Anda di halaman 1dari 20

LAKI-LAKI 68 TAHUN DENGAN

STROKE HEMORAGIK ICH DAN IVH


SEKUNDER DENGAN RRIWAYAT
HIPERTENSI TERKONTROL
NURAFNI IRANI PEMBIMBING
031.19.042 Dr. JULINTARI INDRIYANI, Sp. S
 Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di
seluruh dunia

 Hipertensi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap


kejadian stroke.

PENDAHULUAN  American Heart Association mengungkapkan bahwa serangan stroke


lebih banyak terjadi pada laki-laki.2

 Riwayat hipertensi pada seseorang akan meningkatkan risiko dan


menyumbang 54% penyebab stroke
 Sebagian besar kasus IVH adalah sekunder dimana ICH ruptur
masuk ke ventrikel, dan merupakan penyebab umum sekita 40 – 45%
 ICH + IVH meningkatkan mortalitas 50-80%
Nama : Tn. S
No. RM : 963723
Tanggal Lahir : 02-12-1953
Umur : 68 th

IDENTITAS Jenis KeLamin


Alamat
: Laki-laki
: Kebon Baru, Tebet
PASIEN Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 18 April 2022
 Dilakukan Alloanamnesis dengan istri pasien pada tanggal 13 April 2022,
di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih.

 Pasien masuk ke UGD RSUD Budhi Asih tanggal 08 April 2022 dengan
keluhan jatuh karena tangan dan kaki kanan lemah mendadak. Pasien
masuk dengan keluhan lemah sisi sebelah kanan mendadak, awalnya

ANAMNESIS pasien menuju toilet yang jongkok, kemudian keluar langsung lemas pada
tangan dan kaki kanan, pusing kemudian terjatuh. Pasien tidak langsung
terjatuh tapi bersenderan di dinding, tidak ada riwayat terjatuh sebelumnya,
terdapat nyeri kepala. pandangan kabur, mual dan muntah disangkal.
Pasien langsung dibawa ke RSUD Budhi Asih. Riwayat hipertensi
terkontrol dengan amlodipine 10 mg, riwayat DM disangkal.
a. Kesadarann : GCS (E4 M6 V5)
b. Tanda Vital
- Tekanan Darah : 150/90
- Nadi : 77x/menit
 - SpO2 : 98%
- Pernapasan : 20x/menit

PEMERIKSAAN a. Status Neurologi


- Tanda rangsang meningeal
FISIK  Kaku kuduk :-
 Brudzinski I : -/-
 Brudzinski II : -/-
 Laseque : -/-
 Kernig : -/-
 N. I (N. Olfaktorius)

N Pemeriksaan Kanan Kiri


o
.
1. Tes Penghidu Dalam batas normal

 N. II (N. Optikus)

No. Pemeriksaan Kanan Kiri

1. Tajam Pengelihatan Dalam batas normal

2. Lapang Pandang Dalam batas normal

3. Melihat warna Dalam batas normal

4. Fundus okuli Tidak dilakukan


No. Pemeriksaan Kanan Kiri
1. Ptosis - -
2. Pupil Bulat, isokor, 3mm/3mm N. III, IV, VI (N.
3. Nistagmus - - Okulomotorius,
Trochlearis, Abdusen)
4. Gerak bola mata Baik ke segala arah
5. Kedudukan bola mata Ortoforia

6. Refleks cahaya
+ +
langsung & tidak
langsung

7. Diplopia - -
N. V (N. Trigeminus) N. VII (N. Fascialis
No. Pemeriksaan Kanan Kiri No. Pemeriksaan Kanan Kiri
Cabang Motorik
N. V Cabang I (N. Oftalmikus)
1. Mengerutkan dahi Baik Baik
1. Sensibilitas + +
2. Refleks kornea + + 2. Mengangkat alis Baik Baik
N. V Cabang 2 (N. Maksilaris)
3. Menutup mata Baik Baik
3. Sensibilitas + +
N. V Cabang 3 (N. Mandibularis) 4. Memperlihatkan Sudut Baik
4. Sensibilitas + + gigi bibir
jatuh
5. Kekuatan Kuat Kuat
mengunyah Cabang Sensorik
6. Membuka mulut Tidak ada deviasi
5.
Pengecapan
(2/3 anterior) Dalam batas normal
N. VIII (N. Vestibulokoklearis) N. IX, X (N. Glossofaringeus dan N. Vagus)

No. Pemeriksaan Kanan Kiri No. Pemeriksaan Kanan Kiri

1. Tajam Tidak dilakukan 1. Pengecapan (1/3 Tidak dilakukan


pendengaran pemeriksaan posterior) pemeriksaan

2. Tes Rinne Tidak dilakukan 2. Berbicara Disfonia (-)


pemeriksaan
3. Menelan Pasien tidak mampu
3. Tes Schwabach Tidak dilakukan makan dan minum
pemeriksaan

4. Tes Weber Tidak dilakukan 4. Uvula Letak di tengah


pemeriksaan
- Pemeriksaan Motorik
 N. XI (N. Aksesorius) No Pemeriksaan Ekstremitas Ekstremitas
No Pemeriksaan Kanan Kiri Atas Bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri
1. Mengangkat Dalam batas
bahu normal 1. Atrofi - - - -
2. Memalingkan Dalam batas
kepala normal 2. Tonus Normot Normot Normot Normot
onus onus onus onus
3. Gerakan - - - -
 N. XII (N. Hipoglossus) Involunter
4. Kekuatan 4444 5555 4444 5555
No Pemeriksaan Kanan Kiri Motorik
1. Pergerakan lidah Miring ke kiri
5. Refleks Bisep Trisep Patella Achilles
2. Fasikulasi - Fisiologis ++ ++ ++ ++

3. Disartria -
6. Refleks Babins Chaddock
Patologi ki
+ +
 Dilakukan follow up pada tanggal 13 april pasien
mengeluhkan pusing berputar, nyeri kepala, dan tidak
bisa tidur. Kesadaran compos mentis, TD 150/90, nadi
77x/m, pupil isokor diameter 3mm kiri dan kanan,
refleks cahaya langsung dan tidak langsung baik. Status
neurologis kesan hemiparesis dekstra, paresis N.VII dan
Follow Up XII sentral sinistra dekstra, kekuatan motorik
ekstrimitas dekstra 4444, refleks fisiologis +2, refleks
patologis +. Pada tanggal 14 april tidak ditemukan
perubahan bermakna dari hari sebelumnya. Tanggal 18
april pasien sudah tidak lagi merasakan nyeri kepala,
sehingga untuk pemberian paracetamol jika perlu saja.
Dilakukan perawatan selama 10 hari.
 Pemeriksaan Laboratorium

 Saat pasien di UGD  peningkatan hemoglobin


(12.3g/dL).
 Pada hari ke 2  kolestrol total meningkat (214
mg/dL), LDL direk dalam batas tinggi 138 mg/dL,
Click icon to add picture
CT-scan kepela
tanpa kontras
- Perdarahan intraparenkim
di paraventrikel lateralis
kanan, estimasi volume
sekitar 5,7 cc dengan
herniasi subfalcine ke kiri
sekitar 4 mm.

- Perdarahan intraventrikel di
ventrikel lateralis kanan-
kiri, III dan IV.
 Diagnosis klinis : Hemiparesis dekstra, Paresis
N.VII dan XII sentral dekstra
 Diagnosis Topis : Intracerebral, Intraventrikel di
ventrikel lateral kanan-kiri, III dan IV
DIAGNOSIS  Diagnosis etiologi : intraserebral hemoragik,
intraventrikel hemoragik
 Diagnosis Patologi : Perdarahan
 Diagnosis kerja : Stroke hemoragik ICH+IVH
sekunder, PPOK
Paracetamol 3 x 500 mg
Citicoline 2 x 1 gr
Amlodipine 1 x 10 mg
Ramipril 1 x 5 mg
Simvastatine 1 x 10 mg
Asam tranexamat 3 x 500 mg
TATALAKSANA Acetylcisteine 3 x 200 mg

 Konsul Paru :
- Inhalasi Ventolin 4x
- Inhalasi Flixotide 2x
 Pasien laki-laki  American Heart Association mengungkapkan
stroke lebih banyak terjadi pada laki-laki
 usia 67 tahun  faktor risiko pada IVH sekunder

ANALISIS  Lemah anggota badan sisi kanan mendadak  status nerologis


hemiparesis dekstra, dengan kekuatan motorik ekstrimitas
KASUS dekstra 4444
 PF ditemukan adanya Hemiparesis dekstra, paresis N.VII dan XII
sentral dextra  sesuai dengan gambaran CT scan dengan hasil
perdarahan intraparenkim di paraventrikel lateralis kanan-kiri, III dan IV
 termasuk IVH sekunder.
 ICH + IVH prognosis lebih buruk  menyebabkan kerusakan
struktur diensefalik seperti thalamus. volume darah memblokir
saluran serebrospinal  hidrosefalus yang berpotensi terjadinya
edema serebri. Pada pasien ini tidak ditemukan penurunan
kesadaran dan keadaan umumnya baik
 Angka mortalitas ICH dengan IVH meningkatkan mortalitas 50-
80% sehingga prognosisnya lebih buruh pada pasien ICH dengan
IVH dibandingkan hanya ICH saja
 Pasien diberikan citicolin untuk memperbaiki defisit neurologis
 Calcium channel blocker dan ACE inhibtor diberikan atas indikasi
hipertensi dan mencegah perkembangan gagal jantung dan
mengurangi risiko stroke
 Pada pasien ini tidak dikonsulkan ke bagian bedah saraf. Karena
tingkat kesadaran baik dan estimasi volume perdarahan sekitar
5,7 cc. Sedangkan indikasi untuk dilakukannya tindakan
pembedahan adanya penurunan kesadaran <13 dan perdarahan
>20 cc
 Ad vitam : dubia ad malam
Prognosis  Ad funtionam : ad fungtionam
 Sanationam : ad malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai