Teori Perdagangan Klasik
Teori Perdagangan Klasik
Perdagangan
Klasik
Zuhdiana El Ummah Fendayanti
SLIDESMANIA
Perdagangan Klasik
Perdagangan klasik telah menjadi pilar utama dalam
perkembangan ekonomi global selama berabad-abad.
Konsep perdagangan ini mendasari hubungan
antarbangsa yang memungkinkan pertukaran barang,
jasa, dan sumber daya antar berbagai negara. Dalam
makalah ini, kita akan mengeksplorasi aspek-aspek
utama dari perdagangan klasik, termasuk sejarah,
teori dasar, manfaat, dan tantangan yang dihadapi
dalam konteks globalisasi modern.
SLIDESMANIA
Sejarah
Pada abad ke-15 hingga ke-18, era penjelajahan dan
penaklukan dunia oleh bangsa Eropa membuka jalan
bagi perdagangan klasik global yang lebih luas. Bangsa-
bangsa Eropa seperti Portugal, Spanyol, Belanda, dan
Inggris memperluas jaringan perdagangan mereka ke
berbagai belahan dunia, menghasilkan pertukaran
komoditas seperti rempah-rempah, tekstil, dan logam
mulia. Era penjelajahan ini juga menyebabkan
pembentukan imperium kolonial yang memperluas
pengaruh perdagangan Eropa ke seluruh dunia.
SLIDESMANIA
Teori Perdagangan Klasik
Teori dasar perdagangan klasik memiliki dua konsep utama:
keunggulan komparatif dan teori avantage absolut. Keunggulan
komparatif, yang dikemukakan oleh ekonomis klasik. David
Ricardo pada abad ke-19, menyatakan bahwa negara akan
memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional bahkan
jika negara tersebut memiliki keunggulan absolut dalam semua
barang yang diperdagangkan. Sebaliknya, teori avantage absolut,
dikemukakan oleh Adam Smith, menyatakan bahwa negara
harus fokus pada produksi barang di mana mereka memiliki
keunggulan absolut.
SLIDESMANIA
Manfaat Perdagangan Klasik
4. Stabilitas ekonomi
SLIDESMANIA
Tantangan dalam Perdagangan Klasik
1. Proteksionisme
2. Ketidaksetaraan Global
3. Dampak Lingkungan
4. Ketidakstabilan Pasar
5. Kesenjangan Sosial
SLIDESMANIA
Implikasi Perdagangan Klasik
dalam Konteks Modern