Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN SEKS(UALITAS)

SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN KEKERASAN
SEKSUAL
DI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh;
Laily Hidayati, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Pendidikan Seks adalah pemberian pengetahuan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi, yang tujuan utamanya adalah untuk menya-
darkan pentingnya kesehatan reproduksi sehingga
tindakan pelecehan seksual maupun penyakit menular
dapat dicegah.

Pendidikan Seksualitas Komprehensif /


Comprehensive Sexuality Education ( CSE) adalah
pendidikan seksualitas yang menggunakan pendekatan
berbasis hak dan kesetaraan serta keadilan gender, yang
diberikan secara konsisten menyeluruh, baik itu di bangku
pendidikan formal maupun di luar pendidikan formal.
Mengapa selama ini
Pendidikan Seks(ualitas) jarang dibicarakan?
1) Menganggap hal tersebut tak pantas.
2) Menganggap hal tersebut tak penting.
3) Bingung atau tidak tahu bagaimana cara menyam-
paikannya.
4) Takut mendapatkan pertanyaan aneh yang sulit dijawab.
5) Mengira hal tersebut sudah diajarkan di sekolah.
6) Tidak tahu harus dari mana atau kapan memulainya.
Dampak minimnya Pendidikan Seks(ualitas)
bagi anak dan remaja:

1) Penyaluran kebutuhan seks yang keliru (mis: berpacaran tanpa


rambu-rambu, masturbasi/onani, perilaku seksual menyimpang);
2) Rasa bersalah, marah, stres, frustasi, atau depresi ketika telah ter-
jadi penyaluran kebutuhan seks yang keliru;
3) Kebingungan / kesalahan memilih pergaulan saat puber;
4) Menjadi korban atau pelaku kejahatan/kekerasan seksual;
5) Menimbulkan dampak sosial yang negatif (mis: prostitusi, ke-
hamilan di luar nikah, pernikahan dini, penelantaran anak, pelece-
han, pemerkosaan, disorientasi seksual, dll.);.
Tujuan Pendidikan Seks(ualitas) :
1) Memberikan pengertian yang memadai tentang perubahan fisik
remaja, perubahan mental, dan proses kematangan emosional yang
berkaitan dengan masalah seksual;
2) Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan
perkembangan dan penyesuaian peran seksual;
3) Membentuk sikap dan memberikan pengertian tentang ekspresi
seksual yang bervariasi;
4) Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yag esen-
sial untuk dasar perilaku;
5) Memberikan pengetahuan tentang berbagai ekspresi dan penyalu-
ran kebutuhan seksual, dampak, resiko dan terjadinya penyimpan-
gan seksual (mis: prostitusi, pelecehan, pemerkosaan, disorientasi
seksual, dll.);
6) Mencegah terjadinya kejahatan dan kekerasan seksual;
Mengenalkan nama-nama anggota tubuh serta fungsinya
01 sesuai dengan tahap usia anak, serta mengenalkan perbedaan
nama dan fungsi anggota tubuh antara laki-laki dan
perempuan.

Membentuk budaya malu menampakkan anggota tubuh


02 intim dengan orang lain dan lawan jenis secara
proporsional.

Mengenalkan cara mengekspresikan rasa sayang serta


Contoh
03 sebaliknya, mengenalkan ekspresi pelecehan yang harus
bentuk-bentuk ditolak.
Pendidikan
Mengajarkan teknik-teknik proteksi diri sederhana. Misalnya,
Seksualitas untuk menolak ketika disentuh area pribadinya, berteriak ketika ada
04 yang memaksa menyentuh area pribadinya, berlari, meminta
Anak Usia Dini:
tolong, dll.
Mengenalkan perubahan bentuk tubuh dan perubahan
01 hormonal serta dampak-dampaknya pada diri remaja

Mengenalkan nilai-nilai inti kehidupan seperti rasa cinta, kasih


sayang, rasa hormat, kesetiaan, saling menjaga dan menghargai,
saling melindungi, jujur, ajaran agama, dll. Serta sebaliknya
02 mengenalkan perilaku-perilaku melecehkan, mempengaruhi,
menyakiti, perselingkuhan, dll.

Mengajarkan keterampilan proteksi diri, asertifitas, kemandirian,


Contoh
03 tanggung jawab, sampai pada pengetahuan tentang dampak atau
resiko berkenaan dengan norma-norma serta hukum yang dapat
bentuk-bentuk timbul dari kejahatan seksual.
Pendidikan
Seksualitas untuk Mengajarkan cara memilih teman dan pergaulan, cara
04 menyalurkan bakat dan minat, cara manajemen diri, cara
Remaja: manajemen waktu, dll yang bersifat produktif untuk
mengimbangi desakan seksual yang aktif pada masa remaja.
Melalui kegiatan kemahasiswaan mengenalkan variasi
05 pergaulan di dunia kampus dan segala resikonya, baik secara
pribadi maupun sosial.

Melalui kegiatan kemahasiswaan maupun menyisipkan


06 melalui perkuliahan secara umum tentang bagaimana cara
mengaktualisasikan diri melalui kegiatan-kegiatan yang
positif.

Melalui kegiatan kemahasiswaan memberikan wawasan


Contoh tentang bentuk-bentuk pelecehan atau kejahatan seksual,
bentuk-bentuk
07 dampak-dampaknya, tindakan prefentivnya, serta bentuk
payung hukum dan advokasinya.
Pendidikan
Seksualitas untuk Membiasakan mahasiswa untuk berpikir kritis dan mendalam
Mahasiswa: 08 tentang makna hidup, tujuan hidup, fungsi agama, aktualisasi
diri, persepsi tentang masa depan, kehidupan rumah tangga,
kesetiaan, tanggung jawab, dll.
7 (tujuh) Komponen
Pendidikan Seks(ualitas) Komprehensif:
1) Gender
2) Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS
3) Hak Seksual dan Hak Asasi Manusia
4) Kepuasan
5) Kekerasan
6) Keragaman
7) Hubungan manusia
Aspek Gender, meliputi:

• Perbedaan gender dan seks


• Peran dan atribut gender
• Persepsi maskulinitas dan femininitas dalam
keluarga dan perkembangannya dalam hidup
• Perubahan norma dan nilai dalam masyarakat
• Manifestasi dan konsekuensi dari bias gender
• Stereotip dan ketidaksetaraan (termasuk stigma-
tisasi diri)
Aspek Kesehatan Reproduksi
dan HIV/AIDS, meliputi:
• Anatomi, proses reproduksi, cara memakai kondom
• Bentuk-bentuk kontrasepsi lainnya (termasuk kontrasepsi darurat)
• Pilihan dan informasi kehamilan
• Aborsi legal dan aman, aborsi tidak aman
• Pemahaman infeksi menular seksual (IMS) dan HIV, termasuk
transmisi dan gejalanya
• Keperawanan, berpantang dan kesetiaan
• Respon seksual, ekspektasi sosial
• Kepercayaan diri dan keberdayaan, penghormatan terhadap tubuh
• Mitos dan stereotip
Aspek Hak Seksual dan
Hak Asasi Manusia, meliputi:
• Pengetahuan tentang hak asasi manusia dan kebijakan nasional
• Hukum yang berkaitan dengan seksualitas
• Batasan sosial, budaya, dan etik dalam hak kesehatan seksual dan
reproduksi
• Pemahaman bahwa seksualitas dan budaya merupakan hal yang be-
ragam dan dinamis
• Layanan yang tersedia dan cara mengaksesnya
• Partisipasi, praktik dan norma
• Keragaman identitas seksual
• Advokasi, pilihan, proteksi
• Kemampuan negosiasi, persetujuan dan hak untuk hanya berhubu-
ngan seksual ketika siap, hak untuk mengekspresikan seksualitas
secara aman dan sehat
Aspek Kepuasan, meliputi:
• Bersifat positif terhadap seksualitas seseorang
• Pemahaman bahwa seks seharusnya menyenangkan
dan tidak terpaksa
• Bahwa seks itu lebih dari sekedar hubungan seksual
• Seksualitas adalah bagian dari setiap orang
• Biologi dan perasaan di balik respon seksual manusia
• Gender dan kepuasan
• Kesejahteraan seksual
• Praktik seksual yang aman dan kepuasan
• Pengalaman seksual pertama
• Persetujuan
• Alkohol dan obat-obatan serta dampaknya
• Pembahasan stigma yang lekat dengan kepuasan
Aspek Kekerasan, meliputi:
• Kekerasan yang terjadi pada laki-laki dan perempuan dan
bagaimana terjadinya (kekerasan berbasis gender)
• Hubungan seksual non-konsensual dan pemahaman bahwa
hubungan non-konsensual tidak dapat diterima
• Hak dan kebijakan
• Layanan yang tersedia dan pencarian bantuan
• Norma dalam masyarakat (kekuasaan, gender) dan mitos
• Pencegahan (termasuk keamanan personal)
• Teknik bela diri
• Memahami dinamika korban dan pelaku
• Mekanisme penanganan korban
• Mencegah korban berubah menjadi pelaku
• Laki-laki dapat menjadi pelaku sekaligus kawan dalam
pencegahan kekerasan
Aspek Keragaman, meliputi:

• Mengenal dan memahami luasnya keragaman dalam


hidup (kepercayaan, budaya, etnisitas, status sosio-
ekonomi, disabilitas, status HIV, dan seksualitas)
• Sikap positif dalam memandang keragaman
• Mengenal diskriminasi, dampak negatif, dan cara
menghadapinya
• Mengembangkan nilai kesetaraan
• Dukungan terhadap remaja dan pemuda untuk mere-
sapi nilai-nilai lebih dari sekedar toleransi
Aspek Hubungan Manusia, meliputi:
• Jenis-jenis hubungan manusia (keluarga, teman, seksual,
romantis, dan lainnya)
• Bahwa hubungan manusia bisa berubah dari waktu
ke waktu
• Perasaan dan kedekatan (fisik dan emosional)
• Hak dan kewajiban
• Dinamika kuasa
• Hubungan yang sehat dan yang tidak sehat
• Komunikasi
• Percaya dan kejujuran dalam hubungan
• Tekanan sosial dan norma
• Rasa sayang dan seks tidak selalu sama
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai