Bilingualisme
Bilingualisme
ENGLISHZATION
DALAM LIRIK LAGU
BERBAHASA JEPANG
Peneliti : Gede Satya Hermawan
Tahun : 2013
Universitas Pendidikan Ganesha
Rumusan Masalah
bagaimana fenomena englishization yang terdapat pada Jpop
(Japan Popular Music) dilihat dari pendekatan linguistik
sosiokultural.
Pendahuluan
Kedwibahasaan/Bilingual
Bilingualisme dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasaan. Secara
umum, bilingualisme berarti penggunaan dua bahasa yang berbeda oleh seorang
penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Fishman
1975:73).
Linguistik Sosiokultural
Linguistik Sosiokultural merupakan perluasan wilayah interdisiplin yang meneliti
perpotongan wilayah antara bahasa, budaya, dan masyarakat. Linguistik
sosiokultural sebagai perluasan wilayah ikut memasukkan wilayah
sosiolinguistik, linguistik antropologi, analisa wacana, dan sosiologi bahasa
(Nilep, 2006:3)..
Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
musikologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, studi dokumen dan wawancara.
PEMBAHASAN
Tentang Jpop
Pada tahun 1990 Jpop mulai dipergunakan
sebagai satu istilah khusus untuk menyebut
seluruh genre musik populer di Jepang. Jpop
sendiri mengalami perkembangan yang pesat.
Sebagai contoh album milik B’z “B’z The Best
Pleasure” pada tahun 1998 terjual 5,12 juta kopi.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa lagu dengan lirik yang
bercampur Inggris dan Jepang dalam persentase yang besar.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Moody (2006:220)
menjelaskannya sebagai berikut, cara JPop dalam mengambil
pencampuran antara kondisi Jepang dan konten yang berasal
dari barat dalam pencarian identitas, berlanjut dan berimplikasi
pada bentuk linguistik.
over drive – GARNET CROW
Oh Silent Kiss Oh yeah 夢に見た気配
胸がキュっとなること 君といた季節
Sky High Blue Oh yeah 遠ざかる
とても あいしてる
赤い heart で
ye scallywag!