Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL

Langkah awal yang tidak boleh dilupakan dalam


melakukan suatu kegiatan penelitian adalah
menyusun rancangan penelitian. Rancangan
penelitian disebut juga dengan desain penelitian
(research design) atau proposal penelitian. Menurut
Babbie yang dimaksud dengan rancangan penelitian
adalah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan
merancang strategi untuk menemukan sesuatu.
Rancangan penelitian adalah suatu cetak biru (blue
print). Dalam hal ini data dikumpulkan, diukur, dan
dianalisis. Rancangan penelitian memberikan
gambaran secara garis besar dari keseluruhan
prosedur penelitian yang meliputi :
o teknik pengumpulan data yang akan digunakan,
o rencana penarikan sampel, dan
o langkah-langkah pengolahan dan analisis data.
Rancangan penelitian merupakan suatu rencana kerja
yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan
antarvariabel secara komprehensif. Hal ini bertujuan
agar hasil penelitian, nantinya dapat memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Rancangan tersebut mencakup hal-hal yang akan
dilakukan peneliti, mulai dari pembuatan hipotesis
dan implikasinya secara operasional hingga pada
analisis akhir.
Adapun rancangan penelitian yang baik harus
memenuhi sejumlah syarat berikut :
a) Sistematis
b) Konsisten
c) Operasional
Fungsi Rancangan Penelitian

• Memberikan kepada peneliti sebuah cetak biru (blue


print) untuk mempelajari pertanyaan-pertanyaan
tentang masalah sosial.
• Menetapkan batas-batas kegiatan dan
memungkinkan peneliti menyalurkan energi dan
perhatiannya di dalam arah yang spesifik.
• Memungkinkan peneliti mengantisipasi masalah-
masalah yang muncul dalam pelaksanaan penelitian.
Struktur / Sistematika Kuantitatif
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Definisi Konsep
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi Penelitian
3.3. Unit Analisis dan Informan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Interpretasi Data
3.6. Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Identifikasi Masalah
• 1. Sampah berserakan di lingkungan sekolah
• 2. Sampah menimbulkan bau yang tidak sedap
• 3. Banyak lalat
Alasan perlu solusi
• 1. Sampah yang berserakan tidak sedap dipandang
• 2. Bau sampah yang tidak sedap
• 3. Lalat yang menimbulkan penyakit
Untuk itu perlu adanya solusi
Alasan perlu penelitian
• Untuk mengetahui faktor penyebabnya sehingga dapat
dicari solusi yang tepat
Sistematika Kualitataif
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Definisi Konsep
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi Penelitian
3.3. Unit Analisis dan Informan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Interpretasi Data
3.6. Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Judul Penelitian
Judul yang baik
1. Jenis Penelitian
2. Subyek Penelitian
3. Obyek/Variabel Penelitian/masalah
4. Lokasi Penelitian
5. Waktu Penelitian
Variabel
Variabel adalah Pokok masalah penelitian yang memiliki
nilai yang bervariasi.

Variabel Bebas adalah pokok masalah penelitian yang


kedudukannya bebas, tidk terikat/independent bahkan
bisa mempengaruhi variabel lain

Variabel Terikat adalah pokok masalah penelitian yang


kedudukannya terikat, dependen/tergantung, dan
dipengaruhi variabel lain.
Contoh Judul Penelitian
1) Satu Variabel
“ Studi Deskripsi Tentang Kehidupan Gelandangan di Kota
Cirebon Tahun 2015”
2) Dua variabel
“ Pengaruh Jenis kelamin Terhadap Prestasi Belajar Peserta
Didik SMA Negeri 1 Plumbon Tahun 2015”
3) Tiga Variabel
“ Pengaruh Tingkat Status Sosial Orang Tua dan Pekerjaan
Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik SMA
negeri 1 Plumbon Tahun 2015”
Latar Belakang masalah
• Latar belakang memuat dasar dan alasan mengenai
pentingnya permasalahan yang akan diteliti untuk
ditemukan solusinya. Latar belakang permasalahan
berisi uraian penting mengenai apa yang menjadi
topik permasalahan sehingga perlu dicari upaya
pemecahan masalahnya.
Rumusan Masalah
• Perumusan masalah dalam proposal penelitian
kuantitatif biasanya bersifat asosiatif. Adapun yang
dimaksud asosiatif adalah mengembangkan dua
hal/variabel atau lebih.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
masalah,
• 1. dirumuskan dalam kalimat tanya
• 2. padat dan jelas serta setiap rumusan masalah
merujuk pada satu tujuan tertentu
• 3. memberikan petunjuk tentang mungkinnya
pengumpulan data yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian
Contoh Rumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor yangmenjadi latar belakang
penyebab timbulnya kehidupan gelandangan di kota
Cirebon tahun 2015?
2. Bagaimana gambaran profil kehidupan gelandangan
di kota Cirebon tahun 2015?
3. Bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat
menanggulangi kehidupan gelandangan di kota
Cirebon tahun 2015?
Tujuan Penelitian
• Dalam tujuan penelitian disebutkan secara tegas apa
yang hendak dijawab atau dapat diperoleh dari
penelitian tersebut. Tujuan penelitian harus jelas
dan tegas, yang dapat dibagi menjadi tujuan umum
dan tujuan khusus.
Tujuan Penelitian
• Contoh
1. Ingin mengetahui Faktor-faktor apakah yangmenjadi
latar belakang penyebab timbulnya kehidupan
gelandangan di kota Cirebon tahun 2015
2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran profil
kehidupan gelandangan di kota Cirebon tahun 2015
3. Ingin mengetahui bagaimana upaya pemerintah dan
masyarakat menanggulangi kehidupan gelandangan
di kota Cirebon tahun 2015
Manfaat Penelitian
• Manfaat penelitian berisi uraian tentang
kegunaan penelitian. Manfaat penelitian bagi
perkembangan ilmu pengetahuan (teoretis) dan
penggunaan praktis yang dapat dimanfaatkan
oleh industri, instansi pemerintah, bahkan
ilmuwan lain dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS), serta
dapat bermanfaat untuk masyarakat.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
Hipotesis merupakan rangkuman dari simpulan-simpulan teoretis
yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan.
Hipotesis dirumuskan dalam pernyataan yang tegas dan jelas
serta tidak mengandung suatu pertanyaan. Hipotesis harus dapat
dijabarkan ke dalam pengukuran secara kuantitatif. Hipotesis akan
mempertegas dan memperjelas masalah yang akan diteliti,
memberi arah, dan tujuan pelaksanaan penelitian.
Definisi Konsep (KUALITATIF)
• Konsep-konsep dalam penelitian harus didefinisikan
dengan jelas, sehingga dapat dipahami apa yang
ingin diteliti. Konsep-konsep tersebut perlu
didefinisikan dengan jelas sesuai dengan konteks
penelitian, karena konsep-konsep dalam ilmu sosial
masih relatif abstrak dan seringkali memiliki makna
berbeda. Definisi konsep dibuat oleh peneliti dengan
mengacu pada beberapa konsep yang diperoleh dari
bahan bacaan, meskipun tidak harus sama dengan
yang diperoleh dari bacaan.
KUANTITATIF
• Variabel-variabel penelitian yang digunakan
harus dioperasionalisasikan. Artinya adalah
harus diturunkan menjadi indikator-indikator
terukur. Untuk dapat menurunkan variabel-
variabel penelitian menjadi indikator-
indikator penelitian, harus merujuk kembali
pada teori dan konsep yang digunakan.
Operasionalisasi variabel merupakan dasar
untuk menyusun angket atau kuesioner.
Definisi Konsep adalah definisi dari variabel-variabel
yang ingin diteliti.
Variabel Operasional adalah operasionalisasi dari
definisi konsep atau merupakan penjabaran dari
variabel-variabel yang ingin diteliti sehingga variabel
tersebut dapat diukur.
Contoh
“Gambaran Kedisipinan Siswa SMAN 1 Plumbon Tahun 2015”

Definisi Konsep Definisi Operasional Indikator

Kedisiplinan siswa 1. Absensi -Kehadiran


adalah derajat -- Bolos
ketaatan siswa -- Sakit
terhadap tata tertib -Tanpa keterangan
sekolah -Ijin
2. Perilaku
Menyimpang -Berkelahi
-Melawan guru
-Tidak berseragam
lengkap
-Merokok dll
KAJIAN PUSTAKA
• Kajian pustaka meliputi identifikasi, penjelasan sumber,
dan penguraian secara sistematis dari dokumen maupun
bacaan yang mengandung informasi terkait dengan
masalah penelitian. Kajian pustaka menguraikan hasil
penelitian oleh peneliti-peneliti lain sebelumnya
mengenai masalah yang akan diteliti, menunjukkan
metode penelitian dan prosedur secara spesifik serta
instrumen yang digunakan untuk penelitian serupa. Jadi,
dapat dikatakan bahwa kajian pustaka berfungsi
memperluas wawasan keilmuan peneliti sebelum
melaksanakan penelitian.
METODE PENELITIAN
• Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah yang harus
digunakan dalam penelitian untuk menjawab rumusan masalah
dan tujuan penelitian.
Metode penelitian dalam proposal penelitian kuantitatif harus
mengandung uraian tentang populasi dan sampel. Populasi
adalah keseluruhan unit penelitian. Apabila peneliti ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka yang
dilakukannya adalah penelitian populasi.
Seringkali penelitian tidak dapat dilakukan terhadap seluruh
populasi. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan waktu dan
biaya, sehingga harus diambil sebagian saja yang dianggap
mewakili (sampel).
DAFTAR PUSTAKA
• Daftar pustaka memuat perbendaharaan kepustakaan
yang menjadi acuan dalam rancangan penelitian. Cara
penulisannya disusun ke bawah secara alfabetis.
PERTANYAAN UJI PENGETAHUAN
1. Apakah yang harus dicantumkan dalam bagian ‘latar
belakang’ dari rancangan penelitian kualitatif ?
2. Apakah perbedaan antara ‘tujuan umum’ dengan
‘tujuan khusus’ dalam rancangan penelitian kualitatif ?
3. Apakah yang harus dicantumkan dalam bagian
‘kerangka teori’ dari rancangan penelitian kuantitatif ?
4. Apakah perbedaan antara ‘hipotesis nol’ dengan
‘hipotesis kerja’ ?
SALAM SOSIOLOGI !

Anda mungkin juga menyukai