LAPORAN KASUS
HIDROCEPHALUS
COMMUNICANS ec SOL
INTRACRANIAL
DOKTER MUDA PEMBIMBING
DESTIKA RAMADHANI dr. Fitra , M. Kes, Sp. BS
220750101010191
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
PASIEN
• Nama : Zr
• Umur : 56 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Suku : Aceh
• Agama : Islam
• Tanggal Rawatan : 22/2/2024
• Tanggal Operasi : 23/2/2024
• No. CM : 1359980
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama
Lemah anggota gerak kanan
Keluhan Tambahan
Bicara pelo dan mulut merot
Riwayat Sosial
Pasien seorang ibu rumah tangga dengan kebiasaan bekerja dirumah,dengan
ekonomi kelas menengah.
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Deskripsi
Kulit Warna kulit sawo matang, tidak tampak pucat
Kepala normal
Konjungtiva palpebra inferior tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor 3 mm / 3
Mata mm, refleks cahaya langsung positif di kedua mata, refleks cahaya tak langsung positif di
kedua mata. Mata tidak cekung.
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Deskripsi
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Fremitus taktil kanan dan kiri sama, nyeri tekan (-)
Thorax
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi(-/-), wheezing (-/-)
Inspeksi : Simetris, tidak tampak jejas, kaput medusae (-), tampak benjolan di regio iliaca kanan
Auskultasi : Peristaltik kesan normal, tidak terdengar bising aorta abdominal
Abdomen
Palpasi : Soepel, tidak ada nyeri tekan, teraba benjolan di regio iliaca kanan
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Genital Perempuan
LAPORAN KASUS
STATUS NEUROLOGIS
Deskripsi
GCS E4M6V5
+|+
Sensorik
+|+
2222/5555
Motorik
2222/5555
+ 2/+2
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
+2/+2
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN
FISIK
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : 2024
PDW 15,0 fL
Eosinofil 1 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
Monosit 6 2-8 %
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT SCAN 22 Februari 2024
DIAGNOSIS
HIDROCEPHALUS COMMUNICANS
ec SOL INTRACRANIAL POST
REPAIR VP SHUNT POD 2
LAPORAN KASUS
TATALAKSANA
Medikamentosa Planning
Laporan Pembedahan
Klasifikasi
Hidrosefalus dapat diklasifikasikan atas beberapa
hal, antara lain:
1. Bedasarkan anatomi / tempat obstruksi CSS
A. Hidrosefalus tipe obstruksi / non komunikans
B. Hidrosefalus tipe komunikans
2. Berdasarkan etiologi
A. Kongenital
B. Didapat
3. Berdasarkan usia
A. Hidrosefalus tipe kongenital / infantile (bayi)
B. Hidrosefalus tipe juvenile / adult (anak
anak/dewasa)
LAPORAN KASUS
Etiologi
Penyebab kongenital pada bayi dan anak adalah:
• Malformasi batang otak yang menyebabkan
stenosis pada aquaductus sylvius
• Malformasi Dandy-Walker
• Malformasi Arnold-Chiari tipe 1 dan 2
• Agenesis foramen monro
• Toksoplasmosis kongenital
• Sindrom Bickers-Adams
LAPORAN KASUS
Etiologi
Penyebab yang didapat pada bayi dan anak
adalah:
• Massa
• Perdarahan
• Infeksi
• Peningkatan tekanan sinus venosus
• Iatrogenik
• Idiopatik
LAPORAN KASUS
Etiologi
Penyebab hidrosefalus pada orang dewasa:
• Perdarahan Subarachnoid (subarachnoid
hemorrhage/SAH).
• Idiopatik hidrosefalus bertanggung jawab atas
1/3 kasus hidrosefalus pada dewasa
• Cidera kepala, memiliki mekanisme yang
sama dengan SAH, dapat menyebabkan
hidrosefalus
• Tumor bisa menyebabkan sumbatan dimana
saja pada jalur LCS.
• Meningitis, terutama meningitis bakterialis
• Stenosis aquaduktus
LAPORAN KASUS
Etiologi
Penyebab dari NPH adalah:
• SAH
• Trauma Kepala
• Meningitis
LAPORAN KASUS
Diagnosis
Gejala Klinis
Diagnosis dapat ditegakkan melalui
tanda dan gejala klinis. Makrokrania
merupakan salah satu tanda pada bayi.
Gejala hipertensi intrakranial lebih
menonjol pada anak yang lebih besar
daripada bayi, gejala ini mencakup nyeri
kepala, muntah, gangguan okulomotor,
dan gejala gangguan batang otak
(bradikardia, aritmia respirasi).
LAPORAN KASUS
Diagnosis
• Rontgen foto kepala
• Transiluminasi
• Lingkaran kepala
• Ventrikulografi
• Ultrasonografi
• CT-scan kepala
• MRI kepala
LAPORAN KASUS
Terapi medikamentosa
• Asetazolamid
• Furosemid
Terapi pembedahan
• Pada pusat kesehatan yang memiliki sarana bedah saraf
Penderita gawat dan sambil menuggu operasi mannitol 0.5-2 g/kgbb/hari
diberikan dalam 10-30 menit
• Tidak terdapat fasilitas bedah saraf
Tidak gawat terapi medikamentosa rujuk ke RS terdekat dengan fasilitas bedah
saraf
Gawat rujuk setelah pemberian mannitol
LAPORAN KASUS
Komplikasi Shunting
• Infeksi
• Hematoma subdural
• Obstruksi
• CSS yang rendah
• Asites
• Kraniosinostosis
LAPORAN KASUS
Prognosis
• Sekitar 40% bayi yang hidup memiliki intelektual
mendekati normal
• Dengan pengobatan dan pembedahan setidaknya
70% dapat hidup hingga melampau masa anak-
anak
• 40% diantaranya dengan intelegensi normal
• 60% mengalami gangguan intelegensi dan
motorik
THANK YOU