Anda di halaman 1dari 29

Penatalaksnaan

Kegawatdaruratan
Pada Pemeriksaan
Tindakan Awal
Anggota kelompok:
Kelompok 1

Andi Reski Mutmainnah


Amalia Fitra Ramdhani as’ad
Syam
Siti Noviannisa
Khaerul Aiman
Ramadani
Zyahra Alfiah
Fadhila.D
Pengertian
• Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang memerlukan
penanganan dengan cepat dan tepat
• Darurat adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan penanganan
cepat dan tepat seperti gawat
• Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebebkan oleh ganguan ABC,
jika tidak dapat ditolong segera dapat meninggal/cacat
• Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan. (PerMenkes RI No 47 Tahun 2018 tentang
Pelayanan kegawatdaruratan pasal 1 ayat 3
• Pelayanan kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang diburuhkan oleh pasien gawat
darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan.
Tujuan

01 02
Mencegah cacat atau
03
Menyelamatkan jiwa agar Memberikan kenyamanan
menghindarkan dari
terhindar dari maut pada korban.
kecacatan

04 05 06
Mempertahankan daya Mencarikan pertolongan Mengurangi nyeri dan
tahan korban yang lebih lanjut kecemasan
Penangana
n Gawat
Darurat
“Triage”
Pengertian
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat
dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan
pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta
fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk
memilih atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas
penanganannya (Kathleen dkk,2008)

Prinsip
 Segera dan tepat waktu
 Pengkajian adekuat dan akurat
 Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
 Intervensi sesuai kekuatan kondisi
 Tercapainya kepuasan pasien
○ Prioritas satu(merah)
Klasifikasi
Mengancam jiwa,perlu resusitasi dan tindakan segera serta mempunyai kesempatan hidup yang besar
o Prioritas dua(kuning)
Potensi mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat
○ Prioritas tiga(hijau)
Perlu penanganan seperti pelayanan biasa,tidak perlu segera
○ Prioritas nol(hitam)
Kemungkinan hidup sangat kecil,luka sangat parah

Keadaan Yang Mengancam





Nyawa
Airway(jalan nafas):Menjaga airway dengan kontrol cervical
Breathing(pernafasan):Menjaga pernafasan dengan pentilasi
Circulation(sirkulasi):Kontrol pendarahan
○ Disabiliti:Status neurologis
○ Exposure:Buka baju tetapi jangan sampai hipotermia
Sikap Penolong Dalam
Pertolongan Pertama
○ Jangan panik dan terburu-buru, Bersikap tenang dan lebih cekat dan tepat
dalam menolong
○ Perhatikan pernapasan korban, Pernapasan korban adalah hal sangat
penting diperhatikan pada saat menolong korban
○ Bila ada luka hentikan perdarahan, Korban kecelakaan lalu lintas tidak
akan jauh dengan adanya luka atau trauma
○ Jangan terburu-buru dipindah
○ Perhatikan luka-luka pada korban, perhatikan kondisi keseluruhan korban
dan kesadaran korban
Kasus
Tersedak
Tersedak merupakan kondisi terrsumbatnya saluran pernafasan oleh benda asing yang merupakan
makanan, mainan dan lain-lain.
 Dewasa
Berikut langkah-langkah melakukan Heimlich Manuever
• Berdiri atau berlutut di belakang korban
• Kepalkan salah satu telapak tangan
• Letakkan kepalan tangan dengan arah jari menempel ke dinding pert korban, posisikan
kepalan tangan, 2 jari di atas pusat
• Kencangkan kepalan tangan dengan tangan satunya sehingga kedua lengan melingkar di perut
korbaN
• Lakukan penekanan ke arah belakang dan atas sampai benda asing keluar atau sampai korban
menjadi jatuh tidak sadar
Lanjutan...
 Obesitas maupun ibu hamil
Penanganan : tangan dikepal ditengah dada atau pas di sternum
dan dihentakan hanya ke dalam tanpa melakukan hentakan ke atas
(chest thrust)

 Bayi
Penanganan tersedak untuk bayi terdiri atas kombinasi penekanan
dada (chest thrust) dan tepukan punggung (back slaps)
• Gendonglah bayi dengan posisi duduk atau berlutut
• Buka pakaian bayi
• Gendong bayi dengan posisi wajah ke bawah telungkup di atas
pangkuan tangan anda. Buat kepala bayi lebih rendah dari
kakinya. Sangga kepala dan rahang bawah bayi menggunakan
tangan anda (hati-hati untuk tidak menekan leher bayi, karena ini
akan menyebabkan tersumbatnya saluran napas
Lanjutan


Berikan 5 kali tepukan di punggung (tepuklah dipunggung, antara 2 tulang belikat bayi,
JANGAN menepuk di tengkuk. Gunakan pangkal telapak tangan ketika memberikan tepukan
• Setelah memberikan 5 kali tepukan punggung, sanggalah leher belakang bayi dengan tangan
dan baliklah tubuh bayi sehingga dalam posisi terlentang. Buat posisi kepala bayi lebih rendah
dari kakiny
• Lakukan 5 kali penekanan dada (lokasi penekanan sama denagan posisi penekanan dada pada
proses CPR yaitu di tengah tengah tulang dada/dibawah faris imajiner antara 2 putin susu bayi)
Hanya gunakan 2 jari saja (Jri telunjuk dan jari tengah untuk melakukan chest thrust
• Ulangi langkah di atas sampai benda asig keluar dari mulut bayi
tulang)
Patah tulang bisa terjadi karena olahraga, kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari
ketinggian dan masih banyak penyebab lainnya.
Cara Penanganan
Berikut ini adalah cara melakukan pembidaian sebagai pertolongan pertama pada korban
patah tulang:
1. Lepaskan pakaian yang menangkap area tubuh yang dicurigai mengalami patah
tulang.
2. Jika tidak bisa dilepas, gunting pakaian tanpa jarak bagian tubuh yang patah.
3. Rekatkan area patah tulang dengan kayu, penggaris, atau tongkat sebagai bidai.
4. Bila tidak ada perban gulung, Anda bisa membebat dengan kertas koran atau
sepotong pakaian.
5. Kompres bagian yang patah dengan es batu.Namun,jangan berikan kompres es
langsung ke kulit
6. Jiika korban pingsan atau bernafas pendek dan cepat baringkan dengan posisi kepala
sedikit lebih rendah dari tubuhnya
Lanjutan...

Patah tulang terjadi di kepala, leher, atau punggung. Patah tulang di lokasi ini dapat
menyebabkan cedera saraf tulang belakang. Untuk membantu korban patah tulang di area ini,
lebih disarankan untuk menjaga orang tersebut agar tidak bergerak dan tetap diam pada
posisinya. Selanjutnya, tempatkan kain tebal yang sudah digulung di kedua sisi lehernya agar
leher tidak mengalami perubahan hingga pertolongan medis yang akan datang.
Jika terjadi pendarahan, usahakan untuk mengehentikan pendarahan tersebut. Cara
yang bisa dilakukan adalah dengan menutupi luka dengan perban steril, kain bersih atau pakaian
bersih.
Pendarahan
Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh darah karena
pembuluh darah tersebut mengalami kerusakan. kerusakan ini bisa disebabkan oleh benturan
fisik, sayatan atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat
 Penanganan yang dapat dilakukan adalah bebat tekan yaitu menekan area pendarahan dengan
tangan ataupun dengnan kain yang ada disekitar atau apapun yang sifatnya bisa menutup
perdarahan tersebut. kita bebatkan sampai benar-benar pendarahan berhenti. jikalau terdapat
kasa atau apapun kita ikatkan untuk menghentikan pendarahan
Keseleo
Keseleo diakibatkan sobeknya serat di dalam ligamen yang menahan tulang-tulang persendian. Keseleo menyebabkan rasa
sakit parah, pembengkakan, diskolorasi, dan keterbatasan pergerakan. Ligamen di dalam sendi sembuh dengan cepat, dan
keseleo pada umumnya tidak membutuhkan operasi atau perawatan medis serius lain. Namun, keseleo harus dirawat dengan
benar menggunakan teknik pertolongan pertama supaya cepat sembuh

 Penanganan
1. Istirahatkanlah kaki yang keseleo
2. Lakukan terapi es dengan mengompresnya menggunakan es batu
3. Balutlah kaki yang keseleo dengan perban yang elastis
4. Angkatlah pergelangan kaki diposisi yang lebih tinggi dari jantung
5. Minumlah obat rasa nyeri
6. Hindari memijat kaki yang keseleo
Gigitan anjing dan sengatan
kalajengking
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membasuh luka gigitan
maupun sengatan kalejengking dengan air mengalir dibasuh dan
jangan lupa melakukan desinfeksi dengan apapun yang ada jika
ada sabun gunakan sabun lalu bilas lagi dengan air mengalir lalu
segera bawa ke pelayanan kesehatan setelah dilakukannya
penangnanan utama
Kejang
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak yang terjadi secara spontan. Kondisi ini umumnya ditandai dengan gerakan
tubuh yang tidak terkendali, bahkan bisa menyebabkan penurunan kesadaran. Kejang bisa menjadi gejala penyakit otak atau
kondisi lain yang memengaruhi otak.

 Pertolongan pertama pada orang kejang tonik klonik


Jenis kejang ini tergolong yang paling umum dan banyak orang yang akan langsung menyadari kondisi kejang
jika seseorang mengalaminya.
 Berikut Penaganan Pada kejang tonik kronik:
1. Lindungi penderita kejang dari cedera, misalnya jatuh, tersandung, atau terantuk benda tajam.
2. Berikan alas seperti bantal pada kepala pasien.
3. Hitung berapa lama pasien melakukan gerakan menyentak.
4. Setelah gerakan menyentak berhenti, posisikan tubuh pasien dalam kondisi berbaring miring.
5. Temani pasien hingga benar-benar kembali sadar.
6. Beri tahu pasien apa yang terjadi dengan tenang.
Lanjutan...
 Kejang Demam (Step) pada Anak, step adalah kejang yang terjadi saat ada peningkatan suhu tubuh yang disebabkan
oleh penyakit di luar jaringan otak
 Di bawah ini hal-hal yang dapat ibu lakukan saat anak kejang.
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Pindahkan anak ke tempat aman, jauhkan dari barang berbahaya seperti barang pecah belah, benda tajam, atau sumber
listrik.
3. Longgarkan pakaian yang ketat, terutama sekitar leher.
4. Ukur suhu anak saat kejang.
5. Amati seberapa durasi dan apa yang terjadi saat kejang untuk data dokter saat pemeriksaan. Ibu bisa merekamnya
dengan ponsel.
6. Miringkan anak agar makanan atau minuman dalam mulut keluar sehingga tidak tersedak.
7. Hindari memasukkan apa pun ke dalam mulut anak.
8. Hindari menahan kaki atau tangan anak dengan paksa saat kejang karena dapat menimbulkan patah tulang.
9. Tetap bersama anak saat kejang.
Luka Bakar
 Penanganan
Tindakan awal luka bakar, yaitu
1. Amankan diri, lingkungan dan korban
2. Jauhkan korban dari sumber kebakaran
3. Cuci tangan untuk penolon
4. Singkirkan benda yang menyentuh area luka bakar
5. Siram luka dengan air mengalir (5-15 menit)
6. Tutup luka dengan perban atau kassa steril
7. Segera bawa ke rumah sakit jika korban merasa lemas
serta demam

Warning:
1. Jangan merendam dengan air es
2. Jangan berikan kecap di luka
3. Jangan memberi pasta gigi pada luka bakar
4. Jangan pecahkan kulit yang melepuh
Kecelakaan Lalu
Melepas helm korban kecelakaan, dalam menolong korban kecelakaan lalu
Lintas
lintas,yang penolong perhatikan adalah bagaimana cara melepaskan helm
korban kecelakaan dengan baik dan benar. apabila dalalm melepaskan helm
salah maka bisa berakibat fatal bahkan kematian yang disebabkan oleh
sumbatan jalan nafas oleh trauma tulang cervical.

 Penanganan
Dalalm melepaskan helm korban dibutuhkan dua orang penolong. pertama-
tama lepaskan tali heml ( jika korban memakai anting atau kacamata lepaskan
itu terlebihdahulu ) lalu minta bantuan orang lain untuk memegang leher dan
pertahankan dalam posisi yang sama , lalu kita perlahan membuka helm
sampai terlepas lalu perlahan-lahan letakkan kepala korban dibawah atau
dilantai seperti semula. jadi mengurangi imobilisasi bagian lehernya sampai
petugas datang.
Rjp(resusitasis jantung paru)
Teknik CPR ini dilakukan apabila korban mengalami henti jantung dan tidak mampu bernapas secara normal.
Kondisi tersebut biasanya ditandai dengan pingsan mendadak dan tidak merespon saat dipanggil.
 Tahapan-tahapan melakukan resusitasi jantung paru
Sebelum dilakukan pertolongan RJP, pastikan area sekitar tempat korban berada aman untuk dilakukan
pertolongan. Bila berada di jalan, sebaiknya pindahkan tubuh korban ke tepi jalan guna menghindari lalu lintas.
Tahapan melakukan tindakan penyelamatan dengan RJP disingkat menjadi C-A-B atau compression, airways,
dan breathing. Agar lebih jelas, berikut cara melakukan resusitasi jantung paru atau RJP:
1. Kompresi (compression)
Compression atau kompresi dilakukan jika Anda tidak menemukan denyut nadi atau detak jantung
pada korban yang tidak sadarkan diri. Teknik RJP diawali dengan melakukan kompresi atau menekan dada.
Letakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada korban, lalu tangan yang lainnya ditaruh di atas tangan
yang pertama. Setelah itu, eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan penekanan dada sedalam 5-6 cm, kemudian
lepaskan. Ulangi tindakan sebanyak 100-120 kali tekanan tiap menit sampai pertolongan medis datang atau
sampai korban memberi respons.
Lanjutan...
2. Membuka jalur napas (airways)
Setelah melakukan kompresi dada, maka tahap melakukan RJP selanjutnya adalah airways yaitu
membuka jalur pernapasan. Dongakkan kepala korban lalu letakkan kedua tangan di dahinya. Angkat dagu korban
dengan perlahan guna membuka dan mengamankan saluran pernapasannya.
3. Memberi bantuan napas (breathing)
Setelah membuka jalur napas korban, dilanjutkan dengan breathing atau memberi bantuan napas.
Pertama-tama, jepit hidung korban lalu posisikan mulut kita tepat di mulut korban. Hembuskan napas kita ke dalam
mulutnya, kemduian periksa apakah dada korban sudah mengembang dan mengempis layaknya orang bernapas pada
umumnya. Di setiap 30 kali kompresi dada, iringi dengan 2 kali bantuan napas. Perlu diketahui bahwa untuk teknik
pernapasan lewat mulut ini sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang sudah mendapatkan pelatihan khusus.
Kesimpulan
Penatalaksanaan kegawatdaruratan pada
pemeriksaan tindakan awal melibatkan evaluasi
cepat, stabilisasi kondisi yang mengancam jiwa, dan
pemulihan fungsi tubuh optimal. Tindakan seperti
pemberian oksigen, pemasangan infus, menjaga
jalur napas terbuka, pemberian obat-obatan, dan
rujukan ke fasilitas medis yang lebih lengkap
menjadi fokus utama dalam upaya menyelamatkan
nyawa pasien. Keseluruhan penanganan harus
dilakukan dengan cepat dan efisien untuk
Sekian yang bisa kami presentasikan
kami pamit undur diri karna kalau
maju, saya nya gengsi dan dianya
cuek.
Cuci tangan sampai bersih,
sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai