Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN

LAPORAN KEDOKTERAN
KEDOKTERAN KELUARGA
KELUARGA

“Neurodermatitis dengan Infeksi Sekunder”

Disusun Oleh :
Chichi Tamara (030001700027)
Dwi Rachma Meilina (030001700038)
Sri Indah Kemala (030001700156)

Pembimbing:
Ambar Wahyuningsih Roestam
dr. Nurul Chaerani
1
Pendahuluan
Pendahuluan
Neurodermatitis mempengaruhi →
12% populasi di dunia Neurodermatitis (lichen simpleks chronic) → kronik pruritus
ditandai penebalan kulit akibat garukan atau gesekan berulang

Mekanisme terjadinya → belum diketahui secara pasti

Siklus gatal-garuk diduga →penyebab utama → gangguan pada


jaringan neural sentral dan perifer yang mempengaruhi persepsi
gatal
Wanita dewasa
muda >> banyak
Berbagai gangguan emosi dan psikologis (ansietas & depresi) →
berhubungan dgn neurodermatitis → mencetuskan atau
Indonesia → memperparah gatal
2:1
data terbatas

Predileksi paling umum : leher, pergelangan kaki, ekstremitas, dan


Mempengaruhi → usia 30‒50 th
kemaluan
2
LAPORAN EVALUASI
KELUARGA
Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Cerai mati
Alamat : Jagakarsa
Agama : Islam
Suku Bangsa : betawi
Pendidikan : SMA

Ny. T, 54 tahun Pekerjaan : Bekerja di tempat catering & driver ojol


Penghasilan : 5.000.000/bulan
Jaminan Kesehatan : BPJS PBI
PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang Ke fasilitas layanan kesehatan / IGD
pertama dilakukan :

Keikutsertaan pada program kesehatan di • Posyandu : Tidak


lingkungan rumah :
• Perkumpulan kesehatan lainnya : Tidak

Pemanfaatan waktu luang : • Olahraga : Jalan pagi, volley, senam, badminton

• Rekreasi : tidak ada

• Hobi : memasak

• Aktivitas sosial di lingkungan pemukiman :


Tidak ada
PROFIL
PROFIL KELUARGA
KELUARGA
GENOGRAM
GENOGRAM
1. Ayah pasien : Meninggal
2. Ibu Pasien : Meninggal
3. Kakak laki-laki pasien : Sehat
4. Kakak laki-laki pasien : Sehat
5. Pasien : Neurodermatitis dengan infeksi
sekunder
6. Adik laki-laki pasien : Meninggal, Neurodermatitis
7. Suami pasien : Meninggal karena penyakit jantung
8. Anak pertama pasien : Sehat
9. Anak kedua pasien : Sehat
10. Anak ketiga pasien : Sehat
11. Cucu pertama pasien : Sehat
12. Cucu kedua pasien : Sehat
13. Keponakan pertama pasien : Neurodermatitis
14. Keponakan kedua pasien : Sehat

Bentuk keluarga : keluarga inti

Siklus kehidupan keluarga : Fase keluarga dengan anak


ANAMNESIS
Dilakukan kepada pasien pada hari Jumat, 12 Mei 2023

01 Keluhan Utama
Luka pada daerah punggung kaki kanan sejak 2 hari
sebelum masuk puskesmas

02 Harapan Pasien
Dapat sembuh dari penyakitnya dan keluhan tidak
kambuh lagi

03 Kekhawatiran Pasien
Keluhan semakin parah dan tidak dapat sembuh
dari penyakitnya
Riwayat Penyakit Sekarang
01 02 03 04

● Luka pada daerah ● Awalnya gatal pada punggung ● Keluhan ini bukan ● Gatal tidak timbul
kaki sejak 5 hari sebelum masuk
punggung kaki kanan pertama kali setelah makan -
puskesmas
sejak 2 hari sebelum ● Gatal tidak bisa ditahan → dirasakan makanan tertentu,
masuk puskesmas hingga pasien menggaruk → luka ● Keluhan sering cuaca panas/dingin,
● Muncul setelah pasien ● Gatal timbul → saat banyak dirasakan saat atau pun saat ruangan
menggaruk area pikiran & stress masih sekolah SMP berdebu
punggung kaki yang ● Membaik : digaruk & di kompres dan muncul saat ● Riwayat digigit
rivanol atau salep apotik→ gatal
gatal dirasakan kembali
pasien stress serangga (-)
● Demam sejak luka ● Mengganggu aktivitas mengahadapi ujian
muncul ● Bagian kulit yang gatal sekolah atau saat
menghitam, kering, dan terasa banyak pikiran
menebal
Riwayat

Riwayat Kebiasaan
Riw. Penyakit Dahulu Riw. Penyakit Keluarga
● keluhan kambuh dan gatal tidak dapat ditahan→
● Memiliki keluhan serupa sejak Keluhan yg sama seperti pasien → sering menggaruk → hingga luka
SMP dan keluhan sering kambuh adik laki-lakinya dan 2 keponakanya ● Merendam kakinya dengan rivanol dan
di lokasi yang sama mengoleskan obat salep yang dibeli di apotik.
● Alergi (-) Ibu : riwayat DM ● Selalu mengganti seprei dan menjemur kasur 1
● Hipertensi (-), DM (-), gangguan minggu sekali
jantung(-), gangguan ginjal (-), ● Mandi 2x sehari
Ayah : riwayat sakit jantung
● Kebiasaan makan frekuensi, porsi berlebih &
riwayat kolesterol tidak
suka mengonsumsi gorengan, jeroan dan makanan
terkontrol sejak 6 bulan yg lalu
bersantan
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: Compos Mentis
Kesan sakit: Tampak sakit ringan
Keadaan BB : 89 kg

Umum TB : 160 cm
IMT : 34,7 kg/m2
Kesan gizi: Obesitas Grade II

Tekanan darah : 120/73 mmHg


Nadi : 77x/menit
Tanda Vital Respirasi : 20x/menit Ny. T, 54 tahun
Suhu : 37,4°C
SpO2 : 98%
Status Dermatologis
Hasil
Hasil laboratorium
laboratorium dan
dan Pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
Penunjang
Tanggal pemeriksaan : 06/01/2023

Pemeriksaan penunjang saat


home visit hari ke-1 (14/05/2023)

Tanggal pemeriksaan : 21/03/2023


Hasil
Hasil laboratorium
laboratorium dan
dan Pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
Penunjang
Pemeriksaan penunjang saat home visit hari ke-3 (26/05/2023)
FUNGSI SOSIAL
PASIEN PENGOBATAN YANG
TELAH DIBERIKAN

Mampu melakukan pekerjaan seperti


sebelum sakit (skala 1) - Deksametason 0,75 mg 2x1

- Chlorpheniramine Maleat (CTM) 4 mg 2x1


DIAGNOSIS KLINIS - Paracetamol 500 mg 2x1

- Chloramfecort H salep
- Neurodermatitis disertai infeksi sekunder
- Cefixime 200 mg 2x1 (5 hari)
- Hiperkolesterolemia
- Allopurinol 100 mg 3x1
- Hiperurisemia
- Simvastatin 10 mg 1x1
- Obesitas grade II
Terapi Edukasi
Edukasi terkait neurodermatitis

● Edukasi terkait penyebab, tanda dan gejala,


penatalaksanaan hingga komplikasi yang mungkin terjadi Edukasi terkait Obesitas
● Perawatan luka yg baik
● Menjaga agar kulit yg kering tetap lembab → vaseline ● Edukasi status gizinya → obesitas dan melakukan modifikasi
album gaya hidup → hal utama dalam terapi obesitas
● Tidak menggaruk area yg gatal → memperparah luka.
● Modifikasi gaya hidup :
Jika gatal, disarankan menepuk-nepuk pelan daerah
sekitar area yg gatal dengan tangan yang bersih. - Mengurangi kandungan kalori makanan
● Memotong kuku & mencuci tangan sebelum menyentuh - Menambah asupan sayur dan mengonsumsi 2 porsi buah sehari
area luka - Mengurangi makanan berlemak terutama lemak jenuh
● Manajemen stress mandiri dengan cara terapi relaksasi - Mengurangi gula & minuman berpemanis
dan meditasi/self hypnosis. Dapat dengan melakukan - Mengurangi porsi makanan → menggunakan piring lebih kecil &
hobi olahraga serta memasak makanan. Selain itu, makan hanya 1 porsi setiap kali makan,
pasien juga harus memiliki sleep hygiene yang baik,
- Makan hanya saat lapar & berhenti saat kenyang
mengurangi cemas serta kuatir yang berlebihan.
● Konsumsi obat antibiotik yang diberikan harus - Menghindari camilan.
dihabiskan oleh pasien dan edukasi kepada pasien ● Rutin melakukan olahraga khususnya olahraga yang bersifat low
terkait pemberian obat deksametason 0.75 mg (golongan impact aerobik sepertik berenang, bersepeda, atau jalan cepat 5
obat kortikosteroid potensi rendah) yang tidak perlu kali per minggu dengan durasi masing-masing 30 menit.
diturunkan secara bertahap dan harus diminum sesuai
anjuran dokter.
Terapi Edukasi
Edukasi terkait hiperkolesterolemia
● Edukasi aturan minum obat simvastatin → diberikan
● Edukasi tentang hiperkolesterolemia, faktor penyebab, untuk menurunkan kadar kolesterol total → dosis :
tatalaksana, serta komplikasi yang mungkin terjadi. dimulai dosis rendah kemudian akan dilakukan
● Modifikasi gaya hidup : menjaga BB ideal, konsumsi
makanan rendah lemak dan kolesterol (susu tanpa lemak pemantauan pengobatan dengan melakukan
dan mengurangi konsumsi daging, gorengan, santan pemeriksaan darah setelah 4 minggu pengobatan →
kenta, dan minyak goreng yang telah dipakai berulang
kali) → bisa meningkatkan kadar kolesterol. apabila terdapat respon terapi → dosis dinaikan
● Memperbanyak konsumsi makanan berserat (gandum, secara perlahan sampai mencapai target yang
kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan) → sangat
berguna untuk menyerap kolesterol dan diharapkan.
● Dibutuhkan waktu sekitar 6 minggu untuk kadar
mengeluarkannya dari tubuh
● Konsumsi beberapa ikan (salmon, tongkol, tuna, dan, kolesterol terkendali setelah meminum obat
sarden) yang mengandung asam lemak omega 3 → simvastatin
● Kontrol rutin setiap bulan di puskesmas.
setidaknya 2-3 kali dalam seminggu→ menurunkan
hiperkolesterolemia.
Terapi Edukasi
Edukasi terkait hiperurisemia ● Edukasi obat allopurinol → penurun kadar asam urat
yang akan di konsumsi jangka panjang (2-3 bulan
● Edukasi tentang hiperurisemia, penyebab, sampai kadar asam urat normal) → pemberian obat
penatalaksanaan, serta kemungkinan tersebut dimulai dosis rendah kemudian dosis akan
komplikasi yang mungkin terjadi seperti dinaikkan secara perlahan sampai tercapai kadar asam
batu ginjal dan gout. Apabila timbul gejala urat <6 mg/dL. Untuk pemantauan evaluasi
maka minta pasien untuk segera pengobatan maka akan dilakukan pemeriksaan darah
memeriksakan diri. kembali. Sehingga pasien tidak boleh menghentikan
● Modifikasi gaya hidup : menjaga BB ideal, konsumsi allopurinol kecuali jika disarankan oleh
menghindari makanan tinggi purin, minum dokter
air putih serta meningkatkan konsumsi ● Aturan minum obat allopurinol : diminum setelah
makanan rendah lemak → membantu makan untuk menghindari mual atau rasa perih
menjaga kadar asam urat berada dalam dilambung. Obat juga harus dikonsumsi pada jam yang
batas normal. sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal.
Hasil Penatalaksanaan Medis
1 minggu dievaluasi→ masih terdapat keluhan→ namun derajat keparahan berkurang selama
pengobatan → gatal masih terkadang muncul, dan bekas luka masih ada.

Faktor
Faktor Pendukung
Pendukung Faktor
Faktor Penghambat
Penghambat

● Pasien rutin datang ke klinik/puskesmas ● Kebiasaan menggaruk bagian kulit yang gatal → tidak
ketika keluhan kambuh dapat menahan gatal → luka
● Keluarga pasien mendukung pengobatan ● Sering menggaruk area yang gatal tanpa mencuci tangan
pasien sebelum dan sesudahnya
● Pasien kooperatif → kepatuhan meminum ● Jarang menggunakan pelembab tubuh terutama di area
obat kering yang terasa gatal
● Masih sulit mengelola stress : pekerjaan dan dalam
mengurus keluarganya → ketika stress berlebih keluhan
langsung muncul
Identifikasi Fungsi - Fungsi Keluarga
Fungsi Biologis Fungsi Ekonomi
- Pasien memiliki neurodermatitis dgn infeksi - Sumber penghasilan : pasien sendiri, bekerja di tempat
sekunder→ akibat sering menggaruk punggung cathering milik temannya & bekerja sampingan sebagai
kaki ojek online.
- Pasien memiliki kadar asam urat dan kolesterol - Penghasilan pasien belum cukup memenuhi kebutuhan
darah yang melebihi nilai normal sehari-hari
- Pasien memiliki status gizi obesitas grade II - BPJS PBI
Fungsi Psikologis
Fungsi Pendidikan
- Pasien tinggal di rumah milik sendiri bersama
ketiga anak, dua cucunya, dan dua - Pendidikan terakhir : SMA,
keponakannya - Saat di edukasi mengenai penyakit pasien, pengendalian
- Hubungan dgn keluarga baik, keluarga penyakit serta pengobatan→ memahami dengan baik
mendukung pengobatan
- Hubungan dgn tetangga baik, selalu bertegur Fungsi Sosial Budaya
sapa & bersosialisasi dgn lingkungan
- Stressor terkait kegiatan pekerjaan & - Tempat pemukiman : padat penduduk
mengurus kebutuhan rumah tangga - Lingkungan sekitar kumuh & di dalam gang sempit
- Cemas & khawatir terhadap penyakitnya - Aktif kegiatan masyarakat
No Items Penilaian Selalu Kadang- Tidak
(2) Kadang Pernah
(1) (0)
1. A: Adaptasi ✓
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya
untuk membantu pada waktu ketika ada sesuatu yang membuat saya sulit

2. P: Partnership ✓
Saya puas dengan cara keluarga (teman- teman) saya membicarakan APGAR Score
sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah saya
Pada penilaian APGAR,
3. G: Growth ✓ didapatkan hasil nilai
Saya puas bahwa keluarga (teman- teman) saya menerima dan sebesar 10, yang artinya
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas tidak ada disfungsi
keluarga.
4. A: Afek ✓
Saya puas dengan cara keluarga (teman- teman) saya mengekspresikan
adek dan berespon terhadap emosi-emosi saya seperti marah, sedih, kasih
sayang, dll.
5. R: Resolve ✓
Saya puas dengan cara keluarga (teman- teman) saya menyediakan waktu
bersama-sama untuk dihabiskan bersama anggota keluarga
SCREEM SCORE
● Pada keluarga pasien ditemukan adanya fungsi patologis.
● Sumber penghasilan hanya berasal dari pasien. Kebutuhan sehari-
hari pasien dan keluarga belum cukup dengan penghasilan dari
pasien dikarenakan suami pasien sudah meninggal dan pasien
harus menafkahi biaya anggota keluarga yang lain
● Pasien dan keluarga mampu bersosialisasi dengan baik, hubungan
antar keluarga harmonis.
● Keluarga pasien juga rutin beribadah. Jika pasien dan keluarga
jatuh sakit, maka langsung berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
Diagnosis
Diagnosis Keluarga
Keluarga

Fungsi Fisiologis Tidak ditemukan disfungsi keluarga dalam adaptasi dan beraktivitas

Fungsi Patologis Terdapat disfungsi patologis dalam perekonomian pasien dimana pasien sebagai
tulang punggung keluarga dan penghasilan belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari

Fungsi Psikologis Tidak ditemukan disfungsi psikologis dalam berkomunikasi mengenai perasaan dan
masalah yang dimiliki dengan keluarganya

Fungsi Spiritual Tidak ditemukan disfungsi secara spiritual dalam keluarga, pasien dan keluarga
rutin beribadah, berdoa, mengaji
Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
Faktor Perilaku Faktor Non Perilaku (Lingkungan, Pelayanan Kesehatan, Keturunan)
● Pasien sebagai tulang punggung keluarga → memiliki banyak
● Hygienitas yang kurang (tidak mencuci tangan
pekerjaan → menimbulkan beban pikiran yang memicu keluhan
sebelum memegang area gatal/luka) →
muncul kembali
memperlambat penyembuhan penyakit.
● Adik dan keponakan pasien memiliki keluhan serupa dengan
● Sering menggaruk kulit yang gatal →
pasien
memperlambat penyembuhan luka
● Jarang menggunakan pelembab tubuh terutama ● Kebersihan di dalam rumah dan di lingkungan sekitar rumah
di area kering yang terasa gatal pasien kurang terjaga → menambah potensi infeksi pada kaki
● Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit pasien
yang dialaminya. ● Rumah memiliki ventilasi dan pencahayaan yang kurang
● Barang dan perabotan terlalu banyak sehingga menumpuk
● Lingkungan perumahan padat penduduk dan berada di dalam
gang sempit
● Jarak dari rumah ke fasilitas Pelayanan Kesehatan terdekat 3,9
km dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit dengan
transportasi motor
Food Recall
Food Recall
Food Recall
Keterangan Asupan Makanan
- Menurut PMK No.28 tahun 2019 Angka Kecukupan
● Frekuensi makan rata-rata setiap harinya : 3x/hari Energi untuk perempuan kelompok umur 50-64 tahun
● Sehari-hari, makanan dimasak oleh pasien. yaitu 1.800 kkal.
● Dari food recall pasien didapatkan asupan kalori rata – - Pasien mengkonsumsi makanan melebihi dari
rata pasien selama sehari adalah 1.852 kkal kebutuhan kalori yang dianjurkan berdasarkan PMK
● Asupan kalori harian menurut rumus Harris-Benedict No.28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi untuk
yaitu 1.544 kkal. Dengan perhitungan : Masyarakat di Indonesia kecuali pada saat kunjungan
= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U) hari ke-3 tidak melebihi AKG harian.
= 66 + (13,7 x 89)+ (5 x 160) – (6,78 x 54)
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Makro perempuan kelompok
= 1.544 kkal umur 50 - 64 tahun:

- Energi : 1.800 kkal


- Protein : 60 gram
- Lemak Total : 50 gram
Berdasarkan hasil food recall, asupan rata - rata pasien selama 3 - Karbohidrat : 280 gram
hari adalah
Protein : 54,95 gram
Lemak Total : 169,37 gram
Karbohidrat : 158,25 gram
Hasil ini ditemukan melebihi dari Angka Kecukupan Gizi
berdasarkan PMK No. 28 tahun 2019. Slidesgo.com
Lingkungan Rumah
● Pasien → rumah pribadi, pemukiman padat penduduk, bentuk
bangunan 1 lantai.
● Rumah : 1 teras, 2 kamar tidur, 1 ruang tamu merangkap sebagai 1
kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi.
● Pasien tidur beralaskan kasur lipat dengan karpet bulu, lantai rumah
dari keramik, dinding dari tembok & atap rumah dari asbes dan
genteng.
● 2 jendela pd ruang tidur, ukuran jendela 0,5 m x 1 m. Ventilasi &
pencahayaan ruangan kurang.
● Kerapihan rumah di dalam & di luar kurang rapih dan tata letak
barang dan pakaian bertumpuk, listrik 550 watt, sumber air dari
PAM.
Gambaran Lingkungan ● Jamban → toilet jongkok, bersih, lantai keramik.
● Sampah rumah dikumpulkan & kemudian diambil oleh petugas
Rumah sampah, kebersihan rumah kurang baik.
Denah Rumah
Identifikasi Lingkungan Rumah
Analisis Keadaan Rumah
Analisis Keadaan
Rumah
Diagnosis Holistik
Diagnosis Holistik
Diagram Realita
Permasalahan Pada Keluarga
No Resiko dan Masalah Rencana Pembinaan Indikator keberhasilan penilaian
kesehatan

1. Kebiasaan menggaruk lesi ● Edukasi untuk tidak menggaruk lesi kulit. jika gatal, tepuk ● Pasien mengerti akan kondisi yang dialaminya.
kulit hingga luka lembut di sekitar area yg gatal.
● Edukasi perawatan luka yang baik ● Keluhan pasien dapat membaik.
● Edukasi mencuci tangan sebelum menyentuh area luka
● Edukasi menggunakan pelembab di kulit yg kering agar ● Pasien mengetahui pentingnya kebersihan
tidak terlalu gatal. dalam perawatan luka.

2. Neurodermatitis ● Memberikan penjelasan → penyakit ini penyakit berkaitan Frekuensi kekambuhan keluhan berkurang
dengan masalah imunitas dipicu oleh stress → pasien perlu
melakukan pengelolaan terhadap stres seperti melakukan
hobby dan hal-hal yang membuat pasien senang dan dapat
mendistraksi pikiran negatif pasien
● Edukasi untuk terbuka pada keluarga bila ada masalah
● Menyarankan pasien melakukan pemeriksaan skin prick
test → menyingkirkan kemungkinan alergi
3. Hiperkolesterolemia ● Edukasi terkait pengobatan yg diberikan & modifikasi Kadar kolesterol darah total pasien berada
gaya hidup → menjaga BB ideal, konsumsi makanan pada rentang nilai normal yaitu <200 mg/dL
rendah lemak & kolesterol
● Menjelaskan pengidap hiperkolesterolemia perlu
perbanyak konsumsi makanan berserat → sangat
berguna untuk menyerap kolesterol &
mengeluarkannya dari tubuh.
● Edukasi konsumsi beberapa ikan (salmon, tongkol,
tuna, dan sarden) mengandung asam lemak omega 3
→ setidaknya 2-3 kali dalam seminggu→menurunkan
hiperkolesterolemia.
● Edukasi untuk melakukan olahraga rutin

4. Hiperurisemia ● Edukasi terkait pengobatan yg diberikan & modifikasi Kadar asam urat pasien berada pada rentang
gaya hidup dgn menjaga BB ideal nilai normal yaitu <6 ml/dL
● Edukasi menghindari makanan tinggi purin,
meningkatkan konsumsi makanan rendah lemak →
membantu menajaga kadar asam urat berada dalam
batas normal
5. Obesitas grade II ● Edukasi status gizi yg mengalami obesitas dan Penghitungan food recall dihari ke-3 : pasien
lakukan modifikasi gaya hidup → hal utama terapi sudah mengurangi porsi makan dan memakan
obesitas. asupan makanan yang sesuai anjuran serta
● Edukasi modifikasi gaya hidup : melakukan olahraga rutin seperti jalan santai
- Mengurangi kandungan kalori makanan selama 30 menit atau senam di pagi hari
- Menambah asupan sayur & mengonsumsi 2 porsi
buah sehari
- Mengurangi makanan berlemak terutama lemak
jenuh
- Mengurangi gula & minuman berpemanis
- Mengurangi porsi makanan dengan cara
menggunakan piring lebih kecil dan makan hanya 1
porsi setiap kali makan
- Makan hanya saat lapar & berhenti saat kenyang
- Menghindari camilan.
● Edukasi untuk rutin olahraga khususnya olahraga yg
bersifat low impact aerobik (berenang, bersepeda, atau
jalan cepat) 5 kali per minggu durasi masing-masing
30 menit.
6. Asupan kalori pasien ● Menganjurkan memilih makanan yang rendah kalori, Penghitungan food recall dihari ke-3
perharinya melebihi seperti umbi-umbian rebus, telur rebus, sayuran didapatkan total kalori sehari tidak melebihi
anjuran AKG ● Menganjurkan mengurangi porsi makan, nasi putih 1 anjuran AKG
centong saja, lauk setengah porsi, frekuensi tetap 3x
sehari

7. Menjaga kebersihan rumah ● Edukasi menata barang2 rumah agar tidak menumpuk ● Pasien merapihkan & menata ulang tata
dan berantakan sehingga menjadi sarang debu dan letak barang di dalam rumah
serangga ● Pasien membuka pintu rumah dan
● Edukasi membuka pintu dan jendela → membantu jendela untuk membantu sirkulasi udara
pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik dan membantu pencahayaan dari
matahari
Pembinaan dan Hasil Penanganan
Pembinaan dan Hasil Penanganan
Kesimpulan Pembinaan Keluarga
Tingkat pemahaman Faktor penghambat

Pasien & keluarga pasien dapat Pasien masih sering menggaruk lesi di kulitnya saat keluhan tersebut muncul
memahami serta menerapkan saran-
saran yang telah diberikan. Indikator Keberhasilan

Fakto Pendukung ● Keluarga memiliki kesadaran untuk langsung berobat jika ada keluhan/sakit
yang dirasa
● Pasien serta keluarga → dapat
bersikap kooperatif & mau ● Keluhan membaik dan luka telah kering
menerima masukan, saran serta
● Frekuensi kekambuhan keluhan menurun
edukasi.
● Anggota keluarga bersedia ● Kadar kolesterol darah pasien 152 mg/dL
memberikan support mengenai
kondisi kesehatan pasien serta ● Kadar asam urat pasien 4,5 ml/dL
menerapkan edukasi yg telah
● Asupan kalori tidak melebihi anjuran AKG
diberikan
● Sudah mengurangi porsi makan & memakan asupan makanan sesuai anjuran

● Rutin olahraga jalan pagi selama 30 menit atau senam


Kesimpulan Pembinaan Keluarga
Aspek yang dapat terselesaikan dan tidak dapat diselesaikan serta
pengaruh terhadap keadaan klinis pasien dan keluarga

Aspek yang dapat terselesaikan: Aspek yang tidak dapat terselesaikan : tidak ada

● Keluhan gatal berkurang, luka telah Pengaruh terhadap keadaan klinis pasien dan keluarga:
kering Dengan mengikuti saran dan edukasi yg diberikan,
● Kolesterol & asam urat terkontrol
● Keluhan berkurang, kolesterol & asam urat pasien terkontrol, merasa
● Pasien mengkonsumsi obat rutin menjadi lebih sehat→ mengurangi kekhawatiran pasien terhadap
sesuai anjuran berdasarkan perburukan dari penyakitnya & memotivasi pasien dan keluarga
pengobatan di Puskesmas Kecamatan untuk menerapkan anjuran yang diberikan seperti rutin berobat dan
kontrol ke puskesmas.
Jagakarsa
● Kesadaran pasien dan keluarga terhadap penyakit yang dialami
● Pasien mengerapkan modifikasi diet meningkat : segera berobat apabila ada keluhan dan melakukan
seimbang untuk memenuhi kebutuhan tindak pencegahan seperti menerapkan pola gizi seimbang sesuai
AKG harian, olahraga teratur.
AKG harian
1. Damayanti IT. Circumscribed Neurodermatitis in Women with Controlled Hyprtension Stage I.
Medula. 2014;2(3):44-51.
2. Charifa A, Badri T, Harris BW. Lichen Simplex Chronicus. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499991/.
3. Juarez MC, Kwatra SG. A Systematic Review of Evidence Based Treatments for Lichen Simplex
Chronicus. J Dermatolog Treat. 2019;0(0):1–16.).
4. Schoenfeld J. Lichen Simplex Chronicus. Medscape. 2020.
DAFTAR
DAFTAR https://emedicine.medscape.com/article/1123423-ove.

PUSTAKA
PUSTAKA 5. Adnyani NMD. Penatalaksanaan dan Edukasi Pada Pasien dengan Neurodermatitis. J Medula Unila.
2016;4(3):115-20.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai