Anda di halaman 1dari 24

PERSAMAAN

REAKSI
JOSEPH BILLI, M. Farm
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa dapat menjelaskan dan
menganalisa suatu persamaan
kimia dalam suatu reaksi kimia.
• Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu
hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut
pereaksi. Biasanya, suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-
kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan
endapan, atau timbulnya gas. Pada jaman sekarang, analisis
kimia kadang-kadang menggunakan peralatan canggih. Hal ini
diperlukan untuk membuktikan rekasi benar-benar telah
terjadi.
Bukti terjadinya reaksi kimia
1. Hilangnya suatu zat
2. Perubahan warna
3. Dihasilkanya suatu gas atau ada perubahan volume
4. Terbentuknya endapan dalam larutan yang jernih
5. Terjadinya perubahan suhu
6. Timbul bau baru
• Ada juga yang menyatakan bahwa reaksi kimia
adalah proses di mana seperangkat zat yang
disebut reaktan diubah menjadi seperangkat zat
yang disebut produk baru. Ada cara simbolis atau
singkatan untuk mewakili suatu reaksi kimia yang
disebut persamaan kimia. Dalam rumus persamaan
kimia, reaktan ditulis di sisi kiri persamaan dan
produk di sebelah kanan. Kedua sisi persamaan
digabungkan dengan tanda panah (→) atau tanda
sama dengan (=).
Contoh :
1.CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O

Reaktan Produk

2.2H2 + O2  2H2O

Reaktan Produk
• Dalam reasi kimia, semua atom yang ada dalam
reaktan harus terhitung dalam produk. Dengan kata
lain, harus ada jumlah yang sama dari setiap jenis
atom pada sisi produk dan pada sisi reaktan. Pastikan
bahwa peraturan ini diikuti. Langkah ini merupakan
cara untuk menyeimbangkan / menyetarakan
persamaan kimia untuk sebuah reaksi.
Nitrogen oksida + oksigen  Nitrogen dioksida
NO + O2 → NO2

Apakah sudah setara ? Jawabannya tidak setara.


Kenapa tidak langsung saja kita buat menjadi NO3?
Karena nitrogen dioksida hanya mempunyai rumus NO2

2 NO + O2 → 2 NO2 (Setara)
• Kita dapat memeriksa apakah persamaan ini setara / seimbang
dengan membandingkan jumlah masing-masing jenis atom
pada kedua sisi.

CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O

1C 4H 4O 1C 2O 4H 2O

• Dalam persamaan ini, angka 4 dalam CH4 , angka 2 dalam CO2 ,


atau angka 2 dalam H2O disebut sebagai indeks, sedangkan
angka 2 dalam 2O2 atau angka 2 dalam 2H2O disebut sebagai
koefisien.
• Indeks menunjukkan jumlah atom
dalam senyawa, sedangkan koefisien
menunjukkan jumlah senyawa yang
terlibat dalam reaksi kimia.
• Prinsip yang terletak dalam proses penyetaraan
persamaan kimia adalah bahwa atom tidak musnah
(tetap ada) dalam reaksi kimia. Jumlah yang sama
dari setiap jenis atom harus ditemukan di antara
reaktan dan produk. Identitas reaktan dan produk
reaksi ditentukan oleh pengamatan eksperimental.
• Pedoman berikut sering digunakan untuk menyetarakan
persamaan reaksi.
1. Setarakan atom lain terlebih dahulu sebelum atom H
dan O!
2. Mulai menyeimbangkan persamaan dengan molekul
yang paling rumit (yang mengandung jumlah atom
terbesar).
3. Keseimbangan sebagai kelompok ion poliatomik yang
tampak tidak berubah pada kedua sisi panah.
4. Menyeimbngkan secara terpisah unsur-unsur yang
muncul sebagai zat
Misalkan:
1. Kalium hidroksida dan asam fosfat
menghasilkan fosfat air

 Langkah Pertama
Tuliskan dahulu persamaan yang tidak setara
KOH + H3PO4  K3PO4 + H2O
 Langkah kedua
Menyeimbangkan atom . Ada beberapa atom tidak setara.
Sesuai panduan, kita menyarankan atom K terlebih
dahulu dibanding atom O, H, atau PO4 . Ada 3 atom K
pada ruas kanan, sehingga kita menambahkan angka 3 di
depan KOH pada ruas kiri sebagai percobaan.

3KOH + H3PO4  K3PO4 + H2O (tidak


setara)
• Sekarang atom K berada dalam keadaan setara.
Senyawa PO4 juga dalam keadaan setara.
• Tidak menghitung senyawa PO4 , kita memiliki 3 atom
O di sebelah kiri dan 3 H dalam KOH ditambah 3 H
dalam H3PO4 , sehingga keseluruhan di ruas kiri ada 3
atom O dan 6 atom H. di ruas kanan, dalam atom H2O
kita mempunyai 1 atom O dan 2 atom H. Rasio 3 atom
O sampai 6 atom H di sebelah kiri setara dengan rasio 1
atom O sampai 2 atom H di sebelah kanan, jadi kita
tulis koefisien 3 di depan H2O.
• 3KOH + H3PO4  K3PO4 +
3H2O (setara)
• Natrium klorit dan klorin bereaksi membentuk
natrium klorida dan klorin dioksida.
Langkah pertama:
Menulis persamaan tidak setara
NaClO2 + Cl2 →NaCl + ClO2
Langkah kedua:
Menyeimbangkan atom. Ada beberapa atom
yang tidak setara, tetapi panduan kita
menyarankan agar kita menyetarakan atom
Na terlebih dahulu dibanding atom Cl atau O
• Ada 1 Na di ruas kanan, sehingga kita
menambahkan 1 Na di depan NaClO2 di ruas kiri
dan dan 1 Na di depan NaCl di ruas kanan sebagai
percobaan. Koefisien 1 tidak pernah ditulis, tapi
pada kesempatan ini kita bisa menaruhnya.

1NaClO2 + Cl2 →1NaCl + ClO2 (tidak setara)


Na dan O sudah seimbang.
• Oleh karena itu, kita bisa menempatkan
angka 1 di depan ClO2.
1NaClO2 + Cl2 →1NaCl + 1ClO2 (Seimbang
tapi tidak dengan nilai bilangan bulat
terkecil)
• Langkah Ketiga
Mengubah semua koefisien untuk mendapatkan nilai
bilangan bulat terkecil dengan mengalikan semuanya
dengan angka 2.

2NaClO2 + Cl2 →2NaCl + 2ClO2


• Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-
senyawa N2O, NO, N2O3 , dan N2O4 dengan komposisi
massa terlihat pada tabel berikut.
Tabel. Perbandingan nitrogen dan oksigen dalam senyawa
Senyawa Massa nitrogen Massa oksigen Perbandingan
(garam) (gram)

N2O 28 16 7:4
NO 14 16 7:8
N 2 O3 28 48 7 : 12
N 2 O4 28 64 7 : 16
• Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila
massa N dibuat tetap (sama), sebanyak
7 gram, maka perbandingan massa
oksigen dalam N2O : NO : N2O3 : N2O4
= 4 : 8 : 12 : 16 atau 1 : 2 : 3 : 4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai