Hai………….
Hai………….
Halo………….
Cek Warga :
• Kegiatan ini dilakukan oleh TPCB yang difasilitasi kepala dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota yang mengacu pada Pedoman Manajemen Puskesmas, Pedoman Tata
Kelola Mutu di Puskesmas dan Standar Akreditasi Puskesmas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
Dilaksanakan
Memiliki SOP dan sesuai SOP ,
melaksanakan sesuai nilai 10
dengan SOP .
Membangun budaya
Minta petugas -
cuci tangan dan
1
tersedia sarana
simulasikan: Dilaksanakan
• Memenuhi
prasarana cuci tangan
standar tidak sesuai
• Tidak memenuhi SOP, nilai 5
standar
- Tidak ada
SOP, nilai 0
Memiliki SOP dan
melaksanakan sesuai dengan
SOP .
Lihat pelaksanaan terutama:
•di unit
Menggunakan APD (sarung •- Dilaksanakan sesuai SOP ,
•Laboratorium,
tangan, masker, sepatu boot, nilai 10
•Ruang
2 apron, kaca mata/google, dll)
ketika melakukan
•Persalinan,
•- Dilaksanakan tidak sesuai
SOP, nilai 5
•RuangTindakan,
tindakan/kegiat an tertentu •- Tidak ada SOP, nilai 0
•Ruang
•Sterilisasi,
•PoliGigi,
•InsersiIUD,dan
•lainnya
Perlindungan kesehatan
petugas
1.Tata
2.laksana Lihat: •- Dilaksanakan sesuai SOP ,
3.pajanan 1.Ada/tidak ada nilai 10
6 4.Tata 2.kebijakan dan SOP dan •- Dilaksanakan tidak sesuai
5.laksana pajanan bahan lainnya SOP, nilai 5
infeksius di tempat kerja 3.Dilaksanakan atau tidak •- Tidak ada SOP, nilai 0
6.Langkah dasar tata laksana
klinis Profilaksis Pasca
Pajanan (PPP) HIV pada kasus
kecelakaan kerja
Lihat:
1.Ada Kebijakan,
•- Dilaksanakan sesuai SOP , nilai
2.SOP, lainnya, untuk
10
memisahkan pasien infeksius
7 Pemisahan pasien •- Dilaksanakan tidak sesuai SOP,
dengan pasien non infeksius,
nilai 5
misal ruang TB, ruang isolasi
•- Tidak ada SOP, nilai 0
untuk rawat inap
3.Dilaksanakan atau tidak
SKOR MAKSIMAL 90
Kewaspadaan transmisi melalui Memiliki SOP dan melaksanakan - Dilaksanakan sesuai SOP , nilai
2
droplet sesuai dengan SOP 10
•- Dilaksanakan
tidak sesuai SOP,
nilai 5
•- Tidak ada SOP,
nilai 0
•- Dilaksanakan
sesuai SOP , nilai 10
Kewaspadaan
Memiliki SOP dan •- Dilaksanakan
transmisi melalui
3 melaksanakan sesuai tidak sesuai SOP,
udara (air-borne
dengan SOP nilai 5
precautions)
•- Tidak ada SOP,
nilai 0
SKOR MAKSIMAL 30
KEWASPADAAN
STANDAR
wardanelayunus@gmail.com.2022
01 Pencapaian Hasil Belajar
Peserta pembekalan mampu menerapkan tentang program
Kewaspadaan Standar
Pengelolaan Kebersihan
peralatan & Pernafasan &
Linen etika batuk
Praktek lumbal
fungsi ?
15
Agent
rangkaian yang
harus ada untuk
menimbulkan Host reservoirs
infeksi
apabila satu mata rantai Portal of entry Portal of exit
diputus atau dihilangkan,
maka penularan infeksi
Means of
dapat dicegah atau
transmissio
dihentikan
n
meningkatkan kualitas
pelayanan di fasyankes,
sehingga melindungi sumber
Program daya manusia kesehatan,
PPI
pasien dan masyarakat dari
penyakit infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
di fasyankes
PROGRAM PPI
PMK NO.27 TAHUN 2017 TENTANG PPI
PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP TAHUN 2020
KEWASPADAAN TRANSMISI
KEWASPADAAN STANDAR
Kewaspadaan ini diterapkan untuk
Mencegah risiko kontaminasi melalui cairan tubuh, mencegah dan memutus rantai
darah, sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik penularan penyakit lewat kontak,
pada pasien yang didiagnosis, diduga terinfeksi atau droplet, dan udara
kolonisasi, terutama saat memberikan pelayanan
kepada pasien atau di masyarakat
BAGAIMANA PELAKSANAAN PEMBERIAN VAKSI
MENURUT ANDA?
Kewaspadaan Standard
a. Kebersihan
Kewaspadaan Tangan
Transmisi
b. Kewaspadaan
a. Penggunaan APD Kontak
Transmisi
c. Kewaspadaan
b. PengendalianTransmisi
Lingkungan
Droplet
d. Kewaspadaan
c. pengelolaan Tranmisi
LimbahUdarahasil(Airborne
pelayanan
Kesehatan
KEWASPADAAN e. Pengelolaan Peralatan Perawatan
STANDAR pasienPPI
Bundles dandanalat Medis lainnya
PPI pada Penggunaan
f. Pengelolaan
Peralatan KesehtanLinen
Lainnya
g. Bundles
d. Penyuntikan
PPI IDOyang aman
Minor, ISK, PLABSI
h. PPI
e. Kebersihan Pernafasan
pada Penggunaan atauKesehtan
Peralatan Etika
batuk
Lainnya
i. Penempatan Pasien
j. Perlindungan Kesehatan petugas
KEBERSIHAN
01 TANGAM
Kewaspadaan Standar penting utk
mencegah Transmisi darah, produk
darah dan cairan tubuh
Dan salah satunya adalah melakukan
KEBERSIHAN TANGAN sebagai
PILAR PPI
KEBERSIHAN TANGAN
INGAT :
1. TIDAK MENGGUNAKAN ASSESORIS TINGAN
2. KUKU SELALU PENDEK TAMPA PEWARNA KUKU KEBERSIHAN TANGAN WAJIB
BUKAN KEWAJIBAN
KEBERSIHAN TANGAN
SARANA
HH
MOMENT
LANGKAH
wardanelayunus@gmail.com.2022
PASTIKAN
wardanelayunus@gmail.com.2022
ALAT
02
PELINDUNG
DIRI (APD)
DIGUNAKAN
BERDASARKAN JENIS DAN
INDIKASI
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Revenue Streams
Insert your content
29
wardanelayunus@gmail.com.2022
PRINSIP 1. APD harus digunakan di tempat dan waktu yang
PENGGUNAAN APD ditentukan
sesuai indikasi dan resiko pajanan : Petugas
menilai resiko darah, cairan tubuh,
eksresi/sekresi atau bahan infeksius
dalam ukuran yang benar
2. Semua APD harus memenuhi standar keamnan,
perlindungan dan keselamatan petugas/pasien
3. Hindari kontak antara APD yang terkontaminasi
dengan alat/permukaan lingkungan
4. Tidak berbagi APD yang sama antara dua
petugas/individu
5. Segera lepaskan APD setiap selesai prosedur
6. Lakukan kebersihan tangan setelah melepaskan
APD utk prosedur yang baru
PENGENDALIA
03 N LINGKUNGAN
5 R (Rapih, Resik, Rajin,
Ringkas, Rawat )
SISTIM AIR : Sumber air, Persyaratan
Kesehatan air, system pengelolaan air PENGENDALIAN
limbah Medis dan Non Media LINGKUNGAN
wardanelayunus@gmail.com.2022
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN
Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD.
1. Petugas menggunakan APD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan. 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang kantong warna coklat, tuangkan detergen dan serap/keringkan
dapat menyerap sampai bersih kemudian buang ke dengan kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat.
kantong warna kuning (kantong infeksius). Berikan label B3 pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan kain
Natrium Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan
perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke kantong bekas resapan kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan
warna kuning. lantai dengan detergen kemudian serap dan buang ke kantong
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap dan warna hitam/coklat.
buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius). 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang
penyimpanan limbah B3.
wardanelayunus@gmail.com.2022
DEKONTAMINASI AMBULANS
1. BERSIHKAN secara berkala dan setiap selesai
penggunaan ambulan
2. Petugas menggunakan APD (masker, gaun, sraung
tangan, pelindung wajah) jika terkena percikan darah
atau benda infekisus pada area selaput mukosa maka
lakukan tindak lanjut pembersihan
3. Bersihkan area yang bersentuhan dengan pasien,
peralatan yang terkontaminasi : streacher, rails, dinding,
lantai dan alat ainnya
4. Gunakan desinfektan yang mengandung Natium
hipoklorit 0,5 %
5. Jika ada tumpahan darah/cairan tubuh/bahan
kimia/infeksius lakukan prosedur dengan Spill Kits
6. Segera lepaskan APD dan lakukan kebersihan tangan
7. Pembuangan limbah dan APD sesuai Prosedur
PENGELOLAAN
04 LIMBAH
INFEKSIUS, NON INFEKSIUS
DAN BENDA TAJAM
PENAMPUNGAN LIMBAH SEMENTARA (
TPS)
RUANGAN PELAYANAN PENAMPUNGAN SEMENTARA PEMBUANGAN AKHIR
Pengangkutan
Penyimpanan
Cold
sementara storage
Pembuangan
akhir
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENGELOLAAN
05 PERALATAN
KRITIKAL, SEMI KRITIKAL
DAN NON KRITIKAL
(kriteria dr Earl Spalding)
DEKONTAMINASI PERALATAN KESEHATAN
Dekontaminasi
Melepaskan kotoran dan mikroorganisme patogen dari
benda-benda sehingga aman dipegang, untuk diproses
lebih lanjut, digunakan atau dibuang.
Sumber: World Health Organization. 2016. Decontamination and reprocessing of medical devices
for health-care facilities. World Health Organization. Diakses dari: https://www.who.int/infection-
prevention/publications/decontamination/en/
PEMROSESAN ALAT
KESEHATAN
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN
PROSEDUR STERILISASI PERALATAN
KESEHATAN DI FKTP
1. Sterilisasi dengan pemanas uap (steam) : Temperature maksimal
250F (121 C) dengan tekanan 15 Psi dalam waktu 15 -20 menit ,
autoklaf membutuhkan waktu 30 menit dengan suhu 121 C, tulis
tanggal sterilisasi dan tanggal kadaluarsa
KRITIKAL 2. Jika menggunakan proses sterilisasi panas kering : temperature
340 F (170C) dalam waktu 1 jam dan jika suhu 320 F (a60 C)
membutuhkan waktu 2 jam
LINEN
LINEN KOTOR adalah Linen yang sudah
dipakai oleh pasien/keluarga/petugas
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENANGANAN LINEN DI PENGGANTIAN LINEN PASIEN
• Linen Tidak diletakan dilantai,langsung masukan kedalam
RUANG PERAWATAN kantong kuning
• Pastikan tidak terbawa alkes,kertas,faeces,DIapers dll
• Petugas gunakan APD sesuai tingkat risiko,dilakukan oleh
perawat
PENGUMPULAN P
LINEN INFEKSIUS LIN ENG
EN AM
ti an n TR IN B
PENGUMPULAN LINEN INFEKSIUS
n ie AN & FEK ILAN
rga pas SP SIU
• Petugas perawatan mengumpulkan linen infeksius dari
Pe en OR S
kamar pasien
lin TA
SI
• Pengumpulan/disposal APD petugas ( re use )
• Seluruh linen infeksius di letakan pada dirty room yg
memudahkan pengambilan petugas Linen
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Penyuntikan yang Aman
1. Tidak memakai ulang jarum suntik berulang
2. Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
3. Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada
pemberian suntikan
4. Segera buang jarum suntik habis pakai
5. Tidak melakukan recapping jarum suntik
habis pakai
wardanelayunus@gmail.com.2022
Pasang tanda di pintu masuk dan di tempat-tempat strategis ( mis : pintu
masuk, ruang tunggu) dalam pengaturan rawat jalan dan rawat inap
dengan instruksi kepada pasien dan orang lain dengan gejala infeksi
pernapasan
Menyediakan wadah tissu dan tanpa sentuh (mis. tutup yang dioperasikan dengan
pedal kaki atau terbuka, keranjang sampah berlapis plastik) untuk pembuangan tisu
wardanelayunus@gmail.com.2022
09 PENEMPATAN
PASIEN
PENEMPATAN PASIEN
adalah menempatkan pasien pada
tempat yang telah ditetukan
berdasarkan metode transmisi
dengan mengatur jarak , penataan
sirkulasi udara untuk mempermudah
pencegahan infeksi silang pada
pelayanan Kesehatan dengan
mempertimbangkan aspek
keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas Kesehatan
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENEMPATAN PASIEN SESUAI
TRANSMISI
01 02
Pasien infeksius terpisah Penempatan pasien disesuaikan
dengan pasien non infeksius. dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet,
airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
03
04
Bila tidak tersedia ruang tersendiri,
Semua ruangan terkait cohorting
dibolehkan dirawat bersama pasien
harus diberi tanda kewaspadaan
lain yang jenis infeksinya sama
berdasarkan jenis transmisinya
dengan menerapkan sistem cohorting.
(kontak,droplet, airborne).
Jarak antara tempat tidur minimal 1
64
meter.
PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)
05 06
Pasien yang tidak dapat menjaga Mobilisasi pasien infeksius yang jenis
kebersihan diri atau lingkungannya transmisinya melalui udara
seyogyanya dipisahkan tersendiri. (airborne) agar dibatasi di
lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan
.
07
Buat laporan
Ulang 3, 6 bl Follow up Dr
8-68
wardanelayunus@gmail.com.2022
KEWASPADAAN
TRANSMISI
MANA YANG AMAN UNTUK PETUGAS SAAT PANDEMI
COVID ?
Harus pakai sarung tangan dan Tidak pakai sarung tangan tapi
gunakan handrub setiap selesai selalu menggunakan handrub
periksa pasien saja
PENDAHULUAN
75
PRINSIP KEWASPADAAN
DROPLET 1. Kontrol sumber: kenakan masker
pada pasien
WHO, 2015 2. Pastikan penempatan pasien yang
tepat di satu kamar jika
memungkinkan
3. APD yang tepat : Masker bedah.
4. Batasi transportasi dan pergerakan
pasien (tujuan medis
5. Ajarkan Etika Kebersihan
Pernapasan/Batuk.
6. Pembersihan lingkungan
Image
76
PRINSIP KEWASPADAAN
1. Kontrol sumber: kenakan masker pada
AIRBORNE pasien
WHO, 2015 2. Pastikan penempatan pasien yang
tepat di ruang isolasi infeksi airborne
(AIIR)
3. Batasi petugas kesehatan yang rentan
memasuki ruanga
4. APD (N95 atau respirator tingkat yang
lebih tinggi untuk petugas
5. Batasi transportasi dan pergerakan
pasien (pasien masker bedah)
Image
6. Pembersihan ruangan
7. Imunisasi petugas
77
PENEMPATAN PASIEN (PMK
No 27 tahun 2017)
01 02
Pasien infeksius terpisah Penempatan pasien disesuaikan
dengan pasien non dengan pola transmisi infeksi
infeksius. penyakit pasien (kontak,
droplet, airborne) sebaiknya
ruangan tersendiri.
03
04
Bila tidak tersedia ruang tersendiri,
Semua ruangan terkait cohorting
dibolehkan dirawat bersama pasien
harus diberi tanda kewaspadaan
lain yang jenis infeksinya sama
berdasarkan jenis transmisinya
dengan menerapkan sistem cohorting.
(kontak,droplet, airborne).
Jarak antara tempat tidur minimal 1
78
meter.
PENEMPATAN PASIEN (PMK
No 27 tahun 2017)
05 06
Pasien yang tidak dapat menjaga Mobilisasi pasien infeksius yang
kebersihan diri atau jenis transmisinya melalui udara
lingkungannya seyogyanya (airborne) agar dibatasi di
lingkungan fasilitas pelayanan
dipisahkan tersendiri. kesehatan
07
.
Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat
bersama dengan pasien TB dalam satu
ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat
dengan sesama pasien TB.
79
• Isolasi adalah pemisahan
pasien dari kontak dengan
orang lain untuk
mengendalikan penyebaran
penyakit menular atau
menular.
• Isolasi bertujuan untuk
mengontrol dan mencegah
penyebaran infeksi.
80
TATA
UDARA
1. Ventilasi Alami membuka
jendela, Kipas Angin dan
menutup Pintu
2. Ventilasi Mekanik
Menggunakan AC/Kipas
Angin ditambah Exhaust
van
3. Kombinasi Ventilasi Alami
dan Ventilasi Mekanik
81
83
MENILAI TEKANAN
UDARA
1. Smoke tube test untuk mengetahui arah aliran udara
2. Bila ruangan dipakai bisa diganti dengan tissue
atau tali
3. Manometer untuk mengukur
perbedaan tekanan relatif antara ruang (inch WG)
4. Velometer pada celah pintu (FPM)
5. Balometer untuk mengukur volume udara yang
dipompa keluar (CFM)
Perlindungan Diri ( APD)
Baju kerja
Gaun/apron
Sarung tangan bersih
Masker partikulat
Pelindung wajah
Penutup kepala
Sepatu tertutup
85
SARANA DI RUANG
ANTEROOM
Letakkan sesuai
tempatnya
ALUR PELEPASAN
APD
90
PENEMPATAN PASIEN UNTUK
ISOLASI DI PUSKESMAS
1. Sirkulasi Udara 6 -12 kali
perputaran/jam
2. Jarak tempat tidur 1 – 1,5 M
3. Ventilasi udara : Ventilasi alami,
ventilasi mekanik (sesuai jenis
transmisi : Kontak, Droplet, Airborne)
4. Tersedia kamar mandi didalam ruang
rawat
5. Sarana kebersihan tangan
6. Alat pelindung diri
7. Aktifitas pasien terbatas
91
Sneak peek
BATASI MOBILISASI DAN
BERIKAN EDUKASI
KEPADA PASIEN
KESIMPULAN
1. Program PPI adalah : Kewaspadaan isolasi, Penerapan PPI terkait Bundles
HAIs, Surveilans, Diklat PPI, Penggunaan AB bijaksanan, Monitoring melalui
ICRA dan Audit PPI
94
THANK
YOU
6
ADA YANG AKAN
DIDISKUSIKAN …..MANGGA
96