ROSMINI NASIR
HARDINANO UNGALESY
IGD W. PUTRA WIDHIATMAN
AGUSTINA F. ANINDJOLA
MUNAWIR KELIOBAS
TIFANI TAIHUTU
JUNET PRISKILLA MAKAWIMBANG
MAYA RIBKA WATIMENA
ANITA O. MAROMON
MERLI J. SURLIA
WANDA ELFIRA UBRA
LANDASAN TEORI
MEDIS
A. PENGERTIAN
Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis
yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan
secara bersama-sama, mempunyai karakteristik
hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi
dapat dikontrol. (WHO, Tahun 1985).
Diabetes mellitus adalah Keadaan hiperglikemia kronnik
disertai sebagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai
lesi pada membrane basalis dalam pemeriksaan dengan
miskroskop elektron (Buku Kapita Selekta, Edisi III jilid 1,
Tahun 1999).
B. ETIOLOGI
Diabetes tipe I :
Faktor genetik.
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri;
tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik
ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini
ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.
Faktor-faktor imunologi.
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal
dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan
cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap
sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
Faktor lingkungan.
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
Lanjuatan
Diabetes tipe II :
Faktor genetik.
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Perbandingan keluarga yang menderita diabetes mellitus
dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan
keluarga yang menderita diabetes mellitus mencapai 8, 33
% dan 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat
yang memperlihatkan angka hanya 1, 96 %.
Faktor non genetik.
o Infeksi.
o Stres.
o Nutrisi.
PATOFISIOLOGI.
KLASIFIKASI.
MANIFESTASI KLINIS.
KOMPLIKASI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
DAPAT DIBACA
LANDASAN TEORI KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN.
Aktivitas dan istirahat.
Sirkulasi.
Integritas ego.
Eliminasi.
Makanan/cairan.
Neurosensori.
Nyeri/kenyamanan.
Pernapasan.
keamanan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b/d kerusakan integritas kulit
2. Perubahan volume cairan b/d dieresis osmotic, kehilangan
gastric berlebihan (diare, muntah), masukan dibatasi
(mual,kcau mental).
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakcukupan
insulin, penurunan masukan oral,status hipermetabolisme.
4. Kelelahan b/d penurunan produksi energi metabolik,
perubahan kimia darah peningkatan kebutuhan energi
5. Ketidakberdayaan b/d penyakit jangka panjang/ progresif
yang tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang lain
6. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan
kebutuhsn pengobatan b/d kurang pemajanan atau
mengingat, kesalahan interpretasi informasi,tidak mengenal
sumber informasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A.
DENGAN MASALAH SISTEM ENDOKRIM
“DM DAN ULKUS PADA KAKI KANAN”
DI RSU TULEHU
IDENTITAS
Nama : Ny. A
Umur : 72 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Tulehu
Tanggal masuk : Sabtu, 29-09-2012 Pukul : 08.00 WIT
Tanggal pengkajian : Senin, 01-10-2012 Pukul : 08.00WIT
Rumah sakit : RSU Tulehu
Ruangan/bangsal : Bangsal Intern Wanita
Diagnose medis : DM + ulkus pada kaki kanan
No rek :-
Penanggung jawab : Tn. R
Hubungan dengan klien : Anak pasien
Alamat : Tulehu
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG.
Keluhan utama masuk rumah sakit:
Nyeri pada kaki kanan.
Keluhan utama saat pengkajian :
Nyeri pada kaki kanan.
Keluhan yang menyertai :
Nyeri dan luka pada kaki kanan, nyeri sudah 2 bulan, kaki
kanan bengkak, luka pada jari manis, dan Badan terasa
lemas.
Factor pencetus : Luka pada kaki kanan.
Sifat keluhan :
Nyeri hilang-timbul saat beraktifitas, dan saat kaki digerakan.
Lokasi penyebaran : Pada kaki kanan.
Skala keluhan : Sedang (4-6)
KLASIFIKASI DATA.
DS : pasien mengatakan : DO :
Keadaan umum lemah
nyeri pada kaki kanan
Ekspresi wajah meringis
Terdapat ulkus pada kaki kanan jari Aktifitas dibantu perawat dan keluarga
manis pasien tampak gelisah dan cemas serta
nyeri hilang-timbul saat beraktifitas dan takut dengan penyakitnya
saat kaki digerakan. Konjungtiva pucat
sering terbangun saat nyeri sering menanyakan tentang penyakitnya
skala nyeri sedang (4-6)
tidur malam 3-4 jam
Skala kekuatan otot
kaki kanan bengkak
3 3
Badan terasa lemas 2 3
pasien menganggap penyakitnya tidak Terdapat lingkaran hitam pada kantong
dapat disembuhkan lagi dan dapat mata
menyebabkan kematian Nadi 98 x/mnt
TD 170/10 mmHg
Pernapasan 33 x/mnt
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b/d kerusakan integritas kulit 3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
DS : pasien mengatakan : DS : pasien mengatakan :
nyeri pada kaki kanan kaki kanan bengkak
Terdapat ulkus pada kaki kanan jari manis badan terasa lemas
nyeri hilang-timbul saat beraktifitas dan saat kaki DO :
digerakan. Keadaan umum lemah
DO : Skala kekuatan otot
skala nyeri sedang (4-6)
3 3
Ekspresi wajah meringis 2 3
Nadi 98 x/mnt Aktifitas di bantu perawat dan keluarga
Pernapasan 33 x/mnt 4. kurangnya pengetahuan b/d Kurang terpajangnya informasi
2. Perubahan pola istrahat dan tidur b/d nyeri DS : pasien mengatakan :
DS : pasien mengatakan pasien menganggap penyakitnya tidak dapat disembuhkan
sering terbangun saat nyeri lagi dan dapat menyebabkan kematian
tidur malam 3-4 jam DO :
DO : pasien tampak gelisa dan cema serta takut dengan
Konjungtiva pucat penyakitnya
TD 170/100 mmHg sering menanyakan tentang penyakitnya
Ekspresi wajah meringis TTV >> Suhu : 36 oC, Nadi : 98x/m, TD : 170/100mmhg,
Pernapasan 33x/m
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi Evaluasi
Tgl 01-10-2012 Tgl 01-10-2012
Pukul : 10.45 WIT
Pukul : 10.00 WIT S : pasien mengatakan :
1. Mengkaji tingkat nyeri pasien;lokasi nyeri,intensitas nyeri dan menanyakan kepadanya tentang - Nyeri pada kaki kanan hilang timbul.
nyeri yang dirasakan. O:
Hasil : - Skala nyeri sedang (4-6)
-Nyeri pada kaki kanan yang hilang timbul. - Ekspresi wajah meringis
-Skala nyeri sedang (4-6) - Adanya luka yang dirawat
-Ekspresi wajah meringis A : masalah belum teratasi
P : intervensi 2,3 dan 4 lanjutkan
Pukul : 10.13 WIT
2. Memberikan posisi yang sesuai yaitu kaki kanan pasien diletakkan di atas bantal
Hasilnya :
-Pasien mengatakan nyaman dengan posisi kaki di atas bantal
2. Menjelaskan kepada pasien bahwa istrahat dan tidur yang banyak dapat menjaga stamina dan mempercepat proses - TD 140/100 mmHg
penyembuhan.
A : masalah belum teratasi
Hasil :
P : intervensi 2,3 dan 4 lanjutkan
Pasien mengerti dan akan melaksanakannya
Pasien masih lemah dan di bantu oleh keluarga dan perawat P : intervensi 2,3,4 dilanjutkan