REPORT
Tumor
Mammae
Pembimbing :
dr. Muhammad Sueb, Sp. B
Oleh :
Angellyn Christina
KEPANITERAAN KLINIK ILMUBarra
PENYAKIT BEDAH
PERIODE 29 JANUARI – 2 MARET 2024
(2265050042)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
STAT
US
PASIEN
Identitas
Pasien
● Nama : Ny. K
● Umur : 52 tahun
● Jenis kelamin : Perempuan
● Pendidikan : SMA
● Pekerjaan : IRT
● Agama : Islam
● Suku : Jawa
● Alamat : Koja, Jakarta Utara
● Status : Sudah Menikah
Anamnes
is
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kiri sejak 6 bulan SMRS
Suhu : 36,4 C
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis
5. Abdomen :
1.Kepala : Normocephali.
I : Perut Tampak
2.Leher : Pembesaran KGB (-)
Mendatar A : Bising
3.Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor
Usus (+) 4 x/menit P :
Supel, Nyeri Tekan (-)
P : Timpani, Nyeri
Ketuk (-)
4. Thorax :
6. Ekstremitas
I : Pergerakan Dinding dada simetris kanan-
kiri P : Vokal Fremitus Simetris Kiri- CRT <2 detik, akral hangat, edema -/-/-/-
Kanan
P : Sonor/sonor, nyeri ketok (-)
A : BND vesikuler, Wh (-/-), Rh (-/-)
PEMERIKSAAN
KHUSUSRegio Mammae
Pemeriksaan
Sinistra PALPASI
INSPEKSI Regio Mammae :
Regio Mammae : Teraba massa (+) terletak di bawah dari areolla
Hiperemis (-), Abses (-), Ulkus (-), Darah (-), Pus (- mammae (kuadran inferior medial), berukuran kurang
), Skuama kasar (-), Dimpling (-), Edema (-), Peau de lebih 2x2 cm, permukaan tidak berbenjol- benjol,
orange (-) konsistensi padat, mobile, berbatas tegas, nyeri tekan
Regio puting susu : (-).
• Retraksi (-)
• Erosi (-) Regio Puting susu :
• Krusta (-) ●
Retraksi (-)
• Discharge (-) ●
Erosi (-)
Regio KGB :
●
Cairan (-)
• KGB Axillaris : Pembesaran (-)
●
Darah (-)
• KGB Supraclavicula : Pembesaran (-)
• KGB Infraclavicula : Pembesaran (-) Regio KGB :
Pembesaran (-), nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN
USG
PEMERIKSAAN
LAB
Diagnosis Banding :
- Fibroadenoma mammae
- Tumor Filodes
- Fibrokistik
Diagnosis Kerja :
Tummor Mammae Sinistra Susp FAM
Tatalaksana
Rencana Non
Pemeriksaan Medikamentosa
Penunjang
Pembuluh-pembuluh vena
payudara berjalan paralel
dengan arterianya dan akhirnya
bermuara ke v.axillaris,
v.thoracica interna, dan v.
intercostalis
Anatomi
Payudara
Ganas Invasif
Paget’s Disease
Fibroadenoma
Mammae
● Tumor jinak pada payudara yang paling sering
● Pada wanita muda (puncak insidens pada dekade ketiga)
● Gambaran Klinis :
○ Benjolan bulat
○ Soliter
○ Mobile
○ Biasanya tidak nyeri, namun kadang nyeri
○ Berbatas tegas
○ Konsistensi kenyal padat
USG : fibroadenoma biasanya terlihat sebagai massa berbatas tegas,
bulat, atau berlobulasi makro dengan hipoekogenisitas yang
umumnya seragam.
Tumor
●
Filodes
Tumor phyllodes payudara adalah neoplasma fibroepitel yang jarang
ditemui, yaitu 0,3% hingga 1% dari seluruh tumor.
● Dapat menjadi ganas (15%) : Malignant Cystosarcoma Philloides
● Pertumbuhan cepat dan bisa ditemukan dalam ukuran yang besar
● Dapat terjadi pada semua usia, terutama dekade ke-3 dan ke-4
● Gambaran Klinis
○ Mirip fibroadenoma yang besar → dapat mencapai 20x30cm
○ Bulat/lonjong, batas tegas, padat kenyal
○ Mobile, tidak nyeri
○ Kulit tegang, mengkilat, pelebaran vena
○ Limfadenopati aksila
USG : Massa hipoekoik, sebagian tidak jelas, atau sebagian berbatas tegas dengan
pembesaran posterior yang sering. Komponen kistik lebih khas pada tumor
phyllodes ganas.
Fibrokisti
k
● Nama lain : Mastalgia, Mastodinia
● Gambaran Klinis
○ Benjolan di payudara
○ Nyeri
○ Klinis lebih jelas/lebih hebat saat haid
○ Payudara bengkak
○ Keluar cairan dari puting (jernih- tidak
hijau, berdarah)
Tatalaksana
Non
Pada sebagian besar kasus,
Farmakolologi
fibroadenoma tidak memerlukan pengobatan karena akan
menghilang seiring waktu, tetapi jika ukurannya besar dan menekan jaringan payudara
lainnya, maka harus diangkat.
Indikasi intervensi bedah meliputi pertumbuhan yang cepat, ukuran lebih dari 2 cm, dan
permintaan pasien.
Ada 2 prosedur bedah yang digunakan untuk mengangkat fibroadenoma:
Prognosis FAM umumnya sangat baik karena merupakan massa jinak yang menyusut seiring
berjalannya waktu pada sebagian besar kasus. Risiko kanker payudara mungkin sedikit meningkat
pada pasien dengan fibroadenoma kompleks.
Prognosis tumor phyllodes baik, dengan tingkat kelangsungan hidup 10 tahun sebesar 87%.
Risiko kekambuhan bervariasi tergantung ukuran tumor dan pendekatan pembedahan.
Kebanyakan tumor phyllodes jinak, dengan kekambuhan terjadi pada sebagian kecil kasus. Tumor
phyllodes ganas mempunyai prognosis yang buruk.
Lesi tipe proliferatif pada kelainan fibrokistik memiliki peningkatan risiko keganasan 1,3
hingga 1,9 kali lipat pada kedua payudara.
Kesimpula
n
Benjolan pada payudara dapat merupakan tumor jinak ataupun ganas, diperlukan
pemeriksaan yang menyeluruh untuk mendiagnosa benjolan tersebut. Anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang, terutama mamografi dan biopsi jaringan harus dilakukan untuk
mendiagnosis. Tingkat kelangsungan hidup meningkat dengan diagnosis dini.
Tumor jinak pada payudara dapat berupa fibroadenoma mammae, tumor filodes,
fibrokistik, papilloma intraductal, adenosis sclerosis, nekrosis lemak, galaktokel sementara kanker
payudara merupakan jenis kanker yang paling umum didiagnosis pada wanita.
Sebagian besar pasien menemukan penyakit mereka selama pemeriksaan rutin. Pada
wanita diatas 18 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sendiri sebagai deteksi
dini
setiap bulan, yaitu 8 hari setelah menstruasi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
sendiri disebut pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
DAFTAR
PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat R, de Jong W, Editors. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong. Sistem Organ dan
Tindak Bedahnya. 4th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2017.
2. Drake R, Vogl W, Mitchell A. Gray’s Basic Anatomy. 3rd Ed. Philadelphia: Elsevier. 2018
3. Paulsen F, Waschke J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia: Organ-Organ Dalam. Edisi 23. Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2015.
4. Trihapsari D, Prabowo J. Tumor Mammae Sinistra : Laporan Kasus. Continuing Medical Education FK UMS.
2022
5. Kumar V, Abbas A, Aster J. Robbins Basic Pathology.10th ed. Elsevier. Philadelphia; 2017.
6. Kashyap D, Pal D, Sharma R, Garg VK, Goel N, Koundal D, Zaguia A, Koundal S, Belay A. Global Increase
in Breast Cancer Incidence: Risk Factors and Preventive Measures. Biomed Res Int. 2022
7. Alkabban F, Ferguson T. Breast Cancer. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
DAFTAR
PUSTAKA
8.Barzaman K, Karami J, Zarei Z, Hosseinzadeh A, Kazemi M, Moradi-Kalbolandi S, Safari E, Farahmand L. Breast
cancer: Biology, biomarkers, and treatments. International Immunopharmacology. 2020.
9.Kemenkes. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia : Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan.
2022.
10. Feng Y, Spezia M, Huang S, Yuan C, Zeng Z, Zhang L, et al. Breast Cancer Development and Progression: Risk
Factors, Cancer Stem Cells, Signaling Pathways, Genomics, and Molecular Pathogenesis. Genes & Diseases. 2018
11. Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia. Panduan Penatalaksanaan Kanker 2020. PERABOI. 2020.
12. Kolb L, Naga S, Ameer M, Rosario-Collazo. Lipoma. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
13. Ajmal M, Khan M, Fossen K. Breast Fibroadenoma. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
14. Kowalski A, Okoye E. Breast Cyst. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
Klasifikasi Kanker
Mammae
Berdasarkan TNM American Joint Committee On
Cancer (AJCC)
Kategori
Prime T (Tumor)
r)
ľ x : ľumoí píimeí belum dapat dievaluasi
ľ1a: ľumoí lebih daíi 0.1 cm tetapi tidak >0.5 cm
pada dimensi teíbesaí
ľ 0 : ľidak ditemukan tumoí píimeí ľ1b: ľumoí lebih daíi 0.5 cm tetapi tidak >1 cm pada
ľ i s : Kaísinoma in situ dimensi teíbesaí
ľ1c: ľumoí lebih daíi 1 cm tetapi tidak >2 cm pada
ľis : Ductal Caícinoma In Situ dimensi teíbesaí
(DCIS) : Lobulaí Caícinoma In Situ ľ 2 : ľumoí dengan diameteí teíbesaí 2-5 cm ľ 3
ľ i s (LCIS)
(Paget’s) : Paget’s Disease pada puting payudaía tanpa : ľumoí dengan diameteí teíbesaí >5 cm ľ 4 :
ľumoí telah menginvasi jaíingan di luaí
tumoí
mammae
ľ 1 : ľumoí dengan ukuían diameteí teíbesaí ≤ 2 cm ľ 4 a : Dinding dada
ľ1mic: Mikíoinvasi 0.1 cm atau kuíang pada dimensi ľ 4 b : Kulit mammae
ľ 4 c : Gabungan ľ 4 a
teíbesaí dan ľ 4 b
ľ 4 d : ľumoí dengan
inflamasi
Kategori N (Kelenjar Getah Bening
Regional)
Nx : Kelenjaí getah bening íegional belum dapat dievaluasi