Anda di halaman 1dari 31

PERAN MPP

DALAM PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

SUNARTO
DIREKTORAT TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN

Workshop Mutu Layanan dan Kendali Biaya


Sunarto, 19052022
PERSI Bali, 08 Mei 2023
dr. Sunarto, M.Kes
Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan/ Plt. Sesditjen Pelayanan Kesehatan

Pendidikan
Magister Kesehatan (M.Kes) 2006 – 2008
Universitas Gadjah Mada
Profesi Dokter 1996 – 1998
Universitas Sumatera Utara
Sarjana Kedokteran 1992 – 1996
Universitas Sumatera Utara

Riwayat Pekerjaan
Dokter Puskesmas Sedanau Kab. Natuna 1999 – 2002
Dokter Puskesmas Ranai, Kab. Natuna 2002 – 2003
Dokter Puskesmas Terempa, Kab. Natuna 2003 – 2005
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Natuna 2005 – 2007
Kepala Seksi Perencanaan Dinkes Natuna 2007 – 2008
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit 2008 – 2009
Data Pribadi Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular 2009 – 2010
Direktur RSUD Kab. Natuna 2010 – 2011
Kepala Subdit/Koordinator Mutu dan Akreditasi Rujukan 2019 – April 2022
Analis Kebijakan Ahli Madya April 2022 – Sept 2022
Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Sept 2022 – sekarang
Medan, 27 November 1973
Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Desember 2022 - sekarang

Gading Serpong Riwayat Pelatihan


 sunarto1006@kemkes.go.id Diklat PIM IV KEMDAGRI/LAN Ranai, 2004
Diklat PIM III KEMDAGRI/LAN Bandung, 2010
 0812 7021 433 Kompetensi Surveior Jakarta, 2018
Fellowship : FISQUA Jakarta, 2020
PROSES ASUHAN PASIEN

RENCANA ASUHAN
INFORMASI

PENGKAJIAN PASIEN PEMBERIAN ASUHAN


PPA “PERIKSA PASIEN”
ANALISA

MONITORING
PENGKAJIAN AWAL RENCANA

PENGKAJIAN ULANG

“Pengkajian awal dan pengkajian ulang merupakan PASIEN


sebuah rangkai “kronologis” yang berhubungan” KELUARGA MPP
PELAYANAN YANG SUNGGUH
KOMPLEKS

APA YANG MUNGKIN TERJADI ??


ASUHAN PASIEN
DALAM
AKREDITASI
Hak Pasien & Keterlibatan Keluarga

DPJP

PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN


ADALAH SEBUAH KOLABORATIF
PASIEN
PELAYANAN OLEH BERBAGAI PPA
PERAWAT & AHLI GIZI
DENGAN BERFOKUS PADA KEBUTUHAN
KELUARGA
ASUHAN PASIEN SERTA MENDORONG
KETERLIBATAN PASIEN & KELUARGA

PPA
LAINNYA
PCC DALAM
AKREDITASI RS
Standar AKP 1.

Rumah sakit menetapkan proses skrining baik pasien rawat inap maupun rawat
jalan untuk mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuai
dengan misi serta sumber daya rumah sakit

Standar AKP 1.1


AKSES
&
Pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atau yang membutuhkan
KESINAMBUNGAN pertolongan segera diberikan prioritas untuk pengkajian dan tindakan
PELAYANAN
(APK) Standar AKP 1.2

Rumah sakit melakukan skrining kebutuhan pasien saat admisi rawat inap untuk
menetapkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan
khusus/spesialistik atau pelayanan intensif

SKRINING DAN TRIASE UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN PASIEN DAN MEMASTIKAN RS DAPAT MEMENUHINYA SECARA OPTIMAL

8
Standar AKP 3

Rumah sakit memiliki proses untuk melaksanakan kesinambungan pelayanan di rumah sakit dan integrasi antara
profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/ case manager

Asuhan pasien secara terintegrasi fokus pada pasien:

Keterlibatan pasien dan keluarga AKP

AKSES DPJP dan PPA PP


&
KESINAMBUNGAN PAP
PELAYANAN PPK/CP/Alur Klinis/Prosedur/CPPT
(APK)
HPK
Asuhan Gizi Terintegrasi
KE
Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
9
PENGKAJIAN
PASIEN
PENGKAJIAN AWAL
(PP)

PP 1. Identifikasi kebutuhan perawatan melalui proses pengkajian

PP 1.1 Pengkajian awal

PP 1.2 Skrining risiko nutrisi, skrining nyeri, kebutuhan fungsional termasuk risiko jatuh
dan kebutuhan khusus lainnya
Isi minimal pengkajian awal
• Keluhan saat ini
PENGKAJIAN
• Status fisik PASIEN
• Psiko-sosio-spiritual • Pasien berisiko: Skrining sebagai (PP)
• Ekonomi bagian dari pengkajian awal,
• Riwayat kesehatan pasien dilanjutkan dengan pengkajian
• Riwayat alergi lanjutan.
• • Pengkajian dilakukan oleh PPA yang
Riwayat penggunaan obat
• kompeten, dapat dilengkapi oleh
Pengkajian nyeri
lebih dari satu individu dan
• Risiko jatuh
dilakukan pada beberapa waktu
• Pengkajian fungsional yang berbeda
• Risiko nutrisional • Harus sudah terisi lengkap dan
• Kebutuhan edukasi memiliki informasi terkini (maks. 30
• Perencanaan pemulangan pasien (discharge planning) tata laksana dimulai)
hari sebelum
BAGIAN DARI PENGKAJIAN
PENGKAJIAN AWAL PASIEN
KEPERAWATAN
(PP)

SKRINING RESIKO
DILANJUTKAN DENGAN
PENGKAJIAN LANJUTAN
Rencana Asuhan dikaji dan diperbaharui oleh masing2 PPA dan
disesuaikan dengan perkembangan pasien.

DPJP Memverifikasi perkembangan pasien dan rencana asuhan


oleh seluruh PPA

“CPPT merupakan instrument untuk melakukan


assesmen ulang dan perkembangan asuhan oleh
seluruh PPA secara terintegrasi”

Standar PP 2

Rumah sakit melakukan pengkajian ulang bagi semua pasien dengan interval
waktu yang ditentukan untuk kemudian dibuat rencana asuhan lanjutan
Standar PAP 1.1
Proses pelayanan dan asuhan pasien yang terintegrasi serta terkoordinasi telah dilakukan
sesuai instruksi.

Maksud dan Tujuan PAP 1.1


Proses pelayanan dan asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak PPA dan
Agar proses pelayanan dan asuhan pasien menjadi efisien, penggunaan sumber daya manusia dan sumber lainnya
menjadi efektif, dan hasil akhir kondisi pasien menjadi lebih baik maka diperlukan integrasi dan koordinasi.
Kepala unit pelayanan menggunakan cara untuk melakukan integrasi dan koordinasi pelayanan serta asuhan
lebih baik (misalnya, pemberian asuhan pasein secara tim oleh para PPA, ronde pasien multidisiplin, formulir
catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT), dan manajer pelayanan pasien/case manager).

INTEGRASI DAN DPJP


KOORDINASI SEBAGAI
PELAYANAN ANTAR PPA LEADER
DAN ASUHAN
PASIEN
(PAP)
Standar PAP 2
Rumah sakit menetapkan pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai dengan
kemampuan, sumber daya dan sarana prasarana yang dimiliki.

Maksud dan Tujuan PAP 2


Rumah sakit memberikan pelayanan untuk pasien dengan berbagai keperluan. Pelayanan pada
pasien berisiko tinggi membutuhkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK) clinical pathway dan
rencana perawatan yang akan mendukung PPA memberikan pelayanan kepada pasien secara
menyeluruh, kompeten dan seragam.
Dalam memberikan asuhan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan berisiko tinggi, Pimpinan rumah
sakit bertanggung jawab untuk:
a) Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap berisiko tinggi di rumah sakit;
b) Menetapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK), clinical pathway dan rencana perawatan
secara kolaboratif
c) Melatih staf untuk menerapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK), clinical pathway dan
rencana perawatan rencana perawatan tersebut.

PELAYANAN
DAN ASUHAN
PASIEN
(PAP)
Standar PAP 3
Rumah sakit memberikan makanan untuk pasien rawat inap dan terapi nutrisi
terintegrasi untuk pasien dengan risiko nutrisional.

Maksud dan Tujuan PAP 3


Makanan dan terapi nutrisi yang sesuai sangat penting bagi kesehatan pasien dan penyembuhannya. Pilihan makanan
disesuaikan dengan usia, budaya, pilihan, rencana asuhan, diagnosis pasien termasuk juga antara lain diet khusus seperti
rendah kolesterol dan diet diabetes melitus. Berdasarkan pengkajian kebutuhan dan rencana asuhan, maka DPJP atau PPA
lain yang kompeten memesan makanan dan nutrisi lainnya untuk pasien. Pasien berhak menentukan makanan sesuai
dengan nilai yang dianut. Bila memungkinkan pasien ditawarkan pilihan makanan yang konsisten dengan status gizi. Jika
keluarga pasien atau ada orang lain mau membawa makanan untuk pasien, maka mereka diberikan edukasi tentang
makanan yang merupakan kontraindikasi terhadap rencana, kebersihan makanan, dan kebutuhan asuhan pasien,
termasuk informasi terkait interaksi antara obat dan makanan. Makanan yang dibawa oleh keluarga atau orang lain
disimpan dengan benar untuk mencegah kontaminasi. Skrining risiko gizi dilakukan pada pengkajian awal. Jika pada
saat skrining ditemukan pasien dengan risiko gizi maka terapi gizi terintegrasi diberikan, dipantau, dan dievaluasi.

Elemen Penilaian PAP 3


a) Berbagai pilihan makanan atau terapi nutrisi yang sesuai untuk kondisi, perawatan, dan kebutuhan pasien tersedia dan disediakan tepat
waktu.
b) Sebelum pasien rawat inap diberi makanan, terdapat instruksi pemberian makanan dalam rekam medis pasien yang didasarkan pada status
gizi dan kebutuhan pasien.
c) Untuk makanan yang disediakan keluarga, edukasi diberikan mengenai batasan-batasan diet pasien dan penyimpanan yang baik untuk
mencegah kontaminasi.
d) Memiliki bukti pemberian terapi gizi terintegrasi (rencana, pemberian dan evaluasi) pada pasien risiko gizi.
e) Pemantauan dan evaluasi terapi gizi dicatat di rekam medis pasien.
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
SASARAN
PPA PELAYANAN TERINTEGRASI ANTAR PPA

PELAYANAN TERINTEGRASI ANTAR UNIT

PELAYANAN TERINTEGRASI PPA - PASIEN

SASARAN SASARAN
MPP PASIEN

HAK PASIEN DAN HPK


KETERLIBATAN KELUARGA
(HPK)
KOLABORASI INTERPROFESIONAL KOMPONEN

“Bila beberapa tenaga kesehatan • Keterbukaan Komunikasi


• Tanggungjawab
dari berbagai profesi yang • Kejelasan aturan
berbeda bekerja bersama dengan • Saling menghormati
pasien, keluarga dan masyarakat • Saling berbagi
• Manajemen konflik
untuk memberikan pelayanan
• Mekanisme evaluasi
kesehatan yang berkualitas” dengan orientasi hasil
WHO, 2010
MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN
Suatu proses kolaboratif utk
asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
pelayanan, evaluasi dan advokasi
untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan
kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya,
melalui komunikasi dan sumber daya yg tersedia
sehingga memberi hasil asuhan pasien yg
bermutu dengan biaya efektif
Case Manager / Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah
profesional di rumah sakit yang melaksanakan manajemen
pelayanan pasien untuk menjamin kelancaran dan ketepatan
transisi pelayanan pasien dalam setiap fase asuhan
KUALIFIKASI MANAJER PELAYANAN PASIEN

• Perawat
 Pendidikan minimal Ners.
Memiliki pengalaman klinis sebagai Profesional
Pemberi Asuhan minimal 3 tahun.
Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruang
minimal 2 tahun.
• Dokter Umum / Dokter Spesialis yang memiliki pengalaman
minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis di rumah sakit
(pedoman)
POSISI MPP
MEMBANGUN KOLABORASI TIM
KESEHATAN YANG EFEKTIF

Hub Personal Sharing


Antar Individu Knowledge

Deskripsi
Diskusi
Pekerjaan

Memahami
Pandangan
Kompetensi
yang sama
masing2
IMPLEMENTASI PCC-ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI

DPJP
Perawat Apoteker
Clinical/Team Leader
• Koordinasi Fisio Ahli
• Kolaborasi terapis Pasien, Gizi
• Interpretasi Keluarga
• Sintesis
Radio Analis
• Integrasi asuhan 
grafer
komprehensif
Lainnya

Yan Kes
/ RS Lain
MPP
Case
Yan Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
PERAN DAN FUNGSI MPP
FASILITASI PEMENUHAN
KEBUTUHAN ASUHAN ASSESMEN

MENDORONG KETERLIBATAN
PASIEN & KELUARGA PERENCANAAN

OPTIMALISASI PCC
FASILITASI

OPTIMALISASI PROSES
REIMBURSE ADVOKASI
KARAKTERISTIK & KOMPETENSI MPP

MAMPU
MENYAMPAIKAN BEKERJA SECARA
PENDAPAT MANDIRI

BERANI
MENJANGKAU
MENGAMBIL
SELURUH PPA
RESIKO
Outcome Dari Manajer Pelayanan Pasien

1. Peningkatan kepuasan pasien dan keluarga


2. Peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan pasien dalam asuhan
3. Peningkatan kepatuhan pasien dalam asuhan
4. Peningkatan kualitas hidup pasien
5. Peningkatan kolaborasi interprofesional tim PPA
6. Pemenuhan tingkat asuhan sesuai kebutuhan pasien dan panduan klinis
7. Penurunan Lama Dirawat
8. Penurunan frekuensi, jenis dan lama pemeriksaan, termasuk pemeriksaan yang tidak perlu
9. Pengurangan / menghindari tagihan yang tidak perlu
10. Penurunan readmisi ke rumah sakit
11. Pengurangan kunjungan pasien yang sama ke IGD
12. Membantu proses evaluasi penerapan alur klinis (Clinical Pathway)
MPP BUKAN PPA
MPP

Formulir A yang
merupakan evaluasi awal
manajemen pelayanan
pasien
Formulir B yang
merupakan catatan
implementasi manajemen
pelayanan pasien
 merupakan bagian
rekam medis
Penerimaan
rawat inap

Pelayanan
diagnostik
Lainnya dan
tindakan

Kesinambungan dan
Koordinasi

Pelayanan
Pelayanan bedah dan
darurat nonbedah

Pelayanan
rawat jalan
KESIMPULAN
MPP Bukan PPA namun sangat penting dalam PCC

MPP Memfasilitasi Kebutuhan Pasien, meningkatkan


keterlibatan keluarga dan kolaborasi interprofesional

MPP meningkatkan mutu pelayanan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai