Anda di halaman 1dari 21

KAJIAN ASPEK

ONTOLOGI
Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu Prof. Dr. Bujang Rahman, M. Si
HELLO!
Group 1 is here!

Adi Widiatmoko (2323012011)


Ellza Wijaya Tanjung (2323012009)
Fitriana Sandra Dewi (2323012001)
Jusniar (2323012017)
Meily Rosmayanti (2323012002)
Rafika Indah (2323012010)
01. DEFINISI ONTOLOGI
02. RUANG LINGKUP DALAM ONTOLOGI
03. FUNGSI DAN KEDUDUKAN ONTOLOGI
04. JENIS ALIRAN ONTOLOGI
TABLE OF
CONTENT
01.

DEFINISI
ONTOLOGI
Secara bahasa, kata ontologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu: Ontos
berarti being, dan Logos berarti Logic. Jadi, dapat dikatakan ontologi
adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai
keberadaan) atau bisa juga ilmu tentangyang ada.[1]

Istilah ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada


tahun 1936 M. Menurutnya, ontologi adalah cabang filsafat yang membahas
tentang prinsip yangpaling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang
ada.

[1] Bakhtiar, Amsall (2005).Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h. 219
Ada 3 hal yang berkaitan dalam
mempelajari ontologi, yaitu:
1. Metafisika
2. Probabilitas
3. Asumsi
METAFISIKA

Metafisika merupakan cabang dari filsafat yang mempersoalkan tentang


hakikat.

Metafisika membicarakan hal-hal paling mendasar diluar pengalaman


manusia.

Metafisika mempelajari siapa manusia, apa tujuannya, dari mana asal


manusia, dan untuk apa hidup di dunia ini, dll

Contoh metafisika adalah air yang mampu mentransmisikan emosi yang


dimiliki oleh manusia. Air, layaknya manusia, juga bisa mendengar, melihat,
merasakan, dan merespons setiap informasi yang kita berikan kepadanya.
PROBABILITAS

Hal lain yaitu Probabilitas atau sering disebut Peluang.

Salah satu referensi dalam mencari kebenaran, manusia berpaling kepada


ilmu. Hal ini dikarenakan ciri-ciri dari ilmu tersebutyang dalam proses
pembentukannya sangat ketat dengan alatnya berupa metode ilmiah.

Hanya saja terkadang kepercayaan manusia akan sesuatu itu terlalu tinggi
sehingga seolah-olah apa yang telah dinyatakan oleh ilmu akan bersih dari
kekeliruan atau kesalahan.
Oleh karena itu manusia yang mempercayai ilmu tidak akan sepenuhnya
menumpukan kepercayaannya terhadap apa yang dinyatakan oleh ilmu
tersebut.

Hal ini menyadarkan kita bahwa suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu
jawaban yang berupa peluang. Yang didalamnya selain terdapat
kemungkinan bernilai benar juga mengandung kemungkinan yang bernilai
salah. Nilai kebenarannya pun tergantung dari prosentase kebenaran yang
dikandung ilmu tersebut.
ASUMSI

Asumsi adalah anggapan yang belum terbukti kebenarannya dan


memerlukan pembuktian secara langsung.

Asumsi secara bahasa diartikan dugaan yang diterima sebagai dasar,


landasan berfikir karena dianggap benar, mengansumsikan artinya menduga;
memperkirakan; memperhitungkan; meramal [ Suharso dan Retnoningsih,
2009: 57].

Asumsi juga dapat dikatakan sebagai latar belakang intelektual suatu jalur
pemikiran.
02.

RUANG LINGKUP
ONTOLOGI
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu
perwujudan tertentu. Dalam kaitan dengan ilmu, aspek ontologis
mempertanyakan tentang objek yang ditelaah oleh ilmu.

Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya


hanya pada daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman
manusia dan terbatas pada hal yang sesuai dengan akal manusia.
ADA BEBERAPA ASPEK ONTOLOGIS YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM ILMU PENGETAHUAN. ASPEK-
ASPEK ONTOLOGIS TERSEBUT ADALAH:

• Metodis
• Sistematis
• Koheren
• Rasional
• Komprehensif
• Radikal
• Universal
03.

FUNGSI DAN KEDUDUKAN


ONTOLOGI
Adapun fungsi dan kedudukan ontologi dalam telaah ilmu diantaranya
adalah :

1. Menentukan dasar pemikiran dan kerangka konseptual


2. Memandu penelitian dan metodologi
3. Membantu identifikasi masalah dan penyelesaian
4. Menyelidiki asal usul pengetahuan
5. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
6. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
7. Relevansi dalam interdisiplin
04.

JENIS ALIRAN
ONTOLOGI
01. MONOISME
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang berasal dari
kenyataan adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu
hakikat saja sebagai sumber yang asal, baik berupa materi
maupun rohani.

02. DUALISME
Aliran ini berpendapat bahwa sesuatu terdiri dari dua macam
hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan
ruhani, atau benda dan ruh, atau jasad dan spirit.
03. PLURALISME
Paham ini beranggapan bahwa segenap macam bentuk
merupakan kenyataan.

04. NIHILISME
Nihilisme adalah pandangan filosofi, aliran, atau mazhab dalam
filsafat, yang menolak aspek umum dan fundamental dari
eksistensi manusia, seperti kebenaran objektif, pengetahuan,
moralitas, nilai, atau makna kehidupan.
05. AGNOSTISISME
Agnostik atau Agnostisisme merupakan suatu pandangan
bahwa ada atau tidaknya Tuhan atau hal-hal supranatural
adalah suatu yang tidak diketahui atau tidak dapat diketahui.
KESIMPULAN
Dari penjabaran diatas, penyusun menyimpulkan bahwa:

1. Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu


yang ada (wujud seperti karakteristik dasar dari seluruh realitas). Terdapat 3 hal
yang berkaitan dalam mempelajari ontologi ilmu, yaitu: Metafisika, Probabilitas
dan Asumsi.

2. Ada beberapa aspek ontologis yang perlu diperhatikan dalam ilmu


pengetahuan. Aspek-aspek ontologis tersebut yaitu: Metodis, Sistematis,
Koheren, Rasional, Komprehensif, Rasional, dan Universal.

3. Aliran dalam filsafat yaitu: Monoisme Dualisme, Pluralisme, Nihilisme, dan


Agnostisisme
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai