Anda di halaman 1dari 46

HAK JAWAB SEBAGAI JAMINAN

FUNGSI KONTROL PERS

Oleh :

Dr.H.Supriadi,SH.MM
Surabaya, 21 Maret 2024
Kewajiban Pers menurut UU No.40/1999 pasal 5

 Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa


dan opini dengan menghormati norma-norma agama
dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga
tak bersalah.
 Pers wajib melayani Hak Jawab
 Pers wajib melayani Hak Koreksi
Prinsif
Prinsif pertanggungjawaban
pertanggungjawaban Pers
Pers Nasional
Nasional
(UU
(UU No.
No. 40/1999
40/1999 pasal
pasal 5)
5)

Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa


dan opini dengan menghormati norma-norma agama
dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas Praduga Tak
Bersalah.
Pers wajib melayani Hak Jawab, yaitu hak seseorang
atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan
atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta
yang merugikan nama baiknya.
Pers wajib melayani Hak Koreksi, yaitu hak setiap
orang untuk mengkoreksi atau membertulkan
kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik
tentang dirinya maupun orang lain.
MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM
MASYARAKAT DEMOKRASI

Mendeskripsikan pengertian, Fungsi dan Peranan


serta Perkembangan Pers di Indonesia
Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung
jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam
masyarakat demokratis di Indonesia.
Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak
penyalahgunaan media massa dalam masyarkat
demokratis di Indonesia
Pengertian Pers
 Secara Etimologis, Kata pers (Belanda), Press (Inggris), atau
Presse (Prancis), berasal dari bahasa Latin, pressare dari
kata premere, yang berarti tekan atau cetak.
 Definisi terminologisnya ialah Media massa cetak. Dalam
bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers, dalam
bahasa Inggrisnya printed media atau printing press atau
press.
 Oemar Seno Adji, pers dalam arti sempit mengandung
penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita
dengan jalan kata tertulis. Pers dalam arti luas adalah
semua media (mass communications) yang memancarkan
pikiran dan perasaan seseorang, baik dengan kata-kata
tertulis maupun kata lisan.
Pengertian Pers
 L. Taufik, Pers terbagi dua yaitu Pers dalam arti
sempit : surat kabar, koran, majalah, tabloid, dan
bulletin-bulletin kantor berita. Jadi, pers terbatas
pada media tercetak. Pers dalam arti luas mencakup
semua media massa, termasuk radio, televisi, film,
dan internet.
 Weiner, pengertian pers sebagai wartawan media
atau media cetak, publisitas, peliputan berita, mesin
cetak, naik cetak.
 Alex Sour, pengertian pers sebagai media cetak yang
mengandung penyiaran fakta, pikiran, ataupun
gagasan dengan kata-kata tertulis.
Pengertian Pers
 Menurut Ilmu Komunikasi, Pers memiliki arti :
1. Usaha percetakan atau penerbitan
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. Penyiaran berita melalui surat kabar,
majalah, radio, dan televisi
4. Orang-orang yang bergerak dalam
penyiaran berita
5. Media penyiaran berita yakni surat kabar,
majalah, radio, dan televisi.
Pengertian Pers
 UU No. 40/1999 Pasal 1 (a), Pers adalah lembaga
sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi baik
dalam bentuk tulisan, suara, dan gambar, serta
data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya
dengan menggunakan media cetak, media
elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Pengertian Pers
 Kesimpulan : Pers adalah segala usaha dari alat-alat
komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan
anggota masyarakat akan hiburan, keinginan,
peristiwa, dan berita yang terjadi dalam wujud
surat kabar, majalah, bulletin atau media cetak lain
atau diusahakan melalui radio, televisi, film, dan
sebagainya. Jadi dalam hal ini adalah semua media
komunikasi, yaitu media cetak, media audio, media
audio visual, dan media elektronik.
Pungsi Pers

UU No. 40/1999 pasal 3 :


 Pers nasional mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan, dan
kontrol sosial
 Pers dapat berfungsi sebagai lembaga
ekonomi
Pers berfungsi sebagai media
Informasi (Information)

Memberikan berbagai informasi yang penting dan


bermakna bagi masyarakat untuk kehidupannya
(berbagai bidang, aspek atau dimensi). Contoh
Informasi tentang kebijakan, program dan peraturan
negara kepada masyarakat agar cepat diketahui. Pers
juga menjadi sarana informasi antarindividu atau
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Pers berfungsi sebagai
media Pendidikan
(Education)

Pers memuat atau menyajikan tulisan-tulisan yang


mengandung pengetahuan sehingga masyarakat
bertambah pengetahuan dan wawasannya.
Tegasnya, pers mendidik masyarakat untuk lebih
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan.
Pers berfungsi sebagai
media hiburan
(Recreation)

Pers hendaknya dapat menyuguhkan berita yang


menyegarkan, humor atau jenaka yang mengandung
daya imajinasi yang positif, karena ini merupakan
kebutuhan dasar manusia (basic human needs).
Misalnya, isi koran atau majalah yang bersifat
hiburan dapat berbentuk cerpen, cerbung, cerber,
TTS, karikatur dan lain sebagainya.
Pers berfungsi sebagai media kontrol
sosial (Social control)

Kontrol masyarakat terhadap jalannya roda


pemerintahan, istilah kontrol sosial terkandung makna
demokratic atau open management yang di dalamnya
terdapat unsur-unsur :
Keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan (social participation)
Pertanggungjawaban pemerintah terhdp rakyat (social
responsibility)
Dukungan rakyat terhadap pemerintah (sosial support)
Kontrol masyarakat terhadap tindakan pemerintah (social
control)
Pers berfungsi sebagai
Lembaga Ekonomi

 Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers memiliki bahan


baku informasi yang diolah sehingga menghasilkan produk berita
yang diminati oleh masyarakat dengan nilai jual yang tinggi. Pers
dapat memanfaatkan alam sekitarnya sebagai nilai jual, sehingga
diperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil produksinya.
 Pers sebagai lembaga ekonomi menyediakan jasa sosialnya untuk
kepentingan masyarakat yang membutuhkan dengan tujuan
memperoleh citra positif dan nilai jual atas program-program
kerjanya. Misalnya, meliputi kegiatan bakti sosial, acara open
house, atau kegiatan lainnya. Ditambah lagi bidang penjualan
kolom advertising, kolom artikel atau kolom berita lainnya.
Hak-hak Pers menurut UU No.40/1999 pasal 4

 Kemerdekaan Pers dijamin sebagai hak asasi warga


negara
 Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
pembredelan, atau pelanggaran penyiaran.
 Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional
mempunyai hak mencari, memperoleh, dan
menyampaikan gagasan dan informasi.
 Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di
depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.
Peranan Pers menurut UU No.40/1999 pasal 6

Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui


Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong
terwujudnya supremasi hukum, dan HAM, serta
menghormati kebhinnekaan
Mengembangkan pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat dan benar
Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
umum
Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
Pers berperan sebagai Agen Pembangunan (?)

 Pers merupakan media atau sarana untuk


mensosialisasikan berbagai program
pembangunan
 Dengan sosialisasi tersebut akan menimbulkan
kesadaran pada diri warga masyarakat untuk
terlibat atau berpartisifasi dalam pembangunan
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Asas dan misi Pers
 Asas Pers : Kemerdekaan Pers adalah salah
satu wujud kedaulatan rakayat yang
berasaskan prinsif-prinsif demokrasi,
keadilan, dan supremasi hukum.
 Misi Pers : Ikut mencerdaskan masyarakat,
menegakkan keadilan dan memberantas
kebatilan.
Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (1)

Menjaga agar UU yang telah dibuat oleh wakil rakyat


dijalankan dengan baik oleh semua pihak
Melindungi Hak-hak asasi manusia dari tindakan
kesewenangan oleh siapa pun
Melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat
Menjaga agar jalannya pemerintahan sesuai aturan
Mewujudkan agar perencanaan negara sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan bangsa.
Menjaga agar penggunaan budget negara sesuai sasaran
Tujuan dari pelaksanaan
fungsi kontrol Pers (2)

Menjaga agar aparat pemerintah menjalan tugas dengan


baik dan mengabdi kepada rakyat
Ikut mewujudkan administrasi negara sesuai dengan
aturan
Melakukan koreksi agar pemerintah menempatkan pejabat
sesuai dengan kualitas dan aspirasi rakyat
Membantu tegaknya rule of law (pemerintah berdasarkan
hukum)
Mendukung pemerintahan dalam menjalankan open
management
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh, dll.
Kode Etik Jurnalistik

Kode : sistem pengaturan-pengaturan (system of rules).


Etik : norma perilaku.Perbuatan dikategorikan etis
apabila perbuatan tsb. Sesuai dengan aturan-aturan yang
menuntun perilaku baik manusia, sebaliknya yang tidak
etis apabila segala aturan tingkah laku yang ada dilanggar
atau tidak diindahkan.
Jurnalistik : profesi dalam kegiatan tulis menulis berita
atau kewartawanan.
Kode Etik Jurnalistik : sejumlah aturan dasar yang
mengikat seluruh profesi kewartawanan dalam
menjalankan tugas dan perannya sebagai wartawan.
Kode Etik Jurnalistik

Ada tiga faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya


menurut M. Alwi Dahlan, Ph.D
1. Etik Institusional yaitu sistem aturan, peraturan,
kebijaksanaan yang dikembangkan oleh institusi.
2. Etik Personal : sistem nilai dan moralitas perorangan
yang merupakan hati nurani wartawan, didasarkan
pada keyakinan pribadi yang menimbang tindakan
yang hendak dilakukan.
3. Etik Profesional : menentukan cara pemberian yang
paling tepat sehingga informasi itu mudah diterima
oleh khalayak, dalam proporsi yang wajar.
Ciri dari suatu Kode Etik

Kode etik dibuat dan disusun oleh organisasi


profesi ybs. Sesuai dengan aturan organisasi dan
bukan dari pihak luar.
Sanksi bagi yang melanggar kode etik bukan
pidana, melainkan bersifat moral atau mengikat
secara moral pada anggota kelompok tersebut.
Daya jangkau suatu kode etik hanya berlaku
pada anggota organisasi yang memiliki kode etik
tersebut bukan pada organisasi lain.
Aturan main (rules of
the game) Pers Nasional

Landasan Idiil : Falsapah Pancasila (Pembukaan


UUD 1945)
Landasan Konstitusional : UUD 1945
Landasan Yuridis : UU Pers (UU No. 40/1999)
Landasan Profesional : Kode Etik Jurnalistik
Landasan Etis : Tata Nilai yang berlaku dalam
masyarakat
Kebebasan Pers
(Kemerdekaan Pers)

 Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan


pendapat, baik secara tulisan maupun lisan melalui
pers, seperti harian, majalah, bulletin dan sebagainya.
Kebebasan pers merupakan manifestasi dari freedom
of speech (kebebasan berbicara)
 Kebebasan pers diberbagai negara mempunyai
pengertian yang berbeda-beda tergantung pada :
filsafat negaranya, pola pertumbuhan politiknya, hakikat
manusianya, masyarakat dan negaranya, hubungan
antara rakyat dan negara, hakikat pengetahuan, serta
kebenaran dan moral.
Ciri Kebebasan Pers
Indonesia

Pers yang bebas dan bertanggung jawab


Pers yang sehat
Pers sebagai penyebar informasi yang objektif
Pers sebagai penyalur aspirasi rakyat, meluaskan
komunikasi dan partisifasi masyarakat
Pers yang melakukan kontrol sosial yang konstruktif
Terdapat interaksi positif antara pers, pemerintah
dan masyarkat.
Menurut S. Tasrif, diakui dan dijaminnya
Kebebasan Pers dalam suatu negara bila
memenuhi tiga syarat sbb :
 Tidak ada kewajiban menurut hukum untuk meminta surat
izin terbit bagi suatu Penerbitan Pers kepada pemerintah.
 Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah
untuk melakukan penyensoran sebelumnya terhadap berita
atau karangan yang akan dimuat dalam suatu Penerbitan
Pers.
 Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah
untuk melakukan penerbitan pers, baik untuk selama-
lamanya maupun untuk jangka waktu tertentu.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers

Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik


jurnalistik. Contoh kesalahn penyebutan nama
tersangka dan kurang jelasnya suatu gambar atau
peristiwa.
Peradilan oleh pers (trial by pers) : pemberitaan yang
terus menerus pada satu pihak, sedangkan pihak lain
yang terlibat tidak diberitakan akan menghasilkan
berita yang tidak seimbang. Seseorang merasa diadili
oleh pers karena pemberitaan yang tidak seimbang
tersebut.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers

Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang


dimuat oleh pers kadang dapat menciptakan opini yang
sebaliknya dari seseorang. Opini ini tercipta justru
menyesatkan karena tidak benar dan tidak berdasarkan
fakta.
Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi : tulisan
yang dimuat amat vulgar, dapat memicu keterlibatan
pihak lain dan memancing emosi.
Berita bohong : berita yang tidak kuat sumbernya dapat
menciptakan berita yang tidak benar.
Penyakit Pers (syamsul Mu’arif)

 Pornografi
 Character assasination (pembunuhan karakter)
 Berita palsu
 Provokasi dan iklan yang menyesatkan
 Wartawan yang tidak profesional (biasa
mendapat julukan wartawan bodreks)
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam
mengendalikan kebebasan pers ?…
 Agar kebebasan pers yang dimiliki tidak
disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan
yang tidak sejalan/sesuai dengan fungsi, peran dan
tanggung jawab pers.
 Agar masyarakat memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya untuk meningkatkan perolehan,
pengelolaan serta pemanfaatan informasi untuk
kehidupan sehari-hari.
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam
mengendalikan kebebasan pers ?…
 Agar insan pers dapat bertanggung jawab
untuk memberikan timbal balik yang positif
kepada pemerintah, khususnya untuk
membantu terlaksananya program-program
pemerintah
 Mendorong terwujudnya masyarakat yang
demokratis, cerdas, partisifatif, dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan
bangsanya.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengendalikan kebebasan pers

1. Membuat perangkat hukum atau aturan-aturan


dasar tentang kehidupan Pers (UUNo. 40/1999);
2. Memberikan pembinaan kepada pers agar lebih
maju dan berkembang serta lebih
mengoptimalkan kinerja dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara;
3. Memprakarsai mekanisme dialog antara
kompenen Pemerintah, Pers, dan masyarakat
untuk lebih meningkatkan hubungan fungsional
antara ketiganya;
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengendalikan kebebasan pers
4. Membantu pers dalam penerbitan buku-buku
tentang pers, sebagai bahan bacaan bagi kalangan
pers, pejabat pemerintah serta masyarakat umum;
5. Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik,
maupun pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada
pelanggarnya;
6. Bersama-sama dalam upaya memberantas
pengayakit pers;
7. Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam usaha
mengembangkan konsepsi, nilai-nilai dan
mekanisme.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan
kebebasan pers atau media Massa :

Menyulut konfliks dalam kehidupan masyarakat,


karena pemberitaan pers yang tidak objektif
Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa, dan
negara
Terhambatnya pembangunan nasional karena
pers merupakan salah satu pilar (the fourth
pillar) dalam pembangunan nasional.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan
kebebasan pers atau media Massa :

Munculnya sikap apriorisme atau selalu


berpandangan negatif (jelek) kepada pihak-
pihak tertentu karena pemberitaan pers yang
selalu menyudutkan (mendeskriditkan) pihak-
pihak tertentu.
Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung
selesai antara pihak-pihak tertentu, akhirnya
akan berujung pada perbuatan-perbuatan
merusak satu sama lainnya.
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang
timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers
atau media massa.
Pihak Wartawan :
 Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian
 Dukungan nilai-nilai autentik
 Kesedian untuk bertanggung jawab
 Memiliki kemandirian moral
 Memiliki keberanian moral
 Memiliki kerendahan hati
 Sikap kritis dan realistis
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak
yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan
pers atau media massa.
Pihak Masyarakat :
 Turut memberikan saran atau masukan kepada
pers tentang berbagai hal
 Memberikan informasi atau keterangan kepada
pers yang sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
 Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-baiknya
agar perkembangan pers berjalan secara baik.
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak
yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan
pers atau media massa.
Pihak Pemerintah :
 Menegakkan hukum dan peraturan tentang
pers dengan setegas-tegasnya.
 Tidak turut campur terlalu dalam karena akan
menggerogoti kebebasan pers itu sendiri.
 Memberikan kesempatan kepada para investor
untuk membangun basis industri pers.
Manfaat Media
Massa

Media
Mediamassa
massa

Media
MediaCetak
Cetak Media
MediaElektro
Elektro

surat
suratkabar,
kabar, TV,
TV,radio,
radio,
tabloid,Majalah
tabloid,Majalah film,
film,internet,
internet,
buletin/famflet
buletin/famflet dll.
dll.
Fungsi
FungsiUmum
Umum
Fungsi
Fungsikhusus
khusus Fungsi
FungsiKhusus
Khusus
Informasi,
Informasi,
mendidik,
mendidik,
informasi
informasi menghibur
menghiburdandan hiburan
hiburan
kontrol
kontrolsosial
sosial
Syarat
Syarat berita
berita yang
yang
layak
layak dimuat
dimuat media
media

Benar terjadi (ada fakta) Menarik


Aktual (ketepatan waktu) Akurat dan jelas
Lengkap Tersusun baik
Apa adanya (Objektif) ada standar rumus
Berimbang penulisan : 5W+1H
Standar
Standar rumus
rumus
penulisan
penulisan berita
berita

5W + 1H What = apa yang terjadi


Where = di mana hal itu terjadi
When = kapan peristiwa itu terjadi
Who = siapa yang terlibat/terlihat
Why = mengapa hal itu terjadi (LB)
How = bagaimana proses terjadinya
Sifat
Sifat Berita
Berita

Mengarahkan pembaca, pendengar


(pemirsa) mengikuti alur penulis.

Menumbuhkan atau membangkitkan


semangat motivasi juang

Memberi penerangan llustrasi


dan contoh-contoh.
Sumber
Sumber Berita
Berita

Kumpulan
PERISTIWA dari berbagai
berita

MANUSIA
 Observasi
 Wawancara
 Konferensi Pers

Anda mungkin juga menyukai