitian dasar dalam
kebidanan, yaitu peneitian kuantitatif dan
penelitian kuantitatif. Menurut Lydon Rochelle
dan Alben bahwa 67% penelitian kebidanan
menggunakan pendekatan deskriptif.
6. Bagiamana penelitian disebarluaskan
atau didiseminasikan
 Penelitian dalam kebidanan adalah untuk memperbaiki dan meningkatan
praktik kebidanan. Kemudian mnjadi tanggung jawab moral antara peneliti
untuk melaporkan dan praktisi kebidanan untuk menevaluasi.
 Peneliti mempunyai tanggung jawab
 jujur dari hasil penelitian.
 tidak dimanipulasi.
 mempertahankan hak melaporkan data secara adekuat, meskipun pada
penelitian untuk mempertahankan hak melaporkan data secara adekuat,
meskipun pada penelitian yang disponsori, sehingga hasilnya tidak bersifat
subjektif, karena kepentingan sponsor.
Syarat Penelitian Kebidanan
1. Sukarela/Voluntary

tidak ada unsur paksaan atau tekanan


secara langsung maupuntidk langsung
atau adanya unsure tidak
menyenangkan atau adana
ketergantungan.
2. Informed Consent Penelitian

 Setiap profesi perlu mengatur anggotanya, bahwa


dalam mengadakan penelitian, peneliti wajib
menjelaskan sejelas-jelasnya kepada objek
penelitian.Selain itu peneliti perlu diyakinkan
bahwa informasi yang diberikan sudah adekuat,
juga perlu adanya pemahaman yang adekuat dari
objek penelitian
3. Kerahasiaan

 Dalam penelitian tidak boleh membuka identitas


objek penelitian baik individu maupun institusi.
Hal ini untuk kepentingan privacy, nama biak
aspek hokum dan psikologis, secara langsung atau
tidak langsung ata efeknya dikemudian hari.
Adanya jaminan kerahasiaan dari responden dapat
memberikan rasa aman dan akan meningkatkan
keabsahan dan masalah pribadi.
4. Privacy

 Penelitianseharusnya tidak menggangu


keleluasaan diri atau pribadi dalam hal rasa
hormat dan harga diri, aspek social budaya dan
tidak menggangu ketenangan hidup dan
keleluasaan diri atau gerak, hal ini juga berkaitan
dengan kerahasiaan dan masalah pribadi.
5. Kelompok Rawan

 Kelompok rawan meliputi wanita hamil, bayi,


anak balita, usia lanjut, orang sakit berat, orang
sakit mental, orang cacat yang tidak kompeten
dalam mengambil keputusan, termasuk juga
kelompok minoritas dalam suatu masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai