Anda di halaman 1dari 25

Perawatan Jangka Panjang Pada Lanjut Usia

Semarang, 23-24 Juni 2022

Pemenuhan Gizi Seimbang dan Cairan Sesuai


Kebutuhan Lansia

dr. Khairuddin, Sp.GK(K)


KSM Gizi Klinik RSUP Dr Kariadi Semarang
Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI)
cabang Jawa Tengah
Apa yang akan kita bahas?
• Kebutuhan energi dan zat gizi
• Gizi seimbang
• Bentuk dan tekstur makanan,
• Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,
• Keamanan pangan
• Tanda-tanda awal gizi kurang
• Cara pemberian makan
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

Makanan Pokok
• Sumber utama untuk energi dan karbohidrat
• Dapat berupa nasi putih, nasi merah, kentang, mie, bihun, gandum, ubi, singkong

Lauk Pauk
• Sumber protein, lemak, mineral
• Hewani : ikan, telur, ayam, daging, seafood
• Nabati : Tahu, tempe
• Kombinasikan sumber protein hewani dan nabati dalam makanan
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Sayuran
• Sumber vitamin, mineral dan serat
• Berbagai jenis sayuran mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda  konsumsi sayur
yang bervariasi agar saling melengkapi

Buah-buahan
• Sumber vitamin, mineral dan serat
• Juga mengandung berbagai jenis molekul bioaktif yang berperan sebagai antioksidan.
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

Makanan Sumber Zat Besi


• Hati , daging, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, buah

Makanan Sumber Kalsium


• Ikan, sayur hijau (sawi hijau, daun singkong, daun pakis/paku, brokoli, dll) dan buah
(jeruk, pisang, jambu biji, pepaya, alpukat, apel, buah naga dll).

Kebutuhan Cairan
• Minum air putih minimal 8 gelas sehari (1500 – 2000 ml)
• Dapat juga berupa kuah sayur, minuman lain (teh, susu)
Bahan Makanan Yang Dibatasi

• Makanan mengandung gas : ketan, kol, kembang kol, nangka, durian.


• Gula tidak lebih dari 4 sendok makan sehari (gula pasir, gula merah, gula batu,
gula aren, gula palm dan madu)
• Makanan tinggi natrium baik dalam bentuk garam dapur maupun pengawet yang
terdapat dalam bahan makanan misalnya telur asin, ikan asin, makanan kemasan
(sarden kalengan, dendeng, sosis, nuget dan lainnya), snack kemasan.
• Makanan yang digoreng dengan minyak yang telah digunakan berkali-kali.
Gizi Seimbang “Isi Piringku”

• Makanan pokok : 1/3 isi piring


• Lauk pauk : 1/6 isi piring
• Buah-buahan : 1/6 isi piring
• Sayuran : 1/3 isi piring
Bentuk dan Tekstur Makanan

Makanan Cair
• Untuk lansia dengan gangguan mengunyah dan menelan makanan
maupun lansia yang menggunakan selang makan baik melalui
mulut, hidung atau langsung ke lambung.
• Bisa berupa produk yang sudah jadi di apotek/supermarket.
• Dapat sebagai makanan utama, atau sebagai makanan tambahan
bagi lansia yang masih mampu mengonsumsi makanan biasa/padat.
Bentuk dan Tekstur Makanan

Makanan Yang Diblender (Blenderized)


• Untuk lansia dengan gangguan mengunyah dan
menelan makanan maupun lansia yang
menggunakan selang makan baik melalui mulut,
hidung atau langsung ke lambung.
Bentuk dan Tekstur Makanan
Makanan Yang Dihaluskan
• Untuk lansia yang masih dapat makan melalui
mulut dengan gangguan mengunyah atau
tidak punya gigi.
• Berupa nasi tim/bubur dengan lauk yang
dicincang, sayur yang di potong kecil-kecil,
buah yang dipotong kecil atau jus.
Bentuk dan Tekstur Makanan

Makanan Biasa
• Untuk lansia yang masih mampu
mengunyah makanan dengan cukup baik,
yaitu nasi biasa dengan lauk pauk, serta
sayur dan buah sesuai dengan anjuran.
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan

Diet Tinggi Serat


• Untuk lansia yang mengalami gangguan sulit BAB, kegemukan (obesitas), dan
penyakit jantung.
• Jumlah serat yang dianjurkan : 25 gram sehari (2 ½ mangkok sayur dan 3 porsi
buah).
• Sumber serat antara lain: sayuran berdaun, beras merah, serealia, gandum, buah-
buahan.
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan

Diet Rendah Garam


• Untuk lansia dengan hipertensi yang tidak terkontrol.
• Batasi asupan garam/natrium, baik dalam makan utama maupun makanan
selingan jumlahnya tidak lebih dari 1 sendok teh dalam sehari.
• Sumber natrium antara lain: garam dapur, kecap asin, keju, makanan yang
diawetkan, dsb.
• Diet rendah garam dapat di kombinasikan dengan diet tinggi serat untuk
mencegah hipertensi pada lansia.
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan

Diet Rendah Lemak


• Untuk lansia dengan masalah pankreas, penyakit hati/liver, dan masalah lemak
darah (kolesterol) dianjurkan untuk membatasi asupan lemak.
• Sumber lemak yang perlu dihindari antara lain: mentega, margarin, makanan
yang diolah dengan lemak berlebih, snack gorengan.
• Makanan yang mengandung lemak “baik” tidak perlu dibatasi, seperti kuning
telur, alpukat, olive oil
Diet Bagi Lansia Sesuai Kondisi Kesehatan

Diet Tinggi Energi dan Protein


• Untuk lansia dengan kekurangan gizi atau yang baru sembuh dari sakit
• Diet ini mengutamakan makanan dengan kalori lebih tinggi dari pola makan
biasanya, misalnya: selingan kacang-kacangan, penambahan lemak pada
makanan, margarine pada sup, tahu/tempe pada tumisan sayur, susu tinggi
protein pada makanan selingan.
Keamanan Pangan

Untuk menghindari penularan penyakit akibat makanan yang tercemar, harus


diperhatikan hal-hal di bawah ini:
• Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan.
• Pastikan semua masakan matang sempurna
• Selalu tutup kembali makanan apabila telah selesai diambil
• Untuk makanan yang telah dimasak, pastikan makanan diluar ruangan hanya dalam kurun
waktu 4 jam dan dalam keadaan tertutup
• Ambil dalam porsi sedikit dan tambahkan jika perlu. Tidak mencampurkan sisa masakan
dengan masakan yang baru.
Gizi Kurang (Malnutrisi) Pada Lansia

Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap


malnutrisi

Malnutrisi terjadi akibat asupan energi yang tidak


adekuat dan / atau penggunaan energi yang
meningkat.

Berbagai faktor, baik fisik, psikologis maupun sosial


dapat menjadi penyebab terjadinya penurunan
asupan.

Penggunaan energi yang meningkat pada lansia


umumnya terjadi akibat adanya penyakit atau
inflamasi.
Faktor Terkait FAKTOR FISIK DAN FISIOLOGIS
Gangguan gigi geligi

Malnutrisi Pada Penurunan fungsi pengecapan, pembau, penglihatan


Penurunan fungsi sistem pencernaan dan absorbsi

Lansia FAKTOR PSIKOLOGIS


Kehilangan pasangan dan orang-orang dekat
Kehilangan gairah hidup
Demensia
GANGGUAN KESEHATAN
Nyeri kronis --> penurunan nafsu makan
FAKTOR SOSIAL EKONOMI
Efek samping obat-obatan yang dikonsumsi : mual, muntah,
konstipasi Kemiskinan
Peningkatan penggunaan energi akibat penyakit dan inflamasi Kesulitan menyiapkan makanan
Kurangnya dukungan sosial
Dampak Malnutrisi Pada Lansia

• Meningkatkan ketergantungan pada orang lain untuk


beraktivitas
• Meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas
• Meningkatkan risiko ulkus dekubitus
• Penyembuhan luka yang lama
• Meningkatkan risiko fraktur atau patah tulang
• Meningkatkan risiko komplikasi dan infeksi
Malnutrisi pada lansia mempunyai dampak
yang luas bukan hanya pada lansia tersebut • Memperpanjang lama perawatan di rumah sakit dan
tetapi juga pada keluarganya  perlu meningkatkan biaya perawatan
pengelolaan yang adekuat dan komprehensif. • Menurunkan kualitas hidup
Tanda Awal Gizi Kurang Pada Lansia

Perlu diketahui tanda-tanda awal keadaan gizi kurang pada lansia, yaitu :
• Kurang nafsu makan
• Gejala kurang cairan: tidak berupa rasa haus melainkan terjadi perubahan sikap menjadi
pendiam, tidak mau bicara, mudah lupa, sulit berkonsentrasi
• Tanda-tanda fisik: berat badan berkurang, wajah lebih pucat, raut wajah lesu
• Berkurangnya frekuensi makan
Cara Pemberian Makan

Masih Bisa Makan Melalui Mulut


• Dukung lansia untuk makan secara mandiri.
• Bila harus dibantu maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Jika masih mampu duduk, selalu ajak lansia makan dalam posisi duduk.
• Pada lansia yang harus makan dalam posisi berbaring, posisikan kepala lebih tinggi
dengan menggunakan ganjalan bantal sehingga kemiringan posisi tubuh sekitar 30º-45º.
• Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya, jika perlu selingi dengan minum.
Cara Pemberian Makan

Masih Bisa Makan Melalui Mulut (2)


• Selama proses pemberian makanan perhatikan nafas lansia.
• Untuk mencegah tersedak, usahakan makanan dalam potongan kecil, suapan dalam
porsi kecil agar lebih mudah dikunyah dan ditelan, serta jangan mengajak bicara saat
membantu lansia makan
• Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk memuntahkan makanannya
Cara Pemberian Makan

Makan Melalui Selang Makan (sonde / NGT)


Berikut langkah-langkah pemberian makanan melalui NGT :
1) Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan,
2) Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup,
3) Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada saat memberi makan, hingga
30 menit setelah memberi makan (sangga dengan bantal).
4) Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang NGT agar udara tidak masuk.
Cara Pemberian Makan

Makan Melalui Selang Makan (sonde / NGT) (2)


5) Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair.
6) Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan tutup kembali jika air
hampir habis.
7) Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-ulang sampai
makanan cair habis. Kemudian bilas kembali selang dengan air hangat hingga tidak
tersisa makanan dalam selang.
8) Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk memberi makan.

Anda mungkin juga menyukai