Anda di halaman 1dari 22

Topik

Pembahasan
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana

SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

PENGENDALIAN
BIAYA DAN WAKTU
I Putu Nando Aditya Permana (2381511008)
Anak Agung Ngurah Mukti Wisnuwardana Cakra (2381511040)
Topik Pembahasan
01 Hubungan Antara Biaya Dan Waktu

02 TCTO

03 Penerapan dengan Studi Kasus


Hubungan Antara
Waktu dan Biaya
Di dalam perencanaan suatu proyek biaya
dan waktu sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan dan kegagalan suatu proyek.
Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya
dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat
dengan biaya yang minimal tanpa
meninggalkan mutu hasil pekerjaan.
Hubungan Antara
Waktu dan Biaya
Hubungan antara biaya dengan waktu dapat
dilihat pada kurva. Titik A pada gambar
menunjukkan kondisi normal, sedangkan titik B
menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang
menghubungkan antar titik tersebut disebut
dengan kurva waktu biaya. Dari Gambar tersebut.
terlihat bahwa semakin besar penambahan jumlah
jam kerja (lembur) maka akan semakin cepat
waktu penyelesain proyek, akan tetapi sebagai
konsekuesinya maka terjadi biaya tambahan yang
harus dikeluarkan akan semakin besar.
Trade-Off
Hubungan Antara
Waktu dan Biaya
Untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara waktu dan biaya suatu
kegiatan, dipakai definisi berikut:
1. Kurun waktu normal (Normal Duration)
Merupakan kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tetapi diluar
pertimbangan adanya kerja lembur dan usaha-usaha khusus
lainnya

2. Kurun waktu dipercepat (Crash Duration)


Merupakan waktu tercepat untuk menyelesaikan kegiatan yang
secara teknis masih mungkin dilakukan

3. Biaya normal (Normal Cost)


Merupakan biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dengan kurun waktu normal.

4. Biaya untuk waktu dipercepat (Crash Cost)


Merupakan jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan kegiatan
dengan kurun waktu yang sudah dipercepat.
Time Cost
Trade-Off
Trade-Off (TCTO)

Dalam pelaksanaannya sering terjadi sesuatu yang


mengharuskan proyek diselesaikan lebih cepat daripada
waktu normalnya. Sehingga diperlukan percepatan waktu
pelaksanaan, Ada beberapa macam cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan percepatan penyelesaian
waktu proyek. Cara-cara tersebut dapat berupa
penambahan jumlah jam kerja, penambahan sumber daya
baik tenaga kerja, alat maupun material, penggunaan
metode konstruksi yang efektif. Namun hal ini akan
berdampak pada biaya yang dikeluarkan.
Time Cost Trade-Off (TCTO)
TCTO (Time Cost Trade-Off) adalah metode pertukaran waktu dan biaya.
TCTO merupakan metode untuk mempercepat durasi proyek dengan
menambahkan variabel / alternatif tertentu (jam kerja, tenaga kerja, alat, dll).

Metode pertukaran waktu dan biaya (Time Cost Trade Off Method)
memberikan alternatif kepada perencana proyek untuk dapat menyusun
perencanaan terbaik sehingga upaya mengoptimalkan waktu dan biaya dalam
menyelesaikan suatu proyek.

Metode Time Cost Trade-Off dimaksudkan untuk mengatasi masalah-


masalah seperti penjadwalan durasi proyek yang tidak sesuai dengan durasi
kontrak, terjadi keterlambatan pada pelaksanaan kegiatan proyek, untuk
memperoleh bonus apabila penyelesaian proyek dipercepat, atau
mempercepat jadwal proyek karena menghindari cuaca buruk pada sisa
waktu proyek.
Time Cost Trade-Off (TCTO)

Pengaruh percepatan waktu terhadap


direct cost, indirect cost, dan total cost
dapat di lihat dari kurva berikut. Apabila
waktu penyelesaian suatu aktivitas
dipercepat, maka biaya langsung akan
bertambah besar sedangkan biaya tak
langsung akan berkurang. Begitupun
sebaliknya semakin lama durasi
penyelesaian proyek maka semakin
tinggi biaya tak langsung yang
diperlukan.
Time Cost Trade-Off (TCTO)
Penambahan biaya akan memberikan besaran perbedaan
biaya akibat percepatan waktu sesuai dengan banyaknya
waktu percepatan. Besarnya penambahan biaya per satuan a. Normal Cost tiap jam = harga satuan pek. x prod.tiap jam
waktu dinyatakan dengan cost slope (CS) yang dapat
dihitung untuk tiap jenis kegiatan yang dipercepat. Rumus b. Normal Cost per hari = 8 jam x normal cost tiap jam
yang digunakan untuk menghitung adalah :
c. Normal Cost = normal duration x normal cost per hari

d. Biaya Lembur Per hari


Cost slope =
Untuk mendapatkan nilai cost slope maka harus diketahui
Langka-langkah
= (jam kerja lembur pertama xKompresi TCTO
1,5 x normal cost tiap jam) + (jam
kerja lembur berikutnya x 2 x normal cost tiap jam)
nilai crash cost (Cc). Crash cost yang dimaksud adalah
crash cost total yaitu besarnya upah pekerja yang e. Crash Cost per hari
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan kurun = normal cost per hari + biaya lembur per hari
waktu dipercepat (crash duration). Perhitungan crash cost
dapat dirumuskan sebagai berikut : f. Crash Cost = crash duration x crash cost per hari

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Crash Duration =
𝑃𝑟𝑜𝑑. ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛+𝑃𝑟𝑜𝑑. ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑗 𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟
Dalam mempercepat penyelesaian suatu proyek dengan melakukan kompresi
durasi aktivitas, harus tetap diupayakan agar penambahan dari segi biaya

Langkah-langkah seminimal mungkin. Kompresi ini dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang


berada pada lintasan kritis.

Kompresi TCTO Apabila kompresi dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang tidak berada pada
lintas kritis, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan akan tetap
kompresi dilakukan lebih dahulu pada aktivitas-aktivitas yang mempunyai cost
slope terendah pada lintasan kritis. Maka kompresi dapat disusun sebagai
berikut :
1. Menyusun jarigan kerja proyek dengan menulis cost slope dari masing-
masing aktivitas.
2. Melakukan kompresi pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis yang
mempunyai cost slope terendah.
3. Menyusun kembali jaringan kerja.
4. Mengulangi langkah kedua : langkah kedua akan berhenti bila terjadi
penambahan lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis
maka langkah kedua dilakukan secara serentak pada semua lintasan kritis
dan perhitungan cost slope dijumlahkan.
5. Langkah keempat dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana
aktivitas-aktivitasnya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompresi
lagi) sehingga pengendalian biaya telah optimum.
Penerapan TCTO dalam Studi Kasus
Analisa
TCTO dalam
Studi Kasus
PENYUSUNAN JARINGAN KERJA PADA MS. PROJECT

CRITICAL TASK

Mengidentifikasi Lintasan kritis pada Microsoft Project, pekerjaan yang akan ditinjau pada pekerjaan
struktur dengan hasil didapat 266 item pekerjaan lintasan kritis.
RINCIAN BIAYA PROYEK

BIAYA TAK LANGSUNG BIAYA LANGSUNG

Diasumsikan besar biaya langsung adalah real cost


dikurangi dengan biaya tak langsung dengan rincian
sebagai berikut:

Biaya langsung = Real cost – biaya tak langsung

= Rp. 35.265.001.000,00 - (Rp 9.348.308,51 × 210 hari)

= Rp. 33.301.856.212,52
PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR (3 JAM)

Produktivitas harian akibat kerja lembur


(Untuk lembur 3 jam)
= 3 jam x 0,7 x produktivitas per jam

Kegiatan yang berada di lintasan kritis dianalisa kembali pada excel untuk mencari Crash
Duration
CRASH COST PEKERJA

Selanjutnya, dilakukan perhitungan biaya upah pekerja yang diperlukan dalam


mempercepat durasi (crash duration)
CRASH COST TOTAL

Selanjutnya, dilakukan
perhitungan crash cost
total / besarnya upah
yang diperoleh dalam
mempercepat durasi
COST SLOPE

Cost slope adalah penambahan biaya langsung (direct cost) untuk mempercepat
durasi penyelesaian pekerjaan per satuan waktu. Cost slope dapat dirumuskan
Cost slope =
sebagai berikut:

PERHITUNGAN COST SLOPE


GABUNG

Cost slope gabung adalah menjumlahkan hasil cost slope pada pekerjaan yang
memiliki durasi bersamaan sebelum di analisis pada time cost trade off. Cost slope
inilah yang nantinya diurutkan dari nilai terendah untuk mendapatkan hasil biaya
optimum pada perhitungan Time Cost Trade Off
COST SLOPE

Perhitungan Cost slope atau penambahan biaya langsung (direct


cost) untuk mempercepat durasi penyelesaian pekerjaan per satuan waktu
ANALISA TIME COST TRADE OFF (3 JAM LEMBUR)

Tahap Kompresi Optimum


Kompresi Optimum dilakukan dengan mengambil nilai biaya total
Staf proyek yang dilemburkan yaitu 3 pelaksana dan
cost paling rendah pada penambahan waktu lembur 1 jam. logistik dengan total biaya lembur per jam untuk keduanya
a. Nama Pekerjaan = Pembesian pada Balok BC1 GF adalah Rp.357.500,00 maka tambahan biaya untuk lembur
b. Cost Slope = Rp. 4.325.479,02 3 jam yaitu:
c. Durasi Normal = 8 hari
j. Tambahan biaya lembur = Rp. 357.500,00 x 7 hari
d. Crash Duration = 7 hari
e. Total Crash = 3 hari
= Rp. 702.000,00
f. Komulatif Total crash = 8 hari k. Komulatif tambahan biaya lembur = Rp. 2.502.500,00
g. Total durasi proyek = (210-8) = 202 hari l. Biaya tak langsung = (122 x Rp. 9.348.308,51) +
h. Tambahan Biaya = 3 hari x Rp. 4.325.479,02 Rp. 10.725.000,00
= Rp. 12.976.437,05
= Rp. 1.899.083.319,38
i. Biaya langsung normal = Rp. 33.301.856.212,52
m. Total Cost = Biaya langsung + biaya tak langsung
Kom. Biaya tambahan = Rp. 31.839.984,88 +
Biaya Langsung = Rp. 33.333.696.197,41 = Rp. 33.333.696.197,41 + Rp. 1.899.083.319,38
= Rp.35.232.779.516,79
ANALISA TIME COST TRADE OFF
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis Time Cost


Trade Off didapat waktu dan
biaya yang optimum dengan
penambahan 3 jam lembur
dengan pengurangan biaya
sebesar Rp.32.221.483,21
sehingga menjadi
Rp.35.232.779.516,79 dan waktu
penyelesaian 202 hari atau
Optimum dipercepat 8 hari
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai