Anda di halaman 1dari 60

CASE

REPORT
Tumor
Mammae
Pembimbing :
dr. Muhammad Sueb, Sp. B

Oleh :
Angellyn Christina
KEPANITERAAN KLINIK ILMUBarra
PENYAKIT BEDAH
PERIODE 29 JANUARI – 2 MARET 2024
(2265050042)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
STAT
US
PASIEN
Identitas
Pasien

● Nama : Ny. K
● Umur : 52 tahun
● Jenis kelamin : Perempuan
● Pendidikan : SMA
● Pekerjaan : IRT
● Agama : Islam
● Suku : Jawa
● Alamat : Koja, Jakarta Utara
● Status : Sudah Menikah
Anamnes
is
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kiri sejak 6 bulan SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke poli bedah dengan keluhan benjolan di payudara kiri
sejak 6 bulan SMRS. Awalnya benjolan muncul secara tiba-tiba, berukuran kecil,
hilang timbul dan tidak nyeri. Benjolan dirasakan semakin
membesar dan terkadang terasa nyeri.
Keluar cairan dari puting, retraksi puting disangkal. Keluhan demam,
mual, muntah, batuk, sesak, sakit kepala, nyeri pada tulang, rasa penuh di perut,
benjolan di tempat lain, penurunan berat badan disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu :

Kelainan Berdasarkan Sistem Keterangan

Sistem Saraf Pusat Disangkal


Kardiovaskuler Disangkal
Traktus Respiratorius Disangkal
Traktus Gastrointestinal Disangkal
Traktur Urogenital Riwayat kista Bartolin (2022)
Hematologi Disangkal
Imunologi/Metabolik Disangkal
Riwayat Menstruasi : Riwayat
Pasien pertama kali haid usia 12 Trauma :
tahun. Pasien memiliki riwayat haid Disangkal
tidak teratur dan darah haid berlebih. Riwayat Operasi :
Pasien terakhir haid 1 bulan yang lalu, - Riwayat kuretase a/i haid
setelah 6 bulan sebelumnya tidak haid.
Riwayat haid terakhir, pasien 2 berlebih (2019)
kali
- Riwayat eksisi kista Bartolin (2022)
ganti pembalut dalam sehari. Nyeri
haid dan keluar darah bergumpal Riwayat Gizi :
disangkal.
TB 155 cm, BB : 60kg
Riwayat Persalinan dan Menyusui :
Pasien sudah pernah melahirkan 1 Riwayat Psikiatri :
anak hidup dan menyusui hingga usia Disangkal
anak 2 tahun.
Riwayat Penyakit Keluarga :

Kelainan Berdasarkan Sistem Keterangan

Sistem Saraf Pusat Disangkal


Kardiovaskuler Disangkal
Traktus Respiratorius Disangkal
Traktus Gastrointestinal Disangkal
Traktur Urogenital Disangkal
Hematologi Disangkal
Imunologi/Metabolik Disangkal
Riwayat Kebiasaan Pribadi dan Sosial Ekonomi :
• Pasien memiliki riwayat menstruasi tidak teratur dan darah haid berlebih.
• Pasien juga memiliki kebiasaan konsumsi makanan berlemak
serta jarang melakukan olahraga fisik.
• Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol.
• Pasien sudah 7 tahun berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal.
Pemeriksaan
Fisik
KU : Tampak sakit ringan TD : 118/75 mHg

Kesadaran : Composmentis Nadi : 65 x/menit

Tinggi Badan : 155 cm RR : 20 x/menit

Berat Badan: 60 kg SpO2 : 98 %

Suhu : 36,4 C
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis
5. Abdomen :
1.Kepala : Normocephali.
I : Perut Tampak
2.Leher : Pembesaran KGB (-)
Mendatar A : Bising
3.Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor
Usus (+) 4 x/menit P :
Supel, Nyeri Tekan (-)
P : Timpani, Nyeri
Ketuk (-)
4. Thorax :
6. Ekstremitas
I : Pergerakan Dinding dada simetris kanan-
kiri P : Vokal Fremitus Simetris Kiri- CRT <2 detik, akral hangat, edema -/-/-/-
Kanan
P : Sonor/sonor, nyeri ketok (-)
A : BND vesikuler, Wh (-/-), Rh (-/-)
PEMERIKSAAN
KHUSUSRegio Mammae
Pemeriksaan
Sinistra PALPASI
INSPEKSI Regio Mammae :
Regio Mammae : Teraba massa (+) terletak di bawah dari areolla
Hiperemis (-), Abses (-), Ulkus (-), Darah (-), Pus (- mammae (kuadran inferior medial), berukuran kurang
), Skuama kasar (-), Dimpling (-), Edema (-), Peau de lebih 2x2 cm, permukaan tidak berbenjol- benjol,
orange (-) konsistensi padat, mobile, berbatas tegas, nyeri tekan
Regio puting susu : (-).
• Retraksi (-)
• Erosi (-) Regio Puting susu :
• Krusta (-) ●
Retraksi (-)
• Discharge (-) ●
Erosi (-)
Regio KGB :

Cairan (-)
• KGB Axillaris : Pembesaran (-)

Darah (-)
• KGB Supraclavicula : Pembesaran (-)
• KGB Infraclavicula : Pembesaran (-) Regio KGB :
Pembesaran (-), nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN
USG
PEMERIKSAAN
LAB
Diagnosis Banding :
- Fibroadenoma mammae
- Tumor Filodes
- Fibrokistik

Diagnosis Kerja :
Tummor Mammae Sinistra Susp FAM
Tatalaksana
Rencana Non
Pemeriksaan Medikamentosa
Penunjang

• Biopsi • Observasi KU dan TTV


Patologi • Pro Eksisi Biopsi
Anatomi (PA)
• Konsul Sp. B untuk tindakan eksisi
dan Biopsi Patologi Anatomi (PA)
Prognosis dan
Edukasi
PROGNOSI EDUKA
S SI
 Menganjurkan rencana operasi pengangkatan benjolan di
Ad Vitam: Dubia Ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia Ad bonam payudara dan pemeriksaan patologi anatomi jaringan
Ad Sanationam : Dubia Ad bonam payudara untuk menilai tergolong jinak atau ganas.
 Taat dan teratur dalam minum obat.
 Menjaga pola makan, kurangi konsumsi makanan
berlemak, meningkatkan aktivitas fisik.
TINJAU
AN
PUSTAKA
Anatomi
Payudara

• Payudara merupakan modifikasi


glandula sebacea yang terletak di dalam
fascia superficialis
• Batas payudara yang normal terletak
antara iga 2 dan 6 serta antara taut
sternocostal di medial dan linea
aksilaris media di lateral.
Anatomi
Payudara

Payudara terdiri dari dua jenis jaringan yaitu :


1. Jaringan kelenjar
Jaringan kelenjar meliputi lobus dan duktus
2. Jaringan stromal
Stromal meliputi jaringan lemak dan jaringan ikat.

Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobus. Lobus-lobus ini


terbagi menjadi bagian kecil yang disebut lobulus. Pada
setiap kelenjar susu terdapat saluran berupa duktus
laktiferus yang akan bermuara ke papilla mammae (nipple-
areola complex).
Anatomi
Payudara
● VASKULARISASI :
1. Cabang-cabang perforantes a.
mammaria interna  tepi media
glandula mammae
2. Rami pektoralis
a. thorakoakromialis  bagian
dalam (deep surface) glandula
mammae
3. A. thorakalis lateralis  bagian lateral
glandula mammae
Anatomi
Payudara

Pembuluh-pembuluh vena
payudara berjalan paralel
dengan arterianya dan akhirnya
bermuara ke v.axillaris,
v.thoracica interna, dan v.
intercostalis
Anatomi
Payudara

Kelompok kelenjar limfe :


1. Aksila
2. Mammaria interna
3. Mamamaria eksterna
4. Skapula
5. Sentral
6. Subklavikula
7. Interpektoral
Anatomi
Payudara

Untuk mempermudah menyatakan letak


suatu kelainan, payudara dibagi menjadi 4 regio, yaitu :

a. Kuadran atas bagian medial (kuadran superomedial)

b. Kuadran atas bagian lateral (kuadran superolateral)

c. Kuadran bawah bagian medial (kuaran inferomedial)

d. Kuadran bawah bagian lateral


(kuadran inferolateral)
Definisi Tumor
Mammae
• Tumor mammae adalah benjolan abnormal yang
diakibatkan oleh perkembangan sel yang tidak
terkendali.
• Tumor diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tumor
jinak dan tumor ganas.
• Klinis jinak memiliki ciri-ciri gambaran tonjolan
berbentuk bulat/lonjong, permukaan licin,
konsistensi kenyal, lunak, mudah digerakan, tidak
nyeri pada penekanan.
Epidemiolog
i
• Pada tahun 2018, sekitar 6,8 juta wanita di seluruh dunia
menderita kanker payudara.
• Berdasarkan data Globocan pada tahun 2020, jumlah kasus baru kanker
payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus
baru dan dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.
• Wanita pada usia lanjut memiliki insiden kanker payudara yang tinggi.
Faktor Risiko Tumor
Payudara
Penegakan
Diagnosis
Pemeriksa Pemeriksa
Anamnesi
an Fisik an
s
Penunjang

• Benjolan pada • Pemeriksaan SADARI • Mammograp


payudara • Pemeriksaan oleh h
pemeriksa • USG
• Biopsi
Anamnesis
• Keluhan pada benjolan
Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul benjolan, kecepatan tumbuh, ada
tidaknya nyeri
• Keluhan pada putting
Cairan yang keluar dari puting, retraksi putting, krusta pada areola,
ulkus
• Keluhan lain
Benjolan di ketiak, kelainan kulit (dimpling, peau d’orange, edema,
eritema), kemungkinan metastasis (sesak, batuk, sakit kepala, nyeri tulang,
rasa penuh di perut)
• Faktor risiko
Usia, riwayat paparan esterogen, riwayat keluarga dengan kanker, riwayat
tumor, riwayat paparan radiasi, gaya hidup.
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis SSttaattuuss


LLookkaalliiss
Vital Sign Inspeksi

Head to toe Palpasi

Mencari kemungkinan adanya


metastase dan atau kelainan
medis sekunder.
Inspeksi

◦ Dilakukan dengan posisi pasien duduk,


posisi lengan di samping, lengan di atas
kepala dan bertolak pinggang.
◦ Inspeksi pada kedua payudara, aksila dan
sekitar klavikula yang bertujuan untuk
mengidentifikasi tanda tumor primer dan
kemungkinan metastasis ke kelenjar
getah bening.
Palpasi

◦ Palpasi payudara dilakukan dalam posisi


terlentang (supine), lengan ipsilateral di atas
kepala dan punggung diganjal bantal. Kedua
payudara dipalpasi secara sistematis, dan
menyeluruh baik secara sirkular ataupun
radial.
◦ Palpasi aksila dilakukan dilakukan dalam
posisi pasien duduk dengan lengan
pemeriksa menopang lengan pasien.
Palpasi juga dilakukan pada infra dan
supraklavikula.
Status Lokalis
❖ Payudara kanan atau kiri
❖ Massa tumor :
➔ Lokasi
➔ Ukuran
➔ Konsistensi
➔ Bentuk dan batas tumor
➔ Terfiksasi atau tidak ke kulit
➔ Perubahan kulit
● Kemerahan, dimpling, edema/nodul
satelit
● Peau d’orange, ulserasi
➔ Perubahan puting susu/nipple
● Tertarik
● Erosi
● Krusta
● Discharge
Status Lokalis
❖ Status kelenjar getah bening
Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir terhadap sesama atau jaringan
sekitar
➔ KGB aksila
➔ KGB nfraklavikula
➔ KGB supraklavikula

❖ Pemeriksaan pada daerah metastasis


➔ Lokasi : tulang, hati, paru, otak
➔ Bentuk
➔ Keluhan
Pemeriksaan Penunjang - Mammography
Mammografi adalah pencitraan menggunakan
sinar X pada jaringan payudara
• Mammografi dilakukan pada wanita berusia
diatas 40 tahun
• Indikasi mammografi antara lain :
a. Kecurigaan klinis adanya kanker payudara,
b. Tindak lanjut pascamastektomi dan
pasca breast conserving therapy
c. Adanya adenokarsinoma metastatic
yang
tidak diketahui asalnya
d. Skrining
Mammography

Tanda primer berupa: Tanda sekunder :


- Densitas yang meninggi pada tumor - Retraksi atau penebalan kulit
-Batas tumor yang tidak teratur atau - Bertambahnya vaskularisasi
batas yang tidak jelas (comet sign) - Perubahan posisi putting
- Gambaran translusen di sekitar tumor - Terdapat pembesaran KGB aksilla
- Gambaran stelata - Keadaan daerah tumor dan
-Adanya mikrokalsifikasi (ukuran < 50 μm), jaringan fibroglandular tidak teratur
berkelompok, dan jumlah > 5
-Ukuran klinis tumor lebih besar dari
radiologis
Mammography
USG Payudara

Salah satu kelebihan USG adalah dalam mendeteksi


massa kistik.

Gambaran USG pada benjolan yang harus dicurigai ganas di


antaranya:
• Permukaan tidak rata
• Diameter vertical>horizontal
• Echo interna heterogeny
• Terlihat dengan adanya vaskularisasi yang meningkat
USG Payudara
Biopsi
• Biopsi core
Tindakan ini merupakan prosedur invasi minimal menggunakan jarum 14G untuk
mengambil sampel jaringan
• Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
Pemeriksaan langsung pada benjolan penderita tumor menggunakan jarum
keci
• Biopsi eksisi
pembedahan terbuka untuk mendapatkan seluruh sampel jaringan
• Biopsi insisi
Pembedahan terbuka untuk mengambil sebagian dari massa tumor
1. Fibroadenoma Mammae
(FAM)
2. Cystosarcoma Phyllodes
Jinak 3. Fibrokistik
4. Papilloma Intraductal
5. Adenosis Sklerosis
Tumor 6. Nekrosis Lemak
7. Galaktokel
Payuda
ra Non-Invasif

Ganas Invasif

Paget’s Disease
Fibroadenoma
Mammae
● Tumor jinak pada payudara yang paling sering
● Pada wanita muda (puncak insidens pada dekade ketiga)
● Gambaran Klinis :
○ Benjolan bulat
○ Soliter
○ Mobile
○ Biasanya tidak nyeri, namun kadang nyeri
○ Berbatas tegas
○ Konsistensi kenyal padat
USG : fibroadenoma biasanya terlihat sebagai massa berbatas tegas,
bulat, atau berlobulasi makro dengan hipoekogenisitas yang
umumnya seragam.
Tumor

Filodes
Tumor phyllodes payudara adalah neoplasma fibroepitel yang jarang
ditemui, yaitu 0,3% hingga 1% dari seluruh tumor.
● Dapat menjadi ganas (15%) : Malignant Cystosarcoma Philloides
● Pertumbuhan cepat dan bisa ditemukan dalam ukuran yang besar
● Dapat terjadi pada semua usia, terutama dekade ke-3 dan ke-4
● Gambaran Klinis
○ Mirip fibroadenoma yang besar → dapat mencapai 20x30cm
○ Bulat/lonjong, batas tegas, padat kenyal
○ Mobile, tidak nyeri
○ Kulit tegang, mengkilat, pelebaran vena
○ Limfadenopati aksila

USG : Massa hipoekoik, sebagian tidak jelas, atau sebagian berbatas tegas dengan
pembesaran posterior yang sering. Komponen kistik lebih khas pada tumor
phyllodes ganas.
Fibrokisti
k
● Nama lain : Mastalgia, Mastodinia

● Timbul pada berbagai usia

● Akibat ketidakseimbangan hormonal

● Gambaran Klinis
○ Benjolan di payudara
○ Nyeri
○ Klinis lebih jelas/lebih hebat saat haid
○ Payudara bengkak
○ Keluar cairan dari puting (jernih- tidak
hijau, berdarah)
Tatalaksana
Non
Pada sebagian besar kasus,
Farmakolologi
fibroadenoma tidak memerlukan pengobatan karena akan
menghilang seiring waktu, tetapi jika ukurannya besar dan menekan jaringan payudara
lainnya, maka harus diangkat.
Indikasi intervensi bedah meliputi pertumbuhan yang cepat, ukuran lebih dari 2 cm, dan
permintaan pasien.
Ada 2 prosedur bedah yang digunakan untuk mengangkat fibroadenoma:

1. Lumpektomi atau Dalam prosedur ini, dokter bedah


biopsi
fibroadenoma eksisi:
dan mengirimkannya ke mengangkat
laboratorium untuk evaluasi lebih lanjut
2. Cryoablasi: Ahli bedah menggunakan cryoprobe untuk membekukan dan
menghancurkan
struktur seluler fibroadenoma. Biopsi jarum inti harus dilakukan sebelum cryoablasi
untuk memastikan fibroadenoma
Tatalaksana
Non
Farmakolologi
Lumpektom Cryoablasi
i
Prognosis

Prognosis FAM umumnya sangat baik karena merupakan massa jinak yang menyusut seiring
berjalannya waktu pada sebagian besar kasus. Risiko kanker payudara mungkin sedikit meningkat
pada pasien dengan fibroadenoma kompleks.
Prognosis tumor phyllodes baik, dengan tingkat kelangsungan hidup 10 tahun sebesar 87%.
Risiko kekambuhan bervariasi tergantung ukuran tumor dan pendekatan pembedahan.
Kebanyakan tumor phyllodes jinak, dengan kekambuhan terjadi pada sebagian kecil kasus. Tumor
phyllodes ganas mempunyai prognosis yang buruk.
Lesi tipe proliferatif pada kelainan fibrokistik memiliki peningkatan risiko keganasan 1,3
hingga 1,9 kali lipat pada kedua payudara.
Kesimpula
n
Benjolan pada payudara dapat merupakan tumor jinak ataupun ganas, diperlukan
pemeriksaan yang menyeluruh untuk mendiagnosa benjolan tersebut. Anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang, terutama mamografi dan biopsi jaringan harus dilakukan untuk
mendiagnosis. Tingkat kelangsungan hidup meningkat dengan diagnosis dini.
Tumor jinak pada payudara dapat berupa fibroadenoma mammae, tumor filodes,
fibrokistik, papilloma intraductal, adenosis sclerosis, nekrosis lemak, galaktokel sementara kanker
payudara merupakan jenis kanker yang paling umum didiagnosis pada wanita.
Sebagian besar pasien menemukan penyakit mereka selama pemeriksaan rutin. Pada
wanita diatas 18 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sendiri sebagai deteksi
dini
setiap bulan, yaitu 8 hari setelah menstruasi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
sendiri disebut pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
DAFTAR
PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat R, de Jong W, Editors. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong. Sistem Organ dan
Tindak Bedahnya. 4th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2017.
2. Drake R, Vogl W, Mitchell A. Gray’s Basic Anatomy. 3rd Ed. Philadelphia: Elsevier. 2018
3. Paulsen F, Waschke J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia: Organ-Organ Dalam. Edisi 23. Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2015.
4. Trihapsari D, Prabowo J. Tumor Mammae Sinistra : Laporan Kasus. Continuing Medical Education FK UMS.
2022
5. Kumar V, Abbas A, Aster J. Robbins Basic Pathology.10th ed. Elsevier. Philadelphia; 2017.
6. Kashyap D, Pal D, Sharma R, Garg VK, Goel N, Koundal D, Zaguia A, Koundal S, Belay A. Global Increase
in Breast Cancer Incidence: Risk Factors and Preventive Measures. Biomed Res Int. 2022
7. Alkabban F, Ferguson T. Breast Cancer. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
DAFTAR
PUSTAKA
8.Barzaman K, Karami J, Zarei Z, Hosseinzadeh A, Kazemi M, Moradi-Kalbolandi S, Safari E, Farahmand L. Breast
cancer: Biology, biomarkers, and treatments. International Immunopharmacology. 2020.
9.Kemenkes. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia : Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan.
2022.
10. Feng Y, Spezia M, Huang S, Yuan C, Zeng Z, Zhang L, et al. Breast Cancer Development and Progression: Risk
Factors, Cancer Stem Cells, Signaling Pathways, Genomics, and Molecular Pathogenesis. Genes & Diseases. 2018
11. Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia. Panduan Penatalaksanaan Kanker 2020. PERABOI. 2020.
12. Kolb L, Naga S, Ameer M, Rosario-Collazo. Lipoma. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
13. Ajmal M, Khan M, Fossen K. Breast Fibroadenoma. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
14. Kowalski A, Okoye E. Breast Cyst. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
Klasifikasi Kanker
Mammae
Berdasarkan TNM American Joint Committee On
Cancer (AJCC)

Kategori
Prime T (Tumor)
r)
ľ x : ľumoí píimeí belum dapat dievaluasi
ľ1a: ľumoí lebih daíi 0.1 cm tetapi tidak >0.5 cm
pada dimensi teíbesaí
ľ 0 : ľidak ditemukan tumoí píimeí ľ1b: ľumoí lebih daíi 0.5 cm tetapi tidak >1 cm pada
ľ i s : Kaísinoma in situ dimensi teíbesaí
ľ1c: ľumoí lebih daíi 1 cm tetapi tidak >2 cm pada
ľis : Ductal Caícinoma In Situ dimensi teíbesaí
(DCIS) : Lobulaí Caícinoma In Situ ľ 2 : ľumoí dengan diameteí teíbesaí 2-5 cm ľ 3
ľ i s (LCIS)
(Paget’s) : Paget’s Disease pada puting payudaía tanpa : ľumoí dengan diameteí teíbesaí >5 cm ľ 4 :
ľumoí telah menginvasi jaíingan di luaí
tumoí
mammae
ľ 1 : ľumoí dengan ukuían diameteí teíbesaí ≤ 2 cm ľ 4 a : Dinding dada
ľ1mic: Mikíoinvasi 0.1 cm atau kuíang pada dimensi ľ 4 b : Kulit mammae
ľ 4 c : Gabungan ľ 4 a
teíbesaí dan ľ 4 b
ľ 4 d : ľumoí dengan
inflamasi
Kategori N (Kelenjar Getah Bening
Regional)
Nx : Kelenjaí getah bening íegional belum dapat dievaluasi

N0 : ľidak teídapat metastasis kelenjaí getah bening íegional


: ľeídapat metastasis kelenjaí getah bening axilla yang mobile
N1 : ľeídapat metastase KGB axilla yang melekat
: Metastatis pada KGB aksila ipsilateíal yang teífiksií satu sama lain (matted) atau teífiksií pada
N2
: Metastasis hanya pada KGB mamaíia inteína yang teídekteksi secaía klinis dan jika tidak teídapat
N2a stíuktuí
metastasis KGB aksila secaía klinis.
lain
N3 : Metastase KGB mammaíia inteína
N2b
N3a : Metastasis pada KGB infíaklavikula ipsilateíal
: Metastasis pada KGB mamaíia inteína ipsilateíal dan KGB aksila
N3b : Metastasis pada KGB supíaklavikula ipsilateíal
: Metastasis pada axilla tidak dapat dievaluasi
N3c
Kategori M (Metastasis Jauh)

Mx : Metastasis jauh belum dapat dievaluasi

M0 : ľidak ada metastasis jauh

M1 : ľeídapat metastasis jauh

Anda mungkin juga menyukai